https://jurnal.unw.ac.id/index.php/PJ/issue/feed Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan 2025-02-25T03:41:51+00:00 Kartika Dian Pertiwi [email protected] Open Journal Systems <div class="body"> <div class="description"> <div style="border: 2px #444F71 solid; padding: 3px; background-color: #f0ffff; text-align: left;"> <ol> <li class="show">Nama Jurnal : Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan</li> <li class="show">Singkatan: PJ</li> <li class="show">Frekuensi: January &amp; July</li> <li class="show">ISSN: Print 2654-8232 | Online 2654-797X</li> <li class="show">Editor in Chief:Kartika Dian Pertiwi, SKM., M.Kes.</li> <li class="show">DOI: 10.35473/PJ</li> <li class="show">Akreditasi : Sinta 4</li> <li class="show">Penerbit: Department of Public Health, Universitas Ngudi Waluyo</li> </ol> </div> <p>Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan adalah adalah jurnal peer-review yang diterbitkan oleh program studi kesehatan masyarakat Universitas Ngudi Waluyo. jurnal ini dapat diguanakan sebagai sarana atau media untuk mengkomunikasikan hasil penelitian yang berkaitan dengan Kesehatan Masyarakat, yang bertujuan memberi manfaat bagi manajer, pengambil keputusan, petugas kesehatan masyarakat, praktisi masalah kesehatan, dosen, serta siswa. Isi jurnal ini mencakup tinjauan literatur, artikel berbasis penelitian yang berhubungan dengan kebijakan dan administrasi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja, nutrisi kesehatan masyarakat, promosi kesehatan, epidemiologi, biostatistik, ilmu perilaku, kesehatan ibu dan anak, enttolmologi dan hal lain yang terkait dengan tantangan kesehatan masyarakat.</p> </div> </div> https://jurnal.unw.ac.id/index.php/PJ/article/view/3356 Gambaran Kadar Hemoglobin pada Pekerja yang Terpapar Karbon Monoksida (Co) di Wilayah Terminal Sisemut 2024-08-12T01:31:28+00:00 Fatimus Sahroh [email protected] Aprillia Aula A’lina Putri [email protected] Sri Lestari [email protected] Kartika Dian Pertiwi [email protected] <p><em>Carbon monoxide is a colorless and odorless gas, produced by the main pollutant of motor vehicle emissions that adversely affect human health, CO's ability to bind to blood hemoglobin so that it can reduce the blood's capacity to bind oxygen, This study aims to determine hemoglobin levels in workers at Sisemut Terminal Ungaran who are exposed to vehicle fumes, This research is an analytic survey research, with cross sectional design, The sampling technique used was purposive sampling, The sample is all workers who live in Sisemut Ungaran terminal, totaling 30 people, To measure carbon monoxide in this study using a questionnaire and EasyTouch Hemoglobin Strips to measure hemoglobin levels, The results of statistical tests of the relationship between work period and HB levels in sedentary workers at the Sisemut terminal using the fisher test are the relationship in female workers (p value 0,041) and there is no relationship in male workers (p value 0,307), The results of the relationship between length of work with HB levels in sedentary workers at the sisemut terminal using the fisher test are that there is no relationship in female workers (p value 0,085) and no relationship in male workers (p value 0,588). </em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p> Karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna dan tidak berbau, dihasilkan oleh polutan utama dari emisi kendaran bermotor yang berdampak buruk bagi kesehatan manusia, Kemampuan CO yaitu mengikat hemoglobin darah sehingga dapat menurunkan kapasitas darah untuk mengikat oksigen, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar hemoglobin pada pekerja di Terminal Sisemut Ungaran yang terpapar asap kendaraan, Penelitian ini adalah penelitian survey analitik, dengan desain <em>cross sectional, </em>Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, Sampel adalah seluruh pekerja yang menetap di terminal Sisemut Ungaran yang berjumlah 30 orang, Pengukuran kadar karbon monoksida pada penelitian ini menggunakan kuesioner dan Strip EasyTouch Hemoglobin untuk mengukur kadar hemoglobin, Hasil uji statistik hubungan antara masa kerja dengan kadar HB pada pekerja yang menetap di terminal sisemut dengan menggunakan uji <em>fisher </em>yaitu adanya hubungan pada pekerja perempuan (<em>p value </em>0,041) dan tidak ada hubungan pada pekerja laki-laki (<em>p value </em>0,307), Hasil hubungan antara lama kerja dengan kadar HB pada pekerja yang menetap di terminal sisemut dengan menggunakan uji <em>fisher </em>yaitu tidak adanya hubungan pada pekerja perempuan (<em>p value </em>0,085) dan tidak ada hubungan pada pekerja laki-laki (<em>p value </em>0,588).