Aktivitas Imunomodulator dan Kandungan Fenol Ekstrak Terpurifikasi Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc. Var.Rubrum)

Authors

  • Fania Putri Luhurningtyas Universitas Ngudi Waluyo
  • Jatmiko Susilo Universitas Ngudi Waluyo
  • Richa Yuswantina
  • Erma Widhihastuti
  • Firman Wahyu Ardiyansah

DOI:

https://doi.org/10.35473/ijpnp.v4i1.974

Keywords:

Jahe Merah, Purifikasi, Fenol, Imunomodulator

Abstract

Rimpang jahe merah (Zingiber officinale Rosc. Var.Rubrum) terbukti mempengaruhi sel imun dengan menurunkan level TNF-α dan IFN-Ɣ pada kelompok perlakuan. Adanya senyawa pengotor pada ekstrak seperti lemak, resin, gula, serat, pati dapat menyebabkan penurunan aktivitas pada uji farmakologis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh purifikasi ekstrak rimpang jahe merah terhadap aktivitas imunomodulator dan kandungan fenolnya. Penarikan metabolit sekunder pada rimpang jahe merah menggunakan maserasi dengan pelarut etanol 96%. Purifikasi ekstrak dilakukan dengan cara partisi, dimurnikan dengan pelarut n-heksana. Penentuan kandungan fenol diuji menggunakan metode Folin-Ciocalteu. Metode bersihan karbon pada hewan coba bertujuan untuk mengetahui aktivitas imunomodulator berdasarkan nilai konstanta fagositosis. Hasil pengujian kadar fenol total ekstrak kasar jahe merah sebesar 338,567 mg GAE/g sampel dan ekstrak purifikasi n-heksana sebesar 862,883 mg GAE/g sampel. Aktivitas imunomodulator ekstrak purifikasi jahe merah tidak berbeda signifikan dengan kelompok kontrol positif Phyllanthus niruri (p>0,05). Hasil pengujian diketahui bahwa ekstrak terpurifikasi rimpang jahe merah memberikan hasil yang signifikan baik kadar fenol maupun aktivitas imumodulator dibandingkan sediaan ekstrak kasarnya.

Red ginger rhizome (Zingiber officinale Rosc. Var.Rubrum) was shown to affect immune cells by reducing TNF-α and IFN-Ɣ levels in the treatment group. The presence of impurities in extracts such as fat, resin, sugar, fiber, starch can cause a decrease in activity in pharmacological tests. This study was conducted to determine the effect of purification of red ginger rhizome extract on immunomodulatory activity and phenol content. Withdrawal of secondary metabolites from red ginger rhizome used maceration with 96% ethanol solvent. Extract purification was carried out by partitioning, purified with n-hexane solvent. Determination of phenol content was tested using the Folin-Ciocalteu method. The method of carbon clearance in animals aims to determine the immunomodulatory activity based on the value of the phagocytosis constant. The total phenol content of the crude extract of red ginger was 338.567 mg GAE / g sample and purified extract of n-hexane was 862.883 mg GAE / g sample. The immunomodulatory activity of the purified red ginger extract was no meaningful difference between with the positive control group of Phyllanthus niruri (p>0,05). The test results showed that the purified extract of red ginger rhizome gave significant results in both phenol content and immunomodulatory activity compared to the crude extract preparation

References

Alfian, R., & Susanti, H. (2012). Penetapan kadar fenolik total ekstrak metanol kelopak bunga rosella merah (hibiscus sabdariffa linn) dengan variasi tempat tumbuh secara spektrofotometrI. Pharmaciana, 2(1).

Bachri, M. S. (2013). Efek hepatoprotektif ekstrak metanol jahe merah (zingiber officinale roscoe) pada mencit jantan yang diinduksi CCl4. Pharmaciana, 1(2).

Blainski, A., Lopes, G. C., & De Mello, J. C. P. (2013). Application and analysis of the folin ciocalteu method for the determination of the total phenolic content from Limonium brasiliense L. Molecules, 18(6), 6852-6865.

Da Cunha, L. R., Muniz-Junqueira, M. I., & dos Santos Borges, T. K. (2019). Impact of polyphenols in phagocyte functions. Journal of inflammation research, 12, 205.

