Tingkat Pengetahuan Penggunaan Antibiotik pada Siswa SMK PGRI 1 Salatiga

Authors

  • Sikni Retno Karminingtyas Universitas Ngudi Waluyo
  • Agitya Resti Erwiyani Universitas Ngudi Waluyo
  • Istianatus Sunnah Universitas Ngudi Waluyo

DOI:

https://doi.org/10.35473/proheallth.v6i1.2630

Keywords:

pengetahuan, antibiotik, siswa

Abstract

Antibiotics are a class of drugs used to fight infections caused by bacteria. Antibiotics used inappropriately and wisely can cause resistance problems. Inappropriate use of antibiotics often occurs among the public. This is likely due to a lack of knowledge regarding the use of antibiotics. This study aims to analyze the level of antibiotic knowledge among students at SMK PGRI 1 Salatiga. This research is an observational study with a cross sectional and prospective approach conducted at SMK PGRI 1 Salatiga. The research sample is part of the population that meets the inclusion and exclusion criteria using a sampling technique, namely total sampling, and 66 respondents were obtained. Inclusion criteria include students of SMK PGRI 1 Salatiga class XII who are over 16 years old, willing to be respondents, able to write and read. Exclusion criteria include respondents who did not fill out the questionnaire completely. The data was tested using Chi-square and Gamma to determine the relationship between respondent characteristics and the level of knowledge of antibiotic use. Research shows that the gender of the students who took part in the research was 3 respondents (4.55%) male and 63 respondents (95.45%) female. The age of class as many as 2 respondents (3.03%). The level of good knowledge was 49 respondents (74.24%), sufficient knowledge was 13 respondents (19.70%) and poor knowledge was 4 respondents (6.06%). Gender and age are not related to the level of knowledge with significance values ​​of 0.282 and 0.564 respectively.

ABSTRAK

Antibiotik merupakan golongan obat yang digunakan untuk melawan infeksi yang diakibatkan oleh bakteri. Antibiotik yang digunakan tidak tepat dan bijak dapat menyebabkan munculnya masalah resistensi. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat tersebut banyak terjadi di kalangan masyarakat. Hal ini kemungkinan karena kurangnya pengetahuan terkait dengan penggunaan antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pengetahuan antibiotik di kalangan siswa SMK PGRI 1 Salatiga. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional dan bersifat prospektif yang dilakukan di SMK PGRI 1 Salatiga. Sampel penelitian merupakan bagian dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling dan didapatkan 66 responden. Kriteria inklusi meliputi siswa siswi SMK PGRI 1 Salatiga kelas XII yang berusia lebih dari 16 tahun, bersedia menjadi responden, dapat menulis dan membaca. Kriteria eksklusi meliputi responden yang tidak mengisi kuesioner dengan lengkap. Data diuji dengan Chi-square dan Gamma untuk mengetahui hubungan karakteristik responden dengan tingkat pengetahuan penggunaan antibiotik. Penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin siswa yang mengikuti penelitian yaitu laki-laki sebanyak 3 responden (4,55%) dan perempuan 63 responden (95,45%). Usia siswa kelas XII yang mengikuti penelitian yaitu usia 17 tahun sebanyak 25 responden (37,88%), usia 18 tahun sebanyak 31 responden (46,97%), usia 19 tahun sebanyak 8 responden (12,12%) dan usia 20 tahun sebanyak 2 responden (3,03%). Tingkat pengetahuan baik sebesar 49 responden (74,24%), pengetahuan cukup sebesar 13 responden (19,70%) dan pengetahuan kurang sebesar 4 responden (6,06%). Jenis kelamin dan usia tidak berhubungan dengan tingkat pengetahuan dengan nilai signifikansi masing-masing 0,282 dan 0,564.

References

Kemenkes RI. Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2013.

Ashiela, Kurniawati D, Palimbo A. Pengaruh Small Grup Discussion (SGD) terhadap Tingkat Pengetahuan Siswa MAN 2 Banjarmasin tentang Penggunaan Antibiotik. J Integr Kesehat dan Sains. 2023;Volume 5 N:27–32.

Handayanti L, Gunawan S. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Pengetahuan dalam Penggunaan Antibiotik di Lingkungan SMA/SMK Kecamatan Tambelang Kabupaten Bekasi. Tarumanagara Med J. 2021;Volume 3 N:105–11.

Wawan A, Dewi M. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Cetakan I. Yogyakarta: Nuha Medika; 2018.

Septiyana R, Iqomah MKB. Gambaran Pengetahuan Penggunaan Antibiotik SMK Kesehatan. Cendekia J Pharm. 2019;Volume 3 N.

Puspasari H, Harida S, Fitriyani D. The “DAGUSIBU” Knowledge about Antibiotic Drugs In Society Sungai Awan Kiri Village Muara Pawan Distric Ketapang Regency In 2017. Med Sains. 2018;Volume 3 N.

Sinaga R, Tampubolon S, Sinambela E. The Effect of Students Team Achiecement Divisions (STAD) Teaching Method and Small Group Discussion Method on Students Writing Descriptive Text Achievement. Budapest Int Res Critics Institute-Journal. 2021;Volume 4 N:9998–10011.

Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2021 Tentang Pedoman Penggunaan Antibiotik. Handbook. 2021;1–97.

Kemenkes RI. Cara Cerdas Gunakan Obat; Buku Panduan Agent of Change (AoC) Gema Cermat. Jakarta: Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI; 2017.

Pramadita F, Karminingtyas SR. Hubungan Karakteristik Responden dengan Tingkat Pengetahuan Antibiotik pada Masyarakat Desa Kota Agung Kecamatan Seluma Timur. J Akad Farm Pray Farm. 2022;Volume 7 N:39–50.

Yuswantina R, Dyahariesti N, Sari NLF, Sari EDK. Hubungan Faktor Usia dan Tingkat Pendidikan terhadap Pengetahuan Penggunaan Antibiotik di Kelurahan Sidorejo Kidul. Indones J Pharm Nat Prod. 2019;Volume 2 N.

Downloads

Published

2024-01-28