</p> 2025-01-03T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan https://jurnal.unw.ac.id/index.php/PJ/article/view/3172 Analisis Faktor Lingkungan Sekolah terhadap Pencegahan Obesitas Anak Sekolah Dasar di Kota Bekasi 2024-07-22T04:43:24+00:00 Arindah Nur Sartika [email protected] Ratih Bayuningsih [email protected] <p><em>The prevalence of obesity in children aged 5-12 years continues to increase. This is a cause for concern because the impact of obesity is not only medical impacts, but can also have social, psychological and economic impacts. Schools as places where children spend much time, have an important role in preventing obesity. Therefore, it is necessary to analyse school environments. This study used</em><em> analytical</em><em> approach with a cross sectional design accompanied by a qualitative approach in the form of observations and in-depth interviews to answer 76 questions (divided into 4 main section: physical, economic, politic, and socio-cultural). The research targets were 6 elementary schools in East Bekasi, as one of the sub-districts with the largest number of schools and students in Bekasi City. Apart from the school principal, this research also involved 201 students.</em> <em>Descriptive analysis is conducted consist of: physical 41 questions, political 9 questions, economics 9 questions, and socio-cultural 17 questions. </em><em>Based on the scoring carried out, political environmental factors had the lowest average score percentage of 31.48%), socio-cultural environment (35.29%), economic (50.00%), and the highest percentage was physical environment (54.88%). There are several observation results that require improvement, such as: socialization of healthy school policies, improvements to the canteen, and students' snack eating patterns. As many as 19.9% ​​of students are obese. The political environment factor has the lowest average score compared to other factors (economy, socio-cultural, physical). </em></p> <p><strong>ABSTRAK </strong></p> <p><strong> </strong>Prevalensi obesitas pada anak usia 5-12 tahun meningkat dari tahun ke tahun. Hal tersebut menjadi kekhawatirkan karena dampak dari obesitas tidak hanya dirasakan dari segi medis, tetapi juga dapat terjadi dari segi sosial, psikologis, hingga ekonomi. Sekolah sebagai tempat anak-anak menghabiskan waktu memiliki peranan penting dalam pencegahan obesitas. Oleh karena itu diperlukan penilaian faktor lingkungan sekolah yang berkaiatan dengan kejadian obesitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif observasional dengan desain potong lintang disertai dengan pendekatan kualitatif dalam bentuk observasi dan wawancara mendalam untuk menjawab instrumen kuantitatif sejumlah 76 pertanyaan yang diterbagi menjadi 4 bagian (fisik, ekonomi, politik, dan sosial budaya. Sasaran penelitian merupakan 6 sekolah dasar di Bekasi Timur, sebagai salah satu kecamatan dengan jumlah sekolah dan siswa terbanyak di Kota Bekasi. Selain kepala sekolah, penelitian ini juga melibatkan 201 siswa. Analisis dilakukan secara deskriptif mencakup faktor lingkungan sebagai berikut: fisik 41 pertanyaan, politik 9 pertanyaan, ekonomi 9 pertanyaan, dan sosial budaya 17 pertanyaan. Berdasarkan skoring yang dilakukan, faktor lingkungan politik memiliki rata-rata persentase skor terendah 31.48%), diikuti lingkungan sosial budaya (35.29%) lalu ekonomi (50.00%), dan tertinggi pada persentase lingkungan fisik (54.88%). Terdapat beberapa hasil pengamatan yang memerlukan peningkatan seperti: sosialisasi kebijakan sekolah sehat, perbaikan kantin sekolah, dan pola makan jajanan siswa. Sebanyak 19.9% siswa mengalami obesitas. