Sports Collaboration Journal
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/SCJ
<div class="body"> <div class="description"> <div style="border: 2px #444F71 solid; padding: 3px; background-color: #f0ffff; text-align: left;"> <ol> <li class="show">Nama Jurnal: Sports Collaboration Journal</li> <li class="show">Singkatan: SCJ</li> <li class="show">Frekuensi: -</li> <li class="show">ISSN: Print - | Online 3025-6275</li> <li class="show">Editor in Chief:Nur Amin</li> <li class="show">DOI: 10.35473/SCJ</li> <li class="show">Akreditasi : -</li> <li class="show">Penerbit: Universitas Ngudi Waluyo Program Studi IKOR</li> </ol> </div> <p>Sports Collaboration Journal</p> </div> </div>Universitas Ngudi Waluyoen-USSports Collaboration Journal3025-6275STATUS GIZI TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN POWER OTOT TUNGKAI ATLET SEPAKBOLA PPLOP JAWA TENGAH
https://jurnal.unw.ac.id/index.php/SCJ/article/view/3725
<p><em>Body Mass Index or</em> <em>nutritional status can be used as a reference for whether a person's consumption pattern is sufficient or not. Athletes with a normal Body Mass Index can be interpreted as having an appropriate body composition and can support physical components, especially leg muscle power. This study aims to determine whether there is a relationship between nutritional status </em><em>with</em><em> leg muscle power of soccer athletes. This study </em><em>was</em><em> a correlation study with a cross-sectional design. The sample in this study were 15 PPLOP Central Java soccer athletes with a total sampling technique. The instruments used in this study include: Digital scales to weigh weight, microtoice to measure height and a diving board (vertical jump) to measure leg muscle power. All data obtained were analyzed</em><em> with</em><em> univariate</em> <em>and bivariate using SPSS. The results of this study were that there was no relationship between nutritional status and leg muscle power with a p value of 0.77 (> 0.05). The conclusion of this study is that there </em><em>was</em><em> no relationship between nutritional status and leg muscle power.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Indeks Massa Tubuh atau status gizi seseorang dapat dijadikan sebagai acuan pola konsumsi seseorang tercukupi atau tidak. Atlet dengan Indeks Massa Tubuh yang normal, dapat diartikan komposisi tubuh mereka sesuai dan dapat menunjang komponen fisik terutama power otot tungkai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara status gizi dengan power otot tungkai atlet sepakbola. Penelitian ini merupakan penelitian koreleasi dengan rancangan <em>crossectional</em>. Sampel dalam penelitian ini adalah atlet sepakbola PPLOP Jawa Tengah yang berjumlah 15 orang dengan teknik<em> total sampling</em>. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini antara lain: Timbangan digital untuk menimbang berat badan, <em>microtoice</em> untuk mengukur tinggi badan dan papan loncat (<em>vertical jump</em>) untuk mengukur power otot tungkai. Semua data yang diperoleh dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan SPSS. Hasil dari penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan power otot tungkai dengan nilai <em>p value</em> 0.77 (>0.05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara status gizi dengan power otot tungkai.</p>Ridwan Aditya PratamaTaufiq Hidayah
Copyright (c) 2025
2025-06-162025-06-16311410.35473/scj.v3i1.3725