Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan https://jurnal.unw.ac.id/index.php/PJ <div class="body"> <div class="description"> <div style="border: 2px #444F71 solid; padding: 3px; background-color: #f0ffff; text-align: left;"> <ol> <li class="show">Nama Jurnal : Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan</li> <li class="show">Singkatan: PJ</li> <li class="show">Frekuensi: January &amp; July</li> <li class="show">ISSN: Print 2654-8232 | Online 2654-797X</li> <li class="show">Editor in Chief:Kartika Dian Pertiwi, SKM., M.Kes.</li> <li class="show">DOI: 10.35473/PJ</li> <li class="show">Akreditasi : Sinta 5</li> <li class="show">Penerbit: Department of Public Health, Universitas Ngudi Waluyo</li> </ol> </div> <p>Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan adalah adalah jurnal peer-review yang diterbitkan oleh program studi kesehatan masyarakat Universitas Ngudi Waluyo. jurnal ini dapat diguanakan sebagai sarana atau media untuk mengkomunikasikan hasil penelitian yang berkaitan dengan Kesehatan Masyarakat, yang bertujuan memberi manfaat bagi manajer, pengambil keputusan, petugas kesehatan masyarakat, praktisi masalah kesehatan, dosen, serta siswa. Isi jurnal ini mencakup tinjauan literatur, artikel berbasis penelitian yang berhubungan dengan kebijakan dan administrasi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja, nutrisi kesehatan masyarakat, promosi kesehatan, epidemiologi, biostatistik, ilmu perilaku, kesehatan ibu dan anak, enttolmologi dan hal lain yang terkait dengan tantangan kesehatan masyarakat.</p> </div> </div> Universitas Ngudi Waluyo en-US Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan 2654-8232 <p>As part of the submission process, authors are required to check off their submission's compliance with all of the following items, and submissions may be returned to authors that do not adhere to these guidelines.</p><ol start="1"><li>The submission file is in OpenOffice, Microsoft Word, RTF, or WordPerfect document file format.</li><li>Below the abstract, about three to five keywords should appear together with the main body of the article with the font size 11.</li><li>Institutional affiliations, and the email address of the corresponding author should appear only on a detachable cover sheet.</li><li>If submitting to a peer-reviewed section of the journal, the instructions in Ensuring a Blind Review have been followed.</li><li>Citation is done using bracket (last name and year of publication). When the sources are cited verbatim, page number is included (p. 78 or pp. 78-89).</li></ol> Tingkat Pengetahuan Penggunaan Antibiotik pada Siswa SMK PGRI 1 Salatiga https://jurnal.unw.ac.id/index.php/PJ/article/view/2630 <p>Antibiotics are a class of drugs used to fight infections caused by bacteria. Antibiotics used inappropriately and wisely can cause resistance problems. Inappropriate use of antibiotics often occurs among the public. This is likely due to a lack of knowledge regarding the use of antibiotics. This study aims to analyze the level of antibiotic knowledge among students at SMK PGRI 1 Salatiga. This research is an observational study with a cross sectional and prospective approach conducted at SMK PGRI 1 Salatiga. The research sample is part of the population that meets the inclusion and exclusion criteria using a sampling technique, namely total sampling, and 66 respondents were obtained. Inclusion criteria include students of SMK PGRI 1 Salatiga class XII who are over 16 years old, willing to be respondents, able to write and read. Exclusion criteria include respondents who did not fill out the questionnaire completely. The data was tested using Chi-square and Gamma to determine the relationship between respondent characteristics and the level of knowledge of antibiotic use. Research shows that the gender of the students who took part in the research was 3 respondents (4.55%) male and 63 respondents (95.45%) female. The age of class as many as 2 respondents (3.03%). The level of good knowledge was 49 respondents (74.24%), sufficient knowledge was 13 respondents (19.70%) and poor knowledge was 4 respondents (6.06%). Gender and age are not related to the level of knowledge with significance values ​​of 0.282 and 0.564 respectively.</p> <p><strong>ABSTRAK </strong></p> <p>Antibiotik merupakan golongan obat yang digunakan untuk melawan infeksi yang diakibatkan oleh bakteri. Antibiotik yang digunakan tidak tepat dan bijak dapat menyebabkan munculnya masalah resistensi. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat tersebut banyak terjadi di kalangan masyarakat. Hal ini kemungkinan karena kurangnya pengetahuan terkait dengan penggunaan antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pengetahuan antibiotik di kalangan siswa SMK PGRI 1 Salatiga. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan <em>cross sectional</em> dan bersifat prospektif yang dilakukan di SMK PGRI 1 Salatiga. Sampel penelitian merupakan bagian dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan teknik pengambilan sampel yaitu <em>total sampling</em> dan didapatkan 66 responden. Kriteria inklusi meliputi siswa siswi SMK PGRI 1 Salatiga kelas XII yang berusia lebih dari 16 tahun, bersedia menjadi responden, dapat menulis dan membaca. Kriteria eksklusi meliputi responden yang tidak mengisi kuesioner dengan lengkap. Data diuji dengan <em>Chi-square </em>dan <em>Gamma </em>untuk mengetahui hubungan karakteristik responden dengan tingkat pengetahuan penggunaan antibiotik. Penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin siswa yang mengikuti penelitian yaitu laki-laki sebanyak 3 responden (4,55%) dan perempuan 63 responden (95,45%). Usia siswa kelas XII yang mengikuti penelitian yaitu usia 17 tahun sebanyak 25 responden (37,88%), usia 18 tahun sebanyak 31 responden (46,97%), usia 19 tahun sebanyak 8 responden (12,12%) dan usia 20 tahun sebanyak 2 responden (3,03%). Tingkat pengetahuan baik sebesar 49 responden (74,24%), pengetahuan cukup sebesar 13 responden (19,70%) dan pengetahuan kurang sebesar 4 responden (6,06%). Jenis kelamin dan usia tidak berhubungan dengan tingkat pengetahuan dengan nilai signifikansi masing-masing 0,282 dan 0,564.</p> Sikni Retno Karminingtyas Agitya Resti Erwiyani Istianatus Sunnah Copyright (c) 2024 Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2024-01-28 2024-01-28 6 1 1 6 10.35473/proheallth.v6i1.2630 Penggunaan Video Tentang Pencegahan Covid 19 dapat Meningkatkan Pengetahuan pada Anak Usia Sekolah https://jurnal.unw.ac.id/index.php/PJ/article/view/2658 <p><em>Prevention of Covid 19 needs to be spread widely, especially to children. Animated video media is one of the media that can be used to provide information to children. The use of animated video media stimulates children's senses of sight and hearing, so that information is easily received by children. This research aims to increase the knowledge of school-aged children by using animated videos about preventing Covid-19. This research uses a quantitative approach, the research design used in this research is Quasy Experimental with a pretest-post test design without control group design. The population in this study were school age children in grades 4-6 with a sample size of 60 people. The sampling technique used was total sampling. The research carried out was providing education about preventing Covid-19 using animated videos with a duration of 15 minutes. The measuring instrument used to measure children's knowledge is in the form of a questionnaire which has been tested for validity and reliability before use. The statistical test used is the independent t test. The results of the research show that there is an increase in knowledge after being given health education using animated videos from 82.8 to 95, with a p value of 0.0001, so it can be concluded that there is a significant increase in knowledge about preventing Covid-19, and animated video media can be used to provide knowledge. about preventing Covid-19 in elementary school-aged children.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK </strong></p> <p> Pencegahan covid 19 perlu disebarluaskan terutama pada anak-anak. Media video animasi merupakan salah satu media yang dapat digunakan dalam memberikan informasi kepada anak. Penggunaan media video animasi, merangsang indera penglihatan dan pendengaran anak, sehingga informasi mudah diterima oleh anak. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan anak usia sekolah dengan menggunakan video animasi tentang pencegahan covid 19.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah <em>Quasy Eksperimental</em> dengan rancangan <em>pretest-post test without control group design. </em>Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia sekolah kelas 4-6 dengan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 60 orang. Teknik sampel yang digunakan adalah dengan <em>total sampling</em>. Penelitian yang dilakukan yaitu memberikan edukasi tentang pencegahan covid 19 menggunakan video animasi dengan durasi waktu 15 menit. Alat ukur yang digunakan untuk melakukan pengukuran pengetahuan anak yaitu berupa kuesioner yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas sebelum digunakan. Uji statistik yang digunakan adalah <em>dengan t test-dependent. </em>Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan pengetahuan setelah diberikan pendidikan Kesehatan menggunakan video animasi dari 82,8 menjadi 95, dengan nilai p 0,0001, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pengetahuan tentang pencegahan covid 19 yang signifikan, dan media video animasi dapat digunakan dapat memberikan pengetahuan tentang pencegahan covid 19 pada anak usia sekolah dasar.</p> Natalia Devi Oktarina Fiki Wijayanti Eko Mardiyaningsih Copyright (c) 2024 Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2024-01-28 2024-01-28 6 1 7 12 10.35473/proheallth.v6i1.2658 Penggunaan Alat Pelindung Diri Saat Penyemprotan Pestisida dan Hipertensi pada Petani di Desa Losari Kecamatan Sumowono https://jurnal.unw.ac.id/index.php/PJ/article/view/2670 <p><em>The use of pesticide products in agriculture can improve the quality and quantity of crops produced. Pesticides have selective poisoning properties, namely killing parasites and pests or insects that carry disease. Mechanisms when spraying pesticides that do not comply with regulations such as not implementing the use of Personal Protective Equipment (PPE) will result in many negative impacts. The impact of pesticides on people who are constantly exposed can cause nervous disorders, liver disorders, hormonal system disorders, and increased blood pressure. Riskesdas 2018 stated that the incidence of hypertension tends to occur more often in people who work as farmers, namely 36.1%. Hypertension can cause complications including heart failure, stroke, kidney damage and vision damage. Causal factors related to increased blood pressure due to exposure to pesticides include not using complete PPE, working period as a farmer, frequency of pesticide spraying and pesticide spraying techniques. The aim of this study was to determine the relationship between exposure to pesticides in terms of use of PPE and the incidence of hypertension in farmers in Sumowono District. The research design was observational analytic with a cross sectional approach. The population used was all vegetable farmers in Losari Village, Sumowono District with a sample of 100 respondents taken using the quota sampling technique. Data on PPE use was collected using a questionnaire and blood pressure using a digital blood pressure monitor, then analyzed using the Chi Square test. The results of the study showed that there was no relationship between the use of PPE and the incidence of hypertension ((p = 0,117; PR = 1,273; 95% CI = 0,969-1,673).)</em><em>. So it can be concluded that the use of PPE was not proven to have a relationship with the incidence of hypertension.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK </strong></p> <p> Pemakaian produk pestisida pada pertanian dapat meningkatkan kualitas maupun kuantitas tanaman yang dihasilkan. Pestisida memiliki sifat racun selektif, yaitu membunuh parasit dan hama ataupun serangga pembawa penyakit. Mekanisme pada saat penyemprotan pestisida yang tidak memenuhi aturan seperti tidak menerapkan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) akan mengakibatkan banyak dampak buruk. Dampak pestisida pada orang-orang yang selalu terpapar dapat menyebabkan gangguan syaraf, gangguan hati, gangguan system hormon, dan kenaikan tekanan darah. Riskesdas tahun 2018 menyatakan bahwa kejadian hipertensi cenderung banyak terjadi pada masyarakat dengan pekerjaan sebagai petani yaitu sebesar 36,1%. Penyakit hipertensi dapat menimbulkan komplikasi diantaranya payah jantung, stroke, kerusakan ginjal dan kerusakan penglihatan. Faktor penyebab yang berhubungan dengan kenaikan tekanan darah akibat paparan pestisida yaitu tidak menggunakan APD dengan lengkap, masa kerja menjadi petani, frekuensi penyemprotan pestisida dan teknik penyemprotan pestisida. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara paparan pestisida yang ditinjau dari penggunaan APD dengan kejadian hipertensi pada petani di Kecamatan Sumowono. Desain penelitian adalah analitik observasional dengan pendekatan <em>cross sectional. </em>Populasi yang digunakan adalah seluruh petani sayur yang berada di Desa Losari, Kecamatan Sumowono dengan sampel sebanyak 100 responden yang diambil dengan teknik <em>quota sampling</em>. Data penggunaan APD dikumpulkan dengan kuesioner dan tekanan darah menggunakan tensimeter digital, selanjutnya dianalisis menggunakan uji <em>Chi Square</em>. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara penggunaan APD dengan kejadian hipertensi (p = 0,117; RP = 1,273; 95% CI = 0,969-1,673). Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan APD tidak terbukti memiliki hubungan dengan kejadian hipertensi.</p> Avida Noor Hidayah Yuliaji Siswanto Andini Dyah Novita Sari Annisa Putri Heryanda Dwi Pamuji Sulistiono Copyright (c) 2024 Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2024-01-28 2024-01-28 6 1 13 19 10.35473/proheallth.v6i1.2670 Pengaruh Pengetahuan, Sikap, dan Dukungan dari Keluarga Terhadap Kepatuhan Pasien TB Paru dalam Menelan Obat Anti Tuberkulosis di Wilayah Kerja Puskesmas Kedokanbunder Indramayu https://jurnal.unw.ac.id/index.php/PJ/article/view/2640 <p><em>Pulmonary Tuberculosis (Pulmonary TB) is still a global concern. Indonesia is ranked third in the world with the highest cases of pulmonary TB. Compliance with swallowing Anti-Tuberculosis Drugs (OAT) is very necessary to reduce the number of Pulmonary TB cases and the number of Multi Drug Resistant Tuberculosis (MDR TB). MDR TB is a crisis for public health and security, where in 2020 only 1 in 3 people will be able to access treatment. There were 33 MDR cases in Indramayu Regency. One of the health centers with the highest number of MDR cases and the highest number of pulmonary TB sufferers is the Kedokanbunder Health Center. Based on a preliminary study on ten (10) pulmonary TB sufferers, it is known that 5 pulmonary TB sufferers swallow OAT irregularly. Several factors that influence the compliance of pulmonary TB sufferers in taking OAT are knowledge, attitude and support from the family. The aim of the research was to determine the influence of knowledge, attitudes and support from the family on the compliance of pulmonary TB sufferers in swallowing OAT in the working area of the Kedokanbunder Community