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan faktor lingkungan politik memiliki skor rata-rata terendah dibanding faktor ekonomi, sosial budaya, dan fisik.</p> 2025-01-03T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan https://jurnal.unw.ac.id/index.php/PJ/article/view/3656 Gambaran Status Gizi dan Kejadian Stunting pada Anak Sekolah Dasar di Daerah Pertanian 2025-01-30T03:18:43+00:00 Sulistiawati [email protected] Suhartono [email protected] Bagoes Widjanarko [email protected] Alfan Afandi [email protected] <p><em>Child stunting is a chronic nutritional problem that can inhibit the physical and mental growth and development of children. This study was conducted in shallot farming areas due to the high use of pesticides in the area. The use of pesticides can cause several health impacts, one of which is disrupting the work of growth hormones so that one of them is stunting. This study aims to determine the description of nutritional status and the incidence of stunting in elementary school children in agricultural areas. The method used was a descriptive observational design with a cross-sectional approach. The research was conducted at SD Dukulo 1 and SD Dukuhlo 2, with samples of grade IV and V students. Data were collected through measurement of body weight and height to assess nutritional status, as well as observation of environmental factors. The results showed that most children had normal nutritional status (82.1%), but 16% were classified as short and 1.9% as very short. Analysis of the relationship between nutritional status and the incidence of stunting revealed that undernutrition and poor nutritional status were closely related to the high incidence of stunting. A total of 18 children with poor nutritional status and 8 children with poor nutritional status were recorded as very stunted. Most of the parents' occupations are in the agricultural sector which allows children to be exposed to pesticides. Pesticides through the growth hormone pathway can cause a child's growth rate to be disrupted, so that any nutritional intake obtained if there is a disturbance in the gastrointestinal tract due to pesticide exposure will cause growth disorders. In conclusion, poor nutritional status can increase the risk of stunting in children, especially in agricultural areas exposed to pesticides. Appropriate nutritional interventions and prevention of harmful environmental exposures are needed.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK </strong></p> <p><strong> </strong>Stunting pada anak adalah masalah gizi kronis yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan fisik serta mental anak. Penelitian ini dilakukan pada daerah pertanian bawang merah dikarenakan pemakaian pestisida yang tinggi pada daerah tersebut. Pemakaian pestisida bisa mengakibatkan beberapa dampak kesehatan salah satunya adalah mengganggu kerja hormon pertumbuhan sehingga berpengarug terhadap pertumbuhan salah satunya adalah stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status gizi dan kejadian stunting pada anak sekolah dasar di daerah pertanian. Metode yang digunakan adalah desain observasional deskriptif dengan pendekatan <em>cross-sectional</em>. Lokasi penelitian dilakukan di Sd Dukulo 1 dan SD Dukuhlo 2, dengan sampel siswa kelas IV dan V. Data dikumpulkan melalui pengukuran berat badan dan tinggi badan untuk menilai status gizi, serta observasi terhadap faktor lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar anak memiliki status gizi normal (82,1%), namun 16% tergolong pendek dan 1,9% sangat pendek. Analisis hubungan antara status gizi dan kejadian stunting mengungkapkan bahwa status gizi kurang dan buruk berhubungan erat dengan tingginya kejadian stunting. Sebanyak 18 anak dengan status gizi kurang dan 8 anak dengan status gizi buruk tercatat mengalami stunting sangat pendek. Sebagian besar pekerjaan orang ua adalah pada sektor pertanian yang memungkinkan anak untuk terpaparar pestisida. Pestisida melalui jalur hormnin pertumbuhan dapat menyebabkan Tingkat pertumbuhan anak terganggu, sehingga berapapuan asupan gizi yang didapatkan jika terjadi gangguan pada saluran cerna karena paparan pestisida akan menyebabkan gangguan pertumbuhan. Kesimpulanya status gizi yang buruk dapat meningkatkan risiko stunting pada anak-anak, khususnya di daerah pertanian yang terpapar pestisida. Intervensi gizi yang tepat dan pencegahan paparan lingkungan yang berbahaya sangat dibutuhkan.