https://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJCE/issue/feed INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) 2023-11-30T16:04:16+00:00 ARI WIDYANINGSIH widyaningsihari89@gmail.com Open Journal Systems <div class="body"> <div class="description"> <div style="border: 2px #444F71 solid; padding: 3px; background-color: #f0ffff; text-align: left;"> <ol> <li class="show">Nama Jurnal: Indonesian Journal of Community Empowerment (IJCE)</li> <li class="show">Singkatan: IJCE</li> <li class="show">Frekuensi: May and November</li> <li class="show">ISSN: Print 2657-1161 | Online 2657-117X</li> <li class="show">Editor in Chief: Ari Widyaningsih</li> <li class="show">DOI: 10.35473/IJCE</li> <li class="show">Akreditasi : Sinta 5</li> <li class="show">Penerbit: Universitas Ngudi Waluyo Fakultas Kesehatan</li> </ol> </div> <p>Indonesian Journal of Community Empowerment (IJCE) is a journal of community empowerment published by Faculty of Health Science, annually in Mei and November. IJCE welcomes any research-based articles by the lecturers in Faculty of Health Science, Universitas Ngudi Waluyo</p> </div> </div> https://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJCE/article/view/2543 Peningkatan Pemahaman Ibu Mengenai Body Mekanik untuk Mendukung Aktivitas Fisik yang Aman dan Nyaman 2023-09-07T01:56:31+00:00 Deny Eka Widyastuti denkawidyastuti88@gmail.com Ernawati denkawidyastuti88@gmail.com Dewi Kusumawati Waluyo denkawidyastuti88@gmail.com Innez Karunia M denkawidyastuti88@gmail.com Megayana Yessy M denkawidyastuti88@gmail.com Arista Apriani denkawidyastuti88@gmail.com <p><em>During pregnancy, women generally experience physical changes that occur, including cessation of menstruation, enlargement of the breasts, enlargement of the uterus, and what often occurs is nausea/vomiting (emesis), frequent urination, sleep disturbances. Meanwhile, psychological changes that occur include panic, fear and anxiety, physical and psychological changes that a mother will experience can cause discomfort, especially in the third trimester, such as dyspnea, frequent urination, pressure and discomfort in the perineum, back pain, constipation. , fatigue, leg cramps, ankle edema, and mood changes, increased anxiety, and insomnia. During pregnancy, most mothers avoid exercising or doing physical activity because many mothers think or worry that it could disrupt the pregnancy, such as feeling tired, having defecation or sleep disturbances. Basically, pregnant women still do activities, but not heavy activities. The aim of carrying out this community service activity is expected to increase mothers' understanding of body mechanics to support safe and comfortable physical activities. This activity was carried out in 3 different activities, namely Activity I measuring mothers' understanding of body mechanics in pregnant women, Activity 2 providing health education to mothers regarding body mechanics in pregnant women and Activity 3 measuring mothers' understanding of body mechanics in pregnant women. The result of carrying out this community service activity is that all mothers know the meaning of body mechanics in pregnant women, all mothers have been able to state the consequences of errors from inappropriate body mechanics in pregnant women, all mothers have been able to practice several appropriate body mechanic movements.</em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p> Pada masa kehamilan umumnya wanita akan mengalami perubahan mulai dari fisik yang terjadi antara lain seperti berhentinya menstruasi, membesarnya payudara, membesarnya uterus, dan yang sering terjadi ialah rasa mual/muntah (emesis), sering buang air kecil, gangguan tidur. Sedangkan perubahan psikologis yang terjadi antara lain seperti panik, takut, dan cemas perubahan secara fisik maupun psikologi yang akan dialami oleh seorang ibu dapat menimbulkan ketidaknyamanan terutama di trimester III seperti dispnea, sering buang air kecil, tekanan dan ketidaknyamanan pada perineum, nyeri punggung, konstipasi, mudah lelah, kram kaki, edema pergelangan kaki, dan perubahan mood, peningkatan kecemasan, serta insomnia. Pada saat kehamilan kebanyakan ibu menghindari olahraga atau melakukan aktivitas fisik dikarenakan banyak ibu yang berfikir atau ibu mengkhawatirkan dapat mengganggu kehamilan seperti akan merasa kecapean, lalu gangguan BAB/BAK atau gangguan tidur. Pada dasarnya ibu hamil tetap melakukan aktivitas namun tidak dengan aktivitas yang berat. Tujuan dilaksanakannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan terjadi peningkatan pemahaman ibu mengenai body mekanik untuk mendukung aktifitas fisik yang aman dan nyaman. Kegiatan ini dilaksanakan dalam 3 kegiatan yang berbeda, yaitu Kegiatan I melakukan pengukuran pemahaman ibu mengenai Body mekanik pada ibu hamil, Kegiatan 2 memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu mengenai Body mekanik pada ibu hamil dan kegiatan 3 melakukan pengukuran pemahaman ibu mengenai body mekanik pada ibu hamil. Hasil dari pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah seluruh ibu telah mengetahui mengenai pengertian body mekanik pada ibu hamil, seluruh ibu telah dapat menyebutkan akibat kesalahan dari body mekanik yang kurang tepat pada ibu hamil, seluruh ibu telah dapat mempraktekkan beberapa gerakan body mekanik yang tepat.</p> 2023-11-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) https://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJCE/article/view/2544 Peningkatan Pengetahuan Mengenai Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah pada Ibu Hamil 2023-08-30T00:33:18+00:00 Eka Fitriyanti denkawidyastuti88@gmail.com Deny Eka Widyastuti denkawidyastuti88@gmail.com Desy Widyatutik denkawidyastuti88@gmail.com Arista Apriani denkawidyastuti88@gmail.com <p><em>Infant Mortality Rate is the death rate that occurs after birth until the baby is exactly one year old. The Infant Mortality Rate (IMR) is an important indicator in reflecting the state of public health because it can describe the general health of the population. IMR is a health indicator which is included in one of the SDG's targets which is a continuation of the MDGS program which ended in 2015. The causes of low birth weight babies can come from various factors such as maternal, fetal, placental and environmental factors. Perinatal mortality in low birth weight babies babies is eight times greater than in normal babies. Low birth weight babies can cause both short and long term problems. The aim of carrying out this activity is that it is hoped that there will be an increase in knowledge regarding the factors that influence the incidence of low birth weight babies in pregnant women. This community service activity is carried out in 3 different activities, namely Activity I measuring mothers' knowledge regarding the factors that influence the incidence of low birth weight babies, Activity 2 providing health education to mothers regarding the factors that influence the incidence of low birth weight babies and activity 3 measuring knowledge regarding factors that influence the incidence of low birth weight babies. The results of this community service activity were obtained after being given education using posters, all pregnant women were able to explain the meaning and factors that cause low birth weight babies.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p> Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate) adalah kematian yang terjadi saat setelah lahir sampai bayi berusia tepat satu tahun. Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator penting dalam mencerminkan keadaan derajat kesehatan masyarakat karena dapat menggambarkan kesehatan penduduk secara umum. AKB merupakan indikator kesehatan yang termasuk didalam salah satu target SDG’s yang merupakan kelanjutan dari program MDGS yang telah berakhir di tahun 2015. Penyebab BBLR dapat berasal dari berbagai faktor seperti faktor ibu, janin, plasenta dan lingkungan. Kematian perinatal pada bayi BBLR delapan kali lebih besar dibandingkan dengan bayi normal. BBLR dapat menyebabkan masalah baik jangka pendek maupun jangka panjang. Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah diharapkan terjadi Peningkatan Pengetahuan mengenai Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kejadian BBLR pada Ibu Hamil. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dalam 3 kegiatan yang berbeda, yaitu Kegiatan I melakukan pengukuran pengetahuan ibu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian BBLR, Kegiatan 2 memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian BBLR dan kegiatan 3 melakukan pengukuran pengetahuan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian BBLR. