Pencegahan Komplikasi Diabetes Mellitus pada Lansia di Wilayah TPA Putri Cempo Surakarta Melalui Edukasi dan Pemeriksaan Glukosa Darah Sewaktu
DOI:
https://doi.org/10.35473/ijce.v5i1.2331Keywords:
edukasi, lansia, diabetes mellitus, kadar glukosa sewaktuAbstract
Public health departement of Surakarta city was noticed high incidence of diabetes mellitus (DM) in Jebres Subdistrict. In 2022, there were 3.392 cases of DM spread out at 11 urban villages, including Mojosongo. This numbers can increase if prevention efforts are not done. Unfortunately, no data about its prevalence based on age. Field survey showed lots of eldery around of Putri Cempo garbage dump at Mojosongo urban village. Eldery with DM should maintain their blood glucose level to prevent complication. Education and blood level examination regularly are necessary to avoid DM complication. Therefore, we carried out a community service activities for eldery with DM at 39 hamlet, Mojosongo urban village. The results obtained from 25 eldery with DM that most of the participants (84%) has controlled glucose level (<200 mg/dL). It was supported by their behaviour including taking medication regullary, physical activities, and dietary arrangements. Eldery with DM were very enthusiastic about participating in the activity of conducting free blood level checks and posyandu cadres were very active during the activity so that the activities ran smoothly. Education showed an increase in the knowledge of participants about methods to maintain blood glucose level in order to avoid complication. Its proven by increase in questionnaire mean score from 79,3 to 86,6 (8,43%) after got the education.
ABSTRAK
Data Dinkes Kota Surakarta menunjukkan tingginya kejadian DM di Kecamatan Jebres, yaitu sebesar 3.392 kasus pada tahun 2022 yang tersebar dalam 11 Kelurahan, termasuk Mojosongo. Sayangnya, data ini tidak dilengkapi dengan prevalensi berdasarkan umur. Jumlah ini diperkirakan meningkat jika tidak dilakukan upaya penanganan. Berdasarkan hasil survey, sebagian besar lansia di wilayah TPA Putri Cempo Kelurahan Mojosongo menderita DM. Lansia dengan DM perlu menjaga kadar glukosa darah agar tidak terjadi komplikasi. Edukasi dan pemeriksaan glukosa darah secara berkala merupakan upaya pengendalian kadar glukosa darah untuk mencegah komplikasi DM. Oleh karena itu, dilakukan kegiatan pengabdian kepada lansia penderita DM di RW 39 Kelurahan Mojosongo dengan edukasi dan pemeriksaan glukosa darah sewaktu. Hasil pemeriksaan glukosa darah sewaktu pada 25 peserta kegiatan diperoleh sebesar 84% memiliki kadar glukosa darah terkontrol (<200 mg/dL). Hal ini disebabkan oleh perilaku peserta meliputi ketaatan minum obat, aktivitas fisik, dan pengaturan pola makan. Lansia dengan DM sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini, utamanya pemeriksaan kadar glukosa darah secara gratis. Kader posyandu sangat aktif dan membantu seluruh kegiatan sehingga dapat berjalan dengan lancar. Edukasi yang dilakukan terbukti meningkatkan pengetahuan peserta kegiatan tentang manajemen kadar glukosa darah untuk mencegah komplikasi. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan rerata skor pada lembar kuisioner dari 79,3 menjadi 86,6 (8,43%) setelah mendapatkan edukasi.
References
Dinas Kesehatan Kota Surakarta. (2022). Profil Kesehatan Kota Surakarta Tahun 2021. Surakarta: Dinas Kesehatan Kota Surakarta.
Idris, A.M., Jafar, N., dan Indriasari, R. (2014). Pola Makan dengan Kadar Gula Darah Pasien DM Tipe 2. Jurnal MKMI, 1(1), pp. 211-218
Milita, F., Handayani, S. dan Setiaji, B. (2021). Kejadian Diabetes Mellitus Tipe II pada Lanjut Usia di Indonesia (Analisis Riskesdas 2018). Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 17 (1), pp.9-20.
Ningsih, R. (2021). Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kadar Gula Darah Lansia Penderita Diabetes Mellitus di Puskesmas Tanggul Jember. Skripsi. Jember. Universitas Muhamadiyah Jember.
Perkeni. (2021). Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 Dewasa di Indonesia. Jakarta: Penerbit PB Perkeni.
Reswan, H., Alioes, Y., & Rita, R. S. (2017). Gambaran Glukosa Darah pada Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin. Jurnal Kesehatan Andalas, 6(3), pp.673–678.
Srikartika, V., Cahya, A., & Hardiati, R. (2016). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Penggunaan Obat Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2. Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi, 6(3), pp. 40-50
Yuniarti, E., Putri, D.H., dan Sonata. (2018). Correlation of Fasting Blood Glucose with IL-6 Levels in Type 2 Diabetes Mellitus Ethnic Minangkabau. Bioscience, 2 (1), pp. 11-21.
Word Health Organization (WHO). (2020). WHO Guidelines on Physical Activity and Sedentary Behavior. WHO.