Gerakan Tanggap Sehat Reproduksi (RATASEKSI) pada Masa Remaja sebagai Upaya Pencegahan Stunting
DOI:
https://doi.org/10.35473/ijce.v6i2.3337Abstract
An Nur Middle School is one of the junior high schools located in Gogik Village, East Ungaran District, Semarang Regency. Based on the results of the survey that we have conducted on partners, namely young women, they have never received information related to stunting, its causes and dangers. Young women have never received education about the importance of preventing stunting. Young women are the main target because they are the ones who will give birth to a healthy and stunting-free generation, young women must have knowledge and understanding of the causes and prevention of stunting. The implementation of this activity was carried out using the education method for young women at An Nur Ungaran Middle School. The number of young women who participated in the education activity was 37 respondents. The method of implementing this community service activity began with an assessment using a questionnaire before education was carried out (pre-test), then providing education about the Healthy Reproductive Response Movement as an effort to prevent stunting and ending with an evaluation in the form of an assessment with a questionnaire (post-test). The results of the percentage of respondent evaluations before being given education were in the category of less understanding as much as 34.93.6%, quite understanding 25.89%, good understanding 32.76% and very good 6.92%. Participants' understanding increased after being given education, which was included in the very good category of 39.05%, good 55.93%, sufficient 3.61% and lacking 1.41%. Based on the participant's understanding questionnaire, it was found that after being given education there was an increase in understanding of the material given by 95.4%.
ABSTRAK
SMP An Nur merupakan salah satu Sekolah Menengah Pertama yang terletak di Desa Gogik Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang. Berdasarkan hasil survey yang telah kami lakukan terhadap mitra yaitu remaja putri belum pernah mendapatkan informasi terkait stunting, penyebab dan bahayanya. Remaja putri belum pernah mendapatkan edukasi tentang pentingnya pencegahan stunting. Remaja putri menjadi sasaran utama karena mereka yang akan melahirkan generasi yang sehat dan bebas stunting, remaja putri harus memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang penyebab dan pencegahan terjadinya stunting. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan remaja tentang cara pencegahan stunting sejak dini. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan metode edukasi terhadap remaja putri di SMP An Nur Ungaran. Jumlah remaja putri yang mengikuti kegiatan edukasi yaitu 37 responden. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian Masyarakat ini diawali dengan memberikan penilaian menggunakan kuesioner sebelum dilakukan edukasi (pre test), selanjutnya pemberian edukasi gerakan tanggap sehat reproduksi serta diakhiri dengan evaluasi berupa penilaian dengan kuesioner (post test). Hasil persentase evaluasi responden sebelum diberikan edukasi masuk dalam kategori kurang paham sebanyak 34,93,6%, cukup paham 25,89%, pemahaman yang baik 32,76% dan sangat baik 6,92%. Pemahaman peserta mengalami peningkatan setelah diberikan edukasi yaitu termasuk dalam kategori sangat baik sebesar 39,05%, baik 55,93%, cukup 3,61% dan kurang sebanyak 1,41%. Berdasarkan kuesioner pemahaman peserta diketahui bahwa setelah diberikan edukasi terdapat peningkatan pemahaman tentang materi yang diberikan sebesar 95,4%. Kesimpulan dari kegiatan ini ada pengaruh pemberian edukasi kesehatan Gerakan Tanggap Sehat Reproduksi (RATASEKSI) pada Masa Remaja sebagai Upaya Pencehagan STUNTING (p value < α), (0,02 < 0,05)
References
Adyani, K., & Realita, F. (2023). Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja pada Bina Keluarga Remaja sebagai Upaya Pencegahan Stunting. Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(2), 435–441. https://doi.org/10.33860/pjpm.v4i2.1691
Dewi, A. C., & Kamidah. (2012). Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu kesehatan reproduksi remaja. Gaster, 9(2), 17–25. http://jurnal.stikes-aisyiyah.ac.id/index.php/gaster/article/view/36/33.
Djama, N. T. (2017). Kesehatan Reproduksi Remaja. Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate, 10(1), 30. https://doi.org/10.32763/juke.v10i1.15
Meitra Syahadatina, D. (2022). Buku Panduan Kesehatan Reproduksi pada Remaja.
Muchtar, F., Rejeki, S., Elvira, I., & Hastian, H. (2023). Edukasi Pengenalan Stunting Pada Remaja Putri. Lamahu: Jurnal Pengabdian Masyarakat Terintegrasi, 2(2), 138–144. https://doi.org/10.34312/ljpmt.v2i2.21400
Muflih. (2015). Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Berhubungan Dengan Kepercayaan Diri Remaja Untuk Menghindari Seks Bebas. Jurnal Keperawatan, 5(1), 23–30. https://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1857
Ningtyias, F. W., Quraini, D. F., & Rohmawati, N. (2020). Perilaku Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah Remaja Putri di Jember, Indonesia. Jurnal PROMKES, 8(2), 154. https://doi.org/10.20473/jpk.v8.i2.2020.154-162
Oktarina, D., Tinggi, S., Kesehatan, I., Ma, A., Baturaja, A., Tinggi, S., Kesehatan, I., Ma, A., Baturaja, A., Jl, A., Hatta, M., & Timur, B. (2024). Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kesehatan Reproduksi Remaja di Posyandu Remaja Desa Sumber Sari Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Toto Rejo Kabupaten Oku Timur Tahun 2023 Yudi Budianto usia 10-19 tahun , menurut Peraturan Kesehatan Republik Indonesia Nom. Jurnal Ventilator: Jurnal Riset Ilmu Kesehatan Dan Keperawatan, 2(1), 25–36.
Pamangin, L. O. M. (2023). Perilaku Konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) pada Remaja Putri. Jurnal Promotif Preventif, 6(2), 311–317. https://doi.org/https://doi.org/10.47650/jpp.v6i2.746
Pawestri. (2021). Persepsi Guru SMA Kota Semarang Tentang Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja. 36.
Supriati, E., & Fikawati, S. (2019). Effect of Pornography Exposure on Junior High School Teenagers of Pontianak in 2008. Makara Human Behavior Studies in Asia, 13(1), 48. https://doi.org/10.7454/mssh.v13i1.210