Jurnal Informatika dan Kesehatan
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/IKN
<p>IKN : Jurnal Informatika dan Kesehatan merupakan peer reviewed journal di bidang informatika dan Kesehatan. Jurnal ini diterbitkan 6 bulan dalam setahun (Februari dan Agustus) oleh Universitas Ngudi Waluyo, Indonesia. Manuskrip yang dikirim oleh penulis direview secara double-blind reviewed. Tulisan-tulisan yang diterima dipublikasikan secara daring </p>en-US[email protected] (Agung Wibowo)[email protected] (Eko Nur Hermansyah)Wed, 19 Feb 2025 14:24:47 +0000OJS 3.3.0.13http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss60Hubungan Peran Orang Tua dengan Kemampuan Sosialisasi Anak Usia Prasekolah
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/IKN/article/view/3388
<p><em>Preschool children have the ability to move actively because their physical and motor development is getting better<strong>. </strong>During this period, significant biological, psychological, cognitive growth and development and socialization abilities occur.<strong> </strong>Socialization ability is a child's ability to adapt to the wider social world. One of the factors that influences the socialization abilities of preschool children is the role of parents. Meanwhile, the impact of the lack of parental role is that children become egoistic and individualistic.</em><em> The purpose of this research to determine the relationship between the role of parents and the socialization abilities of preschool children. This research usesCorrelational analyticswith approachcross sectional. The population of this research was 128 respondents. The sample in this research was 97 respondents. Sampling techniquepropotionate random sampling, data collection tools using questionnaires. Test analysis using testskendall’s tau-b with p < α 0.05. The research results showed that the role of parents was in the good category as many as 66 people (68.0%). Most children's socialization abilities are in the sufficient category, namely 51 people (52.6%). Obtaining a p value = 0.000 < 0.05, it can be concluded that there is a relationship between the role of parents and the socialization abilities of preschool children. . The correlation coefficient value for socialization ability is 0.356, so it can be concluded that the relationship between the socialization ability variables is quite strong at a significance of 0.05, and the two variables have a positive relationship. There is a relationship between the role of parents and the socialization abilities of preschool children. It is hoped that parents can maintain stimulation, especially in the socialization aspect, to optimize children's socialization abilities.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK </strong></p> <p>Anak prasekolah mempunyai kemampuan untuk bergerak aktif karena perkembangan fisik – motoriknya sudah semakin baik<strong>. </strong>Pada masa ini, terjadi pertumbuhan dan perkembangan biologis, psikologis, kognitif, dan kemampuan sosialisasi yang begitu signifikan.<strong> </strong>Kemampuan sosialisasi merupakan kemampuan anak dalam beradaptasi dengan dunia sosial yang lebih luas. Salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan sosialisasi anak usia prasekolah adalah peran orang tua. Sementara itu, dampak dari kurangnya peran orang tua adalah anak-anak menjadi egoisme dan individualisme. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan peran orang tua dengan kemampuan sosialisasi anak usia prasekolah. Penelitian ini menggunakan <em>Analitik korelasional </em>dengan pendekatan <em>cross sectional</em>. Populasi peneltian ini adalah 128 responden. Sampel dalam peneltian ini 97 responden Teknik pengambilan sampel <em>propotionate random sampling</em>, alat pengumpulan data menggunakan kuesioner Uji analisis menggunakan uji <em>kendall’s tau-b </em>dengan p < α 0,05 Hasil penelitian menunjukkan peran orang tua dalam kategori baik sebanyak 66 orang (68,0%). Kemampuan sosialisasi anak paling banyak pada kategori cukup yaitu 51 orang (52,6%). Diperoleh nilai p value = 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara peran orang tua dengan kemampuan sosialisasi anak usia prasekolah. . Nilai koefisiensi korelasi kemampuan sosialisasi sebesar 0,356 maka dapat disimpulkan bahwa hubungan anatara variable kemampuan sosialisasi cukup kuat pada signifikansi 0,05, dan kedua variable memiliki hubungan yang positif. Ada hubungan peran orang tua dengan kemampuan sosialisasi anak usia prasekolah. Diharapkan orang tua dapat mempertahankan stimulasi terutama pada aspek sosialisasi untuk mengoptimalkan kemampuan sosialisasi anak.</p>Evita Meriana, Fiki Wijayanti
Copyright (c) 2025 Jurnal Informatika dan Kesehatan
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/IKN/article/view/3388Wed, 19 Feb 2025 00:00:00 +0000Gambaran Pemilihan Bahan dan Higienitas Pengolahan Makanan Balita di Posyandu Wonotingal Kecamatan Candisari Semarang
