Pelatihan Pengelolaan Sampah Anorganik Di Desa Gebugan
DOI:
https://doi.org/10.35473/ijce.v1i2.325Abstract
Sampah merupakan suatu yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Peran masyarakat dalam pengelolaan sampah diperlukan tidak hanya sebatas dalam membuang sampah di tempat yang seharusnya, namun diharapkan termasuk juga pengolahan sampah yang memberikan manfaat kembali bagi masyarakat itu sendiri.Fokus pada kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan pemanfaatan sampah anorganik untuk menghasilakn barang yang bernilai ekonomi bagi masyarakat Desa Gebugan, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang. Metode pelaksanaan program pengabdian yatu diskusi grup untuk pendampingan pembelajaran serta domonstrasi untuk memberikan pelatihan langsung bagi masyarakat. Dalam kegiatan ini dihasilkan beberapa hasil kerajinan tangan yang berasal dari sampah rumah tangga berbahan plastik diantaranya tas belanja berasal dari bungkus sabun, hiasan bunga berasal dari limbah botol plastik, selain itu juga box serbaguna yang dibuat dari kardus bekas rumah tangga. Dalam program ini produk juga telah berhasil dipromosikan melalui media whatsapp dan instagram dari ketua kelompok pelatihan.
References
Damanhuri, E., dkk. 2004. Diktat Kuliah Pengelolaan Sampah. Edisi Semester I2004/2005. Bandung: ITB.
Doddy Ari S., Diana S., 2005. Kajian Potensi Ekonomis dengan Penerapan 3 R(Reduce, Reuse, dan Recycle) Pada Pengelolaan Sampah Rumah Tanggadi Kota Depok. Depok: Prosiding Seminar Ilmiah PESAT UniversitasGunardama.
Karden Edy Sontang Manik. 2007. Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta:Penerbit Djambatan.
Kuncoro Sejati. 2009. Pengolahan Sampah Terpadu. Yogyakarta: Kanisius.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang PengelolaanSampah.
Subekti, S. 2010. Pengelolaan SampahRumah Tangga 3r BerbasisJournal of Science and Social Development, Vol. 1 No. 1 Juni 2018-ISSN: 2477 – 616523Masyarakat. Prosiding SeminarNasional Sains dan Teknologi.Fakultas Teknik UniversitasWahid Hasyim Semarang