Literature Review :Keputihan sebagai salah satu Efek samping penggunaan IUD

Authors

  • Anisya Nur Maheswara Universitas Ngudi Waluyo
  • Hapsari Windayanti Universitas Ngudi Waluyo
  • Siti Azizatul Fitri Universitas Ngudi Waluyo
  • Eys Novianti Universitas Ngudi Waluyo
  • Yovita Maria Lorensa Universitas Ngudi Waluyo
  • Kartika Sari Universitas Ngudi Waluyo
  • Putri Darwati Universitas Ngudi Waluyo
  • Fera Ariyani Universitas Ngudi Waluyo
  • Afidah Wahyuni Universitas Ngudi Waluyo
  • Jenny Giovanna Universitas Ngudi Waluyo
  • Rana Ria Salpanah Universitas Ngudi Waluyo

Abstract

The IUD/IUD is one of the risk factors for vaginal discharge. Risk factors in the form of foreign bodies such as Cu-IUD can play an important role in causing vaginal discharge and after discontinuation of Cu-IUD infection is expected to decrease. Vaginal discharge can cause a smelly, yellowish-white discharge that may be accompanied by itching, irritation, and swelling. IUD cases with vaginal discharge (leukorea) if not handled properly and correctly will cause complications of protracted pelvic inflammatory disease and can cause infertility (infertility) due to damage and blockage of the fallopian tubes. The purpose of this literature review on several studies is to find out and analyze the relationship between IUD family planning acceptors and the incidence of vaginal discharge. The method used in this study was to collect data analysis using a literature review by looking for relevant articles. Sources of review using electronic media from several databases include Sience Direct and Google Scholar which were published from 2014 to 2020. With keywords, the effect of using the IUD on vaginal discharge. IUDs. The relationship between IUD family planning and vaginal discharge is that the presence of an IUD can cause a reaction to foreign objects and trigger the growth of candida fungi that were originally saprophytic to become pathogenic, resulting in vaginal candidiasis with symptoms of excessive vaginal discharge. Conclusion: Using the IUD for too long can cause vaginal discharge, however, the factor for the occurrence of vaginal discharge in the IUD is not only because of the duration of using the IUD, but can also be caused by age and personal hygiene factors for each individual.

Abstrak
IUD merupakan salah satu faktor risiko terjadinya Keputihan, Faktor risiko berupa benda asing seperti IUD dapat berperan penting dalam menyebabkan keputihan dan setelah pemberhentian IUD infeksi diperkirakan akan berkurang. Keputihan pada vagina dapat menyebabkan bau, sekret putih kekuningan yang mungkin disertai dengan rasa gatal, iritasi, dan pembengkakan. Kasus IUD dengan keputihan (leukorea) jika tidak ditangani dengan baik dan benar akan menimbulkan komplikasi penyakit radang panggul yang berlarut-larut dan dapat menyebabkan kemandulan (infertilitas) karena kerusakan dan tersumbatnya saluran telur.Tujuan lain dari literatur review ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang berkenaan dengan apa yang sudah pernah dikerjakan orang lain sebelumnya tentang hubungan akseptor KB IUD dengan kejadian keputihan. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah mendata analisis dengan menggunakan tinjauan literature (literature review) dengan mencari artikel yang relevan. Sumber tinjauan menggunakan media elektronik dari beberapa database antara lain Jurnal Kebidanan, Sience Direct dan jurnal ilmu kesehatan yang dipublishkan kurun waktu tahun 2014 sampai tahun 2020. Dengan Kata kunci, pengaruh penggunaan KB IUD terhadap keputihan.Berdasarkan hasil literature review terhadap beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan keputihan terhadap Lamanya pengunaan KB IUD.Hubungan KB IUD dengan Kejadian Keputihan adalah Adanya IUD dapat menimbulkan terjadinya reaksi terhadap benda asing dan memicu pertumbuhan jamur kandida yang semula saprofit menjadi patogen sehingga terjadi kandidiasis vagina dengan gejala timbulnya keputihan yang berlebih. Simpulan Penggunaan KB IUD yang terlalu lama dapat menyebabkan keputihan namun, faktor terjadinya keputihan pada KB IUD bukan hanya karna lamanya pemakaian KB IUD tapi juga bisa disebab kan oleh faktor usia, personal hygiene terhadap tiap individu.

References

BKKBN.(2014) Buku saku bagipetugas lapangan program KB nasional materi konseling, Jakarta. BKKBN

Dagli SS, Demir T, Tulin M. 2015. Comparison of cervico-vaginal colonization among sexually active women by intrauterine device use. J Infect Dev Ctries. Vol 9: (930-935)

Faraji Reza, Ali Harimi Mehr, Assarehzadegan Mojdeh. 2012. Prevalence of Vaginal Candidiasis infection in women referred to Kermanshah hygienic centers, Iran in 2010. Life Science Journal. Vol 9:(4)

Hanifa Wiknjosastro. 1999. ilmu kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo

IIS F. et al. 2014. Hubungan Perilaku Sehat, Sosiodemografi Dengan Kejadian Keputihan Pada Akseptor Iud Di Puskesmas Bojongrawalumbu.

Irianto, Koes. (2014). Pelayanan Keluarga Berencana. Bandung : Penerbit Alfabeta.

Mustika et al,. 2015. Pengaruh Penggunaan Iud Terhadap Penyakit Keputihan Di Puskesmas Kebasan Kabupaten Banyumas. Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, (13;03).

Nindya et al,. 2019. Hubungan Akseptor Kb Iud Dengan Kejadian Keputihan Di Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta. Jurnal Kebidanan, (07:01).

Paryamtinah, Margiyanti. Gambaran kejadian efek samping penggunaan alat kontrasepsi Intra Uterine Device (IUD). Jurnal Akademi Kebidanan 2015

Pribakti. 2012. Tips dan Trik Merawat Organ Intim. Jakarta: Sagung Seto

Ratna et al,. 2020. Hubungan Lama Penggunaan Kontrasepsi Iud Terhadap Efek Samping Iud Pada Akseptor Iud Di Puskesmas SudiangKota Makassar. Jurnal Kebidanan, (08:2),. 84-93.

Setyowati, Apin et al,. 2015. Hubungan Penggunaan Alat Kontrasepsi Iud Dengan Fluor Albus Pada Ibu Usia 25-44 Tahun. Jurnal kebidanan Dharma Husada Vol.4,nomer 1 april 2015

Sulistyawati, Ari. 2012. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta : Salemba Medika.

Published

2021-12-21