Metode Akupresur untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi pada Lansia Dusun Bonganti RT 01 RW 03 Desa Purbosari Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung
DOI:
https://doi.org/10.35473/ijce.v4i2.1909Abstract
Elderly is an advanced stage of a life process characterized by:decreased ability of the body to adapt to environmental stress. The morbidity rate, according to the Indonesian Ministry of Health's Data and Information Center (2016) is one of the indicators used to measure the health status of the population. The health rate of the elderly population in 2014 was 25.05%, meaning that out of every 100 elderly people, 25 of them were sick. The most common diseases are non-communicable diseases (PTM) including hypertension, arthritis, stroke, diabetes mellitus (Ratnawati, 2017). An elderly person is said to have high blood pressure or hypertension if his blood pressure reaches more than 140/90 mmHg. Blood pressure is not a permanent condition. Blood pressure can vary over time depending on many things, ranging from what activities are carried out, the food consumed, the time of measurement, to age. The older you get, the higher your blood pressure tends to be, the higher your risk of developing hypertension. Both in conditions of high blood pressure and normal, systolic blood pressure will increase significantly until entering the age of 70 or 80 years. Meanwhile, diastolic pressure will continue to increase until the age of 50 or 60 years. The purpose of this community service is to provide complementary therapy for the elderly with hypertension or high blood pressure which is carried out offline (at home) to provide material about hypertension and how to reduce regional pressure by giving acupressure Therapy
ABSTRAK
Lansia merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan. Angka kesakitan, menurut Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI (2016) merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur derajat kesehatan penduduk. Angka kesehatan penduduk lansia tahun 2014 sebesar 25,05%, artinya bahwa dari setiap 100 orang lansia terdapat 25 orang di antaranya mengalami sakit. Penyakit terbanyak adalah penyakit tidak menular (PTM) antar lain hipertensi, artritis, strok, diabetes mellitus (Ratnawati, 2017). Seorang lansia disebut memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi apabila tekanan darahnya mencapai angka lebih dari 140/90 mmHg.Tekanan darah bukanlah sebuah kondisi yang menetap. Tekanan darah bisa bervariasi setiap waktu tergantung dari banyak hal, mulai dari aktivitas apa yang dilakukan, makanan yang dikonsumsi, waktu pengukurannya, hingga usia. Semakin bertambah usia, tekanan darah cenderung semakin meningkat, risiko mengalami hipertensi semakin tinggi. Baik dalam kondisi tekanan darah tinggi maupun normal, tekanan darah sistolik akan meningkat secara signifikan hingga memasuki usia 70 atau 80 tahun. Sementara itu, tekanan diastolik akan terus mengalami peningkatan hingga usia 50 atau 60 tahun. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk memberikan terapi komplementer pada lansia dengan hipertensi atau tekanan darah tinggi yang dilakukan secara luring (di rumah masingmasing) untuk pemberian materi tentang hipertensi dan cara penurunan tekanan dearah dengan pemberian terapi akupressur.
References
Andrea Afrila, N.(2015). Efektifitas Kombinasi Terapi Slow Stroke Back Massage Dan Akupresur Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi.Universitas Riau, 2013
Korelasi derjat hipertensi dengan stadium penyakit ginjal kronik di RSUP dr. Kariadi semarang periode 2008-2012, http://eprints.undip.ac.id,
Effendi, F., & Makhfudi. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Hartati, S. (2012). Dahsyatnya Pijat Akupresur Untuk Sembuhkan 39 Penyakit Ringan danGanas. Jakarta Timur: Dunia Sehat
Hartono, R. 2012. Akupresur Untuk Berbagai penyakit.Yogyakarta:
Rapha smawan, B.2010.Herbal Indonesia Berkhasiat Bukti Ilmiah dan cara racik. Depok: Trubus Info Kit
Iswahyuni, S., (2017). Hubungan Antara Aktifitas Fisik Dan Hipertensi Pada Lansia, vol 14(2). Journal of Researchgate AKPER Mamba’ul ‘Ulum Surakarta.http://www.researchgate.net/publication/319171385
Kementrian Kesehatan RI. 2015, 2016. Infodatin pusat data dan informasi situasi lanjut usiadi Indonesia., www.depkes.go.id
Komaling, J.K., Suba, B., Wongkar, D., (2013). Hubungan Mengonsumsi Alkohol DenganKejadian Hipertensi Pada Laki-Laki Di Desa Tompasobaru II Kecamatanhttps://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Infodatin Hipertensi. KementerianKesehatan Republik Indonesia. 2014
Ratnawati, E. 2017. Asuhan keperawatan gerontik.Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Ridwan, E.S., & Nurwanti, E., (2013). Gaya Hidup dan Hipertensi Pada Lanjut Usia diKecamatan Kasihan Bantul Yogyakarta, vol 2 (2) : 67-70. Journal Ners danKebidanan Indonesia Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata yogyakarta.http://www.ejournal.almaata.ac.id/index.php/JNKI/article/view/28
Sinubu R.B., Rolly R., Franly O. 2015. Hubungan Beban Kerja dengan Kejadian
Hipertensi pada Tenaga Pengajar di SMAN 1 Amurang Kabupaten MinahasaSelatan. e-Journal Keperawatan (e-Kp) Vol. 3, No. 2, Mei 2015.
Santoso, E. B., Susilo, A. J., & Pranata, A. E. (2014). Perbedaan Tingkat Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Dilakukan Tindakan Akupresur Pada Penderita Hipertensi Lansia di PSLU Puger Kabupaten Jember [Differences in Blood Pressure Levels Before and After Acupressure Actions for Elderly Hypertension Patients at PSLU Puger, Jember Regency]154–160
Majid, Y. A. (2017). Terapi Akupresur Memberikan Rasa Tenang Dan Nyaman Serta Mampu Menurunkan Tekanan Darah Lansia [Acupressure Therapy Provides a sense of calm and comfort and is able to reduce blood pressure in the elderly]. Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan.