Upaya Peningkatan Pengetahuan Remaja dalam Deteksi Dini Kanker Payudara dengan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta

Authors

  • Retno Wulandari Universitas Kusuma Husada Surakarta
  • Desy Widyastutik Universitas Kusuma Husada Surakarta
  • Wijayanti Universitas Kusuma Husada Surakarta
  • Deny Eka W Universitas Kusuma Husada Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.35473/ijce.v6i1.3186

Abstract

Data from Riskesda in 2013 and 2018 shows an increase in the prevalence of cancer in Indonesia from 1.4% to 1.49%. The prevalence of cancer in Indonesia based on age groups shows that a significant increase begins to occur at ages above 35 years. Screening is a government effort or a simple and easy test carried out on healthy populations with the aim of distinguishing people who are sick or at risk of contracting disease from healthy people. One form of increasing public awareness about the symptoms and signs of cancer is providing public education about breast self-examination (BSE). Counseling was carried out to 15 female students at SMP Muhammadiyah 8 Surakarta and the results showed that 100% of the students were able to do BSE themselves.

 

ABSTRAK

                Kanker payudara adalah jenis kanker yang menduduki urutan kedua terbanyak di dunia pada wanita. Berdasarkan survei dari World Health Organization (WHO) di tahun 2018, kanker payudara dialami oleh 8% hingga 9% wanita di dunia (WHO, 2018). Tahun 2018 kanker payudara menyebabkan kematian kedua dari total keseluruhan semua jenis kanker (348.809 kasus) pada wanita di Indonesia, kanker payudara menyumbang sebesar 58.256 (16,7%) (Kemenkes RI, 2021). Skrining adalah upaya pemerintah atau tes yang sederhana dan mudah yang dilaksanakan pada populasi masyarakat sehat yang bertujuan untuk membedakan masyarakat yang sakit atau beresiko terkena penyakit di antara masyarakat yang sehat. Salah satu bentuk peningkatan kesadaran masyarakat tentang gejala dan tanda-tanda kanker salah satunya adalah pemberian edukasi masyarakat tentang  pemeriksaan Payudara sendiri (SADARI). Penyuluhan dilakukan kepada siswi di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta sebanyak 15 siswi didapatkan hasil bahwa  100 % siswa sudah dapat melakukan SADARI sendiri.  

References

A Anggorowati, L.2013. Faktor Risiko Kanker Payudara Wanita. Jurnal Kesehatan Masyarakat Volume 2 halaman 121-126. http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas.

Andriani. 2017. “Hubungan Pengetahuan Dengansikap Remaja Puteri Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara Melalui Sadari( Periksapayudara Sendiri) di Sma Negeri 1 Pomalaa Kabupaten Kolaka Tahun 2017”. Skripsi sarjana. Politeknik Kesehatan Kendari

Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan RI, 2014.

Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Depkes RI, 2009. Buku Saku Pencegahan Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara

Darwati, L., Nikmah, K., & Aziz, M. N. A. 2021. Sosialisasi SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) sebagai upaya awal pencegahan Ca Mamae. Journal of Community Engagement in Health, 4(2), 325–331. https://doi.org/10.30994/jceh.v4i2.236

Hapsari, A. 2019. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Modul Kesehatan Reproduksi Remaja. Malang: Wineka Media

Kementriam Kesehatan RI, (2019). Beban Kanker di Indonesia Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Kementrian Kesehatan RI. 2016. Penanggulangan Kanker Payudara dan Kankern Leher Rahim. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No. 34 Tahun 2016. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI. 2016

World Health Organization. 2018. Breast cancer: prevention and control.. https://www.who.int/cancer/prevention/diagnosis- screening/breastcancer/

Downloads

Published

2024-05-31

How to Cite

Wulandari, R., Desy Widyastutik, Wijayanti, & Deny Eka W. (2024). Upaya Peningkatan Pengetahuan Remaja dalam Deteksi Dini Kanker Payudara dengan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta . INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE), 6(1), 118–121. https://doi.org/10.35473/ijce.v6i1.3186