Edukasi Pijat Bayi sebagai Terapi Commond Cold

Authors

  • Eti Salafas Universitas Ngudi Waluyo
  • Luvi Dian Afriyani Universitas Ngudi Waluyo

DOI:

https://doi.org/10.35473/ijce.v5i1.2325

Abstract

Baby massage is a touch therapy in direct contact with the skin which provides a feeling of security and comfort for the baby. If done regularly, this therapy will increase catecholamine hormons (epinephrine and norepinephrine), increase growth and development as well as being a therapy when babies/toddler are sick. One of them is when you suffer from the common cold, massage therapy can be done independently by the mother. Many mothers don’t know how to massage baby with common cold. This activity was carried out at the Cekelan Mdureso Temanggung, to increase mother’s knowledge abaout baby massage as a therapy for the common cold. Participants were mothers who had babies/toddlers on 15 February 2023 with total of 10 mothers. The activity consists of three stages, namely the target assessment stage, counseling activities and evaluation activities. The methods used are lectures, discussions and demonstrations. The evaluation result show an increase in knowledge from an average of 50 (pre test) to an average of 71 9post test) and skills from 45 to 74. It is expected that mothers practice baby massage when their baies/toddlers experience a commond cold.

ABSTRAK

Pijat bayi adalah terapi sentuh kontak langsung dengan kulit yang memberikan rasa aman dan nyaman bagi bayi. Jika dilakukan teratur, terapi ini akan meningkatkan hormon katekolamin (epinefrin dan norepinefrin), peningkatan pertumbuhan dan perkembangan sekaligus dapat menjadi terapi saat bayi/balita sakit. Salah satunya ketika menderita commond cold, terapi pijat dapat dilakukan secara mandiri oleh ibu. Banyak ibu yang tidak mengetahui cara pijat bayi commond cold. Kegiatan pengabdian ini dilakukan di Posyandu Cekelan Madureso Temanggung, untuk meningkatkan pengetahun ibu tentang pijat bayi sebagai terapi common cold. Peserta adalah ibu yang mempunyai bayi/balita pada kegiatan posyandu tanggal 15 Februari 2023 sejumlah 10 orang. Kegiatan terdiri tiga tahap yaitu tahap penjajagan target sasaran, kegiatan penyuluhan dan kegiatan evaluasi. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi, dan demonstrasi. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan dari rerata 50 (pre test) meningkat menjadi rerata 71 (post tes) dan ketrampilan 45 menjadi 74. Diharapkan ibu mempraktikkan pijat bayi saat bayi/balitanya mengalami commond cold.

Author Biography

Eti Salafas, Universitas Ngudi Waluyo

Kebidanan

References

Darmadi. (2008). Infeksi Nosokomial: Problematika dan Pengendaliaanya. Salemba Medika.

Diane, E. P., & Owen, H. (2011). The common cold and decongestant therapy, Pediatrics in Review,.

Ida Sofiyanti, dkk. (2021). Booklet penatalaksanaan common cold pada anak dengan terapi herbal dan pijat common cold. Fakultas Kesehatan Ngudi Waluyo.

Hirawati Pranoto, H., Cicilia Kale, C., Adhoat Aristiani, S., Choifin, F., & Ngudi Waluyo, U. (2022). Indonesian Journal of Community Empowerment (IJCE) Pijat Bayi untuk Menstimulasi Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi Usia 0-12 Bulan.

Kulkarni et al. (2010). Massage and Touch Therapy in Neonates: The Current Evicence. Journal Indian Pediatrics, 47.

Maria Fitriah. (2018). Komunikasi pemasaran melalui desain visual.

Ngastiyah. (2011). Perawatan Anak Sakit (2nd ed.). EGC.

Sukijo Notoatmojo. (2012). Promosi Kesehatan dan ilmu Perilaku. Rineka Cipta.

Sutarmi, Kusmini, & Nurul. (2018). Pediatric Massage Therapy. IHCA.

Tiffany Field. (2019). Pediatric Massage Therapy Research: A Narrative Review. National Library of Medicine.

Downloads

Published

2023-05-30

How to Cite

Salafas, E., & Luvi Dian Afriyani. (2023). Edukasi Pijat Bayi sebagai Terapi Commond Cold. INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE), 5(1), 57–60. https://doi.org/10.35473/ijce.v5i1.2325