https://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJEC/issue/feedIndonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dini2024-11-15T04:12:13+00:00Himmah Taulany[email protected]Open Journal Systems<div class="body"> <div class="description"> <div style="border: 2px #444F71 solid; padding: 3px; background-color: #f0ffff; text-align: left;"> <ol> <li class="show">Nama Jurnal: Indonesian Journal of Early Childhood : Jurnal Dunia Anak Usia Dini</li> <li class="show">Singkatan: IJEC</li> <li class="show">Frekuensi: January & July</li> <li class="show">ISSN: Print 2655-657X | Online 2655-6561</li> <li class="show">Editor in Chief:Himmah Taulany</li> <li class="show">DOI: 10.35473/IJEC</li> <li class="show">Akreditasi : Sinta 4</li> <li class="show">Penerbit: Universitas Ngudi Waluyo Program Studi PGPAUD</li> </ol> </div> <p>Indonesian Journal of Early Childhood : Jurnal Dunia Anak Usia Dini is a journal concerned with teacher education of early childhood education and published by Department of Teacher Education of Early CHildhood Education, Faculty of Technology and Education, annually in January and July. IJEC welcomes any research-based as well as concept-based manuscripts dealing with its focus and scope</p> </div> </div>https://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJEC/article/view/2674Pengaruh Terapi Bermain dengan Kertas Kokoru terhadap Tingkat Kecemasan Akibat Hospitalisasi pada Anak Usia Prasekolah2023-12-15T10:00:09+00:00Faizah Nurhidayatul Khasanah[email protected]Natalia Devi Oktarina[email protected]<p><em>Hospitalization is a condition that causes a child to have to stay in hospital and undergo various treatments. Preschool children may show anxiety due to hospitalization. One of the efforts to overcome anxiety can be done by diverting anxiety through games. The aim of this research is to determine the effect of play therapy with kokoru paper on the level of anxiety due to hospitalization in preschool children at RSUD dr. Gunawan Mangunkusumo Ambarawa. Quasi-experimental research design with a pre test post test approach with control group design. The sample for this study was 32 children. The research method uses non-probability sampling with purposive sampling type. Anxiety was measured before and after play therapy using the Face Anxiety Scale (FAS). Data analysis used the Wilcoxon and Mann Whitney tests. The statistical test results show that play therapy with Kokoru paper has an influence in reducing the anxiety level of preschool-aged children due to hospitalization, because the p-value (0.000) is smaller than α (0.05). The conclusion in this study shows that play therapy with kokoru paper can reduce anxiety in preschool-aged children who are hospitalized. Nurses can apply play therapy with Kokoru paper to preschool children who experience anxiety when being treated in hospital, so that nurses can integrate play therapy with Kokoru paper as a holistic treatment approach in a hospital or child care center environment.</em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong> </p> <p>Hospitalisasi adalah suatu keadaan yang menyebabkan seorang anak harus tinggal di rumah sakit dan menjalani berbagai perawatan. Anak prasekolah dapat menunjukkan kecemasan akibat hospitalisasi. Salah satu upaya untuk mengatasi kecemasan antara lain dapat dilakukan dengan mengalihkan kecemasannya melalui permainan.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi bermain dengan kertas kokoru terhadap tingkat kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia prasekolah di RSUD dr. Gunawan Mangunkusumo Ambarawa. Desain penelitian Quasi Eksperiment dengan pendekatan pre test post test with control group desain. Sampel penelitian ini sebanyak 32 anak. Metode Penelitian menggunakan non probability sampling dengan jenis purposive sampling. Kecemasan diukur sebelum dan sesudah dilakukan terapi bermain menggunakan Face Anxiety Scale (FAS). Analisa data menggunakan uji Wilcoxon dan Mann Whitney. Hasil uji statistik menunjukkan terapi bermain dengan kertas Kokoru memiliki pengaruh dalam menurunkan tingkat kecemasan anak usia prasekolah akibat hospitalisasi, karena nilai p- value (0.000) lebih kecil dari α (0.05). Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan terapi bermain dengan kertas kokoru dapat menurunkan kecemasan anak usia prasekolah yang mengalami hospitalisasi. Perawat dapat menerapkan terapi bermain dengan kertas kokoru pada anak usia prasekolah yang mengalami kecemasan saat dirawat di rumah sakit, sehingga perawat dapat mengintegrasikan terapi bermain dengan kertas Kokoru sebagai pendekatan perawatan yang holistik dalam lingkungan rumah sakit atau pusat perawatan anak.</p>2024-07-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dinihttps://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJEC/article/view/3330Strategi Pembelajaran Model Pelatihan Melukis di Atas Kain terhadap Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini Saung Nyawiji2024-07-25T03:52:01+00:00Noor Laila Ramadhani[email protected]Ari Eko Budiyanto[email protected]<p><em>The research with the title Learning Strategy for Painting on Cloth Training Models for the Fine Motor Abilities of Early Childhood Saung Nyawiji uses a Pre-Experimental Design research design with the One-Group Pretest-Posttest Design type. This research was carried out by comparing the results of assessing children's abilities before and after being treated with painting on cloth. The research subjects were 20 children, then the data collection method used non-participant observation with research tools in the form of observation sheets, then data analysis in this study used non-parametric statistics with the Wilcoxon matched pair test. The results of the Wilcoxon match pair test data analysis which was carried out produced Tcount = 0 which is smaller than the T table with a significance level of 5%, namely 0.71 so (0 <0.71). It was concluded that the results of the analysis meant that the alternative hypothesis (Ha) was accepted and the null hypothesis (Ho) was rejected. So the research hypothesis was that the learning strategy of the painting training model on cloth had an effect on the fine motor skills of early childhood children in Saung Nyawiji Gunungpati Semarang and was acceptable. Therefore, it can be concluded that cloth painting training can be used to improve fine motor skills in early childhood.</em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penelitian dengan judul strategi Pembelajaran Model Pelatihan Melukis di Atas Kain Terhadap Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini Saung Nyawiji ini menggunakan desain penelitian <em>Pre-Experimental Design </em>dengan jenis <em>One-Group Pretest-Posttest Design</em>. Penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan hasil penilaian kemampuan anak sebelum dan sesudah diberikan perlakuan melukis di Atas Kain. Subyek penelitian berjumlah 20 anak kemudian metode pengumpulan data menggunakan observasi non partisipant dengan alat penelitian berupa lembar observasi, kemudian analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik <em>non-parametris </em>dengan uji jenjang bertanda <em>wilcoxon match pair test. </em>Hasil analisis data uji <em>wilcoxon match pair test </em>yang dilakukan menghasilkan Thitung = 0 lebih kecil dari T tabel dengan taraf signifikan 5% yaitu 0,71 sehingga (0 < 0,71). Disimpulkan bahwa hasil analisis tersebut berarti hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak, Sehingga hipotesis penelitian tersebut adalah strategi pembelajaran model pelatihan melukis di atas kain berpengaruh terhadap kemampuan motorik halus anak Usia Dini Saung Nyawiji Gunungpati Semarang dapat diterima. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pelatihan melukis kain dapat digunakan dalam meningkatkan motoric Halus Anak Usia Dini.</p>2024-07-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dinihttps://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJEC/article/view/2722Pengelolaan Sentra Persiapan di Kelas B Taman Kanak-Kanak Mujahidin 2 Pontianak 2023-12-15T09:55:40+00:00Amara Delvia[email protected]Iin Maulina[email protected]Yuniarti[email protected]<p><em>The aim of the research is to describe the planning, implementation, evaluation, and supporting and inhibiting factors of the preparation center learning model for class B children at the Mujahidin 2 Pontianak Kindergarten. Descriptive method with a qualitative approach. The research subjects were preparatory center teachers. Data collection uses observation, interview and documentation techniques. The technique for checking data validity is triangulation. Based on the research results, a summary of the planning for the preparatory center learning model can be carried out by first preparing the teacher's Daily Learning Implementation Plan (RPPH), Weekly Learning Implementation Plan (RPPM) and Learning Implementation Plan (RPPS) and preparing learning tools and media, implementing the preparatory center learning model carried out with active learning and taking steps such as playing environment steps, initial steps (before playing), steps during play and steps after playing. After the lesson ends, the children sit in a circle and close the lesson. Evaluation uses daily evaluation checklists, portfolios and periodic reports each semester. The supporting factor is that the teacher actively provides motivation during the learning process. The inhibiting factors are the lack of main tools and children who cannot stay still during the learning process. Thus, this research shows that the planning, implementation and evaluation of the preparation of the management</em> <em>center in class B of Mujahidin 2 Kindergarten (TK) was declared good.