Upaya Peningkatan Kesadaran Gizi Ibu Nifas Melalui Pendidikan Kesehatan pada Ibu Post Partum

Authors

  • Siswati Universitas Ngudi Waluyo
  • Heni Hirawati Pranoto Universitas Ngudi Waluyo

DOI:

https://doi.org/10.35473/ijce.v6i1.3170

Abstract

The postpartum period is considered a safe period because the baby and placenta have been born. However, health problems are still frequently encountered, including less than optimal breast milk production, less smooth milk production, and the healing process of perineal suture wounds and caesarean section suture wounds will take a long time. The timing of breast milk production and wound healing is closely related to postpartum mothers' nutritional needs and knowledge about maternal nutrition during the postpartum period. Efforts to provide health education to postpartum mothers regarding nutrition for postpartum mothers aim to speed up the healing process of perineal wounds and postpartum caesarean wounds and increase breast milk production in postpartum mothers. In connection with this problem, this community service program provides a solution to increase postpartum mothers' knowledge about postpartum mothers' nutrition. This activity was carried out on post partum mothers who were being treated in Shofa Room I, PKU Muhammadiyah Hospital, Temanggung Regency. This activity was carried out on 10 post partum mothers, both those who gave birth normally and those who gave birth via Sectio Caesarea (SC). Starting with assessing the knowledge of post-partum mothers with a pre-test related to post-partum mother nutrition, then providing health education/counseling about post-partum mother nutrition and then conducting a post-test. The results of this community service show an increase in postpartum mothers' knowledge about postpartum mothers' nutrition, from previously an average score of 67 after being given counseling to 99. This shows a significant increase in knowledge among postpartum mothers after being given health education.

ABSTRAK

Masa nifas dianggap sebagai masa yang aman karena bayi dan plasenta sudah lahir. Namun, masih sering ditemui masalah kesehatan diantaranya produksi ASI kurang optimal, pengeluaran ASI kurang lancar, proses penyembuhan luka jahitan perineum dan luka jahitan sectio caesaria akan berlangsung lama. Waktu pengeluaran ASI dan penyembuhan luka ini berkaitan erat dengan  pemenuhan gizi dan pengetahuan ibu post partum tentang gizi ibu pada masa nifas. Upaya pemberian pendidikan kesehatan kepada ibu post partum tentang gizi ibu nifas bertujuan untuk mempercepat proses penyembuhan luka perineum dan luka post sectio caesaria serta meningkatkan produksi ASI pada ibu nifas. Berkaitan dengan masalah tersebut, program pengabdian masyarakat ini memberikan solusi untuk meningkatkan pengetahuan ibu post partum tentang gizi ibu nifas. Kegiatan ini dilakukan pada ibu post partum yang dirawat di Ruang Shofa I Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Kabupaten Temanggung. Kegiatan ini dilakukan pada 10 ibu post partum baik yang bersalin secara normal maupun yang bersalin secara  Sectio Caesaria (SC). Diawali dengan penilaian pengetahuan ibu post partum dengan pre test yang berkaitan dengan gizi ibu nifas kemudian memberikan pendidikan kesehatan/ penyuluhan tentang gizi ibu nifas lalu dilakukan post test. Hasil dari pengabdian masyarakat  ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan ibu post partum tentang gizi ibu nifas, yang sebelumnya nilai rata- rata 67 setelah diberikan penyuluhan menjadi 99. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan signifikan pada ibu nifas setelah diberikan pendidikan kesehatan.

References

Banudi, L . 2012. Gizi Kesehatan Reproduksi Buku Saku Bidan. Jakarta: EGC.

Delima, Mera., dkk. 2016. Pengaruh Pijatan Oksitosin Terhadap Peningkatan Prosuksi ASI Ibu Menyusui di Puskesmas Plus Mandiangin. Jurnal Ipteks Terapan, Research Of Applied Science And Education V9.i4 (282 – 293).

Kemenkes RI. 2017. Penilaian Status Gizi

Kemenkes RI. 2019. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. http://www.kemenkesri.go.id/profil_kesehatan_indonesia_2019.pdf. diakses tanggal 14 Juli 2020.

Kuguoglu, S., Hatice,Y.,Meltem, K.T., Birse, C.D.2012. Breastfeeding After a Cesarean Delivery. Diunduh tanggal 3 Agustus 2016 dari www.intechopen.com.

Notoatmodjo, S.2018. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Pilaria, Ema., & Sopiatun. 2017. Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Produksi ASI Pada Ibu Postpartum Di Wilayah Kerja Puskesmas Perejuk Kota Mataram Tahun 2017. Jurnal Kedokteran Yasri 26 (1) : 027 – 033 (2018).

Rahayu, Anik. 2016. Panduan Pratikum Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Deepublish.

Rahayu D dan Yunarsih, (2018)” Penerapan Pijat Oksitosin Dalam Meningkatkan Produksi ASI Ibu Post Partum.” Journal Of Nurse Community. Volume09.

Soetjiningsih. 2013. ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta: EGC.

Supariasa (2012) Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC

Wagner, C.L.2015. Human Milk and Lactation. Diakses tanggal 20 Juli 2016 dari www.Emedicine. Mescape.com.

World Health Organization (WHO). 2019. The World Health Organization's Infant Feeding Recommendation.

Downloads

Published

2024-05-31

How to Cite

Siswati, & Heni Hirawati Pranoto. (2024). Upaya Peningkatan Kesadaran Gizi Ibu Nifas Melalui Pendidikan Kesehatan pada Ibu Post Partum. INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE), 6(1), 58–63. https://doi.org/10.35473/ijce.v6i1.3170