Uji Aktivitas Ekstrak Daun Mengkudu (Morindra citrifolia Linn) dan Scopoletin secara In-Vitro terhadap Bakteri Tuberkulosis

Authors

  • Estu Mahanani Dhilasari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
  • Idha Kusumawati Kusumawati Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Surabaya
  • Riesta Primaharinastiti Primaharinastiti Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.35473/ijpnp.v2i1.192

Abstract

Penyakit tuberkulosis disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Secara tradisional mengkudu digunakan untuk pengobatan tuberkulosis. Scopoletin merupakan komponen utama dalam mengkudu, oleh karena itu scopoletin sering dijadikan marker dalam studi farmakokinetik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas anti-Mycobacterium tuberculosis (H37RV) ekstrak daun mengkudu dan scopoletin melalui penentuan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM). Uji aktivitas antibakteri dan penentuan KHM dari ekstrak etanol 50% daun mengkudu dilakukan dengan metode dilusi agar dengan konsentrasi 1,0×10-4 µg/ml – 5,1×10-11 µg/ml. Uji aktivitas menunjukan bahwa ekstrak etanol 50% daun mengkudu dapat menghambat pertumbuhan Mycobacterium tuberculosis dengan KHM 4,0×10-6 µg/ml. Sedangkan scopoletin dengan konsentrasi yang setara dengan kandungan pada ekstrak tidak menunjukan aktivitas anti-Mycobacterium tuberculosisnya.

Kata kunci: Mengkudu, Scopoletin, tuberkulosis

Tuberculosis (TB) is a disease caused by a bacterium, Mycobacterium tuberculosis. Morinda citrifolia Linn has been found to kill Mycobacterium tuberculosis. Scopoletin is a major component in Morinda citrifolia Linn, therefore scopoletin often used as markers in studies of pharmacokinetic. This research purpose to determine anti-Mycobacterium tuberculosis (strain H37RV) activity based on the value of Minimum Inhibitory Concentration (MIC) used to ethanolic extracts from Morinda citrifolia Linn leaf and scopoletin. Experiment of anti-Mycobacterium tuberculosis activities tested by well dillution methods with a dose 1,0×10-4 µg/ml – 5,1×10-11 µg/ml . The results showed that ethanolic extract Morinda citrifolia Linn leaf  were found to be active to Mycobacterium tuberculosis activity with MIC 4×10-6 µg/ml while scopoletin at the same concentration with extract had no anti­- Mycobacterium tuberculosis activity.

Keywords:  Noni, scopoletin, tuberculosis

References

Chan-Blanco, Y., et al., (2005) ‘The Noni Fruit (Morinda citrifolia L.): A Review of Agricultural Research, Nutritional and Therapeutic Properties’, Journal of Food Composition and Analysis, 19 (2006), pp.645–654. doi:10.1016/j.jfca.2005.10.001

Departemen Kesehatan RI (2000) Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hal 5-12

Depkes RI (2007) Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 3-35

Garmana A. N., et al. (2011) Uji Aktivitas Ekstrak beberapa Tumbuhan terhadap Mycobacterium tuberculosis Galur Sensitif dan Resisten. Acta Pharmaceutica Indonesia, Vol. XXXVI, No. 3&4, p. 35-39

Gautam, R., et al. (2007) Indian Medicinal Plants as a Source of Antimycobacterial Agents. Journal of Ethnopharmacology, 110(2007), p.200-234 doi:10.1016/j.jep.2006.12.031

Mathivanan, N., et al. (2005) Review on the current scenario of Noni research: Taxonomy, distribution, chemistry, medicinal and therapeutic values of Morinda citrifolia. International Journal of Noni Research, 1(1), 1-16

Okunade, A. L., et al. (2004) Natural Antimycobacterial Metabolites: Current Status. Phytochemistry, 65(2004), p.1017-1032. doi:10.1016/j.phytochem.2004.02.013

Prasetyo, T., 2009. Pola Resistensi Bakteri Dalam Darah terhadap Kloramfenikol. Skripsi. Universitas Indonesia Jakarta

Touchstone, J. C., and Dobbins, M. F. (1983) Practice of Thin Layer Chromatography, 2nd ed. New York: John Willey & Sons inc

Zhu, Y. P. and Woerdenbag, H. J. (1995) Traditional Chinese Herbal Medicine. Pharm World Sci, 17(4), p. 103

Downloads

Published

2019-04-08

Issue

Section

Articles