GAYA BAHASA PADA ALBUM TULUS (MONOKROM) SEBAGAI BAHAN AJAR PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DI KELAS X SMA
DOI:
https://doi.org/10.35473/dwijaloka.v3i2.1771Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keterampilan menulis puisi pada peserta didik kelas X SMA yang masih rendah. Rendahnya keterampilan menulis dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu cara yang diterapkan pendidik kurang bervariasi, peserta didik kurang minat terhadap pembelajaran menulis puisi sehingga peserta didik menjadi pasif, dan peserta didik kesulitan dalam menuangkan ide karena tidak ada media yang dapat mengembangkan kreativitas. Melihat kondisi tersebut, perlu diupayakan pemanfaatan lagu pada album Tulus Monokrom sebagai bahan ajar pembelajaran keterampilan menulis puisi. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah gaya bahasa pada album Tulus Monokrom sebagai bahan ajar pembelajaran keterampilan menulis puisi di kelas X SMA? Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan gaya bahasa pada album Tulus Monokrom sebagai bahan ajar pembelajaran keterampilan menulis puisi di kelas X SMA. Jenis penelitian ini adalah deskripstif kualitatif. Data penelitian ini adalah lirik lagu pada album Tulus Monokrom digunakan sebagai bahan ajar pembelajaran menulis puisi. Teknik pengumpulan data berupa teknik simak dan teknik catat. Teknik analisis data yang digunakan adalah identifikasi, pengklasifikasian, analisis, dan menyimpulkan. Teknik penyajian hasil analisis data dilakukan dengan teknik informal, yaitu penyajian data berupa deskripsi data yang menggunakan pemilihan kata-kata yang mudah dipahami. Berdasarkan hasil penelitian gaya bahasa dalam album Tulus Monokrom sebagai bahan ajar pembelajaran teks puisi kelas X SMA, pada lagu yang berjudul Monokrom terdapat 6 gaya bahasa retoris, Langit Abu-abu terdapat 5 gaya bahasa retoris dan 4 gaya bahasa kiasan, Manusia Kuat terdapat 5 gaya bahasa retoris dan 2 gaya bahasa kiasan, Pamit terdapat 5 gaya bahasa retoris, Ruang Sendiri terdapat 2 gaya bahasa retoris, Tukar Jiwa terdapat 5 gaya bahasa retoris, Tergila-gila terdapat 3 gaya bahasa retoris dan 2 gaya bahasa kiasan, Mahakarya terdapat 2 gaya bahasa retoris dan 2 gaya bahasa kiasan, