https://jurnal.unw.ac.id/index.php/PJ/issue/feedPro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan2024-08-18T02:52:53+00:00Kartika Dian Pertiwi[email protected]Open Journal Systems<div class="body"> <div class="description"> <div style="border: 2px #444F71 solid; padding: 3px; background-color: #f0ffff; text-align: left;"> <ol> <li class="show">Nama Jurnal : Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan</li> <li class="show">Singkatan: PJ</li> <li class="show">Frekuensi: January & July</li> <li class="show">ISSN: Print 2654-8232 | Online 2654-797X</li> <li class="show">Editor in Chief:Kartika Dian Pertiwi, SKM., M.Kes.</li> <li class="show">DOI: 10.35473/PJ</li> <li class="show">Akreditasi : Sinta 4</li> <li class="show">Penerbit: Department of Public Health, Universitas Ngudi Waluyo</li> </ol> </div> <p>Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan adalah adalah jurnal peer-review yang diterbitkan oleh program studi kesehatan masyarakat Universitas Ngudi Waluyo. jurnal ini dapat diguanakan sebagai sarana atau media untuk mengkomunikasikan hasil penelitian yang berkaitan dengan Kesehatan Masyarakat, yang bertujuan memberi manfaat bagi manajer, pengambil keputusan, petugas kesehatan masyarakat, praktisi masalah kesehatan, dosen, serta siswa. Isi jurnal ini mencakup tinjauan literatur, artikel berbasis penelitian yang berhubungan dengan kebijakan dan administrasi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja, nutrisi kesehatan masyarakat, promosi kesehatan, epidemiologi, biostatistik, ilmu perilaku, kesehatan ibu dan anak, enttolmologi dan hal lain yang terkait dengan tantangan kesehatan masyarakat.</p> </div> </div>https://jurnal.unw.ac.id/index.php/PJ/article/view/2214Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Kejadian Insomnia pada Remaja2023-07-17T04:17:13+00:00Suwanti[email protected]Putri Laila Nur Haliza[email protected]<p><em>Insomnia is a sleep disorder at night where the individual will feel difficulty of sleeping at night and makes the individual not get enough sleep when he wakes up. One of the factors that cause insomnia is smoking. Some teenagers who have a smoking habit say they have difficulty falling asleep and sleep late at night. The problem of sleep deprivation if left untreated will cause harmful effects, including accidents, physical problems, memory problems, high risk of becoming fat and psychological problems. The purpose of this study was to determine the relationship between smoking habits and the incidence of insomnia in adolescents in Tanjungmojo Village, Kangkung District, Kendal Regency. This research is analytic research with a cross sectional approach. The population is all male adolescent smokers aged 11-20 years in Tanjungmojo Village, Kangkung District, Kendal Regency, totaling 107 people. The sampling technique used is proportional random sampling with a total sample of 84 respondents. Tools for collecting data with smoking habits and KSPBJ-IRS instruments. Data analysis used the Spearman Rank correlation test. The results of this study found that the majority of adolescents in Tanjungmojo Village, Kangkung District, Kendal Regency were light smokers, namely 52 people (61.9%) and those who did not experience insomnia, namely 52 people (61.9%). Based on the results of the Spearman Rank correlation test analysis, the value was (ρ = 0.000 and r = -0.423). There is a relationship between smoking habits and the incidence of insomnia in adolescents in Tanjungmojo Village, Kangkung District, Kendal Regency. Adolescent are advised to reduce the intensity and quantity of smoking so as not to experience insomnia.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK </strong></p> <p> Insomnia adalah gangguan tidur pada malam hari dimana individu akan merasakan kesulitan tidur pada malam hari dan membuat individu tidak cukup tidur saat terbangun. Salah satu faktor yang menyebabkan insomnia adalah merokok. Beberapa remaja yang memiliki kebiasaan merokok menyatakan mengalami kesulitan untuk memulai tidurnya dan tidur larut malam. Masalah kurang tidur jika tidak tertangani akan menimbulkan efek yang berbahaya, termasuk kecelakaan, masalah fisik, masalah ingatan, risiko tinggi menjadi gemuk dan masalah psikologis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kebiasaan merokok dengan kejadian insomnia pada remaja di Desa Tanjungmojo Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal. Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan <em>cross sectional</em>. Populasi adalah seluruh remaja laki laki perokok yang berusia 11-20 tahun di Desa Tanjungmojo Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal sebanyak 107 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah <em>proportional random sampling</em> dengan jumlah sampel sebanyak 84 responden. Alat untuk mengumpulkan data dengan instrumen kebiasaan merokok dan KSPBJ-IRS (Kelompok Studi Psikiatri Biologik Jakarta- <em>Insomnia Rating Scale</em>). Analisis data menggunakan uji korelasi <em>Spearman Rank</em>. Hasil penelitian ini didapatkan mayoritas remaja di Desa Tanjungmojo Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal merupakan perokok ringan, yaitu sebesar 52 orang (61,9%) dan yang tidak mengalami insomnia yaitu sejumlah 52 orang (61,9%). Berdasarkan hasil analisis uji korelasi <em>Spearman Rank</em> didapatkan nilai (ρ = 0,000 dan r = -0,423). Terdapat hubungan kebiasaan merokok dengan kejadian insomnia pada remaja di Desa Tanjungmojo Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal. Disarankan remaja untuk mengurangi intensitas dan kuantitas merokoknya agar tidak mengalami insomnia. </p>2023-07-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatanhttps://jurnal.unw.ac.id/index.php/PJ/article/view/3002Pengaruh Pendidikan Kesehatan Seksualitas terhadap Sexual Self Efficacy for Female (SSEF) pada Calon Pengantin2024-07-22T04:10:06+00:00Riski Wulan Guritno[email protected]Tina Mawardika[email protected]<p><em>Sexual Self Efficacy for Females (SSEF) is a sexual predictor, it can also be interpreted as a person’s belief in the potential quality of having sexual relations. Insufficient or low knowledge about sexuality can influence a woman’s failure or lack of confidence in sexual self-efficacy for Female (SSEF). The aim of this research is to determine the influence of providing health education about sexuality on sexual self-efficacy for Female in prospective brides and grooms in KUA Bawen District. This research uses quantitative Nonequivalent with control group design. The population of this study was all 34 prospective brides who had registered in January who were divided into a control group and an intervention group. This research sample used Total Sampling using Mann Whitney analysis. Obtained a value of p(Value) (0.01) < α (0.05). This means that there is an influence of sexual health education on the sexual self-efficacy for females (SSEF) of prospective brides in KUA Kecamatan Bawen . The results of this research can add information for prospective brides in preparation for marriage to face Sexual Self-Efficacy for Females (SSEF) through Sexuality Health Education.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK </strong></p> <p> Pengetahuan tentang seksualitas dapat mempengaruhi kegagalan atau ketidak yakinan seorang wanita tentang <em>sexual self efficacy for female</em>. Tujuan penelitian adalah Mengetahui adanya Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan Tentang Seksualitas Terhadap <em>Seksual Self Effecasy For Female</em> Pada Calon Pengantin Wanita di KUA Kecamatan Bawen. Penelitian ini menggunakan kuantitatif berbentuk <em>Nonequivalent with control group design</em> <em>with control group desain. </em>Populasi penelitian ini adalah seluruh Calon Pengantin Wanita yang telah mendaftar dibulan Januari berjumlah 34 yang dibagi menjadi kelompok kontrol dan kelompok intrvensi. Sempel penelitian ini mengunakan Total Sampling dengan menggunakan analisa Mann Whitney. Diperoleh nilai p(Value) (0,01) < α (0,05) Artinya Ada Pengaruh Pendidikan Kesehatan Seksualitas Terhadap <em>Seksual Self Efficacy For Female (SSEF)</em> Calon Pengantin Wanita di KUA Kecamatan Bawen.Hasil penelitian ini dapat menambah informasi bagi Calon Pengantin Wanita dalam persiapan pernikahan untuk menghadapi <em>Seksual Self Efficacy For Female (SSEF) </em>melalui Pedidikan Kesehatan Seksualitas.</p>2024-07-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatanhttps://jurnal.unw.ac.id/index.php/PJ/article/view/3081Gambaran Penyebab Perilaku Cenderung Beresiko Mengalami Masalah Kesehatan pada Lansia dengan Diagnosis Kondisi Baru Penyakit Diabetes Melitus2024-07-22T04:22:11+00:00Wulansari[email protected]Fiktina Vifri Ismiriyam[email protected]<p><em>Elderly is the final stage of the human life cycle whose physiological functions decline. Health in the elderly is influenced by social support, lifestyle choices and exposure to health information. Inappropriate care makes the elderly undergo Health behavior that tends to be at risk of experiencing health problems. Risky behavior itself is a nursing diagnosis in the psychological category with a subcategory of ego integrity. Knowing the description of the cause of health problems will facilitate the determination of further treatment. Elderly people who have just been diagnosed with Diabetes mellitus need to improve their health status and this requires knowing the description of previous behavior. The purpose of this study was to determine the description of the causes of risky behavior in the elderly with a diagnosis of DM. The research method is a descriptive research design. Data collection method by interview. The population is with purposive sampling. The results of the study of risky behavior, one of which is related to the condition of being newly diagnosed with the disease by 100%, and the percentage of causes is 50% due to lack of exposure to information, 25% due to inadequate social support, 25% due to unhealthy lifestyle choices. The conclusion is that if there are nursing problems that arise in the elderly with a new diagnosis, intervention is needed, and the advice that can be given is that health workers who convey a new diagnosis to patients must be followed up with information about the disease, its treatment, lifestyle and family support.