Pelatihan Kader Kelompok Kerja Kesehatan (Pokjakes) dalam Pemantauan Status Gizi Wanita Usia Subur (WUS)
DOI:
https://doi.org/10.35473/ijce.v5i1.2315Abstract
Nutrition investment on reproductive age women is important for poverty alleviation. Nutritional problems on reproductive age women such as chronic energy deficiency and anemia can continue while they are pregnant until in the 1000 days of life of their babies. It can lead to decrease productivity as adults. Pokjakes in community established to help solve nutritional problems including on reproductive age women. Pokjakes played a role in nutrition screening and report the result to health community center. Based on observation, Pokjakes cadre in RW V Pudakpayung Banyumanik Semarang lack of nutrition screening skills on reproductive age women. This course was conducted using lecture and demonstration method to solve the problem. The course aimed to improve cadre skills and data reported to health community centre more valid. Activity followed by 22 cadres. Skills of cadres increased after training with p<0,05. Course method with lecture and demonstration can improve pokjakes cadres skills on nutrition screening
ABSTRAK
Investasi gizi pada kelompok WUS harus menjadi bagian dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Masalah gizi pada kelompok WUS seperti kekurangan energi kronis dan anemia dapat berlanjut pada masa kehamilan dan berlanjut hingga 1000 hari pertama kehidupan bahkan dapat berdampak pada penurunan produktivitas pada usia dewasa. Pokjakes di masyarakat dibentuk untuk membantu memecahkan masalah gizi termasuk WUS salah satunya adalah membantu penapisan gizi untuk dilaporkan ke Puskesmas. Berdasarkan hasil pengamatan, Kader Pokjakes di RW V Kelurahan Pudakpayung, Banyumanik Semarang masih kurang keterampilannya dalam melakukan penapisan gizi pada WUS. Kegiatan pelatihan dengan metode ceramah dan demonstrasi dilaksanakan untuk mengatasi masalah tersebut. Kegiatan dimaksudkan agar keterampilan Kader meningkat dan data yang dilaporkan ke Puskesmas lebih valid. Kegiatan diikuti 22 orang. Keterampilan kader meningkat setelah pelatihan dengan nilai p<0.05. Metode pelatihan dengan ceramah dan demonstrasi dapat meningkatkan keterampilan Kader Pokjakes dalam melakukan penapisan gizi pada WUS.
References
Bapennas. (2005). Visi dan Arah Pembangunan Jangka Panjang (PJP) Tahun 2005-2025.
Danaei, G., Andrews, K. G., Sudfeld, C. R., Fink, G., McCoy, D. C., Peet, E., Sania, A., Smith Fawzi, M. C., Ezzati, M., & Fawzi, W. W. (2016). Risk Factors for Childhood Stunting in 137 Developing Countries: A Comparative Risk Assessment Analysis at Global, Regional, and Country Levels. PLOS Medicine, 13(11), e1002164. https://doi.org/10.1371/JOURNAL.PMED.1002164
Fanny, A., Ikeu, N., Mardhiyah, A., Hendrawati, S., & Maryam, N. (2017). Pengaruh Metoda Ceramah Dan Demonstrasi Terhadap Pengetahuan Kader Kesehatan Mengenai Perawatan Infeksi Saluran Nafas Akut (Ispa) Dan Deteksi Dini Pneumonia Pada Balita. Jurnal Keperawatan ’Aisyiyah, 4(2), 33–40. https://journal.unisa-bandung.ac.id/index.php/jka/article/view/34
Gibson, R. S. (2023). Principles of Nutritional Assessment - 3rd edition. https://nutritionalassessment.org/
Harjatmo, T., Par’i, H., & Wiyono, S. (2017). Bahan Ajar Penilaian Status Gizi. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Irwan. (2017). Etika dan Perilaku Kesehatan. Absolute Media. https://books.google.co.id/books/about/Etika_dan_Perilaku_Kesehatan.html?id=3XHwDwAAQBAJ&redir_esc=y
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2019 Tentang Pelaksanaan Teknis Surveillans Gizi, Nomor 16 Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2004 (2019). https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/138608/permenkes-no-14-tahun-2019
Permenkes RI Nomor 21 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024, 9 Kementerian Kesehatan RI 6 (2020). https://www.slideshare.net/maryamkazemi3/stability-of-colloids%0Ahttps://barnard.edu/sites/default/files/inline/student_user_guide_for_spss.pdf%0Ahttp://www.ibm.com/support%0Ahttp://www.spss.com/sites/dm-book/legacy/ProgDataMgmt_SPSS17.pdf%0Ahttps://www.n
Kemenpppa. (2019). SDM Unggul, Dimulai dari Ibu yang Sehat dan Cerdas. https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/29/2283/sdm-unggul-dimulai-dari-ibu-yang-sehat-dan-cerdas
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat. (2013). Kerangka Kebijakan Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi dalam Rangka Seribu Hari Pertama Kehidupan (Gerakan 1000 HPK) (p. 71).
LIPI. (2018). Prosiding Widyakarya Pangan dan Gizi (WNPG) XI: Percepatan Penurunan Stunting melalui Revitalisasi Ketahanan Pangan dan Gizi dalam Rangka Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Octavia, P. D. N., & Laraeni, Y. (2017). Pengaruh Penyegaran Kader Terhadap Pengetahuan dan Keterampilan Dalam Melaksanakan Tugas Kader di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Pule. Jurnal Gizi Prima, 2(2), 161–167. http://jgp.poltekkes-mataram.ac.id/index.php/home/article/view/101
Pakpahan, M., Siregar, D., Susilawaty, A., Tasnim, Mustar, Ramdany, R., Manurung, E., Sianturi, E., Tompunu, M., Sitanggang, Y., & M, M. (2021). Promosi Kesehatan & Prilaku Kesehatan. In Jakarta: EGC. Yayasan Kita Menulis.
Prendergast, A. J., & Humphrey, J. H. (2014). The stunting syndrome in developing countries. Paediatrics and International Child Health, 34(4), 250. https://doi.org/10.1179/2046905514Y.0000000158
Supariasa, I. D. N. (2014). Pendidikan & Konsultasi Gizi. EGC. https://www.belbuk.com/pendidikan-konsultasi-gizi-p-37784.html
Syagata, A. S., Rohmah, F. N., Khairani, K., & Arifah, S. (2021). Evaluasi pelaksanaan pengukuran tinggi badan oleh kader Posyandu di Wilayah Yogyakarta. Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan Aisyiyah, 17(2), 195–203. https://doi.org/10.31101/jkk.2311