Penyuluhan Tentang Pijat Akupresure pada Remaja untuk Mengurangi Nyeri Haid

Authors

  • Liana Oktapiana Universitas Ngudi Waluyo
  • Rini Susanti Universitas Ngudi Waluyo
  • Ayu Lestari Universitas Ngudi Waluyo
  • Aurelia Bukifan Universitas Ngudi Waluyo
  • Mega Wahyu N Universitas Ngudi Waluyo

Abstract

Menstruation is the process of releasing the uterine wall accompanied by bleeding that occurs repeatedly every month, except during pregnancy. Menstrual bleeding lasts between 3-7 days, with the amount of blood lost about 50-60 cc without blood clots. Menstrual cycles in women are not the same, with normal variations between 26-32 or 28-35 days (Manuaba, 2009). Dysmenorrhea comes from the Greek dys which means difficult, painful, abnormal, meno means moon, and rhea means flow. Dysmenorrhea or dysmenorrhea in Indonesian means pain during menstruation. Almost all women experience discomfort in the lower abdomen during menstruation. However, the term dysmenorrhea is only used when the pain is so severe that it interferes with activities and requires medication. The uterus or womb is made up of muscles that also contract and relax. In general, uterine muscle contractions are not felt, but intense contractions often cause blood flow to the uterus to be disrupted, resulting in pain (Sukarni, 2013). In Indonesia, the incidence of dysmenorrhea consists of 54.89% primary dysmenorrhea and 9.36% secondary dysmenorrhea. Usually the symptoms of primary dysmenorrhea occur in women of productive age 3 to 5 years after experiencing their first menstruation and women who have never been pregnant (Journal of Occupational and Environmental, 2010). Acupressure therapy is a widely studied therapy. Acupressure therapy is widely used by the community to treat primary dysmenorrhea. Acupressure has a fairly high success rate with few or no complications if the abnormality is only functional, the diagnosis is correct, the technique is good and the prognosis is possible. In addition, acupressure is also easy to do at a low cost (Potter, 2014).One of the reasons for doing this community service is that it was found that several teenagers in the village who experienced menstrual pain to overcome this then carried out community service about Massage Extension.

 

Abstrak

Menstruasi merupakan proses pelepasan dinding rahim yang disertai dengan pendarahan yang terjadi secara berulang setiap bulan, kecuali pada saat terjadi kehamilan. Pengeluaran darah menstruasi berlangsung antara 3-7 hari, dengan jumlah darah yang hilang sekitar 50-60 cc tanpa bekuan darah. Siklus menstruasi pada wanita tidak sama, dengan variasi normal antara 26-32 atau 28- 35 hari (Manuaba, 2009). Dismenore berasal dari bahasa Yunani dys yang berarti sulit, nyeri, abnormal, meno berarti bulan, dan rhea berarti aliran. Dysmenorhea atau dismenore dalam bahasa Indonesia berarti nyeri pada saat menstruasi. Hampir semua wanita mengalami rasa tidak enak pada perut bagian bawah saat menstruasi. Namun, istilah dismenore hanya dipakai bila nyeri begitu hebat sehingga mengganggu aktivitas dan memerlukan obat-obatan. Uterus atau rahim terdiri atas otot yang juga berkontraksi dan relaksasi. Pada umumnya, kontraksi otot uterus tidak dirasakan, namun kontraksi yang hebat sering menyebabkan aliran darah ke uterus terganggu sehingga timbul rasa nyeri (Sukarni, 2013) Di Indonesia angka kejadian dismenore terdiri dari 54,89% dismenore primer dan 9,36% dismenore sekunder. Biasanya gejala disminore primer terjadi pada wanita usia produktif 3 sampai 5 tahun setelah mengalami haid pertama dan wanita yang belum pernah hamil (Journal Occupational and Enviromental, 2010). Terapi akupresur merupakan terapi yang banyak diteliti. Terapi akupresur banyak digunakan oleh masyarakat untuk mengatasi dismenore primer. Akupresur memiliki angka keberhasilan cukup tinggi dengan sedikit atau tanpa komplikasi jika kelainan hanya bersifat fungsional, diagnosa tepat, teknik baik serta prognosa yang memungkinkan. Selain itu, akupresur juga mudah dilakukan dengan biaya yang murah (Potter, 2014).

Salah satu alasan dilakukan nya pengabdian masyarakat ini adalah didapatkan beberapa remaja didesa yang mengalami nyeri haid untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukan nya pengabdian masyarakat tentang Penyuluhan Pijat.

 

Author Biography

Rini Susanti, Universitas Ngudi Waluyo

Program Studi DIII Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan

References

Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang. (2017). Profil Kesehatan Kabupaten Semarang tahun 2016. [E-book] Available at http:depkes.go.id

Efendi, Ferry dan Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori Dan Praktik Dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

H. Widyaningrum. (2013). Pijat Refleksi dan 6 Terapi Alternatif Lainnya. Yogyakarta: Medpress.

Indrayana Triyana,Antiza Vira. (2021). Penyuluhan dan Pelatihan Akupresur Untuk Mengurangi Nyeri Dismenorea Pada Remaja Putri. Jakarta: Journal of Community Engagement in Health

Julianti, dkk. (2014). Efektifitas Akupresur Terhadap Disminorea Pada Remaja Putri.

Jurnal Online Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau. Vol 1 No 2

Latifah Ulfatul,Istiqomah Dwi A,Mutiarawati.(2020).Peningkatan Pengetahuan Tentang Akupresur Untuk Mengurangi Nyeri Haid Pada Remaja Putri.Jurnal Abdimas PHB vol 3 No 2 Juni 2020

Laila, Nur Najmi. (2011). Buku Pintar Menstruasi. Yogyakarta: Buku Biru

Nugroho, Taufan. (2015). Buku Ajar Ginekologi untuk Mahasiswa Kebidanan.Yogyakarta: Nuha Medika

Sharma P, Malhotra C, Taneja D, Saha R. (2008). Problems Related to Menstruation Amongst Adolescent. The Indian Journal of Pediatrics vol. 75, Issue 12, pp 125-129 Febuary 2008

WHO (2013). Data Jumlah Penderita Disminorea. www.who.int/gho/en/ diakses pada tanggal 11 Juni 2021

Published

2021-08-16