Faktor Risiko Diabetes Mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Gunungpati Kota Semarang

Risk Factors Of Diabetes Mellitus In The Work Area Of Puskesmas Gunungpati, Semarang City

Authors

  • Bunga Farchati Universitas Ngudi Waluyo
  • Kartika Dian Pertiwi Universitas Ngudi Waluyo
  • Ita Puji Lestari Universitas Ngudi Waluyo

DOI:

https://doi.org/10.35473/proheallth.v5i1.2143

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) is a metabolic disease characterized by high blood sugar levels or hyperglycemia, which occurs due to failure of insulin secretion. This disease is chronic with the number of sufferers continuing to increase in the world along with increasing population, age, the prevalence of obesity, and decreased physical activity. DM is one of the degenerative diseases that continues to increase in Gunungpati District. The increase in DM cases is partly due to unhealthy lifestyles and eating patterns in society. This study describes the risk factors for DM in the working area of the Gunung Pati Community Health Center, Semarang City in 2021. This research uses a quantitative descriptive method with a cross-sectional design. The sample in this study was 167 DM sufferers who were taken using the total sampling technique. Data collection was carried out using a questionnaire through interviews, then the data were analyzed univariately using a frequency distribution table. The results of the study were DM sufferers in the working area of the Gunung Pati Health Center found that the majority were women 122 people (73.1%), aged between 56 to 65 years as many as 68 people (40.7%), as many as 72 people (43.1%) doing activities in the low category, as many as 66 people (39.5%) were obese, as many as 87 people (52.1%) consumed excessive sugar. Most of the respondents carried out risky activities including doing low physical activity and consuming excessive sugar

Keywords: DM, sugar, physical activity

 

ABSTRAK

              Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit metabolic yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi atau hiperglikemi, yang terjadi akhibat kegagalan sekresin insulin. Penyakit ini bersifat kronis dengan jumlah penderita yang terus meningkat di duia seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, usia, prevalensi obesitas dan penurunan aktivitas fisik. DM menjadi salah satu penyakit degeneratif yang terus meningkat di Kecamatan Gunungpati. Peningkatan kasus DM diantaranya disebabkan oleh gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat di masyarakat. Penelitian ini menggambarkan factor risiko DM di Wilayah kerja Puskesmas Gunung Pati Kota Semarang pada tahun 2021. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah penderita DM sejumlah 167 orang yang diambil menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan kuesioner melalui wawancara, selanjutnya data  dianalisis secara univariat menggunakan table distribusi frekuensi. Hasil penelitian adalah penderita DM di wilayah kerja Puskesmas Gunung Pati ditemukan mayoritas perempuan 122 orang (73,1%), berusia antara 56 sampai 65 tahun sebanyak 68 orang (40,7%), sebanyak 72 orang (43,1%) melakukan aktivitas fisik dengan kategori rendah, sebanyak 66 orang (39,5%) mengalami obesitas, sebanyak 87 orang (52,1%) mengkonsumsi gula secara berlebihan. Sebagian besar responden melakukan aktivitas berisiko meliputi melakukan aktivitas fisik yang rendah dan mengkonsumsi gula secara berlebihan

Kata kunci: DM, gula, aktivitas fisik

References

American Diabetes Association, 2019. Standards of Medical Care in Diabetes.Diabetes Care. Diunduh pada tanggal 23 september 2021 dari https://www.sochob.cl/web1/wp-content/uploads/2019/12/Standards-of-MEdical-Care-in-Diabetes-2020.pdf

Internasional Diabetes Federation. 2020. Diabetes atlas ninth edition. Diakses dari https://idf.org/aboutdiabetes/type-2-diabetes.html

Dinas Kesehatan Kota Semarang. 2021. 10 Besar Penyakit. Simpus: Semarang

Kementerian Kesehatan RI. (2019). Buku Pedoman Manajemen Penyakit Tidak Menular. Diakses dari http://p2ptm.kemkes.go.id/dokumen-ptm/buku-pedoman-manajemen-ptm (Isnaini, 2020)

Setyawan, D. A., (2014). Sistem Informasi Geografis (SIG) Dalam Kesehatan Masyarakat. Surakarta: Polikteknik Kesehatan Surakarta

Indarto, F. (2012). Konsep Dasar Analisis Spasial. Yogyakarta: Penerbit Andi

Nengsih. 2012. Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Kejadian Diabetes Mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Wawonasa. www.mediakesehatan.com, diakses tanggal 8 Agustus 2015.

Kementerian Kesehatan RI. (2019). Buku Pedoman Manajemen Penyakit Tidak Menular. Diakses dari http://p2ptm.kemkes.go.id/dokumen-ptm/buku-pedoman-manajemen-ptm

Olvista. (2011). Diabetes dan Obesitas (Kegemukan). Oktober 2, 2017 http:www.olvista.com/kesehatan/di abetes-dan-obesitas

Masi G, Oroh W. (2018). Hubungan Obesitas Dengan Kejadian Diabetes Melitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Ranomut Kota Manado. E-journal Keperawatan. 6 (1), 1-6.

Khairunnisa, N. (2016). Hubungan Kebiasaan Merokok, Aktivitas Fisik, Konsumsi Gula dan Status Gizi dengan Kadar Malondialdehide (MDA) dan Glukosa Darah pada Orang Dewasa. Bogor: Institut Pertanian Bogor, 1-41.

Kumar G.S., Liping P., Sohyun P., Seung H.L.K., Stephen O., & Heidi M.B. (2014). SuSugar-sweetened everages consumption among adults–18 states, 2012. Journal of Morbidity and mortality weekly report. 63(32), 686–690.

Ramadhani P, Mahmudiono T. (2018). Hubungan Konsumsi Sugar-Sweetened Beverages Dengan Kejadian Diabetes Mellitus Pada Lansia.

Downloads

Published

2023-01-31