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini didapatkan setelah diberikan edukasi menggunakan poster seluruh ibu hamil sudah dapat menjelaskan mengenai pengertian dan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya BBLR</p> 2023-11-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) https://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJCE/article/view/2564 Skrinning Status Gizi Remaja dan Upaya Pencegahan Anemia di SMK Perintis 29 2023-09-11T04:41:18+00:00 Ari Widyaningsih widyaningsihari89@gmail.com Isfaizah is.faizah0684@gmail.com Moneca Diah Listiyaningsih mond88mond@yahoo.com Yulia Nur Khayati yulia@unw.ac.id Wahyu Kristiningrum widyaningsihari89@gmail.com <p><em>Iron deficiency anemia is estimated to be the single largest cause of morbidity and mortality in adolescents. Anemia that occurs can cause decreased reproductive health, motoric and mental development, hampered intelligence, decreased learning achievement, decreased fitness levels and not achieving maximum height. The results of interviews with the school principal and guidance and counseling teachers at SMK Perintis 29 showed that the problem currently faced by partners is that cases of anemia in adolescent girls have not been identified because Hb screening examinations have never been carried out which are known to be effective in identifying the incidence of anemia in adolescent girls. The solution to the problem is Hemoglobin screening to increase adolescent awareness about the importance of anemia and the factors that influence it. The anemia screening activity began with registration of 30 young female screen participants, followed by TB and BB checks, Hb and blood pressure checks. The results of the activity showed that all teenage girls in grades X and The next community service activity focuses on empowering students with adolescent anemia to increase adolescent diet knowledge and skills.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p> Anemia defisiensi besi diperkirakan menjadi satu-satunya penyebab terbesar kesakitan dan kematian pada remaja. Anemia yang terjadi dapat menyebabkan menurunnya kesehatan reproduksi, perkembangan motorik, mental, kecerdasan terhambat, menurunnya prestasi belajar, tingkat kebugaran menurun dan tidak tercapainya tinggi badan maksimal. Hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru BK di SMK Perintis 29 didapatkan data bahwa masalah yang dihadapi mitra saat ini adalah belum teridentifikasinya kasus anemia pada remaja putri karena belum pernah dilakukan pemeriksaan skrinning Hb yang diketahui efektif mengidentifikasi kejadian anemia remaja putri. Solusi permasalahan yang dilakukan adalah skrinning Hemoglobin untuk meningkatkan kesadaran remaja tentang pentingnya anemia serta faktor yang mempengaruhinya. Kegiatan skrinning anemia dimulai dengan registrasi peserta skrinnin sebanyak 30 remaja putri, dilanjutkan dengan pemeriksaan TB dan BB, Pemeriksaan Hb dan tekanan darah. Hasil kegiatan didapatkan bahwa semua remaja putri kelas X dan XI (100 %) di SMK Perintis 29 mengikuti kegiatan screening, 8 diantaranya mengalami anemia dan sebanyak 10 remaja berstatus gizi kurus. Kegiatan pengabdian masyarakat selanjutnya berfokus pada pemberdayaan siswa dengan anemia remaja untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan diet remaja.</p> 2023-11-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) https://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJCE/article/view/2566 Peningkatan Skill Pelaku Usaha Kopi di Sukoharjo dengan Pelatihan Uji Sensori dan Teknik Seduhan Kopi 2023-09-11T04:36:42+00:00 Laela Nur Rokhmah laelarokhmah3@gmail.com <p><em>Sensory Skill is a skill that must be owned by a barista or coffee brewer. Sensory Skills are skills for analyzing and characterizing coffee that involve the senses of taste, sight and smell. This skill is important because a barista is required to be able to brew and serve coffee with a distinctive taste and according to the wishes of the customer. Various characters and flavors of coffee that can be produced. The same coffee will produce different flavor characters with different brewing techniques. That is the uniqueness of coffee. So that the skill of brewing coffee is as important as the skill of testing the taste of coffee. In this activity, the 2 activities were combined in the form of a competition. So that the participants can immediately put into practice the exercises they have acquired. A total of 32 participants took part in the coffee brewing competition which is a form of practicing coffee brewing techniques. A total of 52 participants took part in the training activities. The brewing results were then tested and assessed based on preference involving 3 trainees and 2 trained panelists. As a result of this activity, the participants not only knew but also practiced coffee brewing techniques as well as coffee sensory skills. In addition, the 3 best participants in terms of brewing coffee were obtained.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p> Skill Sensori merupakan salah satu skill yang harus dimiliki oleh seorang barista atau penyeduh kopi. Skill Sensori yaitu skill untuk menganalisis, mengkarakterisasi kopi yang melibatkan indra perasa, penglihatan dan penciuman. Skill tersebut penting karena seorang barista dituntut mampu untuk menyeduh dan menyajikan kopi dengan citarasa khas dan sesuai dengan keinginan customer. Beragam karakter dan citara kopi yang dapat dihasilkan. Satu kopi yang sama akan menghasilkan karakter citarasa berbeda dengan teknik seduhan yang berbeda. Itulah keunikan dari kopi. Sehingga skill menyeduh kopi sama pentingnya dengan skill menguji citarasa kopi. Pada kegiatan ini dikombinasikan 2 kegiatan tadi dalam bentuk lomba. Sehingga para peserta bisa langsung mempraktekkan latihan yang sudah diperolehnya. Sebanyak 32 peserta ikut dalam lomba menyeduh kopi yag merupakan bentuk dari praktek teknik menyeduh kopi. Total peserta yang mengikuti kegiatan pelatihan sebanyak 52 peserta. Hasil seduhan kemudian diuji dan dinilai berdasarkan kesukaan yang melibatkan 3 peserta pelatihan dan 2 orang panelis terlatih. Hasil kegiatan tersebut, peserta tidak hanya mengetahui sekaligus juga mempraktekkan teknik seduhan kopi juga skill sensori kopi. Selain itu, diperoleh 3 peserta terbaik dalam hal menyeduh kopi.</p> 2023-11-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) https://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJCE/article/view/2617 Penyuluhan (DAGUSIBU) Obat sebagai Upaya Peningkatan Kesehatan Siswa Kelas XII di SMA Negeri 2 Demak 2023-10-17T03:23:33+00:00 Devi Mardiyanti devimardiyanti12@gmail.com Al Hajar Fuadatus Zurroh zhazhailza@gmail.com <p><em>DAGUSIBU (Can, Use, Save, Discard) is one of the efforts to improve health for the community which is held through health service activities by pharmacists. This activity is an educational program launched by the Indonesian Pharmacist Association (IAI) in the form of proper and correct use and storage of drugs, especially in self-medication</em><em>. The prevalence of errors in self-medication associated with DAGUSIBU ranges from 45-95% at the adolescent level. In general, this is not dangerous, but will have an impact on the success rate of therapy. The purpose of this research is to minimize the occurrence of medication errors (medication errors) related to information about how to get the drug correctly, use the drug properly, store the drug properly and dispose of the drug properly. The data collection method in this service was carried out using the pre and posttest method with a total of 40 participants. The results obtained in this service were that there was an influence on the level of knowledge before and after the DAGUSIBU socialization, where the average respondent experienced an increase of 82.22% after being given knowledge about DAGUSIBU.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p> DAGUSIBU (DApat, GUnakan, SImpan, BUang) merupakan salah satu upaya peningkatan kesehatan bagi masyarakat yang diselenggarakan melalui kegiatan pelayanan kesehatan oleh tenaga kefarmasian. Kegiatan ini merupakan program edukasi yang dicanangkan oleh Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) yang berupa penggunaan dan penyimpanan obat yang baik dan benar terutama dalam swamedikasi. Prevalensi kesalahan dalam swamedikasi terkait dengan DAGUSIBU berkisar antara 45-95% di tingkat remaja. Pada umunya hal ini tidak berbahaya, namun akan berdampak pada tingkat keberhasilan terapi. Tujuan dari pengabdian ini adalah meminimalisir terjadinya kesalahan dalam pengobatan <em>(medication error) </em>terkait informasi mengenai cara mendapatkan obat dengan benar, menggunakan obat dengan benar, menyimpan obat dengan benar dan membuang obat dengan benar. Metode pengambilan data dalam pengabdian ini dilakukan dengan metode pre dan postest dengan total peserta sebanyak 40 orang. Hasil yang diperoleh dalam pengabdian ini bahwa ada pengaruh pada tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukannya sosialisasi DAGUSIBU, dimana rata-rata responden mengalami peningkatan sebesar 82,22% setelah diberikan pengetahuan tentang DAGUSIBU.