</em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Tujuan Penelitian untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, serta faktor pendukung dan penghambat model pembelajaran sentra persiapan pada anak kelas B di Taman Kanak-Kanak Mujahidin 2 Pontianak. Metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah guru sentra persiapan. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data adalah triangulaasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan perencanaan model pembelajaran sentra persiapan dilakukan dengan terlebih dahulu guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPPS) dan menyiapkan alat dan media pembelajaran, pelaksanaan model pembelajaran sentra persiapan dilakukan dengan pembelajaran aktif dan melaksanakan pijakan-pijakan seperti pijakan lingkungan main,pijakan awal (sebelum main), pijakan saat main dan pijakan setelah main. Setelah pembelajaran berakhir, anak duduk melingkar dan menutup pembelajaran. Evaluasi menggunakan ceklis evaluasi harian, portofolio dan laporan periodik tiap semester. Faktor pendukung yaitu guru aktif memberi motivasi saat proses pembelajaran. Faktor penghambat yaitu kurangnya jumlah alat main dan anak yang tidak bisa diam saat proses pembelajaran. Dengan demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pada pengelolaan sentra persiapan di kelas B Taman Kanak-Kanak (TK) Mujahidin 2 dinyatakan baik.</p>2024-07-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dinihttps://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJEC/article/view/3121Tingkat Peminatan dan Keseriusan Mahasiswa dalam Mengikuti Perkuliahan Melalui Belajar Daring di Universitas Xz Semarang2024-04-19T05:37:36+00:00Sahrul[email protected]Dyah Kusbiantari[email protected]Ardiana Vita Ratna Sari[email protected]Muhammad Fatahul Uyun[email protected]Sri Marfu’ah[email protected]Winanti Nike Apriliawan[email protected]Hairul Anam[email protected]Afif Mulatif[email protected]<p><em>Learning is a person's effort to realize the process of transferring knowledge, mastering skills, and forming attitudes. The learning process does not occur immediately, but through a process of certain stages. The subjects in this research were 107 students from the PAUD Teacher Education Study Program which was conducted at XZ University in Semarang. The research aims to determine the level of interest and seriousness of students in attending lectures through online learning. This research is quantitative research using observation methods, interviews, giving questionnaires or questionnaires which are carried out by analyzing data looking for validity, reliability and average results. The results of data analysis show that the level of interest and seriousness of students in taking lectures via online learning viaZoom/Google Meet, if the results of the questionnaire analysis consisting of 24 statement items are more than (>) 0.3, it is said to be valid. The results of the reliability test via the SPSS Version 26 program on the interest level indicator instrument obtained a reliability coefficient of 0.713. Meanwhile, in the indicator instrument for the level of seriousness in taking online lectures, a reliability coefficient of 0.662 was obtained. The results of statistical analysis show that the level of student interest in taking lectures conducted in online learning is 7.42%, this is in the high category, the level of seriousness is 44.6%, so It can be said that students are still in the medium category and are serious about taking lectures via online learning.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK </strong></p> <p>Pembelajaran merupakan suatu usaha seorang dalam mewujudkan terjadinya proses transfer pengetahuan, penguasaan keterampilan, dan pembentukan sikap, proses pembelajaran tidak terjadi seketika, namun melalui proses tahapan tertentu. Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Prodi Pendidikan Guru PAUD (RPL) yang berjumlah 107 orang yang dilakukan pada Universitas XZ di Semarang, penelitian bertujuan mengetahui tingkat peminatan dan keseriusan mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan melalui pembelajaran daring, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode observasi, wawancara, pemberian angket atau kuesioner dengan analisis data mencari hasil validitas, reliabilitas dan rata-rata. Hasil analisis data bahwa tingkat peminatan dan keseriusan mahasiswa mengikuti perkuliahan melalui pembelajaran daring via <em>Zoom/Google Meet,</em> bahwa hasil analisis kuesioner yang terdiri dari 24 item pernyataan sudah lebih dari (>) 0,1882 maka dikatakan valid, hasil uji reliabilitas melalui program SPSS Versi 26 pada instrumen indikator tingkat peminatan diperoleh koefisien reliabilitas terdapat 0,713. Sedangkan pada instrumen indikator tingkat keseriusan dalam mengikuti perkuliahan daring diperoleh koefisien reliabilitas 0,662 hasil analisis statistik bahwa pada tingkat peminatan mahasiswa mengikuti perkuliahan yang dilakukan dalam pembelajaran daring terdapat 70,42%, ini berada pada kategori tinggi, pada tingkat keseriusannya terdapat 44,6% sehingga dapat dikatakan bahwa mahasiswa masih berada pada kategori sedang dalam keseriusan mengikuti perkuliahan melalui pembelajaran daring pada matakuliah konsep dasar matematika.</p>2024-07-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dinihttps://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJEC/article/view/3163Pengembangan Motorik Halus Melalui Finger Painting pada Anak Usia 4-5 Tahun di TK Athfal Amanah Desa Jebengsari 2024-05-14T04:14:03+00:00Faza Sayly Rohmah[email protected]Neneng Tasuah[email protected]<p><em>This research aims to explore how the implementation of finger painting activities contributes to improving fine motor skills in children, as well as its impact on overall development aspects in 4-5-year-old children at TK Athfal Amanah Desa Jebengsari. This research was inspired by the difficulties in fine motor development experienced by most students at the kindergarten. Using a qualitative approach, the study involved 6 children aged 4-5 years from the kindergarten as research subjects. Data were collected through participatory observation, interviews with teachers, and documentation, then analyzed through data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The research findings indicate that finger painting activities not only help children develop hand-eye coordination, fine motor control, and other developmental aspects, but also provide enjoyable experiences for them, enhancing their creativity. Children expressed pride and satisfaction when seeing their artwork. The implications of this research underscore the importance of considering children's experiences and perspectives in designing fine motor development programs in early childhood education institutions. Additionally, this research provides insights for educators on effective ways to integrate finger painting activities into learning. Future research could delve deeper into exploring children's experiences from various backgrounds and contexts to broaden understanding of the effectiveness of finger painting in fine motor development.</em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana implementasi kegiatan <em>finger painting </em>berkontribusi pada peningkatan keterampilan motorik halus anak, serta dampaknya terhadap seluruh aspek perkembangan pada anak usia 4-5 tahun di TK Athfal Amanah Desa Jebengsari. Penelitian ini diilhami oleh kesulitan dalam perkembangan motorik halus yang dialami oleh sebagian besar peserta didik di TK tersebut. Menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian melibatkan 6 anak usia 4-5 tahun dari TK tersebut sebagai subjek penelitian. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara dengan guru, dan dokumentasi, kemudian dianalisis melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa kegiatan <em>finger painting </em>tidak hanya membantu anak-anak dalam mengembangkan koordinasi tangan-mata, kontrol gerakan halus, dan aspek perkembangan lainnya, tetapi juga memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi mereka, serta meningkatkan kreativitas. Anak-anak menyatakan rasa bangga dan kepuasan saat melihat hasil karya mereka. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya mempertimbangkan pengalaman dan perspektif anak dalam merancang program pengembangan motorik halus di lembaga pendidikan anak usia dini. Selain itu, penelitian ini memberikan wawasan bagi pendidik tentang cara yang efektif dalam mengintegrasikan kegiatan <em>finger painting </em>dalam pembelajaran. Penelitian mendatang dapat lebih mendalam dalam mengeksplorasi pengalaman anak-anak dari berbagai latar belakang dan konteks untuk memperluas pemahaman tentang efektivitas <em>finger painting </em>dalam pengembangan motorik halus.</p>2024-07-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dinihttps://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJEC/article/view/3211Disaster-related Language Acquisition As Disaster Mitigation Preparedness : A Comparative Study in Indonesia and Malaysia2024-07-05T05:32:54+00:00Setya Putri Rahayu[email protected]Nazirul Mubin Mohd Noor[email protected]<p><em>Encouraging the awareness of disaster preparedness since an early age is important to instill the right techniques (Suroso , et al., 2022). Early disaster mitigation can be achieved by introducing the disasters and the mitigation of disasters for children in early ages. The introduction of disasters and the mitigations cannot be separated from language acquisition that children may acquire during the process of disaster mitigation. This study aimed to compare and contrast Indonesian and Malaysian parents’ opinion on the importance of introducing disaster mitigation for children (1), to analyze the steps of language acquisition on disaster-related vocabularies in children (2), and to determine environmental supports in introducing early disaster mitigation for children both in Indonesia and Malaysia (3). The study employed a qualitative method within phenomenology approach as data analysis technique. Phenomenology approach was applied because it can help to analyze the subject of the research better since it focuses on the study of an individual’s experiences within the world. The results of the study show that parents did not deliberately provide knowledge prior to disaster mitigation for their children. Videos, games, and story books can be used to introduce disaster mitigation as the part of early childhood education. Besides, environmental support also contributes significantly in building awarness of providing knowledge on disaster mitigation in children.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penanaman kesadaran kesiapsiagaan bencana sejak dini penting dilakukan untuk menanamkan teknik yang tepat (Suroso, et al., 2022). Mitigasi bencana sejak dini dapat dilakukan dengan mengenalkan bencana dan mitigasi bencana kepada anak sejak dini. Pengenalan bencana dan mitigasi bencana tidak dapat dipisahkan dari penguasaan bahasa yang diperoleh anak selama proses mitigasi bencana. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dan mengontraskan pendapat orang tua di Indonesia dan Malaysia tentang pentingnya mengenalkan mitigasi bencana kepada anak (1), menganalisis langkah-langkah penguasaan bahasa pada kosakata terkait bencana pada anak (2), dan mengetahui dukungan lingkungan dalam mengenalkan mitigasi bencana sejak dini kepada anak baik di Indonesia maupun Malaysia (3). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi sebagai teknik analisis data. Pendekatan fenomenologi digunakan karena dapat membantu menganalisis subjek penelitian dengan lebih baik karena berfokus pada kajian pengalaman individu dalam dunianya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua tidak secara sengaja memberikan pengetahuan tentang mitigasi bencana kepada anak-anaknya sebelum melakukan tindakan. Video, permainan, dan buku cerita dapat digunakan untuk memperkenalkan mitigasi bencana sebagai bagian dari pendidikan anak usia dini. Selain itu, dukungan lingkungan juga memberikan kontribusi yang signifikan dalam membangun kesadaran untuk memberikan pengetahuan tentang mitigasi bencana pada anak.</p>2024-07-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dinihttps://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJEC/article/view/3227Pengaruh Kegiatan Belajar Menyaring Air Kotor Menjadi Air Jernih terhadap Kognitif Anak pada TK Karya Bahari Pasar Banggi Kabupaten Rembang 2024-06-11T06:28:51+00:00Sahrul[email protected]Dyah Kusbiantari[email protected]Sri Marfu'ah[email protected]Jannatun Naimah[email protected]Ida Fitriyah[email protected]Nurul Latifah[email protected]Lathifatul Azizah[email protected]Eka Winarsih[email protected]<p><em>Clean water is not only clear, odorless and tasteless, but it must also meet health requirements. These health requirements include, among other things, not containing toxic chemicals or bacteria that can harm health, learning gives children the opportunity and freedom to express their thoughts, students express their own thoughts and identify them in activities such as filtering dirty water into clear water. This research is quantitative research using observations, interviews, questionnaires and tests and documentation. The samples in this research were 30 students from Karya Bahari Pasar Banggi Kindergarten, Rembang Regency, formed into 6 groups, each group consisting of 5 students, with the aim of finding out the level of students' ability to filter dirty water into clear water, the results of the analysis statistical data that the validity test is more than 0.5760 r table and the Scale Reliability Statistics reliability test shows that the Cronbach's α Scale value is 0.960 so that the instrument filters dirty water into clear water suitable for use in the field. The results of the Paired Samples Statistics test show a difference in the average value before and after treatment with a difference of 1,564. Test the Paired Samples Test if there is a sig (2-tailed) value of 0.000 less than 0.05, so there is a significant influence. The results of student abilities assessed through tests show that the average student ability in learning children's cognitive abilities is 42.7 so it can be concluded that student learning outcomes in filtering dirty water into clear water are in the very high category.</em></p> <p><strong>ABSTRAK </strong></p> <p>Air bersih tidak hanya jernih, tidak berbau, serta tidak berasa saja, tetapi juga harus memenuhi persyaratan kesehatan. Syarat kesehatan ini antara lain, tidak mengandung bahan kimia beracun atau kuman bakteri yang dapat mengganggu kesehatan, pembelajaran memberikan kesempatan dan kebebasan pada anak untuk mengemukakan pemikirannya, siswa mengemukakan pemikirannya sendiri dan dan mengidentifikasi dalam kegiatan seperti halnya dalam menyaring air kotor menjadi air jernih. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pengamatan (observasi), wawancara, kuesioner (angket) dan tes dan dokumentasi. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa TK Karya Bahari Pasar Banggi Kabupaten Rembang yang berjumlah 30 orang yang dibentuk dalam 6 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 siswa, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menyaring air kotor menjadi air jernih, hasil analisis data statistik bahwa uji validitas lebih dari 0.5760 r tabel dan uji reliabilitas <em>Scale Reliability Statistics</em> menunjukkan bahwa nilai <em>Scale Cronbach's α</em> 0,960 sehingga instrumen menyaring air kotor menjadi air jernih layak digunakan di lapangan. Hasil uji Paired Samples Statistics terdapat perbedaan nilai rata-rata sebelum dan sesudah perlakuan dengan selisih sebesar 1.564. Uuji Paired Samples Test bahwa terdapat nilai sig (2-tailed) 0,000 kurang dari dari pada 0,05 maka terdapat pengaruh yang signifikan. Hasil kemampuan siwa dengan penilaian melalui tes bahwa kemampuan siswa rata-rata dalam pembelajaran kemampuan kognitif anak 42,7 sehinga dapat disimpulkan bahwa hasil pembelajaran siswa dalam penyaringan air kotor menjadi air jernih berada pada kategori sangat tinggi.</p>2024-07-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dinihttps://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJEC/article/view/3319Permainan Pos Pintar sebagai Media Stimulasi Aspek Kognitif Anak Usia Dini2024-07-25T04:12:49+00:00Ni Kadek Diah Usmadewi[email protected]<p><em>Early childhood in their golden age has the potential to develop very well and develop very quickly. Providing good stimulation to children is something that must be done. At this age, children really like to play, so children's learning must also be done by playing. The development that is highly anticipated and hoped for is cognitive development. Cognitive development is generally stimulated by activities in the classroom which often make children bored. However, in Kartini Kindergarten, children are invited to play smart post to stimulate their cognitive abilities. Smart post is a game consisting of 4 posts where at each post the child will be challenged to do a task. This research discusses the learning process, obstacles in improving AUD's cognitive abilities through the smart pos game at Kartini Kindergarten, the impact of improving the cognitive abilities of early childhood through the smart pos game at Kartini Kindergarten. This research uses qualitative research. Data collection methods are non-participant observation, structured interviews, document study and literature study. The collected data was analyzed using a qualitative descriptive analysis method with stages of reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this research are that the AUD learning process through the smart post game at Kartini Kindergarten is carried out in three stages, namely the planning or preparation stage, the implementation stage or core stage and the closing stage. Learning to improve the cognitive abilities of young children through the smart post game at Kartini Kindergarten has positive and negative impacts. </em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Anak usia dini pada masa keemasannya mempunyai potensi untuk berkembang dengan sangat baik dan berkembang dengan sangat cepat. Memberikan stimulasi yang baik pada anak merupakan hal yang wajib dilakukan. Pada usia ini anak sangat suka bermain, sehingga pembelajaran anak juga harus dilakukan dengan bermain. Perkembangan yang sangat dinantikan dan diharapkan yaitu perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif umumnya distimulasi dengan kegiatan didalam kelas yang sering membuat anak bosan. Namun jauh berbeda di TK Kartini anak diajak untuk bermain pos pintar untuk menstimulasi kemampuan kognitifnya. Pos pintar adalah suatu permainan yang terdiri dari 4 pos yang mana disetiap pos anak akan ditantang untuk mengerjakan suatu tugas. Penelitian ini membahas tentang proses pembelajaran, hambatan dalam meningkatkan kemampuan kognitif AUD melalui permainan pos pintar di TK Kartini dampak meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini melalui permainan pos pintar di TK Kartini. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data adalah observasi non partisipan, wawancara terstruktur, studi dokumen dan studi literatur. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dengan tahapan reduksi, penyajian data, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini yaitu proses pembelajaran AUD melalui permainan pos pintar di TK Kartini dilakukan dengan tiga tahap yaitu tahap perencanaan atau persiapan, tahap pelaksanaan atau tahap inti dan tahap penutup. Pembelajaran meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini melalui permainan pos pintar di TK Kartini memiliki dampak positif dan negatif. Hambatan-hambatan dalam proses meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini melalui permainan pos pintar di TK Kartini yaitu lapangan yang becek ketika musim hujan dan kurangnya jumlah guru yang memandu.</p>2024-07-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dinihttps://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJEC/article/view/3325Studi Literatur Review: Penerapan Sentra Persiapan sebagai Upaya Meningkatkan Minat Literasi Baca Tulis pada Anak Usia Dini2024-07-25T04:01:34+00:00Ani Naskiki Mulya Dewi[email protected]Yuli Kurniawati Sugiyo Pranoto[email protected]<p><em>This research is related to efforts to increase the interest in early literacy among preschool children. The aim of the research is to analyze the application of the Sentra Persiapan method as an effort to increase the interest in reading and writing among preschool children. The research uses a literature review approach with the aid of the PICO framework, followed by the use of a prism diagram to obtain a clear and open picture through the process of identifying the composition of the research protocol. The identification includes inclusion and exclusion criteria, resulting in the acquisition of ten articles that have been analyzed for their suitability. The research findings show that the learning method that increases the interest in reading and writing among preschool children. This method creates a captivating and interactive learning environment, uses appropriate teaching materials, and involves active and playful approaches. Collaboration between teachers and parents enhances positive synergy. Various activities help to increase the interest of the children. The strategy for introducing letters and numbers uses media such as songs and random cards to help children understand the basics of reading and writing.</em></p> <p><strong><span style="color: black;">ABSTRAK</span></strong></p> <p style="margin: 0cm; margin-bottom: .0001pt;"><span style="color: black;">Penelitian ini berkaitan dengan upaya peningkatan minat literasi baca tulis anak usia dini. Tujuan penelitian yaitu menganalisis penerapan sentra persiapan sebagai upaya untuk meningkatkan minat baca tulis pada anak usia dini. Penelitian menggunakan pendekatan <em>literature review </em>dengan bantuan <em>framework</em> PICO, kemudian tahap selanjutnya peneliti menggunakan diagram prisma </span><span style="color: #222222; background: white;">untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan terbuka melalui proses identifikasi penyusunan protokol penelitian</span><span style="color: black;">. Identifikasi tersebut meliputi kriteria inklusi dan eksklusi dengan memperoleh hasil sepuluh artikel yang telah dianalisis kelayakannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran yang meningkatkan minat membaca dan menulis pada anak usia dini. Metode ini menciptakan lingkungan pembelajaran yang menarik dan interaktif, menggunakan bahan ajar yang tepat, dan melibatkan pendekatan bermain dan aktif. Kolaborasi antara guru dan orang tua meningkatkan sinergi positif. Kegiatan yang bervariasi membantu meningkatkan minat anak. Strategi pengenalan huruf dan angka menggunakan media lagu dan kartu acak membantu anak memahami dasar-dasar membaca dan menulis.</span></p>2024-07-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dinihttps://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJEC/article/view/3240Analisis Stimulasi Aspek Perkembangan Motorik Halus dan Kognitif Anak Usia Dini pada Permainan Tradisional Cingklak2024-07-04T03:53:15+00:00Ni Luh Ayu Ariasih[email protected]I Made Gede Anadhi[email protected]<p><em>One of the traditional games that has long been famous and is able to provide an unforgettable experience as an adult and has hidden benefits in addition to its benefits to provide a sense of satisfaction, fun, happiness, and a sense of competition with friends or opponents is the game Cingklak. The purpose of the research is to analyze and explore various aspects of development that can be stimulated through the traditional game of Cingklak. This research technique uses qualitative techniques or methods, namely by exploring several reading sources and relevant data, and the subjects are early childhood children with an age range of 7 to 8 years. The purpose of this study is to analyze and see the effect of the Cingklak game played by children on aspects of fine motor and cognitive development, as well as introduce traditional games to children, one of which is this Cingklak game. This study shows that the results obtained are showing good development, because thanks to the stimulation of this game, children are able to develop their fine motor skills well.</em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Salah satu permainan tradisional yang sudah lama terkenal dan mampu memberikan pengalaman yang tidak bisa dilupakan saat dewasa serta memiliki manfaat tersembunyi disamping manfaatnya untuk memeberikan rasa kepuasan, kesenangan, kebahagiaan, serta rasa kompetitif terhadap teman atau lawan mainnya adalah permainan Cingklak. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis dan menggali berbagai aspek perkembangan yang dapat distimulasi melalui permainan tradisional Cingklak. Teknik penelitian ini menggunakan teknik atau metode kualitatif yaitu dengan menggali dari beberapa sumber bacaan dan data-data yang relevan, serta subjeknya meruapkan anak-anak usia dini dengan rentang usia 7 hingga 8 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa dan melihat pengaruh dari permainan Cingklak yang dimainkan anak-anak terhadap aspek perkembangan motorik halus dan kognitifnya, serta mengenalkan permainan-permainan tradisional pada anak-anak alah satunya adalah permainan cingklak ini. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa hasil yang didapat adalah menunjukkan perkembangan yang baik, karena berkat stimulasi dari permainan ini, anak-anak mampu mengembangkan motorik halusnya dengan baik.</p>2024-07-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dinihttps://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJEC/article/view/3260Analisis Kemampuan Pra Menulis Anak Usia 3-4 Tahun Melalui Kegiatan Messy Play di KB Muslimat NU Wiradesa2024-07-04T03:27:41+00:00Riska Amalia[email protected]<p><em>This research aims to determine pre-writing skills through messy play of children in the Muslimat NU Wiradesa Play Group aged three to four years using a qualitative case study approach using Messy Play media. The case study approach method proposed by Creswell means investigating and understanding the problems that occur and collecting information to get a solution to the problem. This research uses observation methods, interviews with class teachers and documentation. The subjects of this research were four students at KB Muslimat NU Wiradesa for the 2023/2024 academic year. Apart from these four students, the subjects of this research were also the class teachers for KB Muslimat NU Wiradesa for the 2023/2024 academic year. Data was collected from observation sheets, field notes, and interview. The results of research to develop pre-writing skills through messy play with media from coconut dregs mixed with food coloring, so that it can motivate children to learn pre-writing in a fun way and achieve good development and develop according to expectations in pre-writing skills.</em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan pra menulis melalui messy play anak di Kelompok Bermain Muslimat NU Wiradesa usia tiga sampai empat tahun dengan menggunakan metode kualitatif pendekatan studi kasus dengan media Messy Play. Metode pendekatan studi kasus yang dikemukakan oleh Creswell memiliki arti menyelidiki dan memahami masalah yang terjadi dan mengumpulkan informasi untuk mendapatkan solusi dari masalah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara terhadap guru kelas dan dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah empat murid di KB Muslimat NU Wiradesa tahun ajaran 2023/ 2024. Selain empat murid tersebut, subjek penelitian ini juga dilakukan pada guru kelas KB Muslimat NU Wiradesa tahun ajaran 2023/ 2024. Data dikumpulkan dari lembar pengamatan, catatan lapangan, dan wawancara. Hasil penelitian untuk mengembangkan keterampilan pra menulis melalui messy play dengan media dari ampas kelapa yang diberi pewarna makanan, agar dapat memotivasi anak untuk belajar pra menulis dengan menyenangkan dan adanya capaian perkembangan yang baik dan berkembang sesuai harapan dalam keterampilan pra menulis.</p>2024-07-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dinihttps://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJEC/article/view/3221Implementasi Digital Literasi dengan Menggunakan Aplikasi Canva dalam Pembuatan Buku Cerita Digital Pada Guru PAUD2024-06-11T06:51:46+00:00Fatimah[email protected]Isabella Hasiana[email protected]<p><em>The purpose of this study was to determine the implementation of digital literacy in Early Childhood Education. Teachers through the use of Canva application in making digital storybooks. The participants in this study were teachers in kindergartens in Waru sub-district, Sidoarjo. Data analysis used experimental quantitative statistical methods to compare differences between experimental and control groups. The results of the study are expected to provide insight into the improvement of digital literacy skills of early childhood teachers, the effectiveness of digital storybooks in improving early childhood children's concept understanding, and the collaborative impact of using technology in early childhood learning. The evaluation results show that digital storybooks created using Canva have a much higher visual and interactive appeal than conventional storybooks. On digital skills improvement, the t-test results showed a significant increase (p<0.05) in digital literacy skills in the experimental group after the training using Canva. The percentage of preschool children who liked digital storybooks reached 85%. Preschool children who interacted with digital storybooks showed a significant increase in concept understanding.