Stop Bullying Melalui Edukasi, Attitude Change dan Empathy di Sekolah

Authors

  • Ida Sofiyanti Universitas Ngudi Waluyo
  • Risma Aliviani Putri Universitas Ngudi Waluyo
  • Isfaizah Universitas Ngudi Waluyo

DOI:

https://doi.org/10.35473/ijce.v6i1.3152

Abstract

Bullying is an imbalance of power that can make others feel uncomfortable, scared, and hurt that is often done due to differences in appearance, culture, race, religion, sexual orientation and gender identity of people. Bully behavior is not only treated physically but can be in the form of words (verbal) either directly or indirectly. Schools are places where children learn, socialize, play, but schools can also be places where children experience bullying or bullying. The lack of knowledge of children about bullying makes children can accidentally bully their themes so that children become perpetrators and victims of bullying. The implementation of the activity was carried out at SDN Sumurrejo 01 Semarang City.  The method used is counseling which begins with opening, perception, provision of material, evaluation and conclusion. Data collection instruments are in the form of questionnaires while the media used are visual media. Education about bullying given to students increased their knowledge with an increase in the percentage of knowledge quite good by 36 students (46.75%), good knowledge 30 students (38.96%) and knowledge less 11 students (14.29%). Children’s knowledge about bullying behavior must be known early so as not to have a greater impact in the future because children become perpetrators or victims of bullying. 

 

ABSTRAK

Perundungan atau Bullying adalah ketidakseimbangan kekuasaan yang dapat membuat orang lain merasa tidak nyaman, takut, dan sakit hati yang sering dilakukan dikarenakan adanya perbedaan pada penampilan, budaya, ras, agama, orientasi seksual dan identitas gender orang. Perilaku Bully tidak hanya perlakukan secara fisik namun bisa berupa perkataan (verbal) baik secara langsung maupun tidak langsung. Sekolah menjadi tempat anak-anak belajar, bersosialisasi, bermain, namun sekolah bisa juga menjadi tempat bagi anak-anak mengalami perundungan atau bullying. Kurangnya pengetahuan anak mengenai bullying menjadikan anak bisa saja secara tidak sengaja melakukan perundungan pada temanya sehingga anak-anak menjadi pelaku dan korban bullying. Pelaksanan kegiatan dilaksanakan di SDN Sumurrejo 01 Kota Semarang.  Metode yang digunakan adalah penyuluhan yang diawali dengan pembukaan, apersepsi, pemberian materi, evaluasi dan kesimpulan. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner sedangkan media yang digunakan adalah  media visual. Edukasi tentang bullying yang diberikan kepada siswa meningkatkan pengetahuan mereka dengan terjadinya kenaikan prosetase pengetahuan cukup baik sejumlah 36 siswa (46,75%), pengetahuan baik 30 siswa (38,96%) dan pengetahuan kurang 11 siswa (14,29%). Pengetahuan anak mengenai perilaku bullying harus diketahui sejak dini agar tidak memberikan dampak yang lebih besar dikemudian hari karena anak menjadi pelaku atau korban bullying.

Author Biography

Ida Sofiyanti, Universitas Ngudi Waluyo

References

Amnda, V., Wulandari, S., Wulandari, S., Syah, S. N., Restari, Y. A., Atikah, S., ... & Arifin, Z. (2020). Bentuk Dan Dampak Perilaku Bullying Terhadap Peserta Didik. Jurnal Kepemimpinan dan Pengurusan Sekolah, 5(1), 19-32.

Abdul Wakhid., Nila Sari.,Mona S. Perilaku Bullying siswa usia 10-12 Tahun. Jurusan Keperawatan.Vol.5 No.1 Hal 25-28.

Direktorat Sekolah Dasar. (2021). Stop Perundungan/ Bullying Yuks!. Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Fatimatuzzahro, A., Suseno, M. N., & Irwanto, B. (2017). Efektivitas Terapi Empati Untuk Menurunkan Perilaku Bullying pada Anak Usia Sekolah Dasar. Jurnal Petik, 3(2), 1-12

Nasional, D. P. (2002). Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Buku I. Konsep Dasar. Jakarta: Direktorat SLP Dirjen Dikdasmen.

Naveed, S., Waqas, A., Aedma, K. K., Afzaal, T., & Majeed, M. H. (2019). Association of bullying experiences with depressive symptoms and psychosocial functioning among school going children and adolescents. Pediatrics Research.

Petrus, J., & Patalatu, S. J. (2020). Pengaruh Bullying Terhadap Kepercayaan Diri Siswa di SD Se Kecamatan Tobelo Tengah. Cakrawala Jurnal pendidikan. Vol. 4 No. 1. http://e-journal.upstegal.ac.id/index.php/Cakrawala

Putri, E.D. (2022). Kasus Bullying di Lingkungan Sekolah: Dampak serta Penanganannnya. Keguruan Jurnal Penelitian, Pemikiran dan Pengabdian. Vol 10 No. 2

Rohman, M. Z. (2016). Hubungan Antara Usia, Tingkatan Kelas, dan Jenis Kelamin dengan Kecenderungan Menjadi Korban Bullying

Sobba, K. N. (2017). Adolescent Networks: An Exploratory Study Assessing Bullying Victimization and Outcomes of Social Capital on School Avoidance. (10619312 Ph.D.), University of Arkansas at Little Rock, Ann Arbor. Retrieved from https://search.proquest.com/docview/19 51788259?accountid=17242 ProQuest Dissertations & Theses Global database

Swearer, S.M., & Espelage, D.L. (2019). Expanding the social-ecological framework of bullying among youth: Lessons learned from the past and directions for the future. Buletin Jagaddhita Vol. 1, No. 4, Mei 2019.

Thomas HJ, Connor JP, Lawrence DM, Hafekost JM, Zubrick SR, Scott JG. 2017. Prevalence and correlates of bullying victimisation and perpetration in a nationally representative sample of Australian youth. Aust N Z J Psychiatry. 2017;909–20

Wiyani, N. A. (2012). Save Our Children FromSchool Bullying. Jakarta: Ar-Ruzz Media.

Downloads

Published

2024-05-31

How to Cite

Ida Sofiyanti, Risma Aliviani Putri, & Isfaizah. (2024). Stop Bullying Melalui Edukasi, Attitude Change dan Empathy di Sekolah. INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE), 6(1), 53–57. https://doi.org/10.35473/ijce.v6i1.3152