</p> 2023-11-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) https://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJCE/article/view/2620 Upaya Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pengurangan Rasa Nyeri dan Kecemasan Saat Persalinan dengan Effleurage dan Endorphin Massage 2023-10-17T03:24:14+00:00 Christiani Bumi Pangesti christianibumi@ukh.ac.id Wahyu Dwi Agussafutri christianibumi@ukh.ac.id <p><em>Mother giving birth who experience pain will feel anxious, especially when the opening process takes a long time and the baby is not born. The effleurage massage technique is anon pharmacological therapy that can help reduce pain. Endorphin massage is a light massage therapy that can stimulate the body to release endorphin compunds which can help relieve pain and create a feeling of comfort, so that it can overcaome anxiety during the birth process. The goal, after efforts to increase knowledge, is hoped that TM III pregnant women will be able to increase their knowledge in dealing with pain and anxiety during childbirth. Implementation method with lectures and demonstration. The media used are booklets and simulated patienst.The result of the evaluation by conducting a post test on pregnant women in the Pregnancy Class at the Gambirsari Health Center showed that an average of 90% pregnant women had good knowledge about how to reduce pain and anxiety during childbirth. Conclusion: The activity was carried out smooty and received a good response from the participants. Participants can learn about how to reduce pain an anxiety during labor by doing effleurage and endorphin massage.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p> Ibu bersalin yang mengalami nyeri sebagian besar akan merasa cemas, apalagi proses pembukaan yang lama dan bayi tidak kunjung lahir. Teknik effleurage massage adalah salah satu terapi non farmakologis yang dapat membantu pengurangan rasa nyeri. Endorphin massage merupakan terapi pemijatan ringan yang dapat merangsang tubuh untuk melepaskan senyawa endorphin yang bisa membantu pereda rasa sakit dan menimbulkan rasa nyaman, sehingga dapat mengatasi rasa cemas pada saat proses persalinan. Tujuan setelah dilakukan upaya peningkatan pengetahuan diharapkan ibu hamil TM III diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dalam mengatasi nyeri dan kecemasan saat persalinan nanti. Metode pelaksanaan dengan ceramah dan demonstrasi. Media yang digunakan yaitu booklet dan pasien simulasi. Hasil evaluasi dengan melakukan post test kepada ibu hamil di Kelas Ibu Hamil Puskesmas Gambirsari menunjukkan hasil rata-rata 90% ibu hamil mempunyai pengetahuan yang baik tentang cara mengurangi rasa nyeri dan kecemasan saat persalinan nanti. Kesimpulan kegiatan terlaksana dengan lancar dan mendapatkan respon baik oleh peserta. Peserta dapat mengetahui tentang cara mengurangi rasa nyeri dan kecemasan saat persalinan dengan melakukan effluarage dan endorphin massage.</p> 2023-11-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) https://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJCE/article/view/2621 Edukasi Pencegahan Anemia dan Pemeriksaan Kadar Hemoglobin pada Remaja Putri di Kelurahan Gedangan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo 2023-10-17T03:24:53+00:00 Anggraeni Sih Prabandari prabandari.ang@gmail.com Ajeng Novita Sari ajeng.meoww@gmail.com Fredericus Pramonodjati anggraenisihp@gmail.com Anastasia Indarwati Utomo anggraenisihp@gmail.com Pradita Yudi Saputro anggraenisihp@gmail.com <p><em>Growth spurt, lack of consumption of animal protein sources, consuming tea/coffee along with main meals and menstruation every month can be causes of anaemia in female adolescent. The incidence of anaemia in female adolescent in Sukoharjo Regency is 28.08% and it is predicted that it will continue to increase if preventive measures are not taken, one of which is by education on anaemia prevention. Therefore, hemoglobin (Hb) levels have been checked to determine the status of anaemia in female adolescent in Gedangan Village, Grogol District, Sukoharjo Regency. In addition to measuring Hb levels, education is also carried out in the form of scientific lectures and discussions. The number of participants in this activity was 23 people. Based on the results of Hb measurement, data were obtained as many as 20% suffer from anaemia and 80% are not anaemic. The knowledge level of female adolescent was increased after being educated, with the result that 82.6% had knowledge at a "good" level.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p> Lonjakan pertumbuhan, kurangnya konsumsi sumber protein hewani, mengkonsumsi teh/kopi bersamaan dengan makanan utama dan menstruasi setiap bulan dapat menjadi penyebab anemia pada remaja putri. Angka kejadian anemia pada remaja putri di Kabupaten Sukoharjo sebesar 28,08% dan diperkirakan akan terus meningkat jika tidak dilakukan tindakan preventif, salah satunya dengan edukasi pencegahan anemia. Oleh karena itu, telah dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb) untuk mengetahui status anemia pada remaja putri di Kelurahan Gedangan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo. Selain pengukuran kadar Hb, dilakukan juga edukasi dalam bentuk ceramah ilmiah dan diskusi. Jumlah partisipan dalam kegiatan ini sebanyak 23 orang. Berdasarkan hasil pengukuran Hb diperoleh data sebanyak 20% menderita anemia dan 80% tidak anemia. Tingkat pengetahuan remaja putri meningkat setelah diberikan edukasi, dengan hasil sebanyak 82,6 % memiliki pengetahuan pada tingkat “baik”.</p> 2023-11-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) https://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJCE/article/view/2629 Optimalisasi Pemberdayaan Remaja Peduli HIV dan Napza (MAS BRIAN) 2023-10-10T02:33:22+00:00 Ita Puji Lestari itapujilestari@unw.ac.id Kartika Dian Pertiwi kartikadianpertiwi@unw.ac.id Richa Yuswantina richayuswantina@unw.ac.id <p><em>The problem of adolescents is very complex, starting from the large number to the problem of TRIAD KRR (three risks faced by adolescents, namely Sexuality, HIV / AIDS and drugs), which is a potential that requires planned, systematic and structured management in order to be utilized as future development capital. As a transitional period, it is in this adolescent phase that our children experience significant physical and personality changes that have an impact on major emotional changes. Based on observations in the cognitive aspect, adolescents also begin to have an increase in their understanding of their world. This community service activity aims to optimize the role of adolescents in preventing drug abuse and HIV care. This activity is carried out with an extension participatory approach through counseling, education and mentoring methods for adolescents intended to increase the knowledge and role of adolescents about reproductive health and health risks faced. The activity was attended by 30 adolescents. The understanding of adolescents increased and adolescents are more motivated to live a healthy life.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p> Permasalahan remaja merupakan hal yang sangat kompleks mulai dari jumlahnya yang cukup besar hingga permasalahan TRIAD KRR (tiga resiko yang dihadapi oleh remaja, yaitu Seksualitas, HIV/ AIDS dan Napza), dimana hal ini merupakan potensi yang memerlukan pengelolaan yang terencana, sistematis dan terstruktur agar dapat dimanfaatkan menjadi modal pembangunan ke depan. Sebagai masa peralihan, pada fase remaja inilah anak kita mengalami perubahan fisik dan kepribadian yang signifikan sehingga berdampak pada perubahan emosional yang besar. Berdasarkan pengamatan dalam aspek kognitif, remaja juga mulai memiliki peningkatan terhadap pemahaman mereka tentang dunianya. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuruan untuk mengoptimalkan peran remaja dalam mencegah penyalahgunaan Napza dan peduli HIV. Kegiatan ini dilaksanakan dengan pendekatan partisipatif (<em>extension participatory approach</em>) melaui metode penyuluhan, edukasi dan pendampingan pada remaja dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan serta peran remaja tentang kesehatan reproduksi dan risiko kesehatan yang dihadapi. Kegiatan diikuti oleh sebanyak 30 remaja. Pemahaman remaja meningkat dan remaja lebih termotivasi untuk hidup sehat .