Health Center, Indramayu Regency. The type of research carried out was analytical research with a transversal or cross-sectional approach, the population was all pulmonary TB sufferers and the sample was all 80 pulmonary TB sufferers. The collection tool uses a list of questions in the form of a questionnaire. Data analysis was carried out Univariate, Bivariate and Multivariate. Bivariate analysis uses the chi-square test and Multivariate analysis uses logistic regression. Based on the research results, it was found that knowledge influenced compliance of pulmonary TB sufferers in swallowing OAT (p-value 0.007), attitude influenced compliance of pulmonary TB sufferers in swallowing OAT (p-value 0.001), and support from family influenced compliance of pulmonary TB sufferers in swallowing OAT (p-value 0.013). Support from family is the most dominant factor influencing compliance of pulmonary TB sufferers in taking OAT (OR=4.142). There is a need for selective selection of PMOs, as well as dissemination of information through broadcast messages about pulmonary TB disease via WhatsApp.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p> Penyakit Tuberkulosis Paru (TB Paru) sampai sekarang masih menjadi perhatian dunia. Negara Indonesia menduduki peringkat ketiga dunia dengan kasus TB Paru tertinggi. Kepatuhan menelan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) sangat diperlukan untuk menurunkan angka kasus TB Paru dan angka <em>Multi Drug Resistan</em> Tuberkulosis (MDR TB). MDR TB merupakan krisis bagi keamanan dan kesehatan masyarakat, dimana pada tahun 2020 hanya 1 dari 3 orang yang dapat mengakses pengobatan. Kasus MDR di Indramayu sebanyak 33 kasus. Salah satu Puskesmas dengan kasus MDR tinggi dan Pasien TB Paru tertinggi adalah Puskesmas Kedokanbunder. Berdasarkan studi pendahuluan pada sepuluh (10) Pasien penyakit TB Paru, diketahui bahwa 5 Pasien penyakit TB Paru menelan OAT secara tidak teratur. Beberapa faktor yang memengaruhi kepatuhan Pasien penyakit TB Paru dalam menelan OAT adalah pengetahuan, sikap dan dukungan dari keluarga. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pengetahuan, sikap dan dukungan dari keluarga terhadap kepatuhan Pasien TB Paru dalam menelan OAT di wilayah kerja Puskesmas Kedokanbunder Indramayu. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik dengan pendekatan transversal atau potong lintang, populasinya adalah semua Pasien TB Paru dan sampelnya adalah semua Pasien penyakit TB Paru yang berjumlah 80 orang. Alat pengumpul menggunakan daftar pertanyaan dalam bentuk kuesioner. Analisis data dilakukan secara <em>Univariate</em>, <em>Bivariate, </em>dan<em> Multivariate</em>. Analisis <em>Bivariate</em> menggunakan uji <em>chi-square </em>dan analisis <em>Multivariate</em> menggunakan regresi logistik. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil bahwa pengetahuan memengaruhi kepatuhan Pasien TB Paru dalam menelan OAT (<em>p-value </em>0,007), sikap memengaruhi kepatuhan Pasien TB Paru dalam menelan OAT (<em>p-value </em>0,001), dan dukungan dari keluarga memengaruhi kepatuhan Pasien TB Paru dalam menelan OAT (<em>p-value </em>0,013). Dukungan dari keluarga adalah faktor paling dominan yang memengaruhi kepatuhan Pasien TB Paru dalam menelan OAT (OR=4,142). Perlu adanya pemilihan PMO secara selektif, serta penyebaran informasi melaui pesan siaran atau broadcast tentang penyakit TB Paru melalui <em>WhatsApp</em>.</p> Setyo Dwi Widyastuti Idham Latif Annisa Waliyya Sabila Copyright (c) 2024 Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2024-01-28 2024-01-28 6 1 20 27 10.35473/proheallth.v6i1.2640 Hubungan Paparan Pestisida Berdasarkan Lama, Frekuensi dan Waktu Penyemprotan Pestisida Terhadap Tekanan Darah pada Petani di Desa Sumowono Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang https://jurnal.unw.ac.id/index.php/PJ/article/view/2981 <p><em>Sumowono is a sub-district in Semarang Regency, Central Java, Indonesia. This sub-district is approximately 24 km from the capital city of Semarang Regency. Sumowono District is widely known among the people of Central Java because it is an area that produces vegetables, flowers, fruit and various plantation products. In an effort to improve the quality of agricultural products, farmers often use pesticides as an effort to reduce losses due to plant pests. These efforts make it difficult to separate farmers and pesticides. The aim of this research is to determine the relationship between length, frequency and time of pesticide spraying and blood pressure in farmers in Sumowono District. This research is an observational analytical research with a cross sectional design. The population used was farmers using pesticides in Sumowono District with a sample of 100 respondents. The sampling technique in this research used a simple random sampling method. With the research results, it was found that the P value was 0.821 &gt; 0.05, so H0 was accepted, meaning there was no relationship between the duration of pesticide spraying and blood pressure. The P value of the frequency of pesticide spraying is 0.737 &gt; 0.05, so H0 is accepted, meaning there is no relationship between the frequency of pesticide spraying and blood pressure. blood pressure. Thus, it can be concluded that there is no relationship between the duration of spraying, the frequency of spraying and the time of pesticide spraying with the incidence of blood pressure in farmers in Sumowono District.