Uji Aktivitas Antibakteri dan Kandungan Senyawa Aktif Ekstrak n-Heksan, Etil Asetat dan Etanol 70% biji Melinjo (Gnetum gnemon. L) terhadap bakteri Salmonella thypi dan Streptococcus mutans

Authors

  • Anita Kumala Hati Universitas Ngudi Waluyo
  • Multazamudin Multazamudin Universitas Ngudi Waluyo
  • Muhammad Iqbal Universitas Ngudi Waluyo

DOI:

https://doi.org/10.35473/ijpnp.v1i1.28

Abstract

Indonesia kaya dengan ragam flora, banyak tanaman yang mempunyai aktivitas farmakologis, salah satunya adalah biji melinjo (Gnetum gnemon. L). Berdasarkan hasil penelitian ilmiah, menunjukkan bahwa biji melinjo memiliki potensi antibakteri karena mengandung senyawa alkaloid, polifenol, steroid, dan saponin. Salmonell thypi bakteri gram negatif penyebab infeksi tifoid. Streptococcus mutans bakteri gram positif penyebab karies gigi. Pelarut yang berbeda kepolaran akan menarik senyawa yang berbeda kepolaran juga. Hasil uji antibakteri ekstrak n-Heksan dan etil asetat biji melinjo terhadap bakteri Salmonella thypi tergolong lemah, terhadap Streptococcus mutans tergolong sedang, dan dari ekstrak etanol 70% biji melinjo terhadap kedua jenis bakteri tersebut memberikan respon penghambatan kuat. Kandungan senyawa aktif dalam ekstrak n-Heksan dan etil asetat adalah Alkaloid dan Saponin. Kandungan senyawa aktif dalam ekstrak etanol 70% adalah Polifenol dan Saponin.

Author Biographies

Anita Kumala Hati, Universitas Ngudi Waluyo

Program Studi S-1 Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan

Multazamudin Multazamudin, Universitas Ngudi Waluyo

Program Studi S-1 Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan

Muhammad Iqbal, Universitas Ngudi Waluyo

Program Studi S-1 Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan

References

Aisyah T.S., dan A. Asnani. 2012. Kajian Sifat Fisikokimia Ekstrak Rumput Laut Coklat (Sagarsum duplicatum) Menggunakan Berbagai Pelarut dan Metode Ekstraksi. Kajian Sifat Fisikokimia Ekstrak Rumput Laut. 6(1): 22.

Boel T. 2000. Daya antibakteri kombinasi triklosan dan zink sitrat dalam beberapa konsentrasi terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans. Dentika Dent J 2000;5(1):7-10

Davis & Stout. (1971). Disc Plate Method Of Microbiological Antibiotic Essay. Journal Of. Microbiology. Vol 22 No 4.

Hata S. 2005. Quantitative detection of S. mutans in the dental plaque of Japanese preschool children by real-time PCR. Letters in Appl Microbiol 2005;42:127-131

Hisada, Hiromi, A. Masahiro, K. Eishin, and S. Fujio. 2005. Antibacterial and Antioxidative Constituents of Melinjo Seeds and Their Application to Foods. http://sciencelinks.jp/jeast/ article/. Diakses pada tanggal 20 Juni 2017 pukul 09.45 WIB.

Herawati M.H., Ghani L., 2009. Hubungan Faktor Determinan dengan Kejadian Tifoid Di Indonesia Tahun 2007 (Association of Determinant Factors with Prevalence of Typhoid in Indonesia). 19 (4), 165–173.

Maulida D. dan Naufal Z. 2010. Ekstraksi Antiok sidan (Likopen) Dari Buah Tomat Dengan Menggunakan Solvent Campuran, N-heksana, Aseton dan Etanol. Skripsi S1 (Tidak dipublikasikan). Universitas Dipenegoro.

Purwantoro RS. 2012. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Schefflera elliptica Blufame and Forums 159(3):406-410, http;//perpustakaancyber. blogspot.com/2013/06/html (Diakses 11 November 2017).

Widjiastuti I. 2009. Peran agglutinin saliva sebagai mediator perlekatan bakteri S. mutans pada penderita bebas karies dan karies gigi. Available from http://digilib.unair.ac.id/go.php?id=ipunair-gdl-res. Accessed Januari17, 2018

Yoshida A. 2003. Development of a 5’ nuclease-based real time PCR assay for quantitative Detection of cariogenic dental pathogens Streptococcus mutans and Streptococcus sobrinus. JClin Microbiol 2003: 4438-41.

Downloads

Published

2018-07-31

Issue

Section

Articles