</p> 2023-11-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) https://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJCE/article/view/2631 Pemberian Informasi Tentang Nyeri Haid dan Yoga untuk Mengurangi Nyeri Haid Primer di SMK Swadaya Temanggung 2023-10-17T03:27:14+00:00 Widayati widayati.azam2015@gmail.com Hapsari Windayanti hapsariel@gmail.com Masruroh hapsari.email@gmail.com Cahyaningrum cahya.ningrum@gmail.com <p><em>Menstruation/menstruation is the process of expelling blood from the uterus accompanied by fragments of the lining of the uterine wall in women. Dysmenorrhea is menstrual/menstrual pain in the lower abdomen caused by an increase in the hormone prostaglandin, which causes increased blood uterine contractions and vasoconstriction of blood vessels. Blood flow to the uterus increases, but oxygen is not sufficient, which ultimately causes pain. Menstrual pain can be treated either pharmacologically or non-pharmacologically. One non-pharmacological treatment is doing yoga. Women who experience diminorrhoea tend to have their activities disrupted because they experience discomfort, which will inhibit the production of endorphins. There are several young women at SMK Swadaya Temanggung who don't really know about yoga to help overcome primary menstrual pain. Therefore, the team is interested in providing counseling about yoga to reduce primary menstrual pain at SMK Swadaya Temanggung. The aim of this community service is to increase teenagers' knowledge that menstrual pain can be overcome using yoga. The stages carried out in this community service activity include five stages. In the first stage the team determined the respondents, in the second stage the team stated the time for carrying out community service activities, in the third stage the team conducted a pretest about menstrual pain, in the fourth stage the team provided counseling about menstrual pain and yoga to reduce primary menstrual pain, in the fifth stage there was an evaluation by conducting a posttest. The results obtained were that the knowledge of teenagers before the activity was carried out, namely that none of the teenagers had good knowledge, whereas after the counseling was carried out, there were 29 teenagers who had good knowledge. This shows that there is an increase in teenagers' knowledge about yoga to reduce primary hair pain.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p> Menstruasi/haid merupakan proses pengeluaran darah dari uterus disertai serpihan selaput dinding uterus pada wanita. Dismenore adalah menstruasi/haid yang mengalami nyeri di perut bagian bawah yang disebabkan oleh peningkatan hormon prostaglandin, sehingga menyebabkan peningkatan kontraksi uterus dan vasokonstriksi pembuluh darah. Darah yang menuju uterus mengalami peningkatan, tetapi kecukupan oksigen tidak terpenuhi yang akhirnya menyebabkan nyeri. Nyeri haid dapat ditangani baik secara farmakologi ataupun non farmakologi. Salah satu pengobatan non farmakologi yaitu dengan melakukan yoga. Perempuan yang mengalami disminore cenderung aktivitasnya akan terganggu karena mengalami ketidaknyamanan, sehingga akan menghambat produksi hormon endorphin. Remaja putri di SMK Swadaya Temanggung ini ada beberapa siswi yang belum mengetahui dengan benar terkait yoga untuk membantu mengatasi nyeri haid primer. Oleh karena itu, tim tertarik untuk memberikan pemyuluhan tentang yoga untuk mengurasi nyeri haid primer di SMK Swadaya Temanggung. Tujuan dilakukan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan remaja bahwa nyeri haid dapat diatasi dengan menggunakan yoga. Tahapan yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian Masyarakat ini meliputi lima tahapan. Tahap satu tim menentukan respondennya, tahap kedua tim menentuka waktu pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat, tahap ketiga tim melakukan pretest tentang nyeri haid, tahap keempat tim memberikan penyuluhan tentang nyeri haid dan yoga untuk mengurangi nyeri haid primer, tahap kelima yaitu evaluasi dengan melakukan posttest. Hasil yang didapatkan bahwa pengetahuan remaja sebelum dilakukan kegiatan yaitu pengetahuan remaja tidak ada yang berpengatuan baik sedangkan setelah dilakukan penyuluhan, remaja yang berpengatahuan baik sejumlah 29 responden. Hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan pengetahuan remaja tentang yoga untuk mengurangi nyeri haid primer.</p> 2023-11-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) https://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJCE/article/view/2636 Upaya Pemberdayaan Keluarga Melalui Family Centered Maternity Care Tentang Kesehatan Reproduksi pada Remaja di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta 2023-10-27T01:25:47+00:00 Desy Widyastutik aliciadesy@gmail.com Retno Wulandari aliciadesy@gmail.com Megayana Yessy Maretta aliciadesy@gmail.com Deny Eka Widyastuti aliciadesy@gmail.com <p><em>During adolescence, dynamic development occurs in an individual’s life, characterized by accelerated physical, emotional and social growth. The physical changes that occur include the process of maturation of the reproductive organs, as well as psychological changes. This results in changes in attitude and behavior, such as starting to pay attention to one’s appearance, starting to be attracted to the opposite sex, trying to attract attention and feelings of love arise which will then give rise to sexual urges. Because during adolescence they tend to have a high sexual level due to the maturation of sexual hormones and reproductive organs. During adolescence, the reproductive organs are vulnerable to infections of the reproductive tract, pregnancy and drug use. SMP Muhammadiyah 8 Surakarta can increase knowledge of adolescent reproductive health through Postnatal Family Centered Maternity Care (FCMC) education regarding reproductive health. Community service is carried out using lecture and answer questions methods</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Pada masa remaja terjadi perkembangan yang dinamis dalam kehidupan individu yang ditandai dengan percepatan pertumbuhan fisik, emosional, dan social. Perubahan fisik yang terjadi di antaranya timbul proses pematangan organ reproduksi selainitu juga sudah terjadi perubahan psikologi. Hal ini mengakibatkan perubahan sikap dan tingkah laku seperti mulai memperhatikan penampilan diri, mulai tertarik dengan lawan jenis, berusaha menarik perhatian dan muncul perasaan cinta yang kemudian akan timbul dorongan seksual. Karena pada masa remaja cenderung memiliki tingkat seksual yang tinggi sehubungan dengan mulai matangnya hormone seksual dan organ-organ reproduksi. Saat usia remaja di mana organ reproduksi rentan terhadap infeksi pada saluran reproduksi, kehamilan, dan penggunaan obat-obatan. SMP Muhammadiyah 8 Surakarta tersebut dapat meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja Melalui Edukasi Postnatal Family Centered Maternity Care (FCMC) Tentang kesehatan reproduksi, Pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan metode ceramah dan janya jawab.</p> 2023-11-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) https://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJCE/article/view/2642 Upaya Peningkatan Peran Keluarga dalam Mencegah Pernikahan Usia Dini 2023-11-01T12:46:03+00:00 Sigit Ambar Widyawati sigitambar@gmail.com Sri Wahyuni sigitambar@gmail.com Ita Puji Lestari sigitambar@gmail.com <p><em>The phenomenon of early marriage is part of a social phenomenon that must be taken seriously because it greatly influences the lives of teenagers entering adulthood. Child marriage causes early pregnancy and childbirth, which is associated with high mortality rates and abnormal conditions for the mother because the girl's body is not yet fully mature for childbirth. The problem with partners is that so far there has never been any counseling regarding the role of the family in preventing early marriage. Marriages are generally carried out by adults regardless of profession, ethnicity, rich or poor, and so on. Child marriage causes early pregnancy and childbirth, which is associated with high mortality rates and abnormal conditions for the mother because the girl's body is not yet fully mature for childbirth.As a result of the service activities, the participants have knowledge of what early marriage is, the laws governing early marriage. Apart from that, they also know the factors that make teenagers vulnerable to early marriage, the impact of early marriage in adolescence, and the efforts that can be made to prevent early marriage. Health education provides and increases knowledge which can then influence attitudes and behavior to maintain and improve public health. Suggestions for the next service activity are to invite a larger number of participants and involve community leaders in the activity, considering that the role of community leaders is very large in the occurrence of early marriage. The mother's knowledge and understanding increased after carrying out this community service activity. Increasing knowledge through a participatory approach (extension participatory approach) through counseling methods, education about preventing early marriage. This method is proven to increase mothers' knowledge and understanding.