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK </strong></p> <p> Sumowono adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan ini berjarak sekitar 24 Km dari ibu kota Kabupaten Semarang. Kecamatan Sumowono dikenal luas di kalangan penduduk Jawa Tengah karena merupakan kawasan penghasil sayur mayur, bunga-bungaan, buah-buahan, dan aneka hasil perkebunan. Upaya untuk meningkatkan mutu hasil produk pertanian, petani sering menggunakan pestisida sebagai salah satu upaya untuk mengurangi kerugian akibat hama tanaman. Upaya tersebut menyebabkan petani dan pestisida menjadi sulit untuk dipisahkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara lama, frekuensi dan waktu penyemprotan pestisida dengan tekanan darah pada petani di Kecamaatan Sumowono. Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan rancangan <em>Cross Sectional</em>. Populasi yang digunakan adalah petani pengguna pestisida di Kecamatan Sumowono dengan sampel sebanyak 100 responden. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan metode simple random sampling. Dengan hasil penelitian didapatkan nilai P value 0,821 &gt; 0,05 maka H<sub>0</sub> diterima artinya tidak ada hubungan antara lama penyemprotan pestisida dengan tekanan darah. Nilai P value frekuensi penyemprotan pestisida 0,737 &gt; 0,05 maka H<sub>0</sub> diterima artinya tidak ada hubungan antara frekuensi penyemprotan pestisida dengan tekanan darah dan nilai <em>p</em>-<em>value</em> waktu penyemprotan pestisida 0,913 &gt; 0,05 maka H<sub>0</sub> diterima artinya tidak ada hubungan antara waktu penyemprotan pestisida dengan tekanan darah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara lama penyemprotan, frekuensi penyemprotan dan waktu penyemprotan pestisida dengan kejadian tekanan darah pada petani di Kecamatan Sumowono.</p> Kartika Dian Pertiwi Ita Puji Lestari Raid Fachri Labib Hasna Nafiza Zalfa Nursuwaibah Fadhilla Viola Nita Copyright (c) 2024 Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2024-01-28 2024-01-28 6 1 28 34 10.35473/proheallth.v6i1.2981 Pengetahuan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) terhadap Kejadian Diare pada Remaja https://jurnal.unw.ac.id/index.php/PJ/article/view/2886 <p><em>Clean and Healthy Living Behavior (PHBS) is all health behavior carried out with awareness so that family or family members can help themselves in the health sector and can play an active role in health activities in the community (Proverawati &amp; Rahmawati 2016). Initial survey results: 75% of students at SD 003 Bengkong, Batam City still lack knowledge about PHBS and do not maintain personal and environmental cleanliness. PHBS students' knowledge of washing hands, using toilets, exercising regularly, shampooing hair will prevent diarrhea. This research was conducted with the aim of finding out the level of knowledge of class IV students at SD 003 Bengkong, Batam City regarding PHBS. This research method is survey-analytic with a cross-sectional approach. The population in this study was all 112 class VI students at SD 003 Bengkong, Batam City. The sampling technique in this research was total sampling, namely all class VI students at SD 003 Bengkong, Batam City, totaling 112 students. Data collection was carried out using a questionnaire. Chi-square test data analysis. The research results show that there is a relationship between PHBS knowledge and the incidence of diarrhea in adolescents with a value of p = 0.000. The research results show that there is an influence of knowledge of clean and healthy living behavior (PHBS) on the incidence of diarrhea in adolescents, so it is hoped that teachers and parents can help children implement clean and healthy living behavior (PHBS) at school or at home</em></p> <p><strong>ABSTRAK </strong></p> <p> Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Hasil Survey awal 75% siswa SD 003 Bengkong Kota Batam pengetahuan tentang PHBS masih kurang dan kurang menjaga keberishan pribadi maupun lingkungan. Pengetahuan siswa PHBS dalam mencuci tangan , memakai jamban, olahraga teratur, keramas akan terhindar dari kejadian diare. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pengetahuan siswa kelas IV di SD 003 Bengkong Kota Batam tentang PHBS. Metode penelitia ini survey-analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VI SD 003 Bengkong Kota Batam sebanyak 112 siswa. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah total sampling yakni seluruh siswa kelas VI SD 003 Bengkong Kota Batam yang berjumlah sebanyak 112 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analissi data uji <em>chi-square</em>. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan PHBS terhadap kejadian diare pada remaja dengan nilai p= 0,000. Hasil penelitian bahwa ada pengaruh pengetahuan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) dengan kejadian diare pada remaja sehingga diharapkan kepada guru dan orang tua agar dapat membantu anak dalam melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) saat di sekolah ataupun di rumah.