Fadilah, M. N. (2019). Pengaruh ekstrak jahe merah (zingiber officinale var. Rubrum theilade) terhadap kadar tnf-α pada tikus putih jantan (rattus norvegicus strain wistar) yang diinduksi etambutol, pirazinamid, dan levofloksasin (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang).

George, A., Chinnappan, S., Choudhary, Y., Bommu, P., & Sridhar, M. (2014). Immunomodulatory activity of an aqueous extract of Polygonum minus Huds on Swiss albino mice using carbon clearance assay. Asian Pacific Journal of Tropical Disease, 4(5), 398-400.

Herliyanti, K., Franyoto, Y. D., & Sulistyowati, E. (2014). Pengaruh kombinasi ekstrak terpurifikasi herba artemisia (artemisia annua (l.)) Dan herba sambiloto (andrographis paniculata (burm. F) nees) terhadap kadar glukosa darah pada tikus diabetes mellitus tipe 2 resisten insulin. Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik, 11(2), 27-31.

Mak, T. W., Saunders, M. E., & Jett, B. D. (2013). Primer to the immune response. Newnes.

Motlagh, H. A., Safari, O., Selahvarzi, Y., Baghalian, A., & Kia, E. (2020). Non- specific immunity promotion in response to garlic extract supplemented diets in female Guppy (Poecilia reticulata). Fish & shellfish immunology, 97, 96-99.

Muthia, R., & Astuti, K. I. (2018). Efek imunomodulator infusa umbi bawang dayak (eleutherina palmifolial. merr) dengan metode bersihan karbon. Jurnal Pharmascience,5(1)

Patel, P., Patel, N. M., & Patel, P. M. (2011). Who guidelines on quality control of herbal medicines. International Journal of Research in Ayurveda & Pharmacy, 2(4).

Puspitasari, A. D., & Pramono, S. (2015). Perbandingan metode pembuatan ekstrak terpurifikasi bee propolis dari lebah madu (apis mellifera) berdasarkan kadar flavonoid total dihitung sevagai rutin, Trad. Med. J, 20(2), 76-81.

Ratnasari, F. A., Wulandari, L., & Kristiningrum, N. (2016). Penentuan kadar fenol total pada ekstrak daun tanaman menggunakan metode spektroskopi nir dan kemometrik (determination of total phenolic in leave extracts using spectroscopy nir and chemometric). Pustaka Kesehatan, 4(2), 235-240.

Saputri, A. A. (2019). Pengaruh ekstrak jahe merah (zingiber officinale var. Rubrum theilade) terhadap kadar ifn-γ (interferon gamma) tikus putih jantan strain wistar (rattus novergicus l.) Yang diinduksi dengan pirazinamid, levofloksasin dan etambutol (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang).

Sari, A. K., & Ayuchecaria, N. (2017). Penetapan kadar fenolik total dan flavonoid total ekstrak beras hitam (Oryza sativa L) Dari Kalimantan Selatan. Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2(2), 327-335.

Sugiat, D. (2010). Penetapan kadar fenol total dan aktivitas antioksidan ekstrak metanol dedak beberapa varietas padi (Oryza sativa). Skripsi.

Velavan, T. P., & Meyer, C. G. (2020). The COVIDâ€19 epidemic. Tropical medicine & international health, 25(3), 278.

Warditiani, N. K., Larasanty, L. P. F., Widjaja, I. N. K., Juniari, N. P. M., Nugroho, A. E., & Pramono, S. (2014). Identifikasi kandungan kimia ekstrak terpurifikasi herba sambiloto. Jurnal Farmasi Udayana.

Widhihastuti, E, (2018), Penentuan kadar senyawa fenol ekstrak terpurifikasi jahe merah (zingiber officinale rosc, var.rubrum) menggunakan variasi pelarut ekstraksi cair-cair. Skripsi.

Yahfoufi, N., Alsadi, N., Jambi, M., & Matar, C. (2018). The immunomodulatory and anti-inflammatory role of polyphenols. Nutrients, 10(11), 1618.

Yu, Y., Shen, M., Wang, Z., Wang, Y., Xie, M., & Xie, J. (2017). Sulfated polysaccharide from Cyclocarya paliurus enhances the immunomodulatory activity of macrophages. Carbohydrate polymers, 174, 669-676.

Downloads

Published

2021-05-22

Issue

Section

Articles