https://jurnal.unw.ac.id/index.php/SCJ/issue/feed Sports Collaboration Journal 2025-02-01T09:21:32+00:00 Nur Amin [email protected] Open Journal Systems <div class="body"> <div class="description"> <div style="border: 2px #444F71 solid; padding: 3px; background-color: #f0ffff; text-align: left;"> <ol> <li class="show">Nama Jurnal: Sports Collaboration Journal</li> <li class="show">Singkatan: SCJ</li> <li class="show">Frekuensi: -</li> <li class="show">ISSN: Print - | Online 3025-6275</li> <li class="show">Editor in Chief:Nur Amin</li> <li class="show">DOI: 10.35473/SCJ</li> <li class="show">Akreditasi : -</li> <li class="show">Penerbit: Universitas Ngudi Waluyo Program Studi IKOR</li> </ol> </div> <p>Sports Collaboration Journal</p> </div> </div> https://jurnal.unw.ac.id/index.php/SCJ/article/view/3218 ANALISIS INDEKS MASSA TUBUH (IMT) ATLET BOLA BOLI TUNAS PANATAYUDHA USIA 16-18 TAHUN 2024-06-19T05:38:50+00:00 Fauzi Shaputra Husin [email protected] Ilaika Al Quratu Aini [email protected] Moh. Supriyadi [email protected] Habibi Hadi Wijaya [email protected] Iha Nursolihah [email protected] Maha Dewi Afifah Nurhadi [email protected] <p><em>Body Mass Index (BMI) is a common measure used to assess a person's nutritional status. In sports such as volleyball, BMI is an important factor in supporting the game. This study aims to analyze the nutritional status of adolescent volleyball athletes. This study used an observational approach involving 50 adolescent volleyball athletes from various clubs. The nutritional status of children aged 16-18 years can be known based on the results of anthropometric measurements of Body Weight (BB) and Height (TB) according to age (TB/A), and Body Mass Index according to age (BMI/A). Data were analyzed descriptively using SPSS. The results of the analysis showed that there were 35 (70%) athletes with a normal nutritional status category and 15 (30%) athletes with an obese nutritional status. The conclusion of this study is that most athletes have normal nutritional status, but there are still athletes with obese nutritional status</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah ukuran umum yang digunakan untuk menilai status gizi seseorang. Dalam olahraga seperti bola voli, IMT merupakan faktor penting dalam menunjang permainan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis status gizi atlet bola voli remaja. Penelitian ini menggunakan pendekatan observasional dengan melibatkan 50 atlet bola voli remaja dari berbagai klub. Status gizi anak umur 16-18 tahun dapat diketahui dengan berdasarkan hasil pengukuran antopometri Berat Badan (BB) dan Tinggi Badan (TB) menurut umur (TB/U), dan Indeks Massa Tubuh menurut umur (IMT/U). Data dianalisis secara deskriptif menggunakan SPSS. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat atlet dengan kategori status gizi normal sebanyak 35 (70%) orang dan kategori gemuk sebanyak 15 (30%) orang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar atlet memiliki status gizi normal, akan tetapi masih terdapat atlet dengan status gizi gemuk</p> 2024-12-28T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 https://jurnal.unw.ac.id/index.php/SCJ/article/view/3350 LATIHAN FISIK MALAM HARI BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN MOOD ATLET SILAT SMA N 1 PEGANDON 2024-08-05T05:01:18+00:00 Muhamad Warid Muqorrobin [email protected] Sahri [email protected] <p><em>Mood disorders are mental health problems that affect a person's emotional state. This is a disorder in which a person can experience extreme happiness, extreme sadness, or both for long periods of time. This study aims to investigate the relationship between evening physical exercise and mood disorders in martial arts athletes at SMA N 1 Pegandon. The research instrument used a questionnaire. The research sample consisted of 10 silat athletes who were randomly selected from the student population of SMA N 1 Pegandon. Data was collected through two main instruments: a questionnaire to measure the frequency, intensity and duration of physical exercise at night, as well as the FDMS to assess changes in mood before and after the training period. There was an influence of physical activity on mood in SMA N 1 PEGANDON Pesilat Athletes. This influence is 33.7%, while the remaining 58.1% is influenced by other factors. The results of the simple regression test show that the calculated r value (0.581) is greater than the r table (0.337), which indicates a significant relationship between physical activity (X) and mood (Y). From the regression analysis of variable X against Y, the equation Y = 87.238 - 410 is obtained. The constant value is 87.238. The X regression coefficient of -410 indicates that every 1% change in physical activity or FDMS values correlates with a decrease in mood of -410.