Sosialisasi Praktek Pemberian Makan bagi Anak (PMBA) pada Kader Posyandu Desa Siwal Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang
DOI:
https://doi.org/10.35473/ijce.v1i2.322Abstract
Pemberian gizi yang benar pada 1000 hari pertama kehidupan akan menentukan kualitas hidup seorang manusia. Dampak yang ditimbulkan malnutrisi pada periode ini akan bersifat permanen dan berjangka panjang. Praktik pemberian gizi yang tidak benar merupakan penyebab utama awal terjadinya stunting. Insiden malnutrisi meningkat tajam karena ketidaktahuan dan ketidakmampuan menyiapkan makanan bergizi bagi anaknya. Ketidaktahuan ini salah satu penyebabnya karena belum adanya media informasi pendukung terkait praktik pemberian makan pada Baduta yang sesuai dengan kondisi daerah setempat. Menyadari hal tersebut tim pengabdian masyarakat Universitas Ngudi Waluyo merasa ikut bertanggung jawab untuk memfasilitasi permasalahan terkait ketidaktahuan tentang praktik pemberian makan pada Baduta. Pengabdian Masyarakat dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu Tahap Pertama persiapan proses pengabdian masyarakat. Tahap Kedua sosialisasi praktik pemberian makan bagi anak (PMBA) kepada kader Posyandu. Tahap Ketiga evaluasi pengetahuan setelah pemberian sosialisasi. Hasil dari sosialaisasi PMBA adalah terjadinya peningkatan pengetahuan kader Posyandu tentang PMBA dan diikuti sikap yang mendukung tentang pelaksanaan PMBA. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah PMBA harus diketahui oleh seluruh ibu bayi yang memiliki Baduta.
References
Gorstein S, Haq A. Graham, EA. 2009. Cultural influence on infant feeding practices. Ped Rev. 30:11-21
Hurlock, E. 2017. Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga
IDAI. 2015. Rekomendasi praktik pemberian makan berbasis bukti pada bayi dan batita di Indonesia untuk mencegah Malnutrisi. Unit Kerja Koordinasi Gizi dan Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Khasanah, Dwi Puji. Hadi, Herman. Paramashanti, Bunga Astria. 2016. Waktu pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) berhubungan dengan kejadian stunting anak usia 6-23 bulan di Kecamatan Sedayu. Jurnal Gizi dan Dietik Indonesia. 4:2; 105-111.
Kusumawati, Erna. Rahardjo, Setiyowati, Sari, Hesti Permata. 2015. Model Pengendalian Faktor Risiko Stunting pada Anak Usia di bawah Tiga Tahun. Jurnal Kesmas. 9:3; 249-256.
Mufida, Lailina. Widyaningsih, Tri Dewanti. Maligan, Jaya Mahar. 2015. Prinsip dasar makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) untukbayi 6 – 24 bulan: kajian pustaka basic principles of complementary feeding for infant 6 - 24 months: a review. Jurnal Pangan dan Argo Industri. 3;4: 1646:1651.
Riset Kesehatan Dasar. 2013. Badan penelitian dan pengembangan kesehatan kementerian kesehatan RI.
Robin, Stephen. (2001). Perilaku Organisasi Konsep Kontroversi. Aplikasi. Jakarta: Gramedia
Stewart CP. Ianotti, L. Dewey KG. Michaelsen KF. Onyango AW. 2013. Contextualising complementary feeding in a broader framework for stunting prevention. Maternal Child Nutr. 9;;2: 27-45.
WHO. 2016. Infant and young child feeding. Who.inf/medicastrol.
WHO. 2017. Complementary Feeding. Who.Inf/nutrition topic/Complementary Feeding.