Menurunkan Tingkat Stres dan Penyakit Degeneratif dengan Pendekatan Focus Grup Discussion di PT Kayu Lapis Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.35473/ijce.v1i2.323Abstract
Saat ini tren masalah kesehatan di dunia telah bergeser dari penyakit menular ke penyakit tidak menular. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya usia dan gaya hidup yang tidak sehat. Kecenderungan penyakit degeneratif meningkat dan mengancam sejak usia muda. Penyakit degeneratif yang sering terjadi adalah hipertensi, diabetes mellitus, obesitas yang dapat meyebabkan komplikasi mikrovasculer dan makrovaskler.Hipertensi dan diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit degeneratif yang sering terjadi, tidak hanya pada orang tua tetapi sekarang telah bergeser ke anak muda. Angka penderita hipertensi di Indonesia sebesar 31,7% dimana pada laki-laki sebesar 52% dan perempuan sebesar 48%. Sedangkan diabetes mellitus di Indonesia tahun 2013 sebesar 6,9% dan 90% diantaranya adalah diabetes mellitus tipe II (DMT2). Munculnya penyakit degeneratif ini tidak terlepas dari perubahan gaya hidup modern dan tuntutan hidup yang menyebabkan stress psikologis meningkat. Stress meningkatkan kadar adrenalin yang akan menstimulasi syaraf simpatis dan meningkatnya curah jantung dan tekanan darah. Selain itu stres meningkatkan produksi kortisol yang mengakibatkan peningkatan glukosa darah dengan merangsang hati untuk melakukan glukoneogenesis dan menghambat kerja insulin. Rendahnya pengetahuan tentang penyakit menyebabkan seseorang enggan untuk melakukan pemeriksaan secara berkala, sehingga meningkatkan angka kesakitan dan kematian.Pendidikan kesehatan tentang penyakit dirasa perlu untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat agar upaya promotif dan preventif dapat ditingkatkan.Focus grup discussion merupakan metode yang tepat untuk menggiring seseorang membahas masalah secara terfokus.
References
ADA. 2012. Statistic About Diabetes: Overall Numbers, Diabetes and Prediabetes. Diperoleh 27 Juli 2016, dari http://www.Diabetes.Org/Diabetes-Basics/Statistics/?Referrer.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2013. Riset Kesehatan Dasar.
Billous R. dan Donelly R. 2014.Buku Pegangan Diabetes Edisi Ke 4. Jakarta: Bumi Medika.
CDC. 2014. National Diabetes Statistics Report 2014. Diperoleh 27 Juli 2016, darihttps://www.cdc.gov/diabetes/pubs/statsreport14/national-diabetes-report-web.pdf.
IDF. 2015. Diabetes Atlas. Diperoleh 12 Juli 2016, dari www.idf.org/e-atlas.
Kemenkes RI. 2015. “Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015–2019â€. Diakses melalui https://doi.org/351.077 Ind r
Mahmudah, U., Cahyati, W.H., dan Wahyuningsih, A.S. 2013. “Jurnal Kesehatan Masyarakatâ€
dalam Jurnal Kesehatan Masyarakat.Volume 8 (2).Hlm.113–120.Diakses melalui https://doi.org/ISSN 1858-1196.
Muhaimin, (2008), Penyakit Hipertensi, March 7, 2010 http://one.indoskripsi.com
Muhammadun AS (2010).Hidup Bersama Hipertensi. Jogjakarta. In Books
Rahmadiana, M. 2012. “Komunikasi Kesehatan: Sebuah Tinjauan†dalam Jurnal Psikogenesis.Volume 1 (1). Hlm. 88–94.
Rusli dan Nurlaela (2009).Awas! Anda Bisa Mati Cepat Akibat Hipertensi
dan Diabetes. Jogjakarta. PowerBooks (IHDINA)
Widianingrum, R. dan Anggraheny, H.D. 2013. “Efektivitas Penyuluhan Tentang Hipertensi
pada Masyarakat Rentang Usia 45–60 Tahun Dibandingkan dengan Masyarakat
Rentang Usia 61–75 Tahun†dalam Jurnal Kedokteran Muhammadyah1(2). Hlm. 86–92