Pengelolaan Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif dengan Fisioterapi Dada Kombinasi Batuk Efektif pada Penderita PPOK (Studi Kasus)
DOI:
https://doi.org/10.35473/jkbs.v2i2.3294Keywords:
PPOK; Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif; Fisioterapi Dada; Batuk EfektifAbstract
PPOK yaitu penyakit kronik pada saluran pernafasan yang menghambatan aliran udara ke dalam paru (khususnya pada saat ekspirasi) dengan gejala yang sering terjadi yaitu sesak nafas, batuk berdahak kronik, gejalanya bersifat progresif. Resiko utama terjadinya PPOK yaitu akibat dari merokok. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan proses asuhan keperawatan, dimulai dari pengkajian hingga evaluasi dalam pengelolaan bersihan jalan napas tidak efektif dilakulan selama empat hari dengan satu hari pengkajian dan tiga hari pengelolaan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengen wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil yang didapatkan dari adanya pemberian intervensi yaitu pasien sudah tidak sesak nafas, batuk sudah jarang, sekarang bisa menerapkan batuk efektif dan sangat terbantu dengan terapi yang diberikan bagi kesembuhannya karena efektif dalam mengeluarkan dahak, menjadi lebih encer dan mudah dikeluarkan. Kombinasi kedua metode ini terbukti dapat meningkatkan bersihan jalan napas, memperbaiki fungsi pernafasan, dan mengurangi gejala sesak napas pada pasien PPOK. Kesimpulannya yaitu pengelolaan bersihan jalan nafas yang tidak efektif pada pasien dengan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dapat ditingkatkan melalui kombinasi teknik fisioterapi dada dan batuk efektif.
References
Hanifah, R., & Dayan, H. (2023). Analisis Asuhan Keperawatan Dengan Intervensi Fisioterapi Dada Dan Batuk Efektif Terhadap Pengeluaran Sputum Pada Pasien PPOK Di Ruang Melati RSUD Pasar Rebo. 7(3), 245–250.
Hanifah, R., & Hisni, D. (2023). Analisis Asuhan Keperawatan Dengan Intervensi Fisioterapi Dada Dan Batuk Efektif Terhadap Pengeluaran Sputum Pada Pasien Ppok Di Ruang Melati Rsud Pasar Rebo. Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia, 7(3), 245–250. https://ejournal.upnvj.ac.id/Gantari/article/view/6310/2576
Jacob, D. E., & Sandjaya. (2018). Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Masyarakat Karubaga District Sub District Tolikara Propinsi Papua. Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan (JNIK) LP2M Unhas, 1, 1–15.
Kementrian Kesehatan RI. (2021). In Faktor Risiko Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK). Direktorat P2PTM.
Laporan Provinsi Jawa Tengah RISKESDAS 2018. (2019). (LPB), Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
P2PTM, D. (2021). Laporan Kinerja. Laporan Kinerja Direktorat P2PTM, 53(9), 1689–1699.
Priadi, Setyaji, N. I., & Pertiwi, A. K. (2016). Pengaruh Fisioterapi Dada terhadap Ekspektorasi Sputum dan Peningkatan Saturasi Oksigen Penderita PPOK Di RSP Dungus Madiun. Jurnal Keperawatan Madiun, 3(1), 14–20.
Ramli, R., Ismansyah, I., & Andrianur, F. (2023). Pengaruh Teknik Clapping Dan Relaksasi Napas Dalam Terhadap Saturasi Oksigen Pada Pasien Ppok Di Igd Rsud Dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor. Aspiration of Health Journal, 1(2), 212–220. https://doi.org/10.55681/aohj.v1i2.101
Susanti, N., & Sir, D. P. S. (2023). Pengkajian Penyakit Tidak Menular pada Mahasiswa. Edu Society: Jurnal Pendidikan, Ilmu Sosial Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 999–1006. https://doi.org/10.56832/edu.v3i2.373
Tim Pokja SDKI DPD PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. In Dewan Pengurus Pusat PPNI: Jakarta (1st ed.). DPP PPNI.
Tim Pokja SIKI DPD PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. In Dewan Pengurus Pusat PPNI: Jakarta (1st ed.). DPP PPNI.
Tim Pokja SLKI DPD PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (1st ed.). Dewan Pengurus Pusat PPNI: Jakarta.
WHO. (2023). Chronic obstructive pulmonary disease (COPD).
Yulianti, R., & Astari, R. (2020). Upaya Penerapan Batuk Efektif Dalam Pengeluaran Sputum Pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (Ppok). Jurnal Kesehatan, 8(1), 10–15.