Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia dalam Kegiatan Kuliah Kerja Nyata

Authors

  • Rizka Nur Fadilah Universitas Ngudi Waluyo
  • Sri Rahajoe Universitas Ngudi Waluyo
  • Annisa Annisa Universitas Ngudi Waluyo
  • Cici Prizkila Universitas Ngudi Waluyo
  • Ernawati Ernawati Universitas Ngudi Waluyo
  • Lissa Sofiyani Universitas Ngudi Waluyo
  • Tesa Dwiputri R Universitas Ngudi Waluyo
  • Natalia Ice Universitas Ngudi Waluyo
  • Afifah Nur Laila Sari Universitas Ngudi Waluyo
  • Aizzatun Niswah Universitas Ngudi Waluyo
  • Polce Engelbertus P Universitas Ngudi Waluyo

DOI:

https://doi.org/10.35473/ijce.v4i2.1952

Abstract

Leyangan Village is a village located in the East Ungaran District. Administratively, Leyangan Village is divided into 4 hamlets. Then it is further divided into 14 neighborhood units (RW) and 72 neighborhood units (RT). Leyangan Village is a village that has a hilly area with an area of 203.14 Ha. A large population can be the basic capital of development and at the same time can be a burden for development. In order to be the basis for development, a large population must be accompanied by a high quality of human resources. Population management is very important so that the potential that is owned can be a driving force in development. In the post-COVID-19 pandemic, many problems are faced by the community in Leyangan village. Among the problems that occur are how the community restores the economy and community activities, especially problems in the health sector, due to the lack of information and education about COVID-19 so that people are less disciplined in carrying out government directives to carry out activities with the 5M health protocol. The number of fake news or HOAX also makes people reluctant to vaccinate in health services.

ABSTRAK
Desa Leyangan merupakan desa yang terletak di wilayah Kecamatan Ungaran Timur. Secara administrasi ,Desa Leyangan terbagi menjad i4 Dusun. Kemudian terbagi lagi menjadi 14 rukun warga (RW) dan 72 rukun tetangga (RT). Desa Leyangan merupakan desa yang memiliki wilayah yang berbukit-bukit dengan dengan luas 203,14 Ha. Jumlah penduduk yang besar bisa menjadi modal dasar pembangunan sekaligus bisa sekaligus bisa menjadi beban pembangunan. Agar dapat menjadi dasar pembangunan maka jumlah penduduk yang besar harus di sertai kualitas SDM yang tinggi. Penanganan kependudukkan sangat penting sehingga potensi yang dimiliki mampu menjadi pendorong dalam pembangunan. Pada masa pasca pandemi COVID-19 ini, banyak permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat di desa Leyangan. Diantaranya masalah yang terjadi bagaimana masyarakat memulihkan ekonomi dan kegiatan masyarakat terlebih permasalahan dibidang kesehatan, karena kurangnya informasi dan edukasi tentang COVID-19 sehingga membuat masyarakat kurang disiplin dalam melakukan arahan pemerintah untuk beraktifitas dengan protokol kesehatan 5M. Banyaknya berita bohong atau HOAX juga membuat masyarakat enggan untuk melakukan vaksinasi di layanan kesehatan.

Author Biography

Rizka Nur Fadilah, Universitas Ngudi Waluyo

S1 Kesehatan Masyarakat

References

Agus Santoso1 , Yunni Rusmawati2 1Pendidikan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Lamongan 2Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Lamongan Jl. Veteran No.53A Lamongan agus_santoso@unisla.ac.id1 , yunnirusmawati@unisla.ac.id2

Debu, K., Udara, B. M., & Tambang, D. N. (2018). Analisis Faktor Resiko Kadar Debu Terhadap Kesehatan Pekerja Di Pt. Calvary Abadi Di Desa Somopuro Kecamatan Jogonalan Kabupaten Klaten Propinsi Jawa Tengah

Elsye Rahmawaty ; Sri Handayani ; Marlynda Happy Nurmalita Sari ; Ira Rahmawati .(2019.) Sosialisasi Dan Harmonisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) Dan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga (Pis-Pk) Di Kota Sukabumi. Jurnal LINK, 15 (1), 27 – 31 DOI: 10.31983/link.v15i1.4385 https://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/link/article/view/4385

Erlita, Brigitta T.A. (2014). Slow Learner: Bagaimana Memotivasinya dalam Belajar. Jurnal Kependidikan Widya Dharma. Vol 27, No. 01. (1-8).

Hutama, A. P. (2013). Hubungan Antara Masa Kerja dan Penggunaan Alat Pelindung Diri dengan Kapasitas Vital Paru pada Pekerja Unit Spinning I Bagian Ring Frame PT. Pisma Putra Tekstil Pekalongan. Unnes Journal of Public Health, 2(3).

Maya Saputri, E., Megasari, K., & Valentina , T. (2021). Pelaksanaan Senam Kesegaran Jasmani Dalam Upaya Menggalakkan Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) Di Kelurahan Maharani Kecamatan Rumbai . Prosiding Hang Tuah Pekanbaru, 1(2), 16–21. https://doi.org/10.25311/prosiding.Vol1.Iss2.76

Ratnani, R. D. (2008). Teknik pengendalian pencemaran udara yang diakibatkan oleh partikel. Jurnal Ilmiah MOMENTUM, 4(2).

Ziraluo, YPB. (2020). Tanaman Obat Keluarga Dalam Persfektif Masyarakat Transisi. Jurnal inovasi penelitian, Vol. 1 No. 2 Juni 2020.

Burhani. Ahmad Najib.(2012). “Al-Tawassut wal I’tidal: The NU and Moderatism in Indonesian Islamâ€. Asian Journal of Social Science. Vol. 40. Issue 5-6.

Mulkhan, Abdul Munir. (2010). Jejak Pembaruan Sosial dan Kemanusiaan Kiai Ahmad Dahlan. Jakarta: Kompas.

Nashir, Haedar. (2010). Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam. Yoygyakarta. Suara Muhammadiyah.

Qorib, Muhammad. (2018). “Dakwah Di Tengah Pluralitas Masyarakat.†Jurnal Intiqad. Vol. 10. No.2 Zuhdi, Muhammad Harfin. 2014.

“Karakteristik Pemikiran Hukum Islamâ€. Jurnal Ahkam. Vol. XIV. No. 2.

Downloads

Published

2022-11-22

How to Cite

Fadilah, R. N., Rahajoe, S., Annisa, A., Prizkila, C., Ernawati, E., Sofiyani, L., Dwiputri R, T., Ice, N., Sari, A. N. L., Niswah, A., & Engelbertus P, P. (2022). Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia dalam Kegiatan Kuliah Kerja Nyata. INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE), 4(2), 188–194. https://doi.org/10.35473/ijce.v4i2.1952