</em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Tujuan penelitian ini untuk mengetahui implementasi digital literasi pada Guru PAUD melalui penggunaan aplikasi Canva dalam pembuatan buku cerita digital. Partisipan dalam penelitian ini adalah guru di TK di Kecamatan Waru, Sidoarjo. Analisis data menggunakan metode statistik kuantitatif eksperimen untuk membandingkan perbedaan antara kelompok eksperimen dan kontrol. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan wawasan tentang peningkatan keterampilan digital literasi guru PAUD, efektivitas buku cerita digital dalam meningkatkan pemahaman konsep anak-anak PAUD, dan dampak kolaboratif dalam penggunaan teknologi dalam pembelajaran anak usia dini. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa buku cerita digital yang dibuat dengan menggunakan Canva memiliki daya tarik visual dan interaktif yang jauh lebih tinggi daripada buku cerita konvensional. Pada peningkatan keterampilan digital hasil uji t menunjukkan peningkatan signifikan (p<0.05) dalam keterampilan digital literasi pada kelompok eksperimen setelah pelatihan menggunakan Canva. Persentase anak-anak PAUD yang menyukai buku cerita digital mencapai 85%. Anak-anak PAUD yang berinteraksi dengan buku cerita digital menunjukkan peningkatan pemahaman konsep yang signifikan.</p>2024-07-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dinihttps://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJEC/article/view/3216Implementasi Metode Bernyanyi dalam Mengembangkan Kemampuan Berbicara Anak Usia Dini2024-06-11T06:58:49+00:00Lasya Cheryl Ramadhany[email protected]Anisa Nur Khalifa[email protected]Ahmad Zaezori[email protected]Fidrayani[email protected]<p><em>This research aims to examine the implementation of the singing method in developing speaking skills in early childhood. The research method uses literature study with a qualitative approach. The research results show that singing can help children develop vocabulary, thinking, expression, communication and speaking skills. Analysis of the findings shows that the singing method can improve early childhood speaking skills, vocabulary mastery, creativity and social interaction. The singing method can also help in</em><em> developing fine motor skills and body coordination in children. The integration of singing methods in the early childhood education curriculum is recommended to create a fun and effective learning experience. The singing approach to language learning for children also has many advantages, such as making the learning process fun and interactive, helping children remember words and phrases, improving speaking and language skills, and stimulating optimal language development. The singing method can also increase children's interest in learning and help them develop their language skills effectively. The implementation of the singing method can help develop young children's speaking skills in a fun and efficient way, and by involving the senses of hearing, mouth, and the ability to memorize words.</em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan mengkaji implementasi metode bernyanyi dalam pengembangan kemampuan berbicara anak usia dini. Metode penelitian menggunakan studi literatur dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bernyanyi dapat membantu anak dalam mengembangkan kosakata, pemikiran, ekspresi, komunikasi, dan keterampilan berbicara. Analisis temuan menunjukkan bahwa metode bernyanyi dapat meningkatkan keterampilan berbicara anak usia dini, penguasaan kosakata, kreativitas, dan interaksi sosial. Metode bernyanyi juga dapat membantu dalam pengembangan motorik halus dan koordinasi tubuh anak. Integrasi metode bernyanyi dalam kurikulum pendidikan anak usia dini disarankan untuk menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan efektif. Pendekatan bernyanyi dalam pembelajaran bahasa bagi anak-anak juga memiliki banyak keuntungan, seperti membuat proses belajar menyenangkan dan interaktif, membantu anak-anak mengingat kata-kata dan frasa, meningkatkan kemampuan berbicara dan berbahasa, serta merangsang perkembangan bahasa secara optimal. Metode bernyanyi juga dapat meningkatkan minat belajar anak-anak dan membantu mereka dalam mengembangkan kemampuan berbahasa mereka secara efektif. Implementasi metode bernyanyi dapat membantu mengembangkan kemampuan berbicara anak usia dini dengan cara yang menyenangkan dan efisien, serta melalui penglibatan indra pendengaran, mulut, dan kemampuan menghafal kata.</p>2024-07-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dinihttps://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJEC/article/view/3181Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Bahasa Jawa Melalui Cooperative Play pada Anak Usia 4-5 Tahun di TK Negeri 1 Kretek Bantul2024-06-11T07:03:33+00:00Ulfa Hidayati[email protected]<p><em>This study aims to improve Javanese speaking skills through cooperative play in 45-year-old children at TK Negeri 1 Kretek. The type of research used in this study is Classroom Action Research (PTK) or Classroom Action Research collaboratively with teachers. This research was conducted in Group A of TK Negeri 1 Kretek with 15 children, consisting of 8 boys and 7 girls. The data collection methods used are observation and photo documentation. This study analyzed using qualitative descriptive analysis. The observations used were preliminary data on the ability to speak Javanese pre-action on the criteria developed very well with a percentage of 6%. After the implementation of cycle I actions on the criteria developed very well, increasing by a percentage of 33%. After the second cycle, the criteria developed very well, experiencing a significant increase of 80%</em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Jawa melalui cooperative play pada anak usia 45 tahun di TK Negeri 1 Kretek. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau <em>Classroom Action Research </em>secara kolaboratif dengan guru. Penelitian ini dilakukan di Kelompok A TK Negeri 1 Kretek dengan jumlah anak ada 15 anak, terdiri dari 8 anak lakilaki dan 7 anak perempuan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan dokumentasi foto. Penelitian ini menganalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil observasi yang digunakan berupa data awal kemampuan berbicara bahasa Jawa pra tindakan pada kriteria berkembang sangat baik dengan persentase 6%. Setelah dilakukan pelaksanaan tindakan siklus I pada kriteria berkembang sangat baik meningkat dengan persentase 33%. Setelah dilakukan siklus II kriteria berkembang sangat baik mengalami peningkatan yang signifikan yaitu 80%</p>2024-07-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dinihttps://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJEC/article/view/3273Pengaruh Market Day Terhadap Literasi Keuangan dan Kemampuan Berpikir Simbolik Anak Usia 5-6 Tahun2024-07-04T03:30:36+00:00Sri Idamulyani[email protected]Bachtiar Sjaiful Bachri[email protected]Nurul Khotimah[email protected]<p><em>This study aims to determine the effectiveness of market day activities in improving financial literacy and cognitive abilities of symbolic thinking in children aged 5-6 years. This study used an experimental design with two groups: an experimental group that participated in market day activities and a control group that did not participate in these activities. Data were collected through financial literacy and symbolic thinking cognitive ability tests before and after the intervention. Data were analyzed using SPSS, including paired t-test and unpaired t-test. The results showed that there were significant improvements in financial literacy and symbolic thinking cognitive ability in the experimental group compared to the control group. The average financial literacy score in the experimental group increased from 56.78 to 76.45, while in the control group it only increased from 57.12 to 60.89. This increase was significant based on paired t-test (p < 0.05) and unpaired t-test (t = 4.56, p < 0.05). Similarly, the average score of symbolic thinking cognitive ability in the experimental group increased from 58.34 to 80.23, while in the control group it only increased from 58.67 to 62.45. This increase was also significant based on paired t test (p < 0.05) and unpaired t test (t = 5.34, p < 0.05). Based on this research, it shows that market day activities are effective in improving financial literacy and cognitive abilities of symbolic thinking of children aged 5-6 years. Thus, this activity is recommended to be integrated into the early childhood education curriculum. Further research is needed to explore the long-term impact and effectiveness of this activity in different age groups.</em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas kegiatan <em>market day</em> dalam meningkatkan literasi keuangan dan kemampuan kognitif berpikir simbolik pada anak usia 5-6 tahun. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen dengan dua kelompok: kelompok eksperimen yang mengikuti kegiatan <em>market day</em> dan kelompok kontrol yang tidak mengikuti kegiatan tersebut. Data dikumpulkan melalui tes literasi keuangan dan kemampuan kognitif berpikir simbolik sebelum dan sesudah intervensi. Analisis data dilakukan menggunakan SPSS, termasuk uji t berpasangan dan uji t tidak berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan signifikan dalam literasi keuangan dan kemampuan kognitif berpikir simbolik pada kelompok eksperimen dibandingkan dengan kelompok kontrol. Rata-rata skor literasi keuangan pada kelompok eksperimen meningkat dari 56,78 menjadi 76,45, sedangkan pada kelompok kontrol hanya meningkat dari 57,12 menjadi 60,89. Peningkatan ini signifikan berdasarkan uji t berpasangan (p < 0,05) dan uji t tidak berpasangan (t = 4,56, p < 0,05). Demikian pula, rata-rata skor kemampuan kognitif berpikir simbolik pada kelompok eksperimen meningkat dari 58,34 menjadi 80,23, sementara pada kelompok kontrol hanya meningkat dari 58,67 menjadi 62,45. Peningkatan ini juga signifikan berdasarkan uji t berpasangan (p < 0,05) dan uji t tidak berpasangan (t = 5,34, p < 0,05). Berdasarkan penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan <em>market day</em> efektif dalam meningkatkan literasi keuangan dan kemampuan kognitif berpikir simbolik anak-anak usia 5-6 tahun. Sehingga, kegiatan ini disarankan untuk diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan anak usia dini. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi dampak jangka panjang dan efektivitas kegiatan ini pada kelompok usia yang berbeda.</p>2024-07-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dinihttps://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJEC/article/view/3341Efektivitas Permainan Tradisional Budaya Jawa dalam Meningkatkan Kesantunan Bahasa Anak Usia Dini2024-07-30T04:43:53+00:00Elina Intan Apriliani[email protected]Anita Wardani[email protected]Annafi’ Nurul ‘Ilmi Azizah[email protected]<p><em>This research aims to explore the effectiveness of traditional Javanese cultural games in enhancing language politeness among young children. Traditional games, rich in cultural and moral values, are believed to play a significant role in shaping children's character and language skills. This study employs a qualitative approach using participatory observation and in-depth interviews with children aged 4-6 years who engage in traditional Javanese games such as 'Cublak-Cublak Suweng', 'Jamuran', and 'Benthik'. Data are analyzed using content analysis techniques to identify changes in the children's language politeness. The results indicate that participation in traditional Javanese games significantly enhances the use of polite expressions, such as 'please', 'sorry', and 'thank you', as well as the children's ability to speak in a polite tone and respect their interlocutors. Additionally, the children show improvements in their ability to speak coherently and appropriately within social contexts. The social interactions that occur during traditional games provide children with opportunities to practice language politeness in real-life situations, thereby reinforcing their understanding of the importance of communication ethics. These findings suggest that traditional Javanese cultural games serve not only as a form of entertainment but also as an effective educational medium for developing polite language skills in young children. Therefore, it is recommended that educators and parents actively integrate traditional games into children's daily activities as an effort to foster better character development. Moreover, educational policies should support the preservation and teaching of traditional games as an integral part of the early childhood education curriculum.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong> </p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi efektivitas permainan tradisional budaya Jawa dalam meningkatkan kesantunan bahasa pada anak usia dini. Permainan tradisional, yang kaya akan nilai-nilai budaya dan moral, diyakini memiliki peran penting dalam pembentukan karakter dan keterampilan berbahasa anak. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi partisipatif dan wawancara mendalam terhadap anak-anak usia 4-6 tahun yang terlibat dalam permainan tradisional Jawa seperti 'Cublak-Cublak Suweng', 'Jamuran',dakon, lompat tali dan 'layang-layang'. Data dianalisis menggunakan teknik analisis konten untuk mengidentifikasi perubahan dalam kesantunan bahasa anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi dalam permainan tradisional Jawa secara signifikan meningkatkan penggunaan ungkapan-ungkapan santun, seperti penggunaan kata 'tolong', 'maaf', dan 'terima kasih', serta meningkatkan kemampuan anak dalam berbicara dengan nada yang sopan dan menghormati lawan bicara. Selain itu, anak-anak juga menunjukkan peningkatan dalam kemampuan berbicara secara koheren dan sesuai konteks sosial. Interaksi sosial yang terjadi dalam permainan tradisional memberikan anak-anak kesempatan untuk mempraktikkan kesantunan bahasa dalam situasi nyata, yang pada gilirannya memperkuat pemahaman mereka tentang pentingnya etika berkomunikasi. Temuan ini mengindikasikan bahwa permainan tradisional budaya Jawa tidak hanya berfungsi sebagai sarana hiburan, tetapi juga sebagai media edukatif yang efektif dalam mengembangkan keterampilan berbahasa yang santun pada anak usia dini. Oleh karena itu, disarankan agar pendidik dan orang tua lebih aktif mengintegrasikan permainan tradisional dalam kegiatan sehari-hari anak sebagai upaya pembentukan karakter yang lebih baik. Selain itu, kebijakan pendidikan juga perlu mendukung pelestarian dan pengajaran permainan tradisional sebagai bagian integral dari kurikulum pendidikan anak usia dini.</p>2024-07-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dinihttps://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJEC/article/view/3238Gambaran Perkembangan Kognitif Pada Anak Autisme2024-07-04T03:54:53+00:00Aka Watrina Anindita[email protected]Aratsa Nurhayati[email protected]Rizky Raudhatul Jannah[email protected]Naeila Rifatil Muna[email protected]<p><em>Children's cognitive development is a thinking process that allows their brains to recognize, know, understand and reason so that they can understand material more easily. However, for children with special needs, there are certainly slight differences in cognitive development from children in general. Autism is a condition where individuals are more interested in their own world and tend not to want to interact socially with the people around them. This study aims to collect information about the cognitive development of 6 year old autistic children. This research uses a qualitative descriptive approach with a sample of one autistic child who attends Kindergarten "X" Cirebon City. Research data was obtained from observations and interviews. The research results show that the cognitive development of children with autism is indeed less than that of other children. The cognitive development of autistic children aged 6 years is different, especially in the way they learn, think and solve problems. Therefore, early intervention is very important which must be carried out by parents and teachers. Therefore, it is important for parents and teachers to create a learning environment that is supportive and appropriate to children's needs.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Perkembangan kognitif anak-anak adalah proses berpikir yang memungkinkan otak mereka untuk mengenali, mengetahui, memahami, dan menalar sehingga mereka dapat lebih mudah memahami materi. Namun pada anak berkebutuhan khusus tentu terdapat sedikit perbedaan perkembangan kognitif dengan anak-anak pada umumnya. Autisme adalah suatu kondisi di mana individu lebih tertarik pada dunia mereka sendiri dan cenderung tidak ingin berinteraksi sosial dengan orang-orang di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang gambaran perkembangan kognitif anak autis usia 6 tahun. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan sampel berupa satu anak autis yang bersekolah di TK “X” Kota Cirebon. Data penelitian diperoleh dari hasil observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan kognitif anak autism memang lebih kurang dibandingkan dengan anak-anak lainnya. Perkembangan kognitif anak autis usia 6 tahun berbeda, terutama dalam cara mereka belajar, berpikir, dan memecahkan masalah. Maka dari itu diperlukan intervensi dini sangat penting yang harus dilakukan oleh orang tua dan guru. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan sesuai dengan kebutuhan anak.</p> <p> </p>2024-07-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dinihttps://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJEC/article/view/3222Mengkaji Efektivitas Manajemen Mutu dalam Pendidikan Anak Usia Dini: (Sebuah Studi Penelitian Lapangan di TK Al Abidin Surakarta)2024-06-11T06:47:30+00:00Upik Elok Endang Rasmani[email protected]Muhammad Ixseas Vridge[email protected]Pingky Nur Azizah[email protected]Santika Setya Rahmawati[email protected]<p><em>This research aims to find out how school quality improvement management is managed by looking at educational input, educational processes and educational output. This research was conducted at TKII Al Abidin Surakarta. The research method used is a qualitative research method with a case study approach. Data collection techniques were carried out through observation and interviews with research subjects or informants, namely school principals. The results found in this research are: (1) TKII Al Abidin's educational input, including human resources, achievement expectations, student focus, and management input; (2) educational processes related to the learning process and performance of teaching staff; (3) educational output that is in line with the objectives of TKII Al Abidin and related to institutional performance. The researcher concluded from the results of research related to the quality management of education in kindergarten that it is good because it is under the auspices of a foundation, so the management of quality management is structured.