</p> 2025-01-17T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan https://jurnal.unw.ac.id/index.php/PJ/article/view/3640 Pengaruh Peran Teman Sebaya dan Orang Tua Terhadap Persepsi Pengendalian Perilaku Seksual pada Remaja Kota Palembang 2025-01-30T03:36:44+00:00 Annisa Oktariyana [email protected] Annisa Rahmawaty [email protected] Widya Lionita [email protected] Muhammad Cholil Munadi [email protected] <p><em>Sexual violence is a problem that continues to increase every year, based on the World Health Organization in 2024 that around 120 million adolescent girls have become victims of sexual violence. This study aims to analyze the influence of the role of peers and the role of parents on the perception of controlling sexual behavior in adolescents in Palembang City. This research design uses cross sectional method with cluster random sampling technique, a sample of 313 students in Palembang City was selected. Independent variables are the role of peers and the role of parents, while the dependent variable is the perception of behavior control with data collection techniques using a questionnaire. Data analysis was conducted using Univariate and Bivariate, where in bivariate analysis using correlation test. The results of this study indicate that the most respondents are female, namely 55.5%, the most students 39.3% in class XII high school, the most respondents' age is 17 years old as much as 35.1%, the most living status is respondents who live with parents / family 82.4% and respondents have received socialization about preventing sexual violence as much as 55.9%. The role of peers has a positive influence on the perception of sexual behavior control (p value = 0.000; r = 0.476), the higher the role of peers, the higher the perception of behavior control. The role of parents has a positive influence on the perception of sexual behavior control (p value = 0.000; r = 0.203), the higher the role of parents, the higher the perception of behavior control. The results showed that the role of peers and the role of parents have an influence on the perception of sexual behavior control in Palembang City adolescents. </em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p> Kekerasan seksual merupakan permasalahan yang terus meningkat setiap tahunnya, berdasarkan <em>World Health Organization</em> pada tahun 2024 bahwa sekitar 120 juta remaja perempuan telah menjadi korban kekerasan seksual.. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh peran teman sebaya dan peran orang tua terhadap persepsi pengendalian perilaku seksual pada remaja di Kota Palembang. Desain penelitian ini menggunakan metode <em>cross sectional</em> dengan teknik cluster random sampling terpilih sampel sebanyak 313 siswa/i di Kota Palembang. Variabel Independen yaitu peran teman sebaya dan peran orang tua, sedangkan variabel dependen yakni persepsi pengendalian perilaku seksual dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data yang dilakukan yaitu secara Univariat dan Bivariat, dimana pada analisis bivariat menggunakan uji korelasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden yang paling banyak berjenis kelamin perempuan yaitu sebesar 55,5%, siswa/i terbanyak 39,3% pada kelas XII SLTA, usia responden terbanyak yaitu remaja berusia 17 tahun sebanyak 35,1%, status tinggal terbanyak yaitu responden yang tinggal bersama orang tua/keluarga 82,4% dan responden telah mendapatkan sosialisasi mengenai pencegahan kekerasan seksual sebanyak 55.9%. Peran teman sebaya memiliki pengaruh positif terhadap persepsi pengendalian perilaku seksual (p value = 0,000; r=0,476), semakin tinggi peran teman sebaya maka akan berpengaruh terhadap peningkatan persepsi pengendalian perilaku. Peran orang tua memiliki pengaruh yang positif terhadap persepsi pengendalian perilaku seksual (p value = 0,000; r=0,203), semakin tinggi peran orang tua maka akan berpengaruh terhadap peningkatan persepsi pengendalian perilaku. Hasil penelitian menunjukan bahwa peran teman sebaya dan