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/IKN/article/view/3389
<p><em>Nutritional problems in Indonesia occur due to various factors, such as food intake, environment including hygiene and sanitation, socio-economic, family characteristics, and the presence of infection. Children who have poor nutritional status are susceptible to infection, because children were lack of immunity. Conversely, children who suffer from infections do not have sufficient appetite, resulting in children being malnourished and falling into poor nutritional status. So, infection and nutritional status were correlated. Malnutrition in children is influenced by the level of knowledge, attitudes and behavior of mothers in choosing the right food ingredients. The practice of selecting ingredients and hygiene of food processing is closely related to the emergence of certain diseases or infections, so further research is needed. This descriptive study focused on the description of the selection of ingredients and processing of toddler food by mothers, which wass carried out using a research instrument in the form of a questionnaire. The results of the study of 20 respondents (mothers of toddlers) conducted at the Posyandu of Wonotingal Village regarding the practice of mothers in preparing food for children (toddlers) were classified as "Defficient" in terms of the aspect of selecting ingredients and hygiene aspects of food processing, namely with indicators of selecting types of spices and toddler snacks, as well as the implementation of Clean and Healthy Living Behavior.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Masalah gizi di Indonesia terjadi karena beragam faktor, seperti asupan makanan, lingkungan termasuk higiene dan sanitasi, sosial ekonomi, karakteristik keluarga, adanya infeksi. Anak yang mempunyai status gizi kurang mudah terkena infeksi, karena anak tidak mempunyai daya tahan tubuh yang cukup. Sebaliknya, anak yang menderita infeksi tidak mempunyai nafsu makan yang cukup, akibatnya anak kekurangan gizi dan jatuh pada status gizi kurang, sehingga keterkaitan infeksi dengan status gizi mempunyai hubungan timbal balik yang kuat. Kurangnya gizi pada anak dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dalam memilih bahan makanan yang benar. Praktik pemilihan bahan dan higienitas pengolahan bahan pangan erat kaitannya dengan munculnya penyakit atau infeksi tertentu, sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut. Penelitian deskriptif ini berfokus pada gambaran pemilihan bahan dan pengolahan bahan makanan balita oleh Ibu, yang dilakukan dengan instrumen penelitian berupa kuisioner. Hasil penelitian terhadap sejumlah 20 responden (ibu balita) yang dilaksanakan di Posyandu Kelurahan Wonotingal terkait praktik ibu dalam penyiapan makanan anak (balita) tergolong “Kurang Baik” ditinjau dari aspek pemilihan bahan dan aspek higienitas pengolahan pangan, yaitu dengan indikator pemilihan jenis bumbu dan makanan selingan balita, serta penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).</p>Chindya Paramitha Devi, Untari
Copyright (c) 2025 Jurnal Informatika dan Kesehatan
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/IKN/article/view/3389Wed, 19 Feb 2025 00:00:00 +0000Manajemen Hipertermia (Kompres Hangat) pada Anak Usia Sekolah dengan Demam Typhoid di RSUD Dr. Gunawan Mangunkusumo Ambarawa
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/IKN/article/view/3771
<p><em>School-age children are those aged over 6 years to just before 18 years. One of the social behaviors of school-age children is often eating snacks at school and in unclean places. Personal hygiene becomes a crucial factor in the risk of typhoid fever occurrence. Typhoid fever is caused by infection with the microorganism Salmonella enterica subspecies enterica serotype typhi (Salmonella typhi) in humans. Hyperthermia is a condition where the human body temperature rises above normal. The purpose of this writing is to provide an overview related to the management of hyperthermia in school-age children with typhoid fever at RSUD dr. Gunawan Mangunkusumo Ambarawa. The method used by the writer in managing this case employs a descriptive case study. In nursing care management for hyperthermia in patients with typhoid fever, it was conducted for 3x24 hours. Data collection techniques included nursing methodology approaches such as nursing assessment, nursing diagnosis, nursing interventions, nursing implementation, and nursing evaluation. The results of managing hyperthermia through nursing interventions included identifying the causes of hyperthermia, monitoring body temperature, loosening or removing clothing, applying external cooling (warm compress), administering antipyretics, advising bed rest, and collaborating on intravenous fluid and electrolyte administration. The outcome showed resolution of the hyperthermia issue with a temperature of 38.2°C, and education was provided to the patient's family on how to apply warm compresses at home according to the instructions given during hospitalization. Recommendations for the family include being able to reapply warm compresses at home when a child experiences fever as an effort to prevent high fever and prevent recurrence of fever in children.</em></p> <p> </p> <p><strong>A</strong><strong>B</strong><strong>S</strong><strong>TRAK</strong></p> <p>Anak usia sekolah adalah anak yang berusia lebih dari 6 tahun hingga sebelum 18 tahun. Salah satu perilaku sosial anak usia sekolah adalah sering makan jajan di sekolah dan di tempat yang tidak bersih. Kebersihan diri menjadi faktor penting dalam risiko kejadian demam typhoid. Demam typhoid disebabkan oleh infeksi mikroorganisme Salmonella enterica subspesies enterica serotype typhi (<em>Salmonella typhi</em>) pada manusia. Hipertermia adalah kondisi dimana suhu tubuh manusia meningkat diatas normal. Tujuan penulisan ini untuk memberikan gambaran terkait manajemen hipertermia (kompres hangat) pada anak usia sekolah dengan demam typhoid di RSUD dr. Gunawan Mangunkusumo Ambarawa. Metode yang digunakan penulis pada pengelolaan kasus ini menggunakan studi kasus deskriptif. Pada penatalaksanan asuhan keperawatan dengan hipertermia pada pasien dengan demam typhoid yang dilakukan selama 3x24 jam. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan pendekatan metodologi keperawatan meliputi pengkajian keperawatan, diagnosis keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan, dan evaluasi keperawatan. Hasil pengelolaan pada pasien hipertermia dengan intervensi keperawatan berupa identifikasi penyebab hipertermia, monitor suhu tubuh, longgarkan atau lepaskan pakaian, lakukan pendinginan eksternal (kompres hangat), pemberian antipiretik, anjurkan tirah baring, dan kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena. Diperoleh hasil masalah hipertermia teratasi dengan suhu 38,2<sup>0 </sup><sub>C</sub> dengan memberikan edukasi kepada keluarga pasien tentang cara melakukan koompres hangat di rumah sesuai dengan instruksi yang telah diberikan selama di rumah sakit. Saran untuk keluarga agar mampu mengaplikasikan kembali kompres hangat di rumah saat anak mengalami demam sebagai upaya untuk mencegah terjadinya demam yang tinggi dan mencegah terjadinya kekambuhan demam pada anak.</p>Nabila Serli, Eka Adimayanti
Copyright (c) 2025 Jurnal Informatika dan Kesehatan
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/IKN/article/view/3771Wed, 19 Feb 2025 00:00:00 +0000Basis Data untuk Meningkatkan Efisiensi Manajemen Produk pada UMKM Online
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/IKN/article/view/3690
<p><em>Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) play a crucial role in Indonesia's economy by contributing significantly to GDP and job creation. With the advancement of information technology, the use of data is becoming increasingly important to enhance product management effectiveness for MSMEs operating online. Through the utilization of data, MSMEs can track inventory in real-time, avoid overstocking, and better understand customer preferences and behavior. Additionally, optimizing the supply chain can reduce operational costs, while data-driven decision-making ensures that strategies are more accurate and responsive to market dynamics. Efforts to improve customer experience through more personalized services can also strengthen customer loyalty. Therefore, data has become a vital tool in supporting the growth and competitiveness of MSMEs in the digital age.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>UMKM memiliki peranan krusial dalam ekonomi Indonesia dengan memberikan andil besar terhadap PDB serta dalam penciptaan lapangan kerja. Dengan kemajuan teknologi informasi, penggunaan data semakin penting untuk meningkatkan efektivitas manajemen produk bagi UMKM yang berjalan di dunia daring. Melalui pemanfaatan data, UMKM dapat melacak persediaan secara langsung, menghindari penumpukan barang, serta lebih memahami selera dan perilaku pelanggan. Selain itu, pengoptimalan rantai distribusi dapat menurunkan biaya operasional, sementara keputusan yang didasarkan pada data memastikan bahwa strategi yang diambil lebih akurat dan responsif terhadap dinamika pasar. Usaha untuk meningkatkan pengalaman pelanggan melalui layanan yang lebih personal juga dapat memperkuat kesetiaan para konsumen. Oleh karena itu, data menjadi instrumen vital dalam mendukung kemajuan dan daya saing UMKM di zaman digital ini.</p>Diva Riyandini, Lailatul Fadhila, Agung Wibowo, Eko Nur Hermansyah
Copyright (c) 2025 Jurnal Informatika dan Kesehatan
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/IKN/article/view/3690Wed, 19 Feb 2025 00:00:00 +0000Studi Literatur Komparasi SQL dan NoSQL dalam Pemilihan Basis Data Ideal untuk Skalabilitas Tinggi
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/IKN/article/view/3693
<p><em>This research compares SQL and NoSQL databases in terms of high scalability and data management efficiency. SQL, with its relational model and ACID principles, excels in data consistency and integrity, making it suitable for high-transaction applications such as financial and business systems. Conversely, NoSQL offers schema flexibility, horizontal scalability, and high performance in managing large, unstructured data, making it an ideal choice for modern applications like social media and e-commerce. Using the Systematic Literature Review (SLR) method, this research analyzes performance aspects, data models, transaction consistency, and response time based on various sources from 2018 to 2024. The findings indicate that SQL is more effective for structured data and high consistency needs, while NoSQL is more efficient in handling large data growth and dynamic workloads. In conclusion, database selection should be tailored to application needs, with SQL excelling in data integrity and NoSQL offering flexibility and scalability for modern applications.</em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penelitian ini membandingkan basis data SQL dan NoSQL dalam hal skalabilitas tinggi dan efisiensi pengelolaan data. SQL, dengan model relasional dan prinsip <em>ACID</em>, unggul dalam konsistensi dan integritas data, sehingga ideal untuk aplikasi yang membutuhkan transaksi tinggi seperti sistem keuangan dan bisnis. Sebaliknya, NoSQL menawarkan fleksibilitas skema, skalabilitas horizontal, dan performa tinggi dalam pengelolaan data besar yang tidak terstruktur, menjadikannya pilihan ideal untuk aplikasi modern seperti media sosial dan <em>e-commerce</em>. Dengan menggunakan metode <em>Systematic Literature Review</em> (<em>SLR</em>), penelitian ini menganalisis aspek performa, model data, konsistensi transaksi, dan waktu respon berdasarkan berbagai sumber antara tahun 2018 hingga 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SQL lebih efektif untuk data terstruktur dan kebutuhan konsistensi tinggi, sementara NoSQL lebih efisien dalam menangani pertumbuhan data besar dan beban kerja dinamis. Kesimpulannya, pemilihan basis data harus disesuaikan dengan kebutuhan aplikasi, di mana SQL unggul dalam integritas data dan NoSQL menawarkan fleksibilitas serta skalabilitas untuk aplikasi modern.</p>Armana Afif Muhamad, Dega Adhi Kusuma, Idham Renaldi, Agung Wibowo
Copyright (c) 2025 Jurnal Informatika dan Kesehatan
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/IKN/article/view/3693Wed, 19 Feb 2025 00:00:00 +0000Pattern Recognition untuk Klasifikasi Penyakit Kanker Kulit menggunakan Artificial Intelligence (AI)
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/IKN/article/view/3563
<p><em>This research aims to classify skin cancer images using an artificial intelligence method called Convolutional Neural Networks (CNN). The study focuses on classifying skin cancer into 7 categories, using data from the International Skin Imaging Collaboration (ISIC). We employed the CNN algorithm to train the model, which involved learning features, classifying images, and optimizing the model. To evaluate the model's performance, we experimented with different training data proportions (70%, 80%, and 90%), dropout rates (0.5, 0.6, 0.7, and 0.8), and batch sizes (8, 16, 32, 64). The best results were achieved with 80% of the data for training, a dropout rate of 0.4, and a batch size of 16, resulting in an accuracy of 83.22%.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan metode kecerdasan buatan melalui algoritma Convolution Neural Network (C-NN) untuk mengklasifikasikan citra kanker kulit. Objek pada penelitian ini adalah klasifikasi kanker kulit dengan berdasarkan 7 kategori kanker kulit, sedangkan Data yang digunakan oleh peneliti adalah data yang bersumber dari The International Skin Imaging Collaboration (ISIC). Metode yang digunakan peneliti adalah Algoritma Convolutional Neural Networks (CNN). Pada data training dilakukan pembelajaran fitur, klasifikasi, dan optimum model, dimana proses ini merupakan implementasi algoritma yang digunakan. Skenario pengujian dengan indikator skenario pengujian yaitu pembagian data training 70%, 80%, dan 90%, inisialisasi Dropout layer bernilai 0.5, 0.6, dan 0.7, dan 0,8 dan Batchsize bernilai 8, 16, 32, 64. Kesimpulan dari Penelitian ini adalah mendapatkan model terbaik dengan nilai akurasi 83.22% dari komposisi data Taining 80%, Dropout 0.4 dan Batchsize 16.</p>Sari Handayani Pusadan, Suriyanti, Andriar Makahrun, Mohammad Yazdi, Zakiani Sakka
Copyright (c) 2025 Jurnal Informatika dan Kesehatan
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/IKN/article/view/3563Wed, 19 Feb 2025 00:00:00 +0000