Peningkatan Peranan Kader Kesehatan dalam Pelaksanaan Posyandu Integrasi Layana Primer (ILP) di Dusun Tegalrejo Desa Lerep Kabupaten Semarang
DOI:
https://doi.org/10.35473/ijce.v7i1.4062Keywords:
Kader posyandu, ILP Integrasi Layanan PrimerAbstract
supporting promotive and preventive efforts, particularly in realizing the Integrated Primary Service (ILP). However, the implementation of ILP at the Posyandu level still faces various challenges, especially related to the role of health cadres. Based on a preliminary study conducted in February 2025 in Tegalrejo Hamlet, Lerep Village, Semarang Regency, it was found that out of 15 active cadres, only 6 people (40%) fully understood the ILP concept, and only 4 people (26.7%) routinely carried out recording and reporting according to ILP standards. The survey results also showed that only 33% of Posyandu activities had integrated maternal and child health services, immunization, nutrition, and non-communicable diseases comprehensively. This activity aims to improve the capacity and role of health cadres in implementing ILP-based Posyandu through structured training and mentoring. Method: The method used was health education through counseling, participatory training, hands-on practice, and evaluation with pre-test and post-test. This activity was carried out over three weeks and involved all active cadres in Tegalrejo Hamlet.
The activity showed an increase in the average cadre knowledge score from 59.3 (pre-test) to 85.7 (post-test). In addition, 80% of cadres showed improved skills in conducting simple screenings, service recording, and public education. Participatory-based training and intensive mentoring can effectively improve the capacity of cadres in implementing ILP-based Posyandu. Recommendation: This activity recommends continuous support from the Community Health Center (Puskesmas), village government, and strengthening the monitoring and evaluation system for cadres to ensure optimal and sustainable ILP implementation.
ABSTRAK
Pelaksanaan Posyandu sebagai bagian dari pelayanan kesehatan tingkat dasar memiliki peran vital dalam mendukung upaya promotif dan preventif, terutama dalam mewujudkan Integrasi Layanan Primer (ILP). Namun, implementasi ILP di tingkat posyandu masih menghadapi berbagai kendala, khususnya terkait peran kader kesehatan. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada Februari 2025 di Dusun Tegalrejo, Desa Lerep, Kabupaten Semarang, diketahui bahwa dari 15 kader aktif, hanya 6 orang (40%) yang memahami secara menyeluruh konsep ILP, dan hanya 4 orang (26,7%) yang rutin melakukan pencatatan dan pelaporan sesuai standar ILP. Hasil survei juga menunjukkan bahwa hanya 33% dari kegiatan posyandu telah mengintegrasikan layanan kesehatan ibu dan anak, imunisasi, gizi, serta penyakit tidak menular secara menyeluruh. kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas dan peran kader kesehatan dalam pelaksanaan Posyandu ILP melalui pelatihan dan pendampingan yang terstruktur. yang digunakan adalah pendidikan kesehatan melalui penyuluhan, pelatihan partisipatif, praktik langsung, dan evaluasi dengan pre-test dan post-test. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga minggu dan melibatkan seluruh kader aktif di Dusun Tegalrejo. kegiatan menunjukkan adanya peningkatan skor pengetahuan kader dari nilai rata-rata 59,3 (pre-test) menjadi 85,7 (post-test). Selain itu, 80% kader menunjukkan peningkatan keterampilan dalam melakukan skrining sederhana, pencatatan pelayanan, dan edukasi kepada masyarakat. dari kegiatan ini adalah bahwa pelatihan berbasis partisipatif dan pendampingan intensif dapat meningkatkan kapasitas kader dalam menjalankan peran pada pelaksanaan Posyandu ILP secara efektif. Rekomendasi kegiatan ini adalah perlunya dukungan berkelanjutan dari Puskesmas, pemerintah desa, serta penguatan sistem monitoring dan evaluasi kader agar implementasi ILP dapat berjalan optimal dan berkelanjutan.
References
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Transformasi Layanan Primer: Panduan Pelaksanaan Posyandu Integrasi Layanan Primer. Jakarta: Kemenkes RI.
Yuniarti, K. W., & Mulyani, E. Y. (2020). Pemberdayaan Kader Posyandu dalam Peningkatan Kesehatan Masyarakat. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(2), 115–123.
Suyono, H., & Suyatno. (2018). Penguatan Kapasitas Kader Posyandu dalam Pelayanan Kesehatan Dasar. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 13(1), 45–52.
Putri, R. A., & Hidayat, A. (2021). Inovasi Layanan Posyandu Terpadu di Era Digital. Jurnal Kesehatan Komunitas, 9(1), 30–37.
World Health Organization. (2021). Primary Health Care: Closing the Gap Between Public Health and Primary Care. Geneva: WHO.
Bappenas. (2021). Rencana Aksi Nasional Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa. Jakarta: Bappenas.
Puslitbangkes. (2019). Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Fitriani, D., & Wibowo, A. (2017). Evaluasi Peran Kader dalam Posyandu Terpadu. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 12(2), 80–88.
Kemenkes RI. (2022). Petunjuk Teknis Peningkatan Peran Posyandu dalam Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta: Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan.
Mulyono, S. & Astuti, I. (2024). Transformasi Posyandu: Tantangan dan Strategi Implementasi ILP di Wilayah Pedesaan. Jurnal Transformasi Kesehatan, 2(1), 10–20.