Penyusunan Media Informasi Tentang Praktik Pemberian Makan Untuk Mencegah Stunting Pada Anak Baduta

Authors

  • Heni Setyowati Universitas Ngudi Waluyo Ungaran
  • Ida Sofiyanti
  • Hapsari Windayanti

DOI:

https://doi.org/10.35473/ijm.v1i2.83

Abstract

Pemberian gizi yang benar pada 1000 hari pertama kehidupan akan menentukan kualitas hidup seorang manusia. Dampak yang ditimbulkan malnutrisi pada periode ini akan bersifat permanen dan berjangka panjang. Praktik pemberian gizi yang tidak benar merupakan penyebab utama awal terjadinya stunting. Insiden malnutrisi meningkat tajam karena ketidaktahuan dan ketidakmampuan menyiapkan makanan bergizi bagi anaknya. Ketidaktahuan ini salah satu penyebabnya karena belum adanya media informasi pendukung terkait praktik pemberian makan pada Baduta yang sesuai dengan kondisi daerah setempat. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menganalisis tingkat pemahaman ibu tentang pemberian makan pada baduta dan menyusun media media informasi yang efektifkepada ibu yang mempunyai  baduta tentang praktik pemberian gizi, sehingga dapat secara efektif meningkatkan pemahaman ibu tentang praktik pemberian makan yang dapat mencukupi kebutuhan gizi seimbang, dan higienis. Sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penelitian ini menggunakan metode action research. Metode ini dipilih karena pada tahap pertama dilakukan kajian (research) terhadap kondisi dan tingkat pemahaman ibu yang mempunyai Baduta tentang praktik pemberian makan serta penyusunan suatu media informasi tentang praktik pemberian makan yang efektif. Kemudian pada tahap kedua akan dilaksanakan implementasi/tindakan (action) untuk menerapkan serta menguji penerapan dan keefektifan pemanfaatan media informasi yang diberikan di lingkungan Bidan Praktik Mandiri, dan di masyarakat.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Heni Setyowati, Universitas Ngudi Waluyo Ungaran

Prodi DIII Kebidanan,

References

Ardiansyah, M. Ansrori, 2011, Landasan Teoritis Penggunaan Media Pembelajaran, http://www.asrori.com/2011/05/Landasan Teoritis Penggunaan Media.html diakses pada tanggal 10 Maret 2017.

Cameron, SL. Taylor, RW. Heath, A-LM. 2013. Parent-led or baby-led? Associations between complementary feeding practices and health-related behaviours in a survey of New Zealand families. BMJ Open. 1-9

Dewey, KG. 2001. Nutrition, growth, and complementary feeding of the breastfed infant. Ped Clin North Am.

Dewi, M. Aminah, A. 2016. Pengaruh edukasi gizi terhadap feeding practice ibu Balita stunting usia 6-24 bulan. Indonesian Journal of Human Nutrition. 3(1):1-8

Egyir, BK. Ramsay, SA. Bilderback, B. Safaii, S. 2016. Complementary feeding practices og mothers and their perceived impacts on young children: findings from KEEA district of Ghana. Matern Child Health J. 20:1886-1894

Gorstein S, Haq A. Graham, EA. 2009. Cultural influence on infant feeding practices. Ped Rev. 30:11-21

IDAI. 2015. Rekomendasi praktik pemberian makan berbasis bukti pada bayi dan batita di Indonesia untuk mencegah Malnutrisi. Unit Kerja Koordinasi Gizi dan Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia.

Iwinski, S. 2003. Feeding on uoe. New Beginning, 20:2

Khasanah, Dwi Puji. Hadi, Herman. Paramashanti, Bunga Astria. 2016. Waktu pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) berhubungan dengan kejadian stunting anak usia 6-23 bulan di Kecamatan Sedayu. Jurnal Gizi dan Dietik Indonesia. 4:2; 105-111.

Kusumawati, Erna. Rahardjo, Setiyowati, Sari, Hesti Permata. 2015. Model Pengendalian Faktor Risiko Stunting pada Anak Usia di bawah Tiga Tahun. Jurnal Kesmas. 9:3; 249-256.

Majumdar, I. Paul, P. Talib, VH. Ranga, S. 2003. The effect of iron theraphy on the growth of iron-replete and iron-deplete children. J Trop Pediatr. 49:84-88.

Mufida, Lailina. Widyaningsih, Tri Dewanti. Maligan, Jaya Mahar. 2015. Prinsip dasar makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) untukbayi 6 – 24 bulan: kajian pustaka basic principles of complementary feeding for infant 6 - 24 months: a review. Jurnal Pangan dan Argo Industri. 3;4: 1646:1651.

Notoatmodjo, S. Ilmu perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 2010.

Riset Kesehatan Dasar. 2013.Badan penelitian dan pengembangan kesehatan kementerian kesehatan RI.

Sazawali, S. et all. 2014. Compliance with Home-based Fortification strategies for delivery of iron and zinc: its effect on haematological and growth markers among 6-24 months old children in Nort India. Health Popul Nutr. 2:217-226

Sen, P. Mardinogulu, A. Nielsen, J. 2017. Selection of complementary foods based on optimal nutritional values. Scientific Report. 7:5413

Stewart CP. Ianotti, L. Dewey KG. Michaelsen KF. Onyango AW. 2013. Contextualising complementary feeding in a broader framework for stunting prevention. Maternal Child Nutr. 9;;2: 27-45.

Wang, F. et all. 2017. Age of complementary foods introduction and risk of anemia in children aged 4-6 years: A Prospective birth Cohort in China. Scientific Report. 7:44726

World Health Organization. 2001. International Code of Marketing of Breast-milk Substitutes. WHO: Genewa.

WHO. 2007. Global strategy for infant and young child feeding. Genewa. World Health Organization.

WHO. 2016. Infant and young child feeding. Who.inf/medicastrol.

WHO,2017. Complementary Feeding. Who.Inf/nutrition topic/Complementary Feeding.

Zutavern A, Brockow I, Schaaf B. 2008. Timing of solid food introducyion in relation to atopic dermatitis and atopic sensitization: Result from a prospective birth cohort study LISA. Pediatric;121:44-52.

Downloads

Published

2018-12-04

How to Cite

Setyowati, H., Sofiyanti, I., & Windayanti, H. (2018). Penyusunan Media Informasi Tentang Praktik Pemberian Makan Untuk Mencegah Stunting Pada Anak Baduta. Indonesian Journal of Midwifery (IJM), 1(2). https://doi.org/10.35473/ijm.v1i2.83

Issue

Section

Articles