ANALISIS NILAI KARAKTER PADA BUKU CERITA KISAH 1001 MALAM ABU NAWAS DAN ALADIN KARYA GIBRAN MAULANA
DOI:
https://doi.org/10.35473/dwijaloka.v2i4.1527Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh setiap cerita pada karya sastra diharapkan dapat mempengaruhi nilai anak. Nilai karakter yang dimaksud disini adalah Nilai karakter menggambarkan sikap dan perilaku dalam hubungan dengan Tuhan, diri sendiri, masyarakat dan alam sekitar. Pendidikan karakter secara psikologis harus mencakup dimensi penalaran berlandasan moral (moral reasoning), perasaan berlandasan moral. Pendidikan karakter secara psikologis harus mencakup dimensi penalaran berlandasan moral (moral reasoning), perasaan berlandasan moral. Dengan pembelajaran menggunakan analisis nilai karakter pada buku “Cerita Kisah 1001 Malam Abu Nawas dan Aladin karya Gibran Maulana†diharapkan dapat membentuk karakter peserta didik. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk mengkaji tentang apa saja nilai karakter yang terkandung dalam buku cerita “Cerita Kisah 1001 Malam Abu Nawas dan Aladin Karya Gibran Maulana†karena dalam perkembangan anak buku bacaan dapat mempengaruhi pembentukan karakter anak yang membaca. Hasil penelitian diperoleh   analisis nilai karakter pada buku cerita kisah 1001 Malam Abu Nawas diperoleh bahwa terdapat nilai religiusitas. Nilai religiusitas terlihat pada sikap Abu Nawas yang taat beribadah. Abu Nawas adalah seorang hamba yang selalu berdoa dan beribadah kepada Tuhannya. Sikap karakter lain yakni adanya kejujuran. Hal ini terlihat dari Abu Nawas yang selalu berusaha menyelesaikan pekerjaan yang diminta oleh Baginda Raja. Abu Nawas juga selalu dipercaya dalam segala ucapannya. Disamping itu, Abu Nawas adalah seorang pribadi yang tertib dengan peraturan. Hal ini terlihat dengan mematuhi segala peraturan Baginda Raja untuk dirinya. Sedangkan nilai karakter pada cerita Aladdin dapat dilihat pada sikap dapat dipercaya dalam tindakan. Aladdin berusaha menolong rakyat kecil dan miskin dengan memberikan bantuan kepada mereka dengan bantuan peri kecil. Hal ini merupakan bukti tanggung jawab Aladdin kepada orang-orang yang membutuhkan. Hasil wawancara dengan guru kelas IV, diperoleh bahwa buku cerita â€1001 Malam†merupakan buku cerita yang menggambarkan Abu Nawas dengan penokohan cerdik. Isi cerita Abu Nawas dengan tanggungjawabnya untuk menyelesaikan segala tugas yang diberikan Baginda Raja. Abu Nawas juga seseorang yang peduli kepada sesama dan bertanggung jawab. Pengguaan buku cerita dalam pembelajaran harus memperhatikan isi cerita serta nilai karakater yang disampaikannya. Saran dalam penelitian ini adalah diharapkan analisis ini dapat memberi motivasi bagi pembaca untuk mengadakan penelitian yang lebih mendalam, semoga bermanfaat bagi pembaca.
Kata Kunci: Nilai Karakter, Buku Cerita â€1001 Malam Abu Nawasâ€, â€Aladdinâ€
References
Gibran, M. (2018). Cerita Kisah 1001 Malam dan Aladin. Surabaya: Gemilang Utama.
Nurgiyantoro, B. (2007). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Semi, A. (1993). Metode Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa.
Sudjiman, P. (1987). Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya.
Sudarsono. (2008). Ilmu Filsafat Suatu Pengantar. Jakarta : Rineka Cipta
Suharianto, A.S. (1982). Dasar-dasar Teori Sastra. Surakarta: Widyaduta.
Sugiyono.(2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : CV. Alfabeta.
Published
Issue
Section
License
Copyright notice:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access)