Pembuatan Gummy Jahe untuk Menurunkan Gula Darah pada Lansia dengan Diabetes Melitus di Desa Nyatnyono Dusun Branggah Kab Semarang
DOI:
https://doi.org/10.35473/ijce.v6i2.3516Abstract
Nyatnyono Village, particularly in Dusun Branggah RW 08, faces significant health challenges among the pre-elderly group, especially concerning the risk of degenerative diseases such as Diabetes Mellitus (DM). With low awareness of the importance of regular health check-ups and unhealthy lifestyles, such as high sugar consumption and lack of physical activity, effective interventions are urgently needed. This program aims to raise health awareness and provide practical solutions through the production of Ginger Gummies as a supplement to lower blood sugar levels. The implementation methods include education about DM and the benefits of ginger, training on how to make Ginger Gummies, and surveys to measure knowledge and health behavior. The results of the program indicate an increase in pre-elderly participation in posyandu activities and blood sugar testing, as well as an increase in Ginger Gummies consumption. This program successfully built awareness of the importance of healthy living and diabetes management among the elderly and strengthened community involvement in health efforts.
ABSTRAK
Desa Nyatnyono, khususnya Dusun Branggah RW 08, menghadapi tantangan kesehatan yang signifikan pada kelompok pra-lansia, terutama terkait risiko penyakit degeneratif seperti Diabetes Melitus (DM). Dengan rendahnya kesadaran akan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin dan gaya hidup tidak sehat, seperti konsumsi makanan tinggi gula dan kurangnya aktivitas fisik, intervensi yang efektif sangat diperlukan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kesehatan dan memberikan solusi praktis melalui pembuatan Gummy Jahe sebagai suplemen untuk menurunkan kadar gula darah. Metode pelaksanaan mencakup edukasi tentang DM dan manfaat jahe, pelatihan pembuatan Gummy Jahe, serta survei untuk mengukur pengetahuan dan perilaku kesehatan. Hasil program menunjukkan peningkatan partisipasi pra-lansia dalam kegiatan posyandu dan pemeriksaan gula darah, serta peningkatan konsumsi Gummy Jahe. Program ini berhasil membangun kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat dan pengelolaan diabetes di kalangan lansia, serta memperkuat keterlibatan komunitas dalam upaya kesehatan.
References
American Diabetes Association. (2021). Physical Activity/Exercise and Diabetes: A Position Statement of the American Diabetes Association. Diabetes Care, 44(2), 504-510. DOI: 10.2337/dc21-0125.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Pedoman Penanganan Diabetes Melitus pada Lansia. Diakses dari https://www.kemkes.go.id.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. Tersedia di: https://www.kemkes.go.id/.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2022). Pedoman Pengelolaan Diabetes Melitus. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kurniawan, E., Supriyadi, D., & Astuti, P. (2020). Efektivitas Edukasi Kesehatan Terhadap Keterlibatan Masyarakat dalam Pemantauan Kesehatan di Wilayah Pedesaan. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 14(1), 55-62.
Notoatmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Raharjo, M., Yulianto, I., & Sari, D. (2019). Pemberian Informasi Berkelanjutan untuk Mendorong Perubahan Perilaku Sehat pada Masyarakat. Jurnal Kesehatan, 10(2), 101-109.
Smith, A. B., Johnson, C. D., & Lee, T. (2020). Community-Based Health Interventions and Their Impact on Health Participation. Journal of Community Health, 45(4), 678-689. DOI: 10.1007/s10900-020-00875-9.
Suwandi, T., & Santoso, D. (2018). "Hubungan Konsumsi Gula dengan Risiko Diabetes Melitus pada Lansia". Jurnal Kesehatan Masyarakat, 12(2), 115-124.
World Health Organization (WHO). (2019). Diabetes: Key Facts. Diakses dari https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/diabetes.