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p> Fenomena pernikahan dini merupakan bagian dari fenomena sosial yang harus disikapi secara serius karena sangat berpengaruh terhadap kehidupan anak remaja yang memasuki umur dewasa. Perkawinan usia anak menyebabkan kehamilan dan persalinan dini, yang berhubungan dengan angka kematian yang tinggi dan keadaan tidak normal bagi ibu karena tubuh anak perempuan belum sepenuhnya matang untuk melahirkan. Permasalahan mitra adalah selama ini belum pernah dilakukan penyuluhan terkait peran keluarga dalam mencegah terjadinya pernikahan dini. Perkawinan pada umumnya dilakukan oleh orang dewasa dengan tidak memandang profesi, suku bangsa, kaya atau miskin, dan sebagainya. Perkawinan usia anak menyebabkan kehamilan dan persalinan dini, yang berhubungan dengan angka kematian yang tinggi dan keadaan tidak normal bagi ibu karena tubuh anak perempuan belum sepenuhnya matang untuk melahirkan. Hasil yang didapatkan dari kegiatan pengabdian, para peserta memiliki pengetahuan apa itu pernikahan dini, undang-undang yang mengatur pernikahan dini. Selain itu, mereka juga mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan remaja rentan untuk melakukan pernikahan dini, dampak dari pernikahan dini di usia remaja, serta upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah pernikahan dini. Penyuluhan kesehatan memberikan dan meningkatkan pengetahuan yang selanjutnya dapat mempengaruhi sikap dan perilaku memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Saran untuk kegiatan pengabdian berikutnya adalah jumlah peserta yang diundang lebih banyak lagi dan melibatkan tokoh masyarakat dalam kegiatan tersebut, mengingat peran tokoh masyarakat sangat besar terhadap tejadinya pernikahan dini. Pengetahuan dan pemahaman ibu meningkat setelah dilaksanakana kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. Peningkatan pengetahuam melalui metode pendekatan partisipatif (<em>extension participatory approach</em>) melalui metode penyuluhan, edukasi tentang pencegahan pernikahan dini. Metode ini terbukti dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu.</p> 2023-11-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) https://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJCE/article/view/2644 Edukasi Tentang Minum Jahe untuk Mengatasi Nyeri Menstrusi Remaja Putri 2023-11-01T12:47:53+00:00 Rini Susanti kartikasari@unw.ac.id Kartika Sari kartikanaka@gmail.com Jatmiko Susilo kartikasari@unw.ac.id <p><em>Menstrual pain is painful in nature, felt in the lower abdomen, down to the waist and thighs, can be accompanied by nausea and even vomiting, and even headaches (Haryono, 2016). Dysmenorrhea is menstrual cramps or menstrual pain that occurs mainly in the lower abdomen, but can spread to the lower back, waist, pelvis, upper thighs and calves (Sinaga, 2017). Dysmenorrhea is a disorder of the menstrual cycle characterized by pain (Made, 2014). The incidence of dysmenorrhea in adolescents in Asia is 74.5%. In Hispanic adolescent girls, the prevalence of dysmenorrhea is 85%, while the incidence rate in Indonesia is 55% (Setyowati, 2018).Non-pharmacological treatment of menstrual pain that can be used as an alternative choice in the treatment of primary dimenorrhea is: warm compresses, exercise, diet management, cutaneous massage, heat therapy, relaxation and herbs. (Setyowati, 2018).The rhizome of ginger, Zingiber officinale R. has traditionally been used to reduce inflammatory symptoms. Treatment of primary dysmenorrhea in female students with ginger for 5 days has a significant effect on reducing the intensity and duration of pain (Rahnama et al, 2012), and research by Chen et al, (2016) shows that oral ginger can be an effective treatment for menstrual pain. The findings of Lakhan et al, (2015) show that Zingiberaceae extract is a clinically effective hypoalgesic agent and shows a better safety profile than non-steroidal anti-inflammatory drugs. Various benefits of consuming ginger regularly: relieve menstrual pain, lower glucose and cholesterol, strengthen the immune system, ward off bacterial and viral infections, the gingerol content in ginger is believed to inhibit bacterial infections. such as shigella, E.coli, etc., relieve muscle pain, and overcome digestive problems.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p> Nyeri menstruasi sifatnya nyeri, terasa di bagian perut bagian bawah, sampai ke pinggang dan paha, bisa disertai mual bahkan muntah, bahkan sampai dengan nyeri kepala (Haryono, 2016). Dismenorea adalah kram menstruasi atau nyeri menstruasi yang terjadi terutama pada perut bagian bawah, tetapi dapat menyebar hingga ke punggung bagian bawah, pinggang, panggul, paha atas, hingga betis ( Sinaga, 2017). Dismenorea adalah gangguan pada siklus menstruasi yang ditandai dengan nyeri (Made, 2014) Angka kejadian dismenorea pada remaja di Asia adalah 74.5%. Pada remaja putri hispanic prevalensi dismenore sebesar 85%, sedangkan angka kejadian di Indonesia alah 55% (Setyowati, 2018).Penanganan nyeri menstruasi secara non farmakologis yang dapat digunakan sebagai alternatif pilihan dalam pengobatan dimenore primer adalah: kompres hangat, olahraga, pengaturan diet, masase kutaneus, terapi panas, relaksasi dan herbal. (Setyowati, 2018). </p> <p>Rimpang jahe, <em>Zingiber officinale</em> R. secara tradisional telah digunakan untuk mengurangi gejala inflamasi. Pengobatan dismenore primer pada mahasiswi dengan mengkonsumsi jahe kemasan serbuk yang diseduh dengan air panas dan dikonsumsi sehari 1 kali pagi dan sore selama 5 hari berpengaruh signifikan terhadap penurunan intensitas dan durasi nyeri (Rahnama <em>et al,</em> 2012), dan Penelitian Chen <em>et al, </em>(2016) bahwa jahe oral dapat menjadi pengobatan yang efektif untuk nyeri menstruasi. Temuan Lakhan <em>et al</em>, (2015) menunjukkan bahwa ekstrak <em>Zingiberaceae</em> merupakan agen hipoalgesik yang efektif secara klinis dan menunjukkan profil keamanan yang lebih baik daripada obat antiinflamasi nonsteroid. Berbagai manfaat mengkonsumsi jahe secara rutin : meredakan nyeri haid, menurunkan glukosa dan kolesterol, memperkuat sistem imun, menangkal infeksi bakteri dan virus, kandungan gingerol dalam jahe dipercaya bisa menghambat infeksi bakteri. seperti <em>shigella, E.coli</em>, dan lain-lain, meredakan sakit otot, dan mengatasi masalah pencernaan salah.</p> 2023-11-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) https://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJCE/article/view/2678 Edukasi dan Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah 2023-11-15T02:35:51+00:00 Risma Aliviani Putri putririendera@gmail.com Ida Sofiyanti putririendera@gmail.com Isfaizah is.faizah0684@gmail.com <p><em>The behavior of clean and healthy life</em><em> (PHBS) is a health effort carried out because of personal awareness so that families and all members are able to help themselves in the health sector and have an active role in health activities. The importance of PHBS knowledge at school is a must for children, because they almost every day carry out activities at school. So that with the education and implementation of PHBS in schools, they can know, train and apply a healthy lifestyle to create a clean and healthy environment, improve the teaching and learning process and students, teachers to the school environment community become healthy</em><em>. </em><em>The implementation of the activity was carried out at SDN Sumurrejo 01 Semarang City. The method used is counseling which begins with opening, perception, provision of material, evaluation and conclusion. Data collection instruments are in the form of questionnaires while the media used are visual media</em><em>. </em><em>Children's knowledge after being given PHBS education increased from 43.24% to 68.92% with good knowledge, while knowledge was less than 28.38% to 5.40%. The correct application of PHBS in CTPS 86.49%, most children consume nutritious food 83.78%, dispose of garbage according to its correct place 90.54 and 100% of children take deworming regularly.</em> <em>Children’s knowledge about PHBS has increased after education and most children implement PHBS in school well.