peran orang tua memiliki pengaruh terhadap persepsi pengendalian perilaku seksual pada remaja Kota Palembang</p> 2025-01-17T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan https://jurnal.unw.ac.id/index.php/PJ/article/view/3438 Edukasi Safety Riding sebagai Upaya Meningkatkan Kesadaran Perilaku Aman Berkendara pada Pelajar SMP 2025-01-30T03:11:40+00:00 Fidia Rubiati [email protected] Yuliaji Siswanto [email protected] Fajriatu Az Zahra [email protected] Nunik Cahyani [email protected] Siti Rofiqotul Umayah [email protected] <p><em>An accident is an unexpected and unintended event that can result in loss of property, possessions, or casualties. One common type of accident is traffic accidents. According to Heinrich's theory, most accidents (88%) are caused by unsafe human actions. The highest accident age is &lt;17 years due to lack of awareness of driving safety</em><em>. Junior high school student rank second (11%) of the total national accident figure after high school students (66.7%)</em><em>. Safety riding is an effort to minimize risk and improve safety. This study aims to see the difference in attitudes before and after being given education on the importance of safe riding awareness.</em><em> The type of research used analytical with observational design and cross-sectional approach. The location was SMPN 1 BERGAS with a study population of all SMPN 1 BERGAS students, the sample was class IX students totaling 31 students taken with pre-selective sampling technique</em><em>. The variables collected include respondent characteristics (gender, age, whether or not they have had an accident, speed in driving, use of Personal Protective Equipment (PPE) and safe riding attitudes. Data collection was carried out using a questionnaire to measure respondent characterisrics, and attitude. The attitude questionnaire was given before (pretest) and after (posttest) education was given about safety riding.</em> <em>Analysis using the Paired T-test test and obtained a p value = 0.000 &lt;0.05. So there is a significant difference ain attitudes before and after being given education on the importance of safe driving awareness among students of SMP Negeri 1 Bergas.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p> Kecelakaan adalah kejadian tak terduga dan tidak dikehendaki yang dapat mengakibatkan kerugian harta, benda, atau korban. Salah satu jenis kecelakaan yang umum adalah kecelakaan lalu lintas. Menurut teori Heinrich, sebagian besar kecelakaan (88%) disebabkan oleh tindakan tidak aman manusia. Usia kecelakaan tertinggi yaitu &lt;17 tahun karena kurangnya kesadaran akan keselamatan berkendara. Pelajar SMP menduduki urutan kedua (11%) dari total angka kecelakaan Nasional setelah peleajar SMA (66,7%). <em>Safety riding</em> menjadi upaya untuk meminimalisir risiko dan meningkatkan keselamatan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan sikap sebelum dan sesudah diberi edukasi akan pentingnya kesadaran aman berkendara. Jenis penelitian menggunakan analitik dengan desain observasional dan pendekatan <em>cross-sectional</em>. Lokasi di SMPN 1 BERGAS dengan populasi penelitian seluruh siswa SMPN 1 BERGAS, sampelnya siswa kelas IX yang berjumlah 31 siswa diambil dengan teknik <em>pruposive sampling</em>. Variabel yang dikumpulkan meliputi karakteristik responden (jenis kelamin, usia, pernah atau tidaknya mengalami kecelakaan, kecepatan dalam berkendara, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) serta sikap berkendara aman. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner untuk mengukur karakteristik responden, dan sikap. Kuesioner sikap diberikan sebelum (<em>pretest)</em> dan setelah (<em>posttest</em>) diberikan edukasi mengenai <em>safety riding</em>. Analisis data menggunakan uji <em>Paired T-test</em> dan diperoleh nilai <em>p </em>= 0,000 &lt; 0,05. Sehingga terdapat perbedaan yang signifikan sikap sebelum dan sesudah diberi edukasi akan pentingnya kesadaran aman berkendara pada siswa SMP Negeri 1 Bergas.</p> 2025-01-17T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan https://jurnal.unw.ac.id/index.php/PJ/article/view/3681 Pola Asuh terhadap Kejadian Wasting pada Balita di Kabupaten Pasaman dan Kota Bukittinggi 2025-01-30T03:02:07+00:00 Triveni [email protected] <p><em>Wasting is an acute malnutrition condition where a toddler's weight does not correspond to his height or the zscore value is more than &lt; -3 SD to &lt; -2 SD which is a combination of thin and very thin nutritional status. Factors that cause child malnutrition are child malnutrition, food intake or infection, poverty, low parental education, poor feeding practices, economic status, place of residence, family size, number of children in the family, as well as urban or rural differences. The aim of this research is to obtain a description and analysis of wasting incidents among toddlers in Pasaman Regency and Bukittinggi City. The research method used is qualitative research with the type of research being an analytical survey with a case control design. The research subjects consisted of 216 toddlers consisting of 108 cases and 108 controls. The sampling technique used in the research was purposive sampling and data analysis used the chi-square test.Pasaman district research. The statistical test results obtained p value = 0.025, so it can be concluded that there is a significant relationship between parenting patterns and the incidence of wasting. Meanwhile, in research in the city of Bukittinggi, statistical test results obtained p value = 0.008, so it can be concluded that there is a significant relationship between parenting patterns and wasting incidents. The conclusion of the research is that wasting toddlers often occurs in toddlers who have bad parenting, although there are also toddlers who are wasting who have good parenting patterns. Possibly caused by other factors such as infectious diseases.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK </strong></p> <p> Wasting adalah suatu kondisi gizi kurang akut dimana berat badan balita tidak sesuai dengan tinggi badan atau nilai zscore lebih dari &lt; -3 SD s/d &lt; -2SD yang merupakan gabungan status gizi kurus dan sangat kurus.. Faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya gizi anak adalah kekurangan gizi pada anak, asupan makanan atau infeksi, kemiskinan, pendidikan orang tua yang rendah, praktik pemberian makanan yang buruk, status ekonomi, tempat tinggal, ukuran keluarga, jumlah anak dalam keluarga, serta perbedaan perkotaan atau pedesaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan deskripsi dan analisis terhadap kejadian wasting pada balita di Kabupaten Pasaman dan Kota Bukittinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian adalah survey analitik dengan desain case control. Subjek penelitian terdiri dari 216 orang balita terdiri dari 108 kasus dan 108 kontrol. Teknik sampling yang digunakan dalam Penelitian adalah Purposive Sampling dan analisis data menggunakan uji chi-square. Penelitian kabupaten Pasaman Hasil uji statistik diperoleh p Value = 0,025 maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara pola asuh dengan kejadian wasting. Sedangkan penelitian di kota Bukittinggi, Hasil uji statistik diperoleh p Value = 0,008 maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara pola asuh dengan kejadian wasting. Kesimpulan penelitian adalah bahwa balita yang wasting banyak terjadi pada balita yang mendapatkan pola asuh yang tidak baik, walaupun pada balita yang wasting ada yang mempunyai pola asuh yang baik. Kemungkinan disebabkan oleh factor lain seperti penyakit infeksi.</p> 2025-01-17T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan https://jurnal.unw.ac.id/index.php/PJ/article/view/3808 Hubungan Riwayat Perokok Pasif dan Peningkatan Berat Badan Saat Hamil dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah 2025-02-25T03:41:51+00:00 Sri Ramadhani Fitri [email protected] <p><em>BBLR is the main cause of most infant deaths in Indonesia with a case size of 38.85% of cases. BBLR is a major factor responsible for about 60 to 80% of all infant deaths. The incidence of low birth weight (BBLR) globally reaches 15.5%, or equivalent to around 20 million babies every year. The type of research carried out is an analytical survey and a cros sectional design. The research population is 131 mothers giving birth in the working area of the