PENGARUH MODEL TWO STAY TWO STRAY BARBANTU MEDIA POP UP TERHADAP KETERAMPILAN BERBAHASA PADA KELAS IV SD NEGERI 1 BULU JEPARA
DOI:
https://doi.org/10.35473/dwijaloka.v3i2.1760Abstract
Pendidikan diwajibkan dari usia dini dan diwajibkan harus tuntas dengan program pemerintah yaitu jenjang SD, SMP, sampai SMA. Kurikulum dalam pendidikan setiap waktu berubah mengikuti perkembangan zaman. sesuai dengan keadaan dan kondisi dari permasalahan yang terjadi di tiap instansi sekolah ataupun dari siswa itu sendiri. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Sejalan dengan perkembangan masyarakat dewasa ini, pendidikan banyak menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu hambatannya adalah rendahnya mutu pendidikan di negara ini, sehingga dengan adanya hambatan tersebut akan menjadikan sebuah tantangan bagi pengelola pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan di indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan ketrampilanberbahasa dengan menggunakan model two stay two stray dengan media pop up pigura pada siswa kelas IV di SD Negeri 1 Bulu Jepara. Model two stay two straydipilih dikarenakan pada dasarnya model tersebut kreatif dalam membantu mengembangkan potensi bercerita siswadengan media pop up pigura yang didalamnyaterdapatcerita. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 BuluJepara pada kelas IV dengan jumlah 27 peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuantitatif dengan menggunakan tes ketrampilanberbahasa. Desain yang digunakan penelitian adalah 0neGroup-Pretest-Posttest dan teknik analisis data yang dilakukan menggunakan statistika deskripsi kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkanbahwametode two stay two stray lebih efektif digunakan dalam pembelajaran ketrampilan berbahasa mapel Bahasa Indonesia dibandingkan dengan pembelajaran ketrampilan berbahasa mapel Bahasa Indonesia tanpa menggunakan metode two stay two stray pada siswa SD Negeri 1 Bulu Jepara. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil penghitungan uji homogenitas yang menyatakan bahwa nilai post test kelas ekperimen lebh tinggi disbanding dengan kelas control, adapaun nilai kelas ekperimen sebesar 83,89 sedangkan nilai control sebesar 75,52 artinya bahwa metode TSTS lebih efektif digunakan pada ketrampilan berbahasa mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Negeri 1 Bulu Jepara.References
Arifin, Z. (2016). Evaluasi Pembelajaran (Prinsip, Teknik, dan Prosedur), Cetakan
Kedelapan, Jakarta: Rosda Karya.
Basrowi & Suwandi. (2016). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta:Rineka Cipta
Fathurrohman, M. (2017). Belajar & Pembelajaran Modern Konsep Dasar, Inovasi dan
Teori Pembelajaran. Yogyakarta: Garudhawaca
Samino & Marsudi, S. (2012). Layanan Bimbingan Belajar. Solo: Fairus Media
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sadiman, A. S. (2014). Media Pendidikan, Pengembangan, dan Pemanfaatan. Jakarta:
Rajawali Pers.
Sanjaya, W. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Kencana
Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media
Suyadi. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Diva Press.
Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenada
Media Group.
Suprijono, A. (2015). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Published
Issue
Section
License
Copyright notice:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access)