DONGENG SEBELUM TIDUR DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK 4-5 TAHUN

Authors

  • Nur Intan Rochmawati Univeritas Ngudi Walluyo

DOI:

https://doi.org/10.35473/ijec.v1i2.357

Abstract

Dasawarsa terakhir ini telah tercatat rentetan peristiwa yang mencerminkan meningkatnya suasana emosi, rasa keputusasaan, dan rapuhnya moral dalam masyarakat, serta kehidupan bersama. Meningkatnya tindak kekerasan dan frustrasi/ kekecewaan, baik berupa rasa kesepian anak-anak yang terpaksa ditinggal sendiri atau diasuh babysitter dan televisi, atau dalam kepahitan anak-anak yang dipinggirkan, disia-siakan, atau diperlakukan dengan kejam, atau dalam keintiman tidak lazim dari tindakan kekerasan dalam perkawinan. Meluasnya gejala  penyimpangan emosional terlihat pada melonjaknya angka tingkat depresi di seluruh dunia dan pada tanda-tanda tumbuhnya agresivitas. Terkait dengan upaya meningkatkan kecerdasan emosional dapat dilakukan dengan pelibatan anak secara emosional melalui penjelajahan karya sastra yang menggambarkan dunia imajiner. Tulisan ini adalah hasil dari penelitian dengan qualitatitive. Hasil penelitian tersebut adalah anak tahap perkembangan kognitif operasional konkret berkaitan dengan 8 aspek  cerita, yaitu: (1) jenis cerita, (2) cara bercerita, (3) tema cerita, (4) tokoh cerita, (5) latar cerita, (6) alur cerita, (7) penyajian cerita, dan (8) tindak lanjut bercerita.

 

Kata kunci: dongeng, kecerdasan emosional, anak usia dini


Author Biography

Nur Intan Rochmawati, Univeritas Ngudi Walluyo

Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

References

A.M., Sukadi. 2002. “Bagaimana Mengajarkan Bercerita dan Mengarang di Kelas Rendahâ€, dalam Fasilitator: Wahana Informasi dan Komunikasi Pendidikan Taman Kanak- kanak dan Sekolah Dasar, Edisi 4.

Bunanta, Murti. 1998. Problematika Penulisan Cerita Rakyat: untuk Anak Di Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1998.

Damono, Sapardi Djoko. 1978. Sosiologi Sastra: Sebuah Pengantar. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Dulewicz, Vic dan Malcolm Higgs. 2000. Emotional Intelligence You can’t Afford to Ignore It, ASE (http://www.ase-solutions.co.ak/ei/Default. htm).

Goleman, Daniel. 1996. Emotional Intelligence. New York: Bantam Books, 1996.

Hein, Steve. 1999. Emotional Intelligence, ect., Emotional Intelligence (EQ) (http: //eqi,org). Huck, Charlotte S., Susan Hepler, dan Janet

Hickman. 1987. Children’s Literature. New York: Holt, Rinehart dan Wiston, Inc.

Hurlock, Elizabeth B. 1988. Perkembangan Anak, alih bahasa oleh Meitasari Tjandrasa dan Muslichah Zarkasih. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kayam, Umar. 1988. “Memahami Roman Indonesia Modern sebagai Pencerminan dan Ekspresi Masyarakat dan Budaya Indonesia: Suatu Refleksi,†Menjelang Teori dan Kritik Susastra Indonesia yang Relevan, ed.

Mursal Esten. Bandung: Angkasa.Afifuddin, Beni Ahmad Saebani. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka), 1994,

Mursid. 2015. Belajar dan Pembelajaran PAUD. Bandung:PT. Remaja Rosda Karya.

Downloads

Published

2023-04-04

How to Cite

Rochmawati, N. I. (2023). DONGENG SEBELUM TIDUR DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK 4-5 TAHUN. Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dini, 1(2), 54–61. https://doi.org/10.35473/ijec.v1i2.357

Issue

Section

Articles