Workshop Pembibitan dan Pembuatan Produk Herbal Jahe Merah, Kunyit dan Temulawak di Desa Sumogawe
DOI:
https://doi.org/10.35473/ijce.v5i2.2706Keywords:
Sumogawe, Workshop, Pembibitan, ProdukAbstract
Sumogawe Village has a lot of unused land that has not been used for farming. Residents of Sumogawe Village use their yard to Medicinal Plants (TOGA). Utilization of TOGA has not been carried out optimally and the large number of unused land is the main problem in Sumogawe Village. These conditions are the background for implementing community service in Sumogawe Village. The implementation of the service was carried out offline targeting the Millennial Farmers Group (KTM) and the Women Farmers Group (KWT) of Sumogawe Village. The service activity consists of 2 activities, the first is counseling about the breeding and planting of TOGA plants consisting of red ginger (Zingiber officinale var. rubrum), turmeric (Curcuma domestica Val.) and ginger (Curcuma xanthorrhiza Roxb). In this activity, the implementing team collaborated with the Getasan Agricultural Extension Center (BPP). The second activity was a workshop on making herbal products made from red ginger, turmeric and ginger combined with fresh cow's milk from the livestock of Sumogawe Village residents. The output resulting from community service activities is a 500 m2 demonstration plot planted with red ginger, turmeric and ginger with a total of 60 kg of seeds. Another output is increasing the knowledge and skills of the Sumogawe Village community by 96% regarding the use of TOGA plants into herbal products of instant red ginger powder, instant turmeric powder and ginger gummy candy.
ABSTRAK
Desa Sumogawe memiliki banyak lahan tidur yang belum dimanfaatkan untuk bercocok tanam. Warga Desa Sumogawe memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk menanam Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Pemanfaatan TOGA belum dilakukan secara maksimal serta banyaknya lahan tidur menjadi masalah utama di Desa Sumogawe. Kondisi tersebut menjadi latar belakang pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat di Desa Sumogawe. Pelaksanaan pengabdian dilakukan secara offline dengan sasaran Kelompok Tani Milenial (KTM) dan Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Sumogawe. Kegiatan pengabdian terdiri dari 2 kegiatan, yang pertama penyuluhan tentang pembibitan dan penanaman tanaman TOGA yang terdiri dari jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum), kunyit (Curcuma domestica Val.) dan temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb). Pada kegiatan ini tim pelaksana bekerja sama dengan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Getasan. Kegiatan yang kedua yaitu workshop pembuatan produk herbal berbahan dasar jahe merah, kunyit dan temulawak yang dikombinasi dengan susu sapi segar hasil ternak warga Desa Sumogawe. Output yang dihasilkan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu adanya lahan percontohan seluas 500 m2 yang ditanami jahe merah, kunyit dan temulawak dengan total bibit 60 kg. Output yang lain yaitu peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat Desa Sumogawe sebesar 96% tentang pemanfaatan tanaman TOGA menjadi produk herbal serbuk instan jahe merah, serbuk instan kunyit dan gummy candy temulawak.
References
Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. (2016). Kualitas Minyak Nilam. Kementerian Pertanian.
Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. (2019). Rencana strategis 2015-2019. Kementerian Pertanian.
Fadhilah, P. N., Trisnaningsih, H., Pujiastuti, A., & Vifta, R. L. (2022). Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Kemetul Melalui Pelatihan Soft Skill Pembuatan Produk Jamu. Indonesian Journal of Community Empowerment (Ijce), 4, 209–215. http://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJCE/article/view/1961%0Ahttp://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJCE/article/download/1961/1302
Kemenkes RI. (2017). Farmakope Herbal Indonesia Edisi II. In Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. https://doi.org/10.1201/b12934-13
Wahyudi, A. T., Prasetyo, D. A., Vifta, R. L., Pujiastuti, A., & Santoso, W. (2021). Pelatihan Pembibitan dan Pembuatan Produk Minuman Jahe Bagi Kelompok Wanita Tani (KWT) “Dewi Sri” Desa Kemetul Kecamatan Susukan. Indonesian Journal of Community Empowerment (Ijce), 3(2), 151. https://doi.org/10.35473/ijce.v3i2.1297
Wiratno. (2017). Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Obat Berkelanjutan. Prosiding Seminar Nasional 2017 Fak. Pertanian UMJ, 1(3), 1–21. https://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastan/article/view/2246%0Ahttps://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastan/article/download/2246/1866