Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Kader Posyandu Balita Melalui Pelatihan Pijat Bayi di Desa Dajan Peken Tabanan Bali
DOI:
https://doi.org/10.35473/ijce.v3i2.1127Abstract
Baby massage is a touch therapy that can help optimize baby's growth and development. Baby massage should be done by the mother or the closest person, because the touch given by the mother during the massage will be responded to by the baby as a form of protection, affection, attention and a sincere expression of love. Toddler posyandu cadres are extensions of health workers to provide education and skills about infant massage to mothers of toddlers. This activity was carried out with the aim of increasing the knowledge and skills of Posyandu cadres for toddlers to perform baby massage. the pre-test post-test used in this activity to determine the increase in knowledge of posyandu cadres before and after being given education and training about baby massage. Participants in this activity were cadres of the Posyandu for toddlers in Dajan Peken Tabanan Village, totaling 41 people. The activity was carried out for two days, considering the health protocols during the Covid-19 pandemic, so that the room was used only at 50% of capacity. there was an increase in knowledge and skills of posyandu cadres before and after baby massage training with an average pre-test score of 4,66 and post-test of 5,22. Posyandu cadres to train mothers of toddlers to do baby massage independently to optimize the growth and development of toddlers.
ABSTRAK
Pijat bayi merupakan terapi sentuhan yang dapat membantu mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan bayi. Pijat bayi sebaiknya dilakukan oleh ibu atau orang terdekat, karena sentuhan yang diberikan oleh ibu selama pemijatan akan direspon oleh bayi sebagai bentuk perlindungan, kasih sayang, perhatian dan ungkapan cinta yang tulus. Kader posyandu balita adalah perpanjangan tangan nakes untuk memberikan pendidikan dan keterampilan tentang pijat bayi kepada ibu balita. kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu balita untuk melakukan pijat bayi. yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu pre-test post-test untuk mengetahui peningkatan pengetahuan kader posyandu sebelum dan setelah diberikan pendidikan dan pelatihan tentang pijat bayi. Peserta dalam kegiatan ini yaitu kader posyandu balita di Desa Dajan Peken Tabanan yang berjumlah 41 orang. Kegiatan dilakukan selama dua hari, mengingat protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19, sehingga ruangan digunakan hanaya 50% dari kapasitas. terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu sebelum dan setelah dilakukan pelatihan pijat bayi dengan rata-rata skor pre test sebesar 4,66 dan post test sebesar 5,22. kader posyandu agar melatih ibu balita melakukan pijat bayi secara mandiri untuk mengoptimalkan tumbuh kembang balita.
References
Effendy, N. 2010. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. EGC, Jakarta.
Kemenkes. 2012. Penuhi Gizi pada 1000 Hari Pertama. Diakses melalui http://www.depkes.go.id/article/print/2 014/penuhi-kebutuhan-gizi-pada-1000- hari-pertama-kehidupan.html
Kusbiantoro, D. 2014. Perilaku Pijat Bayi Berhubungan Dengan Pengetahuan Dan Dukungan Keluarga. Jurnal Surya, 03 (19): 1-7
Notoatmodjo, S. 2010. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.
Mauliddina.2011. Pengaruh penyuluhan Pijat Bayi Terhadap Pengetahuan dan Sikap dalam Perilaku Ibu Melaksanakan Pijat Bayi Di Wilayah Puskesmas Melati 1 Sleman. http://digilib.unisayogya.ac.id/15 66/1/NASKAH%20PUBLIKASI% 20ANISA%20MAULIDDINA.pdf
Roesli. 2009. Pedoman Pijat Bayi. Jakarta: Trubus Agrowijaya.
Subakti, Y & Anggraini. 2008. Keajaiban Pijat Bayi & Balita. Jakarta: WahyuMedia.