</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Mood disorder atau gangguan mood adalah masalah Kesehatan mental yang akan memengaruhi keadaan emosi seseorang. Ini adalah gangguan dimana sesorang bisa mengalami kebahagiaan yang sangat ekstrem, kesedihan ekstrem, atau keduanya dalam waktu lama. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi hubungan latihan fisik malam hari berhubungan dengan gangguan mood atlet silat SMA N 1 Pegandon. Instrumen penelitian menggunakan angket kuesioner. Sampel penelitian terdiri dari 10 atlet silat yang secara acak dipilih dari populasi siswa SMA N 1 Pegandon. Data dikumpulkan melalui dua instrumen utama: kuesioner untuk mengukur frekuensi, intensitas, dan durasi latihan fisik malam hari, serta FDMS untuk menilai perubahan mood sebelum dan setelah periode latihan terdapat pengaruh aktivitas fisik terhadap suasana hati pada Atlet Pesilat SMA N 1 PEGANDON. Pengaruh tersebut sebesar 33,7%, sementara 58,1% sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Hasil uji regresi sederhana menunjukkan bahwa nilai r hitung (0.581) lebih besar dari r tabel (0.337), yang mengindikasikan adanya hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik (X) dan suasana hati (Y). Dari analisis regresi variabel X terhadap Y, diperoleh persamaan Y = 87,238 - 410X. Nilai konstanta adalah 87,238. Koefisien regresi X sebesar -410 menunjukkan bahwa setiap perubahan 1% dalam nilai aktivitas fisik atau FDMS berkorelasi dengan penurunan suasana hati sebesar -410.</p> 2024-12-29T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 https://jurnal.unw.ac.id/index.php/SCJ/article/view/3398 PROFIL KONDISI FISIK ATLET PENCAK SILAT DI PSHT RAYON KEMBANGAN KABUPATEN MAGELANG 2024-08-26T06:14:49+00:00 Alif Nur Wahid [email protected] Ika Nilawati [email protected] Fredy Eko Setiawan [email protected] Nur Amin [email protected] <p><em>Pencak Silat is a product of Indonesian society and part of the people's culture. therefore the culture produced is the culture of society. Community culture is a culture of mutual cooperation, kinship, unity, unity, harmony and social tolerance. Physical condition is the most important basic requirement for optimal performance. Physical conditioning exercises are designed in stages to develop optimal physical conditioning. It is difficult to perform optimally if your physical condition is not good. The research used is quantitative descriptive research with a cross-sectional design, one of the characteristics is that there is no hypothesis and the information collected is presented. This research was conducted at the PSHT Rayon Kembangan training ground RT 03 RW 16 Sumberrejo Kembangan Magelang with a population of 15 athletes. The instrument used by researchers is the TKJI measurement for ages 16-18 years. The results of measuring the physical condition profile of pencak silat athletes at PSHT Rayon Kembangan have obtained results from arm muscle strength tests for male athletes in the good category with a percentage of 20.0% and for female athletes in the moderate category with a percentage of 33.4%. In terms of abdominal muscle strength, male athletes are in the good category with a percentage of 13.3% and female athletes are in the medium category with a percentage of 6.6%. The flexibility test for male athletes is in the medium category with a percentage of 26.6% and for female athletes in the medium category with a percentage of 20.0%. The speed test for male athletes was in the poor category with a percentage of 66.6% and in the poor category with a percentage of 33.33%. The coordination test for male athletes was in the very good category with a percentage of 46.6% and for female athletes in the very good category with a percentage of 26.6%. The power test for male athletes is in the very good category with a percentage of 66.6% and for female athletes is in the very good category with a percentage of 33.33%. The endurance test for male athletes is in the medium category with a percentage of 13.3% and for female athletes in the medium category with a percentage of 20.0%. Based on the results, it can be concluded that the pencak silat athletes at PSHT Rayon Kembangan have quite good physical condition because there are still several test and measurement components that still do not meet the TKJI standards for ages 16-18 years. </em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Pencak Silat merupakan produk masyarakat Indonesia dan bagian dari budaya masyarakat. oleh karena itu budaya yang dihasilkan adalah budaya masyarakat. Budaya masyarakat adalah budaya gotong royong, kekeluargaan, persatuan, kesatuan, kerukunan, dan toleransi sosial. Kondisi fisik merupakan syarat dasar terpenting untuk performa optimal. Latihan pengkondisian fisik dirancang secara bertahap untuk mengembangkan pengondisian fisik yang optimal. Sulit untuk tampil maksimal jika kondisi fisik tidak bagus. Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain crossectional, salah satu cirinya adalah tidak ada Hipotesis dan informasi yang dikumpulkan disajikan Penelitian ini di lakukan ditempat latihan PSHT Rayon Kembangan RT 03 RW 16 Sumberrejo Kembangan Magelang dengan populasi 15 atlet. Dalam penelitian ini menggunakan instrumen dengan serangkaian tes dan kondisi pengukuran fisik dengan standar TKJI berusia 16 sampai 18 tahun. Hasil pengukuran profil kondisi fisik atlet pencak silat di PSHT Rayon Kembangan telah diperoleh hasil dari tes kekuatan otot lengan pada atlet putra dalam kategori baik dengan presentase 20,0% dan pada atlet putri dalam kategori sedang dengan presentase 33,4%. Pada kekuatan otot perut pada atlet putra dalam kategori baik dengan presentase 13,3% dan pada atlet putri dalam kategori sedang dengan presentase 6,6%. Tes fleksibilitas pada atlet putra dalam kategori sedang dengan presentase 26,6% dan pada atlet putri dalam kategori sedang dengan presentase 20,0%. Tes kecepatan pada atlet putra dalam kategori kurang dengan presentase 66,6% dan kategori kurang dengan presentase 33,33%. Tes koordinasi pada atlet putra dalam kategori baik sekali dengan presentase 46,6% dan pada atlet putri dalam kategori baik sekali dengan presentase 26,6%. Tes power pada atlet putra dalam kategori baik sekali dengan presentase 66,6% dan pada atlet putri dalam kategori baik sekali dengan presentase 33,33%. Tes daya tahan pada atlet putra dalam kategori sedang dengan presentase 13,3% dan pada atlet putri dalam kategori sedang dengan presentase 20,0%. Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa atlet pencak silat di PSHT Rayon Kembangan memiliki kondisi fisik yang cukup baik karena masih ada beberapa komponen tes dan pengukuran yang masih belum memenuhi standar TKJI usia 16-18 tahun.</p> 2024-12-29T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 https://jurnal.unw.ac.id/index.php/SCJ/article/view/3605 KONSENTRASI DAN KEPERCAYAAN DIRI BERHUBUNGAN DENGAN HASIL TENDANGAN PENALTI ATLET SSB PSPS SEGERAN 2024-12-11T23:21:25+00:00 Anang Setiawan [email protected] Muhammad Zakky Mubarok [email protected] Ismail Marzuki [email protected] Seni Oktriani [email protected] <p><em>The penalty kick is a free kick given by the referee because one of the players commits a foul in the penalty box. Skills when handling the ball while playing are very important and if one day a penalty kick or penalty shootout occurs, the player must also have penalty kicking skills. Executing a penalty kick is not as easy as imagined because being a penalty kick executor requires concentration and confidence. The purpose of this study is to find out whether there is a relationship between Concentration and Confidence and the result of penalty kicks in a football game. The population in this study is SSB PSPS Segeran which totals 23 people. The sample used in this study was 23 PSPS Segeran players. The technique to be taken in this study uses a saturated sampling technique. In this study, the type of approach in the research method used is a descriptive method with a correlational design. In the concentration test, data was obtained in the hypothesis test 1 F calculated 3.59 with a P Value of &lt;0.05 which means that the data is significant. In the confidence test, data was obtained in the hypothesis test 1 F calculated 7.64 with a P Value of &lt;0.05 which means that the data is significant. Meanwhile, in the double regression test, the data F was calculated at 4.70 with a P Value of &lt;0.05 which means that the data is significant so that it can be concluded that concentration and confidence are related to the results of penalty kicks in football games</em></p> <p> </p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Tendangan penalti adalah tendangan bebas yang diberikan wasit dikarenakan salah satu pemain melakukan pelanggaran di dalam kotak penalti. Keterampilan saat mengolah bola saat bermain sangat penting dan apabila suatu saat terjadinya tendangan hukuman atau adu penalti maka pemain tersebut juga harus memiliki keterampilan menendang penalti. Mengeksekusi tendangan penalti tidak semudah yang dibayangkan karena menjadi eksekutor tendangan penalti perlu dibutuhkan konsentrasi dan rasa percaya diri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara Konsentrasi dan Kepercayaan Diri dengan hasil tendangan penalti dalam permainan sepak bola. Populasi dalam penelitian ini adalah SSB PSPS Segeran yang berjumlah 23 orang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemain PSPS Segeran yang berjumlah 23 orang. Teknik yang akan diambil dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh. Pada penelitian ini jenis pendekatan dalam metode penelitian yang digunakan metode deskriptif dengan desain korelasional. Pada tes konsentrasi diperoleh data pada uji hipotesis 1 F hitung 3,59 dengan P Value &lt;0,05 yang berarti data tersebut signifikan. Pada tes kepercayaan diri diperoleh data pada uji hipotesis 1 F hitung 7,64 dengan P Value &lt;0,05 yang berarti data tersebut signifikan. Sedangkan pada uji regresi ganda diperoleh data F hitung 4,70 dengan P Value &lt;0,05 yang berarti data tersebut signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa konsentrasi dan kepercayaan diri itu berhubungan dengan hasil tendangan penalti dalam permainan sepak bola.</p> 2024-12-29T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 https://jurnal.unw.ac.id/index.php/SCJ/article/view/3643 LATIHAN DRILL-SPIKE MEMBERIKAN PENGARUH TERHADAP HASIL KETEPATAN SMASH PADA ATLET UNIT KEGIATAN MAHASISWA BOLA VOLI UNIVERSITAS NGUDI WALUYO 2025-01-03T16:11:37+00:00 Bagas Imron [email protected] Ika Nilawati [email protected] Aristiyanto [email protected] Nur Amin [email protected] <p><em>The </em><em>Volleyball is a team game played by six people, to drop the ball into the opponent's area starting with a serve. The basic technique that must be mastered in playing volleyball is the smash, which requires good mastery and precision, and can be developed through drill-spike training. Identify the existing problem that Ngudi Waluyo University Volleyball Student Activity Unit athletes in Smashing are still in the deficient category, which is supported by facts on the field. The research used a cross-sectional design. The type of study applied was the effect of drill-spike training on smash accuracy results in athletes from the Volleyball Student Activity Unit at Ngudi Waluyo University. The information obtained by researchers is in the form of Pre-test, Treatment, and Post-test. The instruments used in this study include, for drill-spike using a target tool, cone. Measurements were carried out 10 times drill-spike from each athlete in 12 meetings, then the data obtained were recorded by the researcher according to the data obtained. For the accuracy of the smash, data collection was carried out by smashing 5 times for each athlete with a predetermined target.</em> <em>The results of the research showed that the smash accuracy of athletes from the Volleyball Student Activity Unit at Ngudi Waluyo University in the initial test (</em><em>pre-test</em><em>) had an average accuracy result of 6.9500. After being given treatment in the form of Drill-spike training (</em><em>p</em><em>ost-test</em><em>), there was an increase in smash accuracy results with an average of 18.1500, and there was an increase in smash accuracy of 161.1%. This conclusion is based on the results of the T–Test which shows the Sig value. (2-tailed) of .000 &lt; 0.05 which means there is an influence. This indicates that H0 is rejected, and H1 is accepted at the 95% confidence level.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Bola Voli merupakan jenis permainan tim yang dimainkan oleh enam orang, dengan tujuan menjatuhkan bola ke area lawan yang dimulai melalui pukulan servis. Teknik dasar yang harus dikuasai dalam permainan bola voli adalah smash, yang memerlukan penguasaan serta ketepatan yang baik, yang dapat dikembangkan melalui latihan <em>drill–spike</em>. Identifikasi masalah yang ada bahwa Atlet Unit Kegiatan Mahasiswa Bola Voli Universitas Ngudi Waluyo dalam melakukan smash masih dalam kategori kurang, yang didukung dengan fakta di lapangan. Penelitian menggunakan desain <em>crosssectional</em>, Jenis studi yang diterapkan yaitu pengaruh latihan <em>drill-spike</em> terhadap hasil ketepatan smash pada atlet Unit Kegiatan Mahasiswa Bola Voli Universitas Ngudi Waluyo. Pengumpulan informasi yang diperoleh peneliti berupa <em>pre–test</em>, treatment, dan <em>post–test</em>. instrumen dalam penelitian ini menggunakan dalam penelitian ini antara lain, untuk drill-spike menggunakan alat target sasaran, cone. Pengukuran dilakukan sebanyak 10 kali drill–spike dari setiap atlet dalam 12 kali pertemuan, kemudian data yang diperoleh dicatat oleh peneliti sesuai dengan data yang diperolehnya. Untuk ketepatan smash pengambilan data dilakukan dengan melakukan smash sebanyak 5 kali setiap atlet dengan target sasaran yang sudah di tentukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketepatan smash pada atlet Unit Kegiatan Mahasiswa Bola Voli Universitas Ngudi Waluyo tes awal (<em>pre–test</em>) memiliki hasil ketepatan dengan rata–rata 6.9500. Setelah diberikan treatmen berupa latihan <em>drill–spike</em> (<em>post–test</em>) terdapat peningkatan hasil ketepatan smash dengan rata–rata 18.1500, dan terjadi peningkatan ketepatan smash sebesar 161.1%. Kesimpulan ini didasarkan pada hasil Uji T–Test yang menunjukkan nilai Sig. (<em>2-tailed</em>) sebesar .000 &lt; 0.05 yang berarti terdapat pengaruh. Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak, dan H1 diterima pada tingkat kepercayaan 95%.</p> 2024-12-29T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025