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p> Lansia merupakan tahap akhir siklus kehidupan manusia yang fungsi fisiologisnya menurun. Kesehatan pada lansia dipengaruhi oleh dukungan sosial, pemilihan gaya hidup dan paparan informasi kesehatan. Ketidaktepatan perawatan membuat lansia menjalani perilaku Kesehatan cenderung beresiko mengalami masalah kesehatan. Perilaku cenderung beresiko itu sendiri merupakan diagnosis keperawatan kategori psikologis dengan subkategori integritas ego. Mengetahui gambaran penyebab masalah kesehatan akan mempermudah penentuan penanganan selanjutnya. Lansia yang baru terdiagnosis Diabetes melitus memerlukan perbaikan status Kesehatan dan ini diperlukan mengetahui Gambaran perilaku sebelummnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dari penyebab perilaku cenderung beresiko pada lansia dengan diagnosis DM. Metode penelitian adalah desain penelitan deskriptif. Metode Pengambilan data dengan wawancara. Populasinya dengan purposive sampling Hasil penelitian perilaku cenderung beresiko salahsatunya terkait kondisi baru terdiagnosis penyakit oleh 100%, dan prosentase penyebab adalah 50% karena kurang terpapar informasi, 25% karena ketidakadekuatan dukungan sosial, 25 % karena pemilihan gaya hidup tidak sehat. Simpulannya adalah adanya masalah keperawatan yang muncul pada lansia dengan diagnosis baru maka diperlukannya intervensi, dan saran yang dapat diberikan adalah tenaga Kesehatan yang menyampaikan diagnosis baru pada pasien harus diikuti dengan paparan informasi tentang penyakit, perawatannya, gaya hidup dan dukungan keluarga.</p>2024-07-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatanhttps://jurnal.unw.ac.id/index.php/PJ/article/view/3351Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan Pajanan Debu PM10 dan PM2.5 pada Relawan Lalu Lintas di Jalan Diponegoro Ungaran 2024-08-12T01:49:14+00:00Kartika Dian Pertiwi[email protected]Ita Puji Lestari[email protected]Alfan Afandi[email protected]<p><em>The air quality index of an area is assessed by looking at environmental parameters that are the standard for monitoring air quality between PM2.5, and PM10. Both PM2.5 and PM10 can be inhaled, and some of them settle in the airways. Respiratory disorders caused by PM 10 and PM 2.5 particles include coughing, decreased lung function, lung cancer, asthma, difficulty breathing and death. A preliminary study obtained a PM10 value for the Diponegoro road section of 50.57 µg/m3 and PM 2.5 of 32.1 µg/m3. The amount of acceptable health risk or to estimate the health risk from exposure to PM10 and PM2.5 can be calculated using the Environmental Health Risk Analysis (ARKL) method. The purpose of this study was to analyze the environmental health risks of PM10 and PM2.5 in the population directly exposed to ambient air pollution along Diponegoro Street in 2023. The environmental population is all PM10 and PM2.5 air on Diponegoro Street Ungaran. The human population taken in this study were volunteers working on Jalan Diponegoro Ungaran. Samples were taken purposively at 24 sample points which were points with higher human activity, PM10 and PM2.5 measurements were carried out every morning and evening using an Air Quality Monitor. The results showed that the risk level at 24 points had RQ ≥1 for PM10 and PM2.5, so it can be concluded that it is included in the unsafe risk category</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK </strong></p> <p> Indeks kualitas udara suatu daerah dinilai dengan melihat parameter lingkungan yang menjadi standart pemantauan kualitas udara diantara PM2.5, PM10. Baik PM2.5 maupun PM10 dapat terhirup, dan beberapa di antaranya mengendap di saluran udara. Gangguan pernapasan yang timbul akibat partikel PM 10 dan PM 2.5 antara lain batuk-batuk, menurunnya fungsi paru, kanker paru-paru, asma, kesulitan bernapas hingga kematian Studi pendahuluan diperoleh nilai PM10 ruas jalan diponegoro sebesar 50,57 µg/m3 dan PM 2.5 sebesar 32,1 µg/m3. Besarnya risiko kesehatan yang dapat diterima atau untuk memperkirakan risiko kesehatan dari paparan PM10 dan PM2.5 dapat dihitung menggunakan metode Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis risiko kesehatan lingkungan PM10 dan PM2.5 pada populasi yang terpapar langsung polusi udara ambien di sepanjang jalan Diponegoro Tahun 2023. Populasi lingkungan adalah semua udara PM10 dan PM2.5 di Jalan Diponegoro Ungaran. Populasi manusia yang diambil dalam penelitian ini adalah para relawan yang bekerja di Jalan Diponegoro Ungaran. Sampel diambil secara purposive sebanyak 24 titik sampel yang merupakan titik dengan aktivitas manusia lebih tinggi, pengukuran PM10 dan PM2.5 dilakukan setiap pagi dan sore hari menggunakan Air Quality Monitor. Hasil penelitian menunjukan tingkat resiko pada 24 titik memiliki RQ ≥1 untuk PM10 dan PM2.5, sehingga dapat disimpulkan bahwa termasuk dalam kategori risiko tidak aman.</p>2024-07-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan