Pemanfaatan Posko Anti Hipertensi Sebagai Langkah Awal Penanganan Hipertensi di Desa Kalongan
DOI:
https://doi.org/10.35473/ijce.v4i2.1906Abstract
Hypertension that occurs is related to various risk factors, both irreversible and modifiable. Non-modifiable risk factors include genetics, nutritional status, and age. Modifiable risk factors are obesity, diet, and physical activity or exercise. The high number of cases of hypertension in the community. Lack of general knowledge about hypertension related to the causes, symptoms, and therapy of hypertension. Lack of public awareness in routine blood pressure checks. Community service activities at the anti-hypertension post for people with a history of hypertension. In counseling here using the lecture method and question and answer. Blood pressure measurement training was carried out using the presentation method and training on digital blood pressure devices. Making infused water using counseling methods related to tools, materials, and benefits as well as a demonstration on how to make infused water. Anti-hypertensive exercise for people with a history of hypertension. Our work program activity is initiating the establishment of an anti-hypertensive post. This activity is carried out to prevent, reduce and suppress the rate of growth of hypertension incidence in Kalongan Village. The results of the increase in public knowledge about hypertension, the ability of the community or health cadres in measuring blood pressure increased, the ability of the community in making infused water increased, blood pressure measurements were 1.3% who had hypertension in Kalongan Village and the enthusiasm of the community in participating in high gymnastics. The conclusion is that the anti hypertension post can be a place that initiates the community and health cadres in screening and preventing hypertension in Kalongan Village.
ABSTRAK
Hipertensi terjadi berkaitan dengan beragam faktor risiko, baik yang tidak dapat diubah maupun dapat diubah. Faktor risiko yang tidak dapat diubah meliputi genetik, keadaan gizi, dan umur. Faktor risiko yang dapat diubah adalah kegemukan, diet, dan aktifitas fisik atau olahraga. Tingginya angka kasus hipertensi di masyarakat. Kurangnya pengetahuan umum tentang penyakit hipertensi terkait penyebab, gejala, dan terapi hipertensi. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam pemeriksaan rutin tekanan darah. Kegiatan KKN posko anti hipertensi bagi masyarakat dengan riwayat hipertensi. Dalam penyuluhan disini menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Pelatihan pengukuran tekanan darah dilakukan dengan metode penyajian serta melatih menggunakan alat tensi digital. Pembuatan infused water menggunakan metode penyuluhan terkait alat, bahan, dan manfaat serta demonstrasi bagaimana cara membuat infused water. Senam anti hipertensi bagi masyarakat dengan riwayat hipertensi. Kegiatan pogram kerja yang kami lakukan adalah menginisiasi pembentukan posko anti hipertensi. Kegiatan ini dilakukan untuk mencegah, menurunkan dan menekan laju pertumbuhan kejadian hipertensi di Desa Kalongan. Hasil terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat tentang hipertensi, kemampuan masyarakat atau kader kesehatan dalam melakukan penngukuran tekanan darah meningkat, kemampuan masyarakat dalam dalam pembuatan infused water meningkat, pengukuran tekanan darah 1,3% yang mengalami hipertensi di Desa Kalongan dan antusiasme masyarakat dalam mengikuti senam tinggi. Kesimpulan yaitu posko anti hipertensi mampu menjadi tempat yang menginisiasi masyarakat dan kader kesehatan dalam melakukan screening dan pencegahan hipertensi di Desa Kalongan.
References
A. Nurarif, H. K. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda NIc-NOC. (3, Ed.). Jogjakarta: Mediaction publishing
Billous R. dan Donelly R. 2014. Buku Pegangan Diabetes Edisi Ke 4. Jakarta: Bumi Medika
Depkes RI. 2007. Keputusan Mentri Kesehatan RI No: 900/MENKES/VII/2007. Konsep Asuhan Kebidanan. Jakarta.
Fandizal, Muhammad, Dhien Novita Sani, dan Yuli Astuti. 2020. Pengaruh Infused Water Lemon, Semangka, dan Mentimun terhadap Penurunan Tekanan Darah. Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia 10(04): 172-177.
Isfaizah dan Ari Widyaningsih. 2019. Menurunkan Tingkat Stress dan Penyakit Degeneratif dengan Pendekatan Focus Grup Discussion di PT Kayu Lapis Indonesia. Indonesian Journal of Community Empowerment 1(2): 37-43.
Isfaizah dan Ari Widyaningsih. 2021. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Tekanan Darah pada Remaja di SMK NU Ungaran. Indonesian Journal of Midwifery 4(1):68-75.
Mahmudah, U., Cahyati, W.H., dan Wahyuningsih, A.S. 2013. “Jurnal Kesehatan Masyarakatâ€dalam Jurnal Kesehatan Masyarakat.Volume 8 (2).Hlm.113–120.Diakses melalui https://doi.org/ISSN 1858-1196.
Muhaimin, (2008), Penyakit Hipertensi, March 7, 2010 http://one.indoskripsi.com
Mardhiah, Ainal, and Hermansyah Asnawi Abdullah. 2015. Pendidikan Kesehatan Dalam Peningkatan Pengetahuan, Sikap Dan Keterampilan Keluarga Dengan Hipertensi-Pilot Study. Jurnal Ilmu Keperawatan 3.2.
Mitra. 2008. Stres memblokade tubuh dalam pelepasan hormon sehingga menyebabkan hiperglikemia (Bilous dan Donelly, 2014)
Oktaviani, Geva Ayu, Janu Purwono, and Ludiana Ludiana. 2021. Penerapan Senam Hipertensi terhadap Tekanan Darah Pasien dengan Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Purwosari Kec. Metro Utara. Jurnal Cendikia Muda 2.2 : 186-194.
WHO. World Health Statistic Report 2015. Geneva: World Health Organization; 2015
Yulanda, Glenys, and Rika Lisiswanti. 2017. Penatalaksanaan Hipertensi Primer. Jurnal Majority 6(1) : 28-33.
Zunnur, Nina Huwaida, Ari Adrianto, and Edwin Basyar. 2017. Kesesuaian tipe tensimeter air raksa dan tensimeter digital terhadap pengukuran tekanan darah pada usia dewasa. Diss. Faculty of Medicine.