Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Penanganan Disminore Primer
DOI:
https://doi.org/10.35473/ijce.v3i1.964Abstract
Menstruation happens when body discharges blood from the uterus periodically accompanied by desquamation of endometrium (Prawirohardjo, 2009). In general, this phase will occur normally, but in some individuals, it becomes a painful condition and interferes their activities called as dysmenorrhea. According to the World Health Organization (WHO), the average incidence of dysmenorrhea in the world is 16.8 - 81%. In Indonesia, the prevalence of dysmenorrhea in 2008 reached 64.25% consisting of 54.89% primary dysmenorrhea and 9.36% secondary dysmenorrhea. The incidence of dysmenorrhea is felt to be disturbing experienced by 50% of those at reproductive age, and 60-85% in teenagers (Keisya, 2009).Until now, the problem that often arises is the lack of knowledge of female teenagers in dealing with primary dysmenorrhea. In connection with the problem, an online education about it as an activity of community empowerment was conducted attended by 33 female teenagers. This activity was carried out in 3 stages; first by choosing the teenagers according to the target decided before, second by conducting a pre-test about dysmenorrhea followed by giving the digital information about dysmenorrhea and doing a post-test about dysmenorrhea, and third by evaluating the knowledge of the female teenagers about dysmenorrhea continued by giving the result of the evaluation to the party cooperated with this activity. The results of this activity is shown by the increase of knowledge of the female teenagers after getting the education about how to handle primary dysmenorrhea.
Abstrak
Menstruasi atau haid adalah pengeluaran darah secara periodik dan siklik dari uterus, disertai dengan pelepasan (deskuamasi) endometrium (Prawirohardjo, 2009). Secara umum fase ini akan berlangsung dengan normal, namun pada beberapa individu menjadi suatu keadaan yang sangat berat dan mengganggu aktivitas (dismenore). Menurut World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa rata-rata insidensi dismenore didunia sebesar 16,8 – 81%. Di Indonesia Prevalensi dismenore tahun 2008 mencapai 64.25 % yang terdiri dari 54,89% dismenore primer dan 9,36% disminore sekunder. Kejadian dismenore dirasakan mengganggu yaitu sebanyak 50% pada usia reproduksi, dan 60-85% pada remaja (Keisya, 2009).
Sampai saat ini permasalahan yang sering muncul adalah kurangnya pengetahuan remaja putri dalam menangani dismenorea primer. Berkaitan dengan permasalahan mitra tersebut maka kami melakukan pengabdian kepada masyarakat tentang optimalisasi pemahaman dalam menangani dismenorea primer dengan cara daring melalui WA Group yang diikuti oleh 33 remaja putri.
Pengabdian ini dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu Tahap Pertama adalah pemilihan sasaran remaja putri, Tahap Kedua adalah melakukan pre test tentang dismenorea, pemberian informasi digital tentang dismenorea,dan melakukan post test tentang dismenorea Tahap Ketiga adalah evaluasi pengetahuan remaja tentang dismeorea dan memberikan hasil pelaksanaan kepada mitra pengabdian. Hasil dari pengabdian digambarkan dengan peningkatan pengetahuan remaja setelah dilakukan penyuluhan tentang penanganan disminore primer.References
Asih, Fauziah. (2019) Pengaruh Penyuluhan Tentang Dismenorhea Dengan Pengetahuan Penanganan Dismenorhea Siswi Kelas X-Xi Madrasah Aliyah Swasta Al- Amiin Kp.Pajak Kec.Na Ix-X Kab. Labuhanbatu Utara Tahun 2019
Bobak, I. M., Lowdermilk, D. L., Jensen, M. D., & Perry, S. E. (2005). Buku ajar keperawatan maternitas. Jakarta: EGC.
Eriyani T. Penyuluhan Upaya Remaja Putri Dalam Mengatasi Dismenorea Di SMK YBKP3 Tarogong Kidul Garut. J Kreat Pengabdi Kpd Masy. 2018;1, Nomor 2.
Fitriani, Sinta. (2010). Promosi Kesehatan Edisi 1. Yogyakarta: Graha Ilmu
Isnaeni, Y., & Kusmiati, E. (2016). Petunjuk praktikum keperawatan maternitas II. Yogyakarta: STIKes Surya Global.
Iswari, K. D. P., Surinati, I. D. A. K., & Mastini, I. G. A. A. P. (2014). Hubungan dismenore dengan aktivitas belajar mahasiswi. COPING (Community of Publishing in Nursing), 2(3), 1-7.
Lestari, H., Metusala, J., & Suryanto, D. Y. (2016). Gambaran dismenorea pada remaja putri sekolah menengah pertama di Manado. Sari Pediatri, 12(2), 99-102.
Mahmudiono, T. (2011). Fiber, PUFA and calcium ıntake is associated with the degree of primary dysmenorrhea ın adolescent girl Surabaya, Indonesia. Journal Obstetrics & Gynecology.
Proverawati, A., & Misaroh, S. (2009). Menarche. Yogyakarta: Nuha Medika.
Wawan A dan Dewi M, (2011). Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Media.
Yusuf, Y., Rompas, S., & Babakal, A. (2016). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Pendekatan Dengan Metode Modelling Terhadap Pengetahuan Ibu Dalam Menstimulasi Tumbuh Kembang Bayi 0-6 Bulan Di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Tomalou Kota Tidore Kepulauan.Ejournal Keperawatan, 4(1). Dikutip tanggal 16 juni 2019