Pendampingan Remaja Menggunakan Gawai Oleh Ibu di Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Tabanan
DOI:
https://doi.org/10.35473/ijce.v4i1.1549Abstract
Each family member has a role and function of each. During the period of adolescent development, parents who are in the closest environment, play an important role in providing supervision and management of free time. 50% of adolescents experience behavioral problems as a result of a lack of communication with parents. Lack of communication between parents and adolescents is one of the main factors causing adolescents to seek replacement attention and information through online devices. This activity aims to increase the role of parents, especially mothers, in assisting teenagers using devices at home. The method of implementing the activity is by means of talk shows (counseling) for women who are members of the Association of Women's Organizations (GOW) of Tabanan Regency. The hope is that they can convey the information received in this talkshow to mothers in their organizations and disseminate information to all mothers who have teenage children. The output of this activity is to establish good communication between mothers and adolescents, thereby reducing deviations in the use of gadgets by adolescents. Mothers who are members of the Tabanan Regency GOW have good self-efficacy to assist teenagers in using gadgets. The hope is that the participants in this activity can convey the information obtained to other mothers who have teenage children, so that we are all able to reduce the incidence of irregularities due to the use of gadgets by teenagers.
ABSTRAK
Setiap anggota keluarga memiliki peran dan fungsi masing-masing. Selama periode masa perkembangan remaja, orangtua yang berada pada lingkungan terdekat, memegang peranan penting dalam memberikan pengawasan dan pengelolaan waktu luang. 50% remaja mengalami permasalahan perilaku akibat dari kurangnya berkomunikasi dengan orangtua. Kurangnya komunikasi antara orangtua dan remaja menjadi salah satu faktor penyebab utama remaja mencari perhatian dan informasi pengganti melalui gawai secara daring. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan peran orang tua terutama ibu dalam mendampingi remaja menggunakan gawai dirumah. Metode pelaksanaan kegiatan dengan cara talkshow (penyuluhan) pada ibu-ibu yang tergabung dalam Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Tabanan. Tujuan dari kegiatan ini adalah bertukar pengalaman dan memberikan pemahaman kepada ibu remaja dalam pendampingan menggunakan gawai. Harapannya adalah mereka dapat menyampaikan informasi yang diterima dalam talkshow ini kepada ibu-ibu di organisasnya serta menyebarluaskan informasi kepada seluruh ibu yang memiliki anak remaja. Luaran dari kegiatan ini adalah membentuk komunikasi yang baik antara ibu dengan remaja, sehingga mengurangi penyimpangan dalam penggunaan gawai oleh remaja. Ibu-ibu yang tergabung dalam GOW Kabupaten Tabanan, memiliki efikasi diri yang baik untuk mendampingi remaja dalam menggunakan gawai. Harapannya bahwa peserta dalam kegiatan ini dapat menyampaikan informasi yang diperoleh kepada ibu-ibu lain yang memiliki anak remaja, sehingga kita semua mampu untuk menekan kejadian penyimpangan akibat penggunaan gawai oleh remaja.
Â
References
Adams, C. (2008). School Violence: Perundunganing Behaviors and the Psychosocial School Environment in Middle Schools. Children and School Journal
Agustina, E. (2007). Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Perilaku Diet Wanita Dewasa Awal Yang Mengalami Obesitas. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Delft, S. (2012). Relationships between Parental Self Efficacy, Parenting Training Instruction Practices, and Models of Parent Practicions. The University of British Columbia
Doepke, M. and Zilibotti, F. (2017). Parenting With Style: Altruism and Paternalism in Intergenerational Preference Transmission. Econometrica, 85(5), pp. 1331–1371. doi: 10.3982/ECTA14634.
Kusuma, M. I. (2017). Hubungan Antara Harga Diri Dan Efikasi Diri Dengan Motivasi Belajar Pada Peserta Kursus Di Lembaga Kursus Dan pelatihan Adi Tiara. Yogyakarta
Lauricella, A.R, Wartella, E, and Rideout, V. J. (2015). Young Children’s Screen Time: The Complex Role of Parent and Child Factors. Journal of Applied Developmental Psychology, pp. 11–17.
Lestari, S. (2012) Psikologi Keluarga, Penanaman Nilai Dan Penanganan Konflik Dalam Keluarga. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup
Martiani. (2016). Efektivitas Pelatihan Keterampilan Komunikasi Untuk Meningkatkan Kualitas Hubungan Ibu Remaja. Jawa Tengah:Universitas Muhamidyah Surakarta.
Nurfadhilah, R. (2015). Pengaruh Parenting Style dan Tipe Kepribadian Big Five Terhadap Kecendrungan Adiksi Internet. Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Fakultas Psikologi.
Sativa, R., S. (2017). Berapa Lama Waktu Ideal Gunakan Gadget? Available at: https://inet.detik.com/cyberlife/d-3398914/berapa-lama-waktu-ideal-gunakan-gadget.
Septiani, A. (2019). Bahaya Penggunaan Gawai pada Remaja. Available at: https://m.ayobandung.com/read/2019/06/09/54554/bahaya-penggunaan-gawai-pada- remaja.
Setiono, A., K. (2017). Perancangan Film Semi Dokumenter Mencegah Perilaku Kecanduan Smartphone Pada Remaja Usia 12-18 Tahun. Petra, pp. 1–9.
Subu, A. (2019).Kecanduan Internet Gaming dan Status Body Mass Index ( BMI ) Pada Remaja Tingkat Sekolah Menengah Pertama Tahun 2018. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kesehatan, 6(2).
Turnbull, T. (2012). Communicating About Sexual Matters Within The Family: Facilitator And Barries. Education and Health Journal, 30(2), pp. 40–4