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p> Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan upaya kesehatan yang dilakukan karena adanya kesadaran pribadi agar keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan kesehatan. Pentingnya pengetahuan PHBS di sekolah merupakan suatu keharusan bagi anak, karena mereka hampir setiap hari melakukan aktivitas di sekolah. Sehingga dengan adanya edukasi dan implementasi PHBS di sekolah, mereka dapat mengetahui, melatih dan menerapkan pola hidup sehat untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, meningkatkan proses belajar mengajar dan peserta didik, guru hingga masyarakat lingkungan sekolah menjadi sehat. Pelaksanan kegiatan dilaksanakan di SDN Sumurrejo 01 Kota Semarang. Metode yang digunakan adalah penyuluhan yang di awali dengan pembukaan, apersepsi, pemberian materi, evaluasi dan kesimpulan. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner sedangkan media yang digunakan adalah media visual. Pengetahuan anak sesudah diberikan edukasi PHBS mengalami peningkatan dari 43,24% menjadi 68,92 % berpengatuan baik, sedangkan pengetahuan kurang dari 28,38% menjadi 5,40%. Penerapan PHBS pada Cuci tangan pakai sabun CTPS yang benar 86,49%, sebagian besar anak mengkonsumsi makanan bergizi 83,78%, membuang sampah sesuai tempatnya yang benar 90,54 dan 100% anak minum obat cacing secara berkala. <em>Pengetahuan anak mengenai PHBS mengalami peningkatan setelah dilakukan edukasi dan anak-anak sebagian besar menerapkan PHBS di sekolah dengan baik.</em></p> 2023-11-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) https://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJCE/article/view/2684 Pemanfaatan Daun Pecut Kuda (Stachytarpheta Jamaicensis L.) sebagai Teh Herbal Antidiabetes dan Antihiperlipidemia 2023-11-15T03:38:32+00:00 Refika Nadha T refikanadha@gmail.com Septiana Rohama Ria Hikmawati agityaresti@gmail.com Luluk Nur Hidayah agityaresti@gmail.com Nur Rahmadani agityaresti@gmail.com Luk Lu’ul Khumaeroh agityaresti@gmail.com Agitya Resti Erwiyani agityaresti@gmail.com <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em> The Horse Whip Plant (Stachytarpheta jamaicensis L.) is one of the plants that needs to be developed. Horsewhip leaves (Stachytarpheta jamaicensis L.) have various types of secondary metabolites such as tannins, saponins, terpenoids, flavonoids, phenols, alkaloids, steroids and glycosides. The active compounds of the Horsewhip plant (Stachytarpheta jamaicensis L.) have antibacterial, antifungal, antidyslipidemic, antioxidant, anti-inflammatory, antidiarrheal, antihypersensitive and hepatoprotective activity. The horsewhip plant is a plant that grows wild anywhere and does not require special care and is easy to find, but its abundant health benefits for the people of Dsn are not yet known. Gedanganak Ds. Mijen District. West Ungaran to be processed into herbal tea. The target of this activity is people aged 30 years to seniors. The activity method is carried out by delivering education or material presented by the service team as well as discussions and questions and answers at the final session. The activity took place at the village hall of Mijen village which was attended by 15 people. The result of the outreach activities provided by the service team is that the public knows about the horsewhip plant (Stachytarpheta jamaicensis L.) and how to process it into herbal tea which can be used as a business opportunity. This is shown when residents can provide good and appropriate responses to discussion activities and questions and answers after being given socialization.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p> Tanaman Pecut Kuda (Stachytarpheta jamaicensis L.) merupakan salah satu tanaman yang perlu dikembangkan karena memiliki khasiat bagi kesehatan. Daun pecut kuda mengandung metabolit sekunder seperti tanin, saponin, terpenoid, flavonoid, fenol, alkaloid, steroid dan glikosida yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri, antifungi, antidislipidemia, antioksidan dan antidiabetes. Tanaman pecut kuda merupakan tanaman yang tumbuh liar di manapun dan tanpa memerlukan perawatan khusus serta mudah ditemukan. Banyaknya tanaman pecut kuda di sekitar Dusun Gedanganak Desa Mijen Kecamatan Ungaran Barat yang tumbuh liar tetapi selama ini belum diolah dan dimanfaatkan dengan baik. Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat berusia 30 tahun hingga lanjut usia. Metode kegiatan dilakukan dengan pemberian edukasi tentang pemanfaatan daun pecut kuda dan pengolahan dalam bentuk teh herbal serta diskusi dan tanya jawab pada sesi akhir. Kegiatan berlangsung di Balai Desa Mijen yang dihadiri 15 orang. Hasil dari kegiatan sosialisasi yang diberikan oleh tim pengabdi yaitu masyarakat mengetahui pemanfaatan tanaman pecut kuda dan cara pengolahannya menjadi teh herbal yang dapat meningkatkan nilai ekonomi produk. Sosialisasi yang diberikan tentang pemanfaatan tanaman pecut kuda dan cara pembuatan teh herbal diterima baik oleh peserta terlihat dari peserta antusias mengikuti kegiatan hingga selesai. Perlu adanya pemanfaatan tanaman pecut kuda menjadi salah satu TOGA (Tanaman Obat Keluarga yang bermanfaat bagi kesehatan. Pembuatan dalam bentuk the herbal merupakan inovasi dalam meningkatkan nilai ekonomi tanaman pecut kuda.</p> 2023-11-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) https://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJCE/article/view/2691 Bimbingan Teknis Penelitian : Peningkatan Pelayanan Kesehatan Berbasis Riset di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan (RSPAW) 2023-11-20T01:48:00+00:00 Indri Mulyasari imulgizi@gmail.com Faridah Aini imulgizi@gmail.com Sugeng Maryanto imulgizi@gmail.com Puji Afiatna imulgizi@gmail.com Esti Rahayu imulgizi@gmail.com Muhamad Aziz Anwar imulgizi@gmail.com <p><em>The Minister of Health Policy No. HK.01.07/Menkes/1458/2023 about clinical research management in hospital stated that every hospital need to build their own clinical research unit. RSPAW already has research unit but they are still lacking in research program and can not fulfill the target of this year. Health workers in RSPAW rarely participated in research activity. Based on interview, the target in 2023 was not achieved yet by September. Research activity in RSPAW was done randomly, was not well documented, and unpublished. This course was about research activity in hospital. This course was held to increase the interest and skill of the health workers in RSPAW to fulfill the work target. Furthermore, health services in hospital were expected based on research result. The monitoring results of the course are six proposal scripts are submitted to get funding from the hospital research unit and two articles have been published. This course can increase awareness and interest of health workers in the hospital to conduct research activity. </em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p> Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/Menkes/1458/2023 tentang penyelenggaraan penelitian klinik di rumah sakit perlu dibentuk unit penelitian klinik di rumah sakit. RSPAW telah memiliki unit penelitian, namun kegiatan penelitian masih minim dan target rencana strategis rumah sakit belum tercapai. Praktisi di RSPAW masih jarang terpapar mengenai kegiatan penelitian. Berdasarkan hasil wawancara, target publikasi penelitian tahun 2023 di RSPAW belum tercapai hingga bulan September. Kegiatan penelitian di RSPAW sifatnya masih acak dan belum terdokumentasi dengan baik serta tidka dipublikasikan. Kegiatan bimbingan teknis mengenai pelaksanaan penelitian di rumah sakit dilaksanakan untuk meningkatkan minat dan keterampilan tenaga kesehatan di RSPAW dan membantu mencapai target kinerja. Selain itu, hasil riset diharapkan dapat menjadi dasar pelayanan kesehatan rumah sakit. Pada kegiatan tindak lanjut, telah terdapat enam naskah proposal penelitian yang disusun untuk diajukan dalam mendapatkan pendanaan rumah sakit dan dua artikel penelitian telah terbit. Kegiatan bimbingan teknis penelitian dapat meningkatkan minat tenaga kesehatan di rumah sakit untuk melaksanakan penelitian.