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah dengan melihat input pendidikan, proses pendidikan, dan output pendidikan. Penelitian ini dilakukan di TKII Al Abidin Surakarta. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara dengan subjek penelitian atau informan adalah kepala sekolah. Adapun hasil yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu: (1) input pendidikan TKII Al Abidin baik sumber daya manusia, harapan prestasi, fokus peserta didik, dan input manajemen; (2) proses pendidikan terkait proses pembelajaran dan kinerja tenaga pendidik; (3) output pendidikan yang sesuai dengan tujuan TKII Al Abidin dan terkait kinerja lembaga. Peneliti menyimpulkan dari hasil penelitian terkait manajemen mutu pendidikan di TK tersebut sudah bagus karena di bawah naungan yayasan, sehingga untuk pengelolaan manajemen mutunya sudah terstruktur.</p>2024-07-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dinihttps://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJEC/article/view/3520Peran Supervisi Akademik di TK Pembangunan Swasembada Anyar Serang Banten2024-11-15T03:14:46+00:00Risa Latus Sulam[email protected]Siti Khosiah[email protected]Cucu Atikah[email protected]<p><em>Academic supervision is a coaching effort that is carried out systematically with the aim of improving the quality of learning. This study aims to determine the role of school principals in carrying out academic supervision activities. This study uses a descriptive qualitative research method. With data sources coming from the school principal and 5 teachers at the Anyar Serang Banten Self-sufficient Development Kindergarten. The process of collecting data using the technique of collecting sources, namely observation, interviews, documentation. The data is then analyzed by data reduction, data presentation, and conclusions. The results of this study indicate that the role of academic supervision has been carried out well, but not fully optimal. The indicators are: (1) implementation is carried out according to plan, (2) based on the principle of academic supervision, (3) using class visit techniques, (4) there are teacher assessment instruments, (5) coaching in the form of motivational directions and participation in training, workshops , and seminars. As for what has not been implemented properly, namely not carrying out follow-up academic supervision. The supporting factors for academic supervision are trust and relationships, while the inhibiting factors are the lack of facilities and sufficient time.</em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Supervisi akademik adalah usaha pembinaan yang dilakukan secara sistematis bertujuan memperbaiki kualitas pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran kepala sekolah dalam melaksanakan kegiatan supervisi akademik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Dengan sumber data berasal dari kepala sekolah beserta 5 orang guru di TK Pembangunan Swasembada Anyar Serang Banten. Proses pengumpulan data menggunakan teknik triangulasi sumber yaitu observasi, wawancara, dokumentasi. Data tersebut kemudian dianalisis dengan reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran supervisi akademik sudah terlaksana dengan baik, namun sepenuhnya belum optimal. Adapun indikatornya yaitu: (1) pelaksanaan dilakukan sesuai perencanaan, (2) berlandaskan pada prinsip supervisi akademik, (3) menggunakan teknik kunjungan kelas, (4) terdapat instrumen penilaian guru, (5) pembinaan berupa arahan motivasi dan diikutsertakan mengikuti pelatihan dan workshop. Adapun yang belum terlaksana dengan baik yaitu tidak melakukan tindak lanjut supervisi akademik. Adapun faktor pendukung supervisi akademik yaitu kepercayaan dan hubungan, sedangkan faktor penghambatnya adalah fasilitas dan waktu yang kurang cukup.</p>2024-07-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dinihttps://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJEC/article/view/3521Konsep Pendidikan Kecakapan Hidup dalam Melatih Kemandirian pada Anak Usia Dini2024-11-15T03:39:20+00:00Nasratun Najiha[email protected]Khamim Zarkasih Putro[email protected]Muhammad Basri[email protected]Viny Anggradini Puspitaloka[email protected]<p><em>Life education in exercising independence does not absorb water, but is carried out repeatedly and consistently by means of habituation to a meaningful lifestyle in order to provide provisions for living independently, confidently, able to help oneself and be able to make wise decisions. This research is a type of library research or library research. References that can be taken from this research are primary and secondary sources. Using library research as data collection. The content analysis (content study) as a data analysis technique that can be used in this study. The results of this study explain that the concept of education that starts life plays a positive role in building children's independence, so it is developed by parents as one of the educational concepts that are learned to do things that are in accordance with the early development of children with independence as a habit. Can ensure that life is an independence that can help early childhood in controlling themselves, and form children who are skilled in all things.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong> </p> <p>Pendidikan kecakapan hidup dalam melatih kemandirian tidak semudah kapas menyerap air, namun dilakukan berulang kali dan konsisten dengan cara pembiasaan pola hidup yang bermakna agar memberi bekal hidup secara mandiri, percaya diri, mampu menolong diri sendiri serta dapat memutuskan sebuah keputusan yang bijak. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pustaka atau library research. Rujukan yang dapat di ambil dari penelitian ini adalah sumber primer dan sekunder. Menggunakan riset kepustakaan sebagai teknik pengumpulan datanya. Adapun content analysis (kajian isi) sebagai teknik analisis data yang dapat digunakan dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa Konsep Pendidikan kecakapan Hidup berperan positif dalam mendidik kemandirian anak usia dini, sehingga kecakapan hidup digunakan oleh orangtua sebagai salah satu konsep Pendidikan yang membiasakan anak untuk mengerjakan hal-hal yang sederhana sesuai dengan usia tahap perkembangan anak dengan menanamkan nilai kemandirian sebagai sebuah kebiasaan. Dapat disimpulkan bahwa kecakapan hidup merupakan unsur kemandirian yang dapat membantu anak usia dini dalam mengendalikan diri sendiri, dan membentuk anak menjadi berkepribadian yang terampil dalam segala hal apapun.</p>2024-11-15T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dinihttps://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJEC/article/view/3523Hakikat Guru dalam Mengembangkan Nilai Agama dan Moral pada Anak Usia Dini2024-11-15T03:52:48+00:00Nurul Hidayah Hadianti Putri[email protected]Astuti Darmiyanti[email protected]Nida’ul Munafiah[email protected]<p><em>This study focuses on the nature of teachers in developing religious and moral values in early childhood. The purpose of the study is that researchers want to know how a teacher develops religious and moral values in Al-Anhar Karawang Kindergarten (TK). The method used is a qualitative method with a descriptive approach. The data collection method is carried out by direct observation and interviews, the participants involved are children aged 4-5 years, teachers and principals. The results of the study show that children aged 4-5 years in Al-Anhar Kindergarten have mostly achieved the target in developing religious and moral values, namely by showing several understandings and activities that are applied both at school and at home, one of which is by reading daily prayers.</em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong> </p> <p>Penelitian ini berfokus pada hakikat guru dalam mengembangkan nilai agama dan moral pada anak usia dini. Tujuan penelitian adalah peneliti ingin mengetahui bagaimana cara seorang guru dalam mengembangkan nilai agama dan moral di taman kanak-kanak (TK) Al-Anhar Karawang. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan Pengamatan dan wawancara langsung, partisipan yang terlibat adalah anak usia 4-5 tahun, guru dan kepala sekolah. Hasil penelitian menujukkan bahwa anak usia 4-5 tahun di TK al-Anhar sebagaian besar telah mencapai target dalam mengembangkan nilai agama dan moral yaitu dengan ditunjukkan beberapa pemahaman dan kegiatan yang diterapkan baik di sekolah maupun dirumah, salah satunya dengan membaca doa sehari-hari.</p>2024-07-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dinihttps://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJEC/article/view/3525Penerapan Pembelajaran Anak Usia Dini Menggunakan Model Sentra Balok di Tkit Ihya As Sunnah2024-11-15T04:12:13+00:00Fany Maulany[email protected]Intan Maharani Putri[email protected]<p><em>PAUD is an educational institution that has the goal of laying the foundation for growth and development of physical-motor, intelligence, socio-emotional, language, and communication, in accordance with the uniqueness and stages of child development. PAUD is aimed at children aged 0-6 years which is often called the golden age in development or the golden age. The central learning model is based on the assumption that children learn by playing with objects and people around them (environment). Describes the Application of Early Childhood Learning using the Beam Center Model at TKIT Ihya Assunah. Data collection techniques using the method of observation, interviews and documentation. The teacher gives playing time to children for approximately 1.5 hours. After the children play with blocks and have become compatible with their respective buildings, they dismantle the buildings they made in an orderly manner. They really follow the procedures that the school makes. They collect all the blocks they have used first, then call the teacher to count and record by the</em> <em>teacher. When finished, they had to save the blocks they had used. Each of them tidied up their blocks back into the special block cupboard that had been provided by the school.