Upaya Peningkatan Pengetahuan Penanganan BBLR dengan Metode Kangaroo Mother Care (KMC)
DOI:
https://doi.org/10.35473/ijce.v5i1.2311Abstract
Low birth weight babies (LBW) often have problems compared to normal birth weight babies. Especially for LBW due to premature birth, the function of the body's organs is still unperfect, so it needs to get special treatment. Problems that are often experienced by LBW include difficulty maintaining body temperature due to: increased heat loss, lack of subcutaneous fat, and a large ratio of skin surface area to body weight. Efforts to manage LBW include incubators and Kangaroo Mother Care (KMC). The use of incubators causes mothers to be separated from their babies, the number is limited, and expensive. Meanwhile, KMC includes skin to skin contact, has the advantage of being able to meet the baby's touch needs as a stimulus for their development. The purpose of this activity is so that in the future pregnant women can do KMC for their babies, especially for LBW babies. Implementation method with health education and demonstrations. The media used are leaflets and KMC props. The activity was carried out in the Pregnant Women Class at the Gambirsari Health Center in Surakarta, with 10 pregnant women participating. The activity was held in two meetings during the pregnancy class, in December 2021 for increasing knowledge and January 2022 for evaluation. Evaluation results around 85% of mothers were able to answer questions about KMC and were able to demonstrate KMC. In conclusion, this activity ran smoothly and received a good response. Mothers know more about alternatives to handling LBW with KMC.
ABSTRAK
Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) lebih sering bermasalah dibanding dengan berat lahir normal. Terutama untuk BBLR karena kelahiran prematur, fungsi organ-organ tubuh masih belum sempurna, sehingga perlu mendapatkan penanganan khusus. Masalah yang sering dialami BBLR antara lain kesulitan untuk mempertahankan suhu tubuh karena: peningkatan hilangnya panas, kurangnya lemak subkutan, dan rasio luas permukaan kulit terhadap berat badan yang besar. Upaya penatalaksanaan BBLR antara lain dengan inkubator dan Kangaroo Mother Care (KMC). Penggunaan inkubator menyebabkan ibu terpisah dari bayinya, jumlahnya terbatas, dan memerlukan biaya mahal. Sedangkan, KMC meliputi skin to skin kontak, memiliki kelebihan dapat memenuhi kebutuhan sentuhan pada bayi sebagai stimulus untuk perkembangannya. Tujuan kegiatan ini supaya ibu-ibu hamil kelak dapat melakukan KMC untuk bayinya, terutama untuk bayi BBLR. Metode pelaksanaan dengan pendidikan kesehatan dan demonstrasi. Media yang digunakan yaitu leaflet dan alat peraga KMC. Kegiatan dilaksanakan di Kelas Ibu Hamil Puskesmas Gambirsari Surakarta, dengan jumlah peserta 10 ibu hamil. Kegiatan dilakukan dua kali pertemuan pada saat kelas hamil, yaitu bulan Desember 2021 untuk peningkatan pengetahuan dan Januari 2022 untuk evaluasi. Hasil evaluasi sekitar 85% ibu-ibu mampu menjawab pertanyaan mengenai KMC dan mampu mendemonstrasikan KMC. Kesimpulan, kegiatan ini berjalan dengan lancar dan mendapatkan respon baik. Ibu-ibu menjadi lebih tahu alternatif menangani BBLR dengan KMC.
References
Agussafutri, W. ., Rumiyati, E., & Wulandari, Y. (2022). Efektifitas Kangaroo Mother Care (KMC) terhadap Perubahan Suhu dan Berat Badan BBLR di RSUD Pandan Arang. Photon: Jurnal Sain Dan Kesehatan, 13(1).
Bebasari, M., & Agonwardi. (2017). Pengaruh Perawatan Metode Kanguru Terhadap Kenaikan Berat Badan Pada Bayi Berat Badan Lahir Rendah Di Ruang Perinatologi Rsud Dr. Rasidin Padang Tahun 2017. JIK, 1, 32–38.
Dinkes Jateng. (2018). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018.
Maryunani, A. 2013. Asuhan bayi denganberat badan lahir rendah (BBLR). Jakarta : Trans Info Media
Notoatmodjo, S. (2014). Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Rineka Cipta.
Riskesdas. (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018.
Setiyawan, Prajani, W. ., & Agussafutri, W. . (2019). No Titl). Pengaruh Pelaksanaan Kangaroo Mother Care (KMC) Selama Satu Jam Terhadap Suhu Tubuh Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Di Ruang Perinatologi RSUD Pandan Arang Boyolalie. (Jkg) Jurnal Keperawatan Global, 4(1).
Solehati, T., Kosasih, C. E., Rais, Y., Fithriyah, N., Darmayanti, D., & Puspitasari, N. R. (2018). Kangaroo Mother Care Pada Bayi Berat Lahir Rendah : Sistematik Review. PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(1), 83. https://doi.org/10.31934/promotif.v8i1.234
WHO. (2014). Care ofthe preterm and/or low birth weightnewborn. http://www.who.int/maternal_child_adolescent/topics/newborn/care_of_preterm/en/
Yelmi, S. (2015). Pengaruh Perawatan Metode Kanguru terhadap Perubahan Berat Badan Bayi Lahir Rendah. Jurnal Ipteks Terapan, 9(1), 11–19. https://doi.org/10.22216/jit.2015.v9i1.24
Zahra, S. A., & Adhie, N. R. (2018). Pengaruh Durasi Kangaroo Mother Care Terhadap Perubahan Tanda Vital Bayi(Studi pada Bayi Berat Lahir Rendah dan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah Usia 0-28 Hari). Diponegoro Medical Journal (Jurnal Kedokteran Diponegoro), 7(2), 1182–1191.