</p> Rici Gusti Maulani Triveni Millia Anggaraini Copyright (c) 2024 Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2024-01-28 2024-01-28 6 1 35 40 10.35473/proheallth.v6i1.2886 Servqual dalam Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien Pengguna JKN di Puskesmas Karangrayung https://jurnal.unw.ac.id/index.php/PJ/article/view/2702 <p><em>The harmony of sustainable and integrated services at community health centers is a quality in health services that can increase the level of public health. The quality of Puskesmas services appears to be not optimal because services are still received late. Patients’ perceptions of the quality of health services starting from the needs and expectations of the community appear to be lacking, so the quality of services provided by the Karangrayung Community Health Center needs to be researched. The service quality approach in service marketing research that was developed and popular is used as a reference in this research, namely identifying 5 components (servqual) in service quality. This research aims to determine the description of the 5 components of patient satisfaction in service quality services, namely reliability, responsiveness, assurance, empathy, tangibles for JKN users at the Karangrayung Community Health Center in 2023. With this type of quantitative descriptive research conducted from May to July 2023. Conclusion The sample using a purposive sampling technique was 100 respondents. Data analysis used Univariate analysis of variables, namely patient satisfaction with JKN users</em> <em>from 5 (five) dimensions. The results of research on JKN patient satisfaction from 5 dimensions, namely Reliability (reliability) 80 patients (80%), Responsiveness (responsiveness) 80 patients (80%), Assurance (guarantee) 83 patients (83%), Empathy (empathy) 75 patients (75%), Tangible (physical evidence) was 86 patients (86%). So it was concluded that the majority of respondents stated that health services at the Karangrayung Community Health Center for patients using JKN were satisfied and served well.</em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p> Keselarasan pelayanan yang berkesinambungan dan terintegrasi di puskesmas merupakan kualitas dalam pelayanan kesehatan yang dapat terjadi peningkatan pada derajat kesehatan terhadap kesehatan masyarakat. Layanan Puskesmas yang berkualitas terlihat belum maksimal dikarenakan masih didapatkan pelayanan yang terlambat. Persepsi pasien terhadap kualitas pelayanan kesehatan dimulai dari kebutuhan dan harapan masyarakat yang didapat terlihat kurang, sehingga mutu pelayanan yang telah diselenggarakan oleh Puskesmas Karangrayung perlu diteliti. Pendekatan kualitas pelayanan dalam riset pemasaran jasa yang dikembangkan dan popular dijadikan sebagai acuan dalam penelitian ini yaitu mengidentifikasi 5 komponen <em>(servqual</em>) dalam kualitas pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui diskripsi dari 5 komponen kepuasan pasien dalam <em>servquel</em> kualitas pelayanan yaitu <em>reliability, responsiveness, assurance, emphaty, tangibles</em> pada pengguna JKN di Puskesmas Karangrayung tahun 2023. Dengan jenis penelitian deskriptif kuantitatif yang dilakukan pada bulan Mei sampai Juli tahun 2023. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling sebanyak 100 responden. Analisis data yang digunakan analisi Univariat dari variabel yaitu kepuasan pasien pengguna JKN dari 5 (lima) dimensi. Hasil penelitian kepuasan pasien JKN dari 5 demensi yaitu Reliability (kehandalan) 80 pasien (80%), Responsiveness (daya tanggap) 80 pasien (80%), Assurance (jaminan) sebanyak 83 pasien (83%), Empathy (empati) sebanyak 75 pasien (75%), Tangible (bukti fisik) sebanyak 86 pasien (86%). Maka disimpulkan bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa pelayanan kesehatan di Puskesmas Karangrayung pada pasien pengguna JKN merasa puas dan dilayani dengan sudah baik.</p> Sri Rahayu Nasrawati Copyright (c) 2024 Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2024-01-28 2024-01-28 6 1 41 47 10.35473/proheallth.v6i1.2702 Rancangan Media Flash Card Tentang Pentingnya Minum Air Putih Pada Siswa MI Hidayatul Athfal Gedang Anak https://jurnal.unw.ac.id/index.php/PJ/article/view/2977 <p><em>Currently, 1 in 4 children in Indonesia still don't drink enough. Based on research, more than 30 percent of the drinks consumed by children are not water. In this era, many sweet and colored drinks have emerged and are sold in school environments. Providing education or knowledge about the importance of drinking water is very important to change water drinking behavior. Therefore, researchers are interested in designing health education media, namely flash card media about the importance of drinking water for the body. The aim of this research is to produce a flash card media draft about the importance of drinking water for elementary school students at MI Hidayatul Athfal Gedang Anak. This research uses a qualitative method with a health promotion media development model in the form of P-Process. The informants in the research were 12 class V students of Mi Hidayatul Athfal Gedang Anak as well as material experts and media experts who were taken using purposive sampling. Data collection was carried out using interviews and Focus Group Discussions (FGD) in January-February 2023 with validation tests by material experts and media experts. Based on the results of qualitative data analysis of the need to design flash card media as well as assessments by material experts and media experts, the resulting design is in the very good category in every aspect of its assessment, so that flash cards are suitable for use as health promotion media in order to increase water drinking behavior in children.