</p> 2023-11-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) https://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJCE/article/view/2693 Pelatihan Kader dengan Metode Ceramah, Demonstrasi dan Simulasi terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Kader Posyandu Lansia di Wilayah RW V Kelurahan Pudakpayung, Banyumanik Semarang 2023-11-21T01:45:07+00:00 Puji Afiatna pujiafiatna@unw.ac.id Sugeng Maryanto pujiafiatna@unw.ac.id Umi Setyoningrum pujiafiatna@unw.ac.id <p><em>As humans age, they experience an aging process that is characterized by an increasing number of metabolic and structural disorders, often referred to as “degenerative diseases”. Two of them are hypertension and diabetes mellitus (DM). The elderly need special attention in the form of good health services. Health services can be in the form of health education, namely education on nutritional management of DM and hypertension, followed by elderly gymnastics. Elderly Posyandu cadres are an extension of Puskesmas officers in providing health information to the elderly. Based on observations, the cadres of Ngudi Waras Elderly Posyandu RW V Pudakpayung Village, Banyumanik Semarang still lack knowledge and skills in providing education on the management of DM and hypertension to the elderly. Training activities with lecture methods on the management of DM and hypertension, demonstrations and simulations of providing education in the form of nutrition counseling and exercise were conducted to overcome these problems. The activity was conducted on 6 cadres. The Wilcoxon t-test showed that the cadres’ knowledge increased after the training with a p value of &lt;0.05. The skills of cadres can be seen by their enthusiasm in participating in activities and practicing the given material. Lecture, demonstration, and simulation methods were proven to improve cadres’ knowledge and skills in the management of DM and hypertension</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p> Seiring bertambahnya usia, manusia mengalami proses penuaan yang ditandai dengan semakin banyaknya kelainan metabolisme dan struktur yang sering disebut dengan “penyakit degeneratif”. Dua di antaranya adalah hipertensi dan diabetes melitus (DM). Lansia memerlukan perhatian khusus berupa pelayanan kesehatan yang baik. Pelayanan kesehatan dapat berupa pendidikan kesehatan yaitu pendidikan penatalaksanaan gizi pada DM dan hipertensi yang dilanjutkan dengan senam lansia. Kader Posyandu Lanjut Usia merupakan perpanjangan tangan petugas Puskesmas dalam memberikan informasi kesehatan kepada lansia. Berdasarkan observasi, kader Posyandu Lansia Ngudi Waras RW V Desa Pudakpayung Banyumanik Semarang masih kurang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan edukasi pengelolaan DM dan hipertensi pada lansia. Kegiatan pelatihan dengan metode ceramah tentang penatalaksanaan DM dan hipertensi, demonstrasi dan simulasi pemberian edukasi berupa penyuluhan gizi dan senam dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Kegiatan tersebut dilakukan terhadap 6 orang kader. Uji t Wilcoxon menunjukkan pengetahuan kader meningkat setelah diberikan pelatihan dengan nilai p&lt;0,05. Keterampilan kader terlihat dari antusiasmenya dalam mengikuti kegiatan dan mempraktikkan materi yang diberikan. Metode ceramah, demonstrasi, dan simulasi terbukti meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam penatalaksanaan DM dan hipertensi</p> 2023-11-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) https://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJCE/article/view/2706 Workshop Pembibitan dan Pembuatan Produk Herbal Jahe Merah, Kunyit dan Temulawak di Desa Sumogawe 2023-11-22T03:38:54+00:00 Istina Dwi Setiyaningrum Istinadsn@gmail.com Anasthasia Pujiastuti thasia_anas@yahoo.com Avida Noor Hidayah Istinadsn@gmail.com Monica Dyas Meilita Istinadsn@gmail.com <p><em>Sumogawe Village has a lot of unused land that has not been used for farming.</em> <em>Residents of Sumogawe Village use their yard to Medicinal Plants (TOGA).</em> <em>Utilization of TOGA has not been carried out optimally and the large number of unused land is the main problem in Sumogawe Village.</em> <em>These conditions are the background for implementing community service in Sumogawe Village.</em> <em>The implementation of the service was carried out offline targeting the Millennial Farmers Group (KTM) and the Women Farmers Group (KWT) of Sumogawe Village.</em> <em>The service activity consists of 2 activities, the first is counseling about the breeding and planting of TOGA plants consisting of red ginger (Zingiber officinale var. rubrum), turmeric (Curcuma domestica Val.) and ginger (Curcuma xanthorrhiza Roxb).</em> <em>In this activity, the implementing team collaborated with the Getasan Agricultural Extension Center (BPP).</em> <em>The second activity was a workshop on making herbal products made from red ginger, turmeric and ginger combined with fresh cow's milk from the livestock of Sumogawe Village residents.</em> <em>The output resulting from community service activities is a 500 m<sup>2</sup> demonstration plot planted with red ginger, turmeric and ginger with a total of 60 kg of seeds.</em> <em>Another output is increasing the knowledge and skills of the Sumogawe Village community by 96% regarding the use of TOGA plants into herbal products of instant red ginger powder, instant turmeric powder and ginger gummy candy. </em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p> Desa Sumogawe memiliki banyak lahan tidur yang belum dimanfaatkan untuk bercocok tanam. Warga Desa Sumogawe memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk menanam Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Pemanfaatan TOGA belum dilakukan secara maksimal serta banyaknya lahan tidur menjadi masalah utama di Desa Sumogawe. Kondisi tersebut menjadi latar belakang pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat di Desa Sumogawe. Pelaksanaan pengabdian dilakukan secara <em>offline</em> dengan sasaran Kelompok Tani Milenial (KTM) dan Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Sumogawe. Kegiatan pengabdian terdiri dari 2 kegiatan, yang pertama penyuluhan tentang pembibitan dan penanaman tanaman TOGA yang terdiri dari jahe merah (<em>Zingiber officinale</em> var. rubrum), kunyit (<em>Curcuma domestica </em>Val.) dan temulawak (<em>Curcuma xanthorrhiza</em> Roxb). Pada kegiatan ini tim pelaksana bekerja sama dengan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Getasan. Kegiatan yang kedua yaitu <em>workshop</em> pembuatan produk herbal berbahan dasar jahe merah, kunyit dan temulawak yang dikombinasi dengan susu sapi segar hasil ternak warga Desa Sumogawe. <em>Output</em> yang dihasilkan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu adanya lahan percontohan seluas 500 m<sup>2</sup> yang ditanami jahe merah, kunyit dan temulawak dengan total bibit 60 kg. <em>Output</em> yang lain yaitu peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat Desa Sumogawe sebesar 96% tentang pemanfaatan tanaman TOGA menjadi produk herbal serbuk instan jahe merah, serbuk instan kunyit dan <em>gummy candy</em> temulawak.</p> 2023-11-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) https://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJCE/article/view/2714 Pencegahan Resistensi Antibiotik Kolaborasi dengan Siswa Kesehatan di Kabupaten Semarang 2023-11-27T08:36:21+00:00 Niken Dyahariesti nikenariesti09@gmail.com Richa Yuswantina nikendyahariesti@unw.ac.id <p><em>The resistance to antibiotics poses a serious problem, especially due to their misuse in society, which is a major contributor to antibiotic resistance. As antibiotic resistance escalates, the discovery of new drugs to combat resistant bacteria must increase as well. However, the rate of newdrug discovery does not directly correlate with the surge in antibiotic resistance. Given the significance of this issue, immediate measures to combat antibiotic resistance by engaging the community, especially those competent in the healthcare field, are crucial. Collaboration with health students is expected to enhance public trust and adherence to proper antibiotic use. Health students from SMK Islam Sudirman in Semarang Regency and SMK Tunas Bangsa in Semarang Regency, totaling 70 students, have joined forces. The success indicator for this program lies in the increased understanding of antibiotic resistance among students, demonstrated by a noticeable improvement in pre-test and post-test scores. The enthusiasm of health students regarding antibiotics is evident in the multitude of questions they ask. These questions often relate to occurrences in their surroundings, indicating their concern for antibiotic resistance in their environment. This collaboration aims for students to serve as an extension in preventing the widespread issue of antibiotic resistance.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p> Resistensi merupakan masalah yang serius terutama untuk penggunaan antibiotik. Penggunaan yang salah dimasyarakat merupakan pemicu utama dalam kejadian resistensi antibiotik. Semakin meningkatnya resistensi antibiotik, maka harus diimbangi juga penemuan obat baru untuk bakteri yang mengalami resistensi, tetapi dalam rangka penemuan obat baru tidak berbanding lurus dengan pelonjakan resistensi antibiotik. Pentingnya masalah ini maka harus segera diadakan tindakan penanggulangan resistensi antibiotik dengan merangkul masyarakat khususnya yang kompeten di bidang kesehatan. Kolaborasi dengan siswa kesehatan, diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk lebih patuh dalam menggunakan antibiotik. Siswa kesehatan yang berkolaborasi adalah SMK Islam Sudirman Kabupaten Semarang dan SMK Tunas Bangsa Kabupaten Semarang dengan jumlah 70 siswa. Indikator keberhasilan program ini adalah tingkat pemahaman siswa terkait resistensi antibiotik meningkat, hal ini ditunjukkan dengan nilai pretest dan postes yang mengalami peningkatan. Antusias siswa kesehatan terkait antibiotik sangat terlihat dengan banyaknya pertanyaan yang ditanyakan. Pertanyaan yang ditanyakan merupakan kejadian yang terjadi disekitar mereka, hal ini menandakan bahwa mereka peduli dengan lingkungan sekitar mereka terkait resistensi antibiotik. Dari hasil kolaborasi ini diharapkan para siswa dapat sebagai perpanjangan tangan untuk mencegah resistensi antibiotik semakin luas.