Pakan Kamis Health Center. Samples were taken using the total sampling technique. The variables used independently were history of passive smoking and weight gain during pregnancy and the dependent variable was BBLR. The approach used in this study is retrospective. The data collection techniques used in this study were questionnaire sheets and KIA books. Data collection includes primary data, which is obtained directly from the results of interviews with respondents, while secondary data is obtained by looking at the KIA Book owned by the respondents. This study aims to determine the relationship between the history of passive smoking and weight gain during pregnancy with the incidence of low birth weight in the Working Area of the Pakan Kamis Health Center in 2024. 90 respondents (68.7%) worked as IRTs, pregnant women experienced an increase in BB less &lt; 11.5 kg as many as 102 respondents (77.9%), baby BB at birth &gt;2500 grams 118 respondents (90.1%) and mothers did not have a history of passive smoking 75 respondents (57.3%). Bivariate analysis using the Chi-square test using a 95% confidence degree (CI) significance level &lt; 0.05, obtained a relationship between the history of passive smoking and the incidence of low birth weight with a p-value of 0.001 and the relationship between weight gain during pregnancy and the incidence of low birth weight with a p-value of 0.000. Suggestions on the need to improve health promotion about the dangers of passive smoking during pregnancy and the importance of gaining sufficient weight during pregnancy in preventing cases of low birth weight in the working area of the Pakan Kamis Health Center.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK </strong></p> <p>BBLR merupakan penyebab utama sebagian besar kematian bayi di indonesia dengan besaran kasus sebanyak 38,85% kasus. BBLR merupakan faktor utama yang bertanggung jawab atas sekitar 60 hingga 80% dari semua kematian bayi. Angka kejadian berat badan lahir rendah (BBLR) secara global mencapai 15,5%, atau setara dengan sekitar 20 juta bayi setiap tahunnya. Jenis penelitian yang dilakukan yaitu survei analitik dan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah ibu melahirkan di wilayah kerja Puskesmas Pakan Kamis sebanyak 131 orang. Sampel diambil dengan teknik total sampling. Variabel yang digunakan independent yaitu Riwayat Perokok pasif dan peningkatan berat badan saat hamil dan variabel dependen yaitu BBLR. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara retrospektif. Teknik pengumpulan data digunakan pada penelitian ini adalah lembar kuesioner dan buku KIA. Pengumpulan data meliputi data primer yaitu diperoleh langsung dari hasil wawancara kepada responden sedangkan data sekunder diperoleh dengan melihat Buku KIA yang dimiliki oleh responden. Penelitian ini bertujuan mengetahui Hubungan Riwayat perokok pasif dan Peningkatan Berat Badan Saat Hamil Dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Wilayah Kerja Puskesmas Pakan Kamis Tahun 2024. Analisa univariat didapatkan mayoritas pendidikan ibu yaitu SMA atau sederajat 65 responden (49,6%), ibu bekerja sebagai IRT 90 responden (68,7%), ibu hamil mengalami peningkatan BB kurang &lt; 11,5 kg sebanyak 102 responden (77,9%),BB bayi saat lahir &gt;2500 gram 118 responden (90,1%) dan Ibu tidak memiliki riwayat perokok pasif 75 responden (57,3%). Analisa bivariat menggunakan uji Chi-square dengan menggunakan derajat kepercayaan (CI) 95% tingkat kemaknaan &lt; 0,05, didapatkan hubungan riwayat perokok pasif dengan kejadian berat badan lahir rendah dengan nilai p-value 0,001 dan hubungan peningkatan berat badan saat hamil dengan kejadian berat badan lahir rendah dengan nilai p-value 0,000. Kesimpulan terdapat hubungan riwayat perokok pasif dan peningkatan berat badan saat hamil dengan kejadian berat badan lahir rendah di Wilayah Kerja Puskesmas Pakan Kamis.Saran perlunya meningkatkan promosi kesehatan tentang bahaya perokok pasif saat hamil dan pentingnya peningkatan berat badan cukup saat hamil dalam mencegah terjadinya kasus berat badan lahir rendah di wilayah kerja Puskesmas Pakan Kamis.</p> 2025-01-17T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan