Pelatihan Pendidik Sebaya Tentang Status Gizi dan Masalah Kesehatan Reproduksi Remaja di SMA N 1 Donorojo Jepara

Authors

  • Vistra Veftisia Universitas Ngudi Waluyo
  • Luvi Dian A Universitas Ngudi Waluyo
  • Wahyu Kristiningrum Universitas Ngudi Waluyo

DOI:

https://doi.org/10.35473/ijce.v4i1.1619

Abstract

Adolescents are often classified as a group that is always healthy away from risk factors for illness, but many health problems suffered by adolescents due to behavioral factors that can actually be prevented. Adolescents are faced with complex problems related to physical, psychological and emotional changes that cause them to experience health problems. Some of the health problems that often occur are nutrition and reproductive health. Prevention can be done if students make early detection of nutritional problems and adolescent reproductive health problems with the support of the environment both at home and at school. The obstacle that often occurs in schools is the large comparison between the number of health service providers and the number of students in the school. The role of adolescent health cadres is to help adolescents be more comfortable discussing issues of nutrition and adolescent reproductive health, health education and strengthening about early childhood development and social media divided into 2 stages of implementation. Data collection instruments in the form of questionnaires. The activity was carried out at SMA N 1Donorojo Jepara with the method of providing training to students who would be used as peer educators about nutritional status and adolescent reproductive health problems with the small group method of discussion in the delivery of material, which was divided into 2 stages of implementation, namely training and evaluation. The data collection instrument is in the form of a questionnaire. It was found that there was an increase in the knowledge of adolescent health cadres after the training. This peer educator training becomes a means of providing information which can later be continued to peers so that it can increase knowledge of adolescents in high school about nutritional status and adolescent reproductive health problems.

ABSTRAK
Remaja sering digolongkan sebagai kelompok yang selalu sehat jauh dari faktor resiko sakit, namun banyak masalah kesehatan yang diderita oleh remaja karena faktor perilaku yang sebenarnya bisa dicegah. Remaja dihadapkan pada permasalahan yang komplek terkait dengan perubahan fisik, psikis dan emosi yang menyebabkan remaja mengalami masalah kesehatan. Beberapa masalah kesehatan yang sering terjadi adalah gizi dan kesehatan reproduksi. Pencegahan dapat dilakukan jika siswa melakukan deteksi dini masalah gizi dan masalah kesehatan reproduksi remaja dengan adanya dukungan dari lingkungan baik dirumah dan disekolah. Kendala yang sering terjadi di sekolah adalah perbandingan yang cukup besar antara jumlah pelaksana pelayanan kesehatan dengan jumlah siswa di sekolah. Peran kader kesehatan remaja untuk membantu remaja lebih nyaman berdiskusi tentang masalah gizi dan kesehatan reproduksi remaja.Pelaksanan kegiatan dilaksnakan di SMA N 1Donorojo Jepara dengan metode pelaksanaan pemberian melatih siwa yang akan dijadikan pendidik sebaya tentang stataus gisi dan masalah Kesehatan reproduksi remaja dengan metode small group dicussiun dalam penymapain materi, yang terbagi menjadi 2 tahap pelaksanaan yaitu pelatihan dan evaluasi. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner. Didapatkan ada peningkatan pengetahuan kader kesehatan remaja setelah dilakukan pelatihan. pelatihan pendidik sebaya ini menjadi sarana pemberian informasi yang nantinya bisa dilanjutkan kepada teman sebaya sehingga dapat meningkatkan pengetahuan pada remaja di SMA tentang stataus gisi dan masalah Kesehatan reproduksi remaja .

Author Biography

Vistra Veftisia, Universitas Ngudi Waluyo

Program Studi S1 Kebidanan

References

Al-Tabany, T. I. B. (2014). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Dan Konteksual. Jakarta. Prenada Media.

Amelia, A. R., Syam, A., & Fatimah, S. (2013). Hubungan Asupan Energi dan Zat Gizi dengan Status Gizi Santri Putri Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Makassar Sulawesi Selatan Tahun 2013, 1–15.

Prayitno S. (2014). Kesehatan Organ Reproduksi Wanita. Yogyakarta: Serambi Semesta Distribusi

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Buku Suplemen

Bimbingan Teknis Kesehatan Reproduksi Infeksi Menular Seksual dan HIV/ AIDS. (2013). Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional: hlm. 1-22.

Badan Kependudukan dan Keluarga BerencanaNasional. (2017). Promosi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Bagi Kelompok Kegiatan PIK Remaja. Jakarta. Direktorat Kesehatan Reproduksi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana.

Badan Pusat Statistik. (2021). Statistik Indonesia 2021. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin, 2021 Badan Pusat Statistik’

Benita, N. R., Dewantiningrum, J., & Maharani, N. (2012). Pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi pada remaja siswa SMP Kristen Gergaji (Doctoral dissertation, Fakultas Kedokteran)

Endang, S. (2014). Perkembangan Sosial pada Era Sekarang. Yogyakarta: SEHATI

Fadhilah, Shaluhiyah., & Widjanarko. (2018). Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Prilaku Makan Pada Anak Gizi Lebih di Sekolah Menengah Pertama Wilayah Kerja Puskesmas Poncol Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Volume 6, Nomor 1 Januari 2018 (ISSN: 2356-3346). http://ejournal3.undip.ac.id/indeks.php/jkm

Fitriani, Sinta. (2010). Promosi Kesehatan Edisi 1. Yogyakarta: Graha Ilmu

Infodatin. (2015). Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja. Pusat data dan informasi kementrian Kesehatan

Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Notoatmodjo. (2011). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Purnakarya. (2010). Pengaruh Zat Gizi pada Prestasi (http:zatgizi.wordpress.com. 2010)

Sinaga E,dkk.(2017). Manajemen Kesehatan Menstruasi. Universitas Nasional. IWWASH. Global one.

Tukiran ,dkk. (2010). Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Udu, W. S. A., & Wiradirani, P. Y. W. (2015). Pengaruh Intervensi Penyuluhan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi. Medula: Jurnal Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo, 1(2), 152801.

Utomo P, Daryaswanti PI, Pendet NMDP., (2021). Pengetahuan Remaja Tentang Infeksi Menular Seksual Di Sma Negeri 1 Singaraja. Jurnal Kesehatan Medika Udayana Vol.07 No.02 Oktober 2021.

Yusuf, Y., Rompas, S., & Babakal, A. (2016). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Pendekatan Dengan Metode Modelling Terhadap Pengetahuan Ibu Dalam Menstimulasi Tumbuh Kembang Bayi 0-6 Bulan Di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Tomalou Kota Tidore Kepulauan.Ejournal Keperawatan, 4(1).

Published

2022-05-31

How to Cite

Veftisia, V., Dian A, L., & Kristiningrum, W. (2022). Pelatihan Pendidik Sebaya Tentang Status Gizi dan Masalah Kesehatan Reproduksi Remaja di SMA N 1 Donorojo Jepara. INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE), 4(1), 13–21. https://doi.org/10.35473/ijce.v4i1.1619