</p> <p> </p> 2023-11-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) https://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJCE/article/view/2628 Sosialisasi Kesiapsiagaan Bencana pada Keluarga sebagai Upaya Mengurangi Dampak Risiko berbasis Digitalisasi 2023-10-11T01:57:35+00:00 Sri Lestari srilestari@unw.ac.id Yuliaji Siswanto yuliajisiswanto@unw.ac.id Kartika Dian Pertiwi kartikadian92@gmail.com <p><em>Disaster problems in Indonesia are a special concern for the government, both central and regional. One of the areas in Semarang Regency that was affected by the disaster and has not recovered until now is Kalongan Village in East Ungaran District which was hit by a landslide in February 2022 which caused damage to the main road infrastructure connecting Ungaran-Mranggen. Even though it did not cause any casualties, this disaster had an impact on national health development from the health, resilience, environmental and socio-economic aspects. Disaster management is very important in preventing loss of life. One element of disaster management is preparedness as an action to increase life safety when a disaster occurs, especially children as the most vulnerable group. This community service activity is carried out through Disaster Preparedness Socialization to Families as an Effort to Reduce the Impact of Disaster Risk based on Digitalization. The media used in the outreach were animated videos targeting students in grades 1-3 of elementary school and disaster preparedness games for students in grades 4-5 of elementary school, a total of 132 students. Before the activity took place, students were given 10 questions as indicators of measuring knowledge before education (pretest) and after education (posttest). The results of the activity showed that there was an increase in students' knowledge in the good knowledge category as many as 61 students (46.2%). Exposure to media or sources of information, namely health promotion that is right on target, regarding disaster preparedness and emergency response with the right media can increase students' knowledge. The use of videos has been effective in increasing knowledge in the community, because in the current era videos can be played back and viewed. returned by anyone and at any time.</em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Permasalahan bencana di Indonesia menjadi salah satu perhatian khusus bagi pemerintah, baik pusat maupun daerah. Salah satu wilayah di Kabupaten Semarang yang terdampak bencana dan belum pulih hingga sekarang yaitu Desa Kalongan di Kecamatan Ungaran Timur yang terkena bencana longsor pada bulan Februari 2022 yang menyebabkan rusaknya infrastruktur jalan penghubung utama Ungaran-Mranggen. Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, tetapi kejadian bencana tersebut berdampak pada pembangunan kesehatan nasional baik dari aspek kesehatan, ketahanan, lingkungan maupun sosial ekonomi. Penanggulangan bencana sangat penting dalam mencegah jatuhnya korban jiwa. Salah satu unsur penanggulangan bencana adalah kesiapsiagaan sebagai tindakan untuk meningkatkan keselamatan jiwa pada saat terjadi bencana, terutama anak-anak sebagai kelompok yang paling rentan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan melalui Sosialisasi Kesiapsiagaan Bencana pada Keluarga sebagai Upaya Mengurangi Dampak Risiko Bencana berbasis Digitalisasi. Media yang digunakan dalam sosialisasi adalah video animasi dengan sasaran siswa kelas 1-3 SD dan <em>games</em> siaga bencana untuk siswa kelas 4-5 SD sejumlah 132 siswa. Sebelum kegiatan berlangsung, siswa diberikan 10 pertanyan sebagai indicator pengukuran pengetahuan sebelum edukasi (pretest) dan sesudah edukasi (posttest). Hasil kegiatan menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan siswa dengan kategori pengetahuan baik sebanyak 61 siswa (46,2%). Paparan media atau sumber informasi yaitu promosi kesehatan yang tepat sasaran, mengenai kesiapsiagaan dan atanggap darurat bencana dengan media yang tepat dapat membuat pengetahuan pada siswa bertambah Penggunaan video sudah efektif dalam meningkatkan pengetahuan pada masyarakat, dikarenakan di era saat ini video bisa dibawa diputar ulang dan dilihat kembali oleh siapa saja dan kapan saja.</p> 2023-11-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) https://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJCE/article/view/2632 Peningkatan Kualitas Hidup Melalui Pelatihan Pengelolaan Limbah Padat Tekstil Pada Karang Taruna Desa Sekebrok dalam Mewujudkan Smart People and Economy 2023-10-17T03:28:59+00:00 Nisa Devi Apriliana srilestari@unw.ac.id Dinda Puspita Ajeng Surya Ardhana srilestari@unw.ac.id Anisya Maharani Wahyuansori srilestari@unw.ac.id Nirmala Dewi Larasati srilestari@unw.ac.id Ferdias Arkhan Setya srilestari@unw.ac.id SRI LESTARI srilestari@unw.ac.id <p><em>The increasing industrial sector in Semarang Regency not only has a positive impact on job creation but can also have a negative impact on environmental conditions. The impact of the textile industry sector causes environmental pollution from liquid waste, gas waste and solid waste from the production process, which can lead to an increase in textile solid waste. Beji Sekebrok Village is one of the areas in Semarang Regency that is close to the textile industry. In the area there are still many textile waste storage warehouses in the form of rags that have not been processed properly. This is due to the low knowledge of the community, especially teenagers, in managing textile solid waste that has the potential to pollute the environment. The community service team carried out activities in Beji Village targeting teenagers who are members of the AKRAB Youth Organization. Activities are carried out through education, counseling, socialization and training related to solid waste management and the use of digital marketing. The results of educational and counseling activities obtained an increase in knowledge of adolescents in the good category by 23.34% about textile solid waste management and an increase in knowledge by 13.34% about the use of digital marketing. This activity was attended by 30 teenagers who collaborated with the local community to produce handicraft products with economic value. Products produced by teenagers in this activity include totebags, sling bags, schruncie, clothes, placemats, headbands, pillowcases, pencil cases, back drawstring bags, pouch bags, and coasters.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p> Meningkatnya sektor industri yang ada di kabupaten Semarang selain memberikan dampak positif dalam membuka lapangan pekerjaan juga dapat berdampak buruk terhadap kondisi lingkungan. Dampak dari adanya sektor industri tekstil menimbulkan pencemaran lingkungan yang berasal dari limbah cair, limbah gas dan limbah padat dari proses produksi. dapat menyebabkan peningkatan limbah padat tekstil. Desa Beji Sekebrok merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Semarang yang berdekatan dengan industri tekstil. Di wilayah tersebut masih banyak ditemukan gudang penyimpanan limbah tekstil berupa kain perca yang belum diolah dengan baik. Hal tersebut disebabkan karena rendahnya pengetahuan masyarakat khususnya remaja dalam pengelolaan limbah padat tekstil yang berpotensi mencemari lingkungan. Tim pengabdian kepada masyarakat melaksanakan kegiatan di Desa Beji dengan sasaran para remaja yang menjadi anggota Karang Taruna AKRAB. Kegiatan dilaksanakan melalui edukasi, penyuluhan, sosialisasi dan pelatihan terkait pengelolaan limbah padat dan pemanfaatan digital marketing. Hasil dari kegiatan edukasi dan penyuluhan didapatkan peningkatan pengetahuan remaja dengan kategori baik sebesar 23,34% tentang pengelolaan limbah padat tekstil dan peningkatan pengetahuan sebesar 13,34% tentang pemanfaatan digital marketing. Kegiatan ini diikuti sebanyak 30 remaja yang berkolaborasi dengan masyarakat setempat untuk menghasilkan produk kerajinan tangan yang bernilai ekonomis. Produk yang dihasilkan remaja dalam kegiatan ini antara lain totebag, tas selempang, schruncie, baju, tatakan piring, bando, sarung bantal, tempat pensil, tas serut punggung, <em>pouch bag,</em> dan tatakan gelas.</p> 2023-12-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE)