Monitoring dan Evaluasi (MONEV) Tingkat Kebugaran Jasmani (TKJI) Satuan Keamanan (SATPAM) dan Driver Universitas Ngudi Waluyo

Authors

  • Guntur RP Herdinata Universitas Ngudi Waluyo
  • Galeh Septiar Pontang
  • Aristiyanto Aristiyanto
  • Fara Salsabila

Abstract

The success of a program can be seen from the suitability between planning and implementation, measurable or accountable results, and there is a continuation of activities that are the impact of the program it self. Through the PkM monitoring and evaluation (monev) activity, the success, impact and constraints of implementing a program can be identified. The purpose of the PkM activity is to monitor and evaluate the physical fitness level of the security unit (SATPAM) and Ngudi Waluyo University drivers by providing socialization, education, training, and providing assistance related to fitness training programs and physical fitness tests. The method used in this community service is (CDP) community development practice, which is to provide training to a group of people (SATPAM and Drivers of Ngudi Waluyo University).The results of phase 1 monitoring found that the work program that did not exist / did not exist was 85.7%, while the existing or implemented work program was 14.3%. The results of the second stage monitoring showed that the work program that was implemented or existed was 71.4%, while the work program had not been implemented / was not there by 28.6%. The results of the evaluation show that the compilation of the overall work program of the physical fitness program, compiling the work program, and management of the physical fitness test has been carried out and the work program has been realized.

Abstrak

Keberhasilan dalam suatu program dapat dilihat dari kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaannya, terukur atau akuntabel hasilnya, serta ada keberlanjutan aktivitas yang merupakan dampak dari program itu sendiri. Melalui kegiatan PkM monitoring dan evaluasi (monev) maka keberhasilan, dampak dan kendala pelaksanaan suatu program dapat diketahui. Tujuan dari kegiatan PkM monitoring dan evaluasi tingkat kebugaran jasmani satuan keamanan (SATPAM) dan driver Universitas Ngudi Waluyo dilaksanakan dengan memberikan sosialisasi, edukasi, pelatihan, serta memberikan pendampingan terkait program pelatihan kebugaran dan tes kebugaran jasmani. Metode yang digunakan pada pengabdian kepada masyarakat ini adalah (CDP) community development practice, yaitu memberikan pelatihan kepada sekelompok masyarakat (SATPAM dan Driver Universitas Ngudi Waluyo). Hasil monitoring tahap 1 didapatkan bahwa program kerja yang belum ada/ tidak ada sebesar 85,7%, sedangkan program kerja yang ada atau terlaksana sebesar 14, 3%. Hasil monitoring tahap 2 didapatkan bahwa program kerja yang terlaksana atau ada sebesar 71,4%, sedangkan program kerja belum terlaksana/tidak ada sebesar 28,6%. Hasil pelaksanaan evaluasi didapatkan bahwa penyusunan program kerja secara keseluruhan dari program kebugaran jasmani, menyusun program kerja, dan penatalaksanaan tes kebugaran jasmani telah terlaksana dan terealisasi program kerja tersebut.

References

Adisapoetro. (1999). Pedoman Latihan Kesegaran Jasmani. Jakarta: Depdikbud

Amrum Bustaman. (2003). Pembinaan Kesegaran Jasmani Untuk Lanjut Usia. Jakarta: PT.

Grafindo Persada.

Depdikbud. (1997). Penilaian Kesegaran Jasmani dengan A.S.C.P.F.T. Jakarta: Depdikbud

Desai, A. V. dan M. A. Haque. (2006). Vigilance Monitoring for Operator Safety: A

simulation Study on Highway Driving. Journal of Safety Research.

Djoko Pekik. Irianto. (2004). Pedoman Praktis Berolahraga untuk Kebugaran dan Kesehatan.

Yogyakarta: Andi Offset.

Glaser BG, Strauss AL. (1967). The discovery of grounded theory. Hawthorne, NY: Aldine.

Hardiyanto Wibowo. (2003). Lanjut Usia dan Olahraga. Jakarta : PT.

Grafindo Persada.

Komarudin. (2015). Psikologi Olahraga. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Mansur. (1996). Olahraga dan Kebugaran Jasmani. Materi Perkuliahan UPN “Veteranâ€

Yogyakarta.

Mutohir, T.C dan Maksum Ali. (2007). Sport Development Index. Jakarta : PT. INDEKS

Ngatman. (2001). “Tes dan Pengukuranâ€. Petunjuk Praktikum. Yogyakarta: FIK - UNY

Nurmalina, Rina. (2011). Pencegahan & Manajemen Obesitas. Bandung: Elex

Media Komputindo.

Nuryadi, Darajat, J., Juliantine, T., Budiman, D., Slamet, & S., Gumilar., (2018). Hubungan

Kebugaran Jasmani dengan Kemampuan Konsentrasi dan Respon Kortisol.

Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga. 3(2): 122-128.

Pracinasari, Ira. (2013). Beban Kerja Fisik Vs Beban Kerja Mental.Surakarta, Jurnal:

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Rusli Lutan. (2002). Menuju Sehat dan Bugar. Jakarta: Depdikbud.

Risma, Adelina S dan Dedi Apriyanto Situmorang. (2010). Analisis Pengaruh Shift Kerja

Terhadap Beban Kerja Mental Dengan Metode Subjective Workload

Assessment Technique (SWAT). Yogyakarta : AKPRIND.

Setyawati, Imam Djati. (2008). Faktordan Penjadualan Shift Kerja. Surakarta : Teknoin.