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>PAUD adalah sebuah lembaga pendidikan yang meiliki tujuan tujuan untuk peletakkan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisikmotorik, kecerdasan, sosio-emosional, bahasa, dan komunikasi, sesuai dengan keunikan yang dimiliki serta tahapan perkembangan anak. PAUD ditujukan bagi anak usia 0-6 tahun yang sering disebut masa emas dalam perkembangan atau golden age Model pembelajaran sentral didasarkan pada anggapan bahwa anak belajar dengan cara bermain dengan benda-benda dan orang-orang di sekitarnya (lingkungan). Mendeskripsikan tentang Penerapan Pembelajaran Anak Usia Dini menggunakan Model Sentra Balok di TKIT Ihya Assunah. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Guru memberikan waktu bermain kepada anak selama kurang lebih 1,5 jam. Setelah anak bermain balok dan telah menjadi sesuai bangunannya masing-masing, mereka membongkar bangunan buatan mereka dengan tertib. Mereka sangat mengikuti prosedur yang sekolah buat. Mereka mengumpulan semua balok yang telah mereka pakai terlebih dahulu, lalu memanggil guru untuk menghitung dan di catat oleh guru. Setelah selesai, mereka harus menyimpan balok-balok yang telah mereka pakai. Masing-masing merapihkan kembali balok-balok nya ke lemari khusus balok yang telah disediakan oleh sekolah.</p>2024-07-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dinihttps://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJEC/article/view/2576Analisis Perkembangan Kemampuan Sosial Emosional Anak Usia 4-6 Tahun di Tkn Nazaret Were 2023-12-15T09:40:59+00:00Vinsensia Meo[email protected]Marsianus Meka[email protected]Efrida Ita[email protected]<p><em>This study aims to analyze the social emotional development activities of children aged 4-6 years at TKN Nazaret Were. This research was conducted at TKN Nazaret Were, Golewa District, Ngada Regency which was carried out within one month. The subjects in this study were 3 class teachers, 10 children and 10 parents of students. The results showed that the development of the child's social-emotional aspects did not develop according to the child's age level. This is caused by parenting patterns that are not in accordance with the needs of children, the level of health and nutrition of children who have not been fulfilled and learning methods that tend to be passive. Therefore a good understanding is needed in applying parenting patterns and applying learning methods. Various learning methods that can stimulate children's social emotional growth are exemplary, conversing, and telling stories. In applying the method, learning media should be used that support the method so that the goals of child development can be achieved optimally.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong> </p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas perkembangan sosial emosional anak usia 4-6 tahun di TKN Nazaret Were. Penelitian ini dilakukan di TKN Nazaret Were Kecamatan Golewa Kabupaten Ngada yang dilaksanakan dalam waktu satu bulan. Adapun subyek dalam penelitian ini yaitu guru kelas sebanyak 3 orang, 10 orang anak serta 10 orangtua peserta didik. Hasil penelitian menunjukan bahwa perkembangan aspek sosial emosional anak tidak berkembang sesuai dengan tingkat usia anak. Hal ini disebapkan oleh pola pengasuhan yang tidak sesuai dengan kebutuhan anak, tingkat Kesehatan serta gizi anak yang belum tercukupi serta metode pembelajaran yang cendrung pasif. Oleh sebab itu diperlukan pemahaman yang baik dalam menerapkan pola pengasuhan serta penerapan metode pembelajaran. Berbagai metode pembelajaran yang dapat merangsang pertumbuhan social emosional anak yaitu keteladanan, bercakap-cakap, dan bercerita. Pada penerapan metode sebaiknya digunakan media pembelajaran yang menunjang metode tersebut sehingga tujuan perkembangan anak dapat dicapai secra optimal.</p>2024-07-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dinihttps://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJEC/article/view/2525Kebijakan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Kecerdasan Visual Spasial Anak Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler di RA al Huda Selanegara2023-12-15T10:04:17+00:00Septimia Puspa Hastria Sayu Wiwit[email protected]Novan Wiyani[email protected]<p><em>There are several efforts that schools can make to improve the competence of their students. One way is to carry out extracurricular programs. Extracurricular programs can be carried out when there is a policy from the underlying principal. This study aims to describe the principal's policies in developing students' visual-spatial intelligence. This study uses a qualitative approach with a naturalist phenomenological research type. This makes the authors do not do engineering on the research area. This research was conducted in semester 2 of the 2022-2023 school year at an early childhood education institution called RA Al Huda Selanegara. Based on the research results, it was found that the policies implemented by school principals to improve children's visual-spatial intelligence had gone well. The policies taken include: Adding extracurricular or study hours, Frequently participating in competitions or competitions in the arts, Involving parents in various activities, Adding facilities for extracurricular activities, Improving the quality of human resources</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh sekolah untuk meningkatkan kompetensi peserta didiknya. Salah satunya adalah dengan melaksanakan program ekstrakurikuler. Program ekstrakurikuler bisa dilaksanakan ketika ada kebijakan dari kepala sekolah yang mendasarinya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kebijakan kepala sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologi yang bersifat naturalis. Hal ini menjadikan penulis tidak melakukan rekayasa terhadap wilayah penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 Tahun Pelajaran 2022-2023 pada lembaga PAUD yang bernama RA Al Huda Selanegara. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kebijakan yang diterapkan oleh kepala sekolah untuk meningkatkan kecerdasan visual spasial anak telah berjalan dengan baik. Kebijakan-kebijakan yang diambil antara lain: ditambahkannya jam pelajaran atau ekstrakurikuler, sering mengikuti kegiatan perlombaan atau kompetisi dibidang seni, pelibatan orangtua dalam berbagai kegiatan, ditambahkannya fasilitas terhadap kegiatan ekstrakurikuler dan peningkatan kualitas SDM.</p>2024-07-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dinihttps://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJEC/article/view/2770Hubungan Sumber Informasi Dan Sikap Ibu Terhadap Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulau Kupang Kuala Kapuas2024-01-31T06:31:48+00:00Nurul Hidayah[email protected]Desilestia Dwi Salmarini[email protected]Sarkiah[email protected]Nita Hestiyana[email protected]<p><em>Immunization is an effort to actively reduce the number of morbidity, mortality and disability due to Immunization Preventable Diseases (PD3I). The role of parents, especially a mother in the immunization program is very important. Therefore, sources of information and attitudes influence the awareness of mothers to bring their toddlers for immunization. To find out the relationship between information sources and mothers' attitudes towards the completeness of basic immunization for toddlers in the working area of the Pulau Kupang health center. Quantitative research using a cross sectional approach. The research population was toddlers aged 12-24 months using purposive sampling technique. The measuring tool used is a questionnaire whose results are analyzed using the fisher exact test. Respondents with sufficient sources of information and complete immunization were 16 under five, the results of the fisher exact test showed a p value of 0.019. Meanwhile, respondents with a positive attitude who carried out complete immunization were 24 toddlers and 2 toddlers incomplete. fisher exact test results show a p value of 0.010. Sources of information and mother's attitude have an influence on the completeness of basic immunization for toddlers in the work area of Pulau Kupang Kuala Kapuas Public Health Center</em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Imunisasi adalah upaya untuk menekan jumlah kesakitan, kematian dan kecacatan secara aktif akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Peran orangtua terutama seorang ibu pada program imunisasi sangatlah penting. Oleh karena itu, sumber informasi dan sikap berpengaruh terhadap kesadaran ibu untuk membawa balitanya melakukan imunisasi. Mengetahui hubungan sumber informasi dan sikap ibu terhadap kelengkapan imunisasi dasar pada balita di wilayah kerja Puskesmas Pulau Kupang. Penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian balita usia 12 - 24 bulan dengan teknik Purposive Sampling. Alat ukur yang digunakan berupa kueisoner yang hasilnya dianalisis menggunakan uji Fisher Exact. Responden dengan sumber informasi cukup dan imunisasi lengkap sebanyak 16 balita. Hasil uji fisher exact menunjukkan nilai p value sebesar 0,019. Sedangkan responden dengan sikap positif yang melakukan imunisasi lengkap ada 24 balita dan tidak lengkap 2 balita. Hasil uji Fisher Exact menunjukkan nilai p value sebesar 0,010. Sumber informasi dan sikap ibu memiliki pengaruh terhadap kelengkapan imunisasi dasar pada balita di wilayah kerja Puskesmas Pulau Kupang Kuala Kapuas.</p>2024-07-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dini