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p> Saat ini 1 dari 4 anak di Indonesia masih kurang minum. Berdasarkan penelitian minuman yang dikonsumsi anak-anak lebih dari 30 persen bukan air putih. Di era sekarang banyak bermunculan minuman manis dan berwarna dan dijual di lingkungan s sekolah. Pemberian edukasi atau pengetahuan pentingnya minum air putih sangat penting untuk merubah perilaku minum air putih. Maka dari itu peneliti tertarik untuk merancang media pendidikan kesehatan yaitu media <em>flash card</em> tentang pentignya minum air putih bagi tubuh. Tujuan dari penelitian ini yaitu menghasilkan draft media <em>flash card</em> tentang pentingnya minum air putih pada siswa sekolah dasar di MI Hidayatul Athfal Gedang Anak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan model pengembangan media promosi kesehatan berupa <em>P-Process</em>, Populasi penelitian ini adalah Siswa MI Hidayatul Athfal. Sampel yang menjadi informan pada penelitian yaitu 12 siswa kelas V Mi Hidayatul Athfal Gedang Anak serta ahli materi dan ahli media yang diambil secara <em>purposive sampling</em>. Pengumpulan data dilakukan menggunakan wawancara dan <em>Focus Group Discussion</em> (FGD) pada bulan Januari-Februari 2023 dengan uji validasi oleh ahli materi dan ahli media. Berdasarkan hasil analisis data kualitatif kebutuhan untuk merancang media <em>flash card</em> serta penilaian oleh ahli materi dan ahli media, rancangan yang dihasilkan masuk dalam kategori sangat baik pada setiap aspek penilaiannya, sehingga <em>flash card</em> layak digunakan sebagai media promosi kesehatan dalam rangka meningkatkan perilaku minum air putih pada anak-anak.</p> Titania Ayu Patricia Heri Sugiarto Sigit Ambar Widyawati Sri Wahyuni Copyright (c) 2024 Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2024-01-28 2024-01-28 6 1 48 57 10.35473/proheallth.v6i1.2977 Hubungan Antara Perilaku Penggunaan Pestisida dengan Kejadian Anemia pada Petani di Desa Candirejo https://jurnal.unw.ac.id/index.php/PJ/article/view/2967 <p><em>The use of pesticides is carried out by farmers as an effort to control pests and plant diseases. The use of pesticides in agriculture can improve the quality and quantity of crops produced. Long-term exposure to pesticides can increase the risk of chronic health problems. Pesticides contain strong chemicals that, if continuously exposed, can interfere with the production of red blood cells in the body. Pesticides that enter the human body can cause poisoning and various health problems, one of which is anemia. The purpose of this study was to determine the relationship between pesticide use behavior and the incidence of anemia among farmers in Candirejo Village. This research is quantitative with cross sectional design. The population used was all farmers in Candirejo Village with a sample of 30 respondents, taken using purposive sampling technique. Data were collected by questionnaire and Easy Touch GCHb, analyzed using Chi Square test and Fisher's Exact test. The results of the analysis showed that there was a relationship between the use of PPE and anemia (p=0.001), there was no relationship between the frequency of spraying and anemia (p=0.300), there was no relationship between the length of spraying and anemia (p=0.439) and there was no relationship between spraying time and anemia (p=0.682). There is a relationship between the use of PPE and the incidence of anemia and there is no relationship between the frequency, duration and time of spraying with anemia.'</em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p> Penggunaan pestisida dilakukan oleh petani sebagai upaya mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Pemakaian pestisida pada pertanian dapat meningkatkan kualitas maupun kuantitas tanaman yang dihasilkan. Paparan jangka panjang terhadap pestisida dapat meingkatkan risiko terjadinya gangguan kesehatan kronis. Pestisida mengandung bahan kimia yang kuat, jika terpapar terus-menerus, dapat mengganggu produksi sel darah merah dalam tubuh. Pestisida yang masuk ke dalam tubuh manusia dapat menyebabkan keracunan dan berbagai gangguan kesehatan, salah satunya adalah anemia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara perilaku penggunaan pestisida dengan kejadian anemia pada petani di Desa Candirejo. Penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan <em>cross sectional</em>. Populasi yang digunakan adalah seluruh petani di Desa Candirejo dengan sampel sebanyak 30 responden diambil menggunakan teknik <em>purposive sampling</em>. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan <em>Easy Touch</em> GCHb, dianalisis menggunakan uji <em>Chi Square </em>dan uji <em>Fisher’s Exact</em>. Hasil analisis menunjukkan ada hubungan antara penggunaan APD dengan anemia (p=0,001), tidak ada hubungan antara frekuensi penyemprotan dengan anemia (p=0,300), tidak ada hubungan antara lama penyemprotan dengan anemia (p=0,439) dan tidak ada hubungan antara waktu penyemprotan dengan anemia (p=0,682). ada hubungan antara penggunaan APD dengan kejadian anemia serta tidak ada hubungan antara frekuensi, lama dan waktu penyemprotan dengan anemia.</p> Sri Lestari Alfan Afandi Annisa Putri Heryanda Avida Noor Hidayah Copyright (c) 2024 Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2024-01-28 2024-01-28 6 1 58 64 10.35473/proheallth.v6i1.2967 Pengaruh Media Audio Visual terhadap Peningkatan Pengetahuan Seputar HIV / AIDS https://jurnal.unw.ac.id/index.php/PJ/article/view/2982 <p><em>According to data from the Executive Report on the Development of HIV AIDS and Sexually Transmitted Infectious Diseases (PIMS) for the first quarter of 2022, Central Java Province is in 3rd place in the five provinces with the highest number of AIDS, namely 14,617 cases. There is no cure for HIV/AIDS infection, resulting in an increase in HIV/AIDS cases every year which will have an impact on increasing morbidity and mortality rates, as well as having an impact on psychological and social problems. Therefore, promotive and preventive efforts are needed to introduce the wider community, especially the adolescent age group, about the dangers, prevention and control of HIV AIDS. One way to deliver education and health promotion about HIV AIDS is by using audio-visual media. This research aims to determine the effectiveness of using audiovisual media in increasing knowledge about HIV/AIDS. The type of research used is quantitative research with a Quasi Experimental research design using a Google form Pre-test and Post-test questionnaire with a Control Group Design approach. The research results showed that the age characteristics of the majority of respondents were less than 20 years old with a total of 250 people and the majority were female, 252 people. The average knowledge of students before and after being given health promotion through audiovisual media about HIV/AIDS in the experimental group showed p value (0.000) &lt; α (0.05), meaning that there was a significant difference between the average knowledge of students before and after being given health promotion through audiovisual media about HIV/AIDS. Meanwhile, the control group showed p value (0.897) &gt; α (0.05), meaning there was no significant difference between the average knowledge of students regarding HIV/AIDS. So it can be concluded that providing health promotion about HIV/AIDS through audiovisual media is effective in increasing students' knowledge about HIV/AIDS.</em></p> <p> </p> <p><strong>ABSTRAK </strong></p> <p> Menurut data Laporan Eksekutif Perkembangan HIV AIDS dan Penyakit Infeksi Menurlar Seksual (PIMS) Triwulan I Tahun 2022, Provinsi Jawa Tengah berada pada urutan ke-3 Lima Provinsi dengan jumlah AIDS terbanyak, yaitu sebanyak 14.617 kasus. Belum adanya obat untuk infeksi HIV/AIDS, mengakibatkan peningkatan kasus HIV/ AIDS setiap tahun akan berdampak terhadap terjadinya peningkatan angka kesakitan dan kematian, serta mempunyai dampak pada masalah psikologi dan sosial. Oleh sebab itu, dibutuhkan upaya promotif dan preventif untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas, khususnya pada kelompok usia remaja tentang bahaya, pencegahan, dan penanggulangan penyakit HIV AIDS. Salah satu cara penyampaian edukasi dan promosi kesehatan seputar HIV AIDS adalah dengan cara menggunakan media audio visual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penggunaan media audiovisual dalam meningkatkan pengetahuan seputar HIV/AIDS. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian adalah <em>Quasi Eksperimental</em> menggunakan kuesioner google form <em>Pre-test</em> dan <em>Post-test </em>dengan dengan pendekatan <em>Control Group Design</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik usia responden mayoritas berada pada usia kurang dari 20 taun dengan jumlah 250 orang dan mayoritas berjenis kelamin perempuan sebanyak 252 orang. Rata-rata pengetahuan mahasiswa/i sebelum dan sesudah diberikan promosi kesehatan melalui media audiovisual tentang HIV/AIDS pada kelompok eksperimen menunjukkan <em>p value </em>(0,000) &lt; α (0,05), artinya ada perbedaan yang signifikan antara rerata pengetahuan mahasiswa/i sebelum dan sesudah diberikan promosi kesehatan melalui media audiovisual tentang HIV/AIDS. Sementara pada kelompok kontrol menunjukkan <em>p value</em> (0,897) &gt; α (0,05), artinya tidak ada perbedan yang signifikan antara rerata pengetahuan mahasiswa/i mengenai HIV/AIDS. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian promosi kesehatan tentang HIV</p> Sri Wahyuni Copyright (c) 2024 Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2024-01-28 2024-01-28 6 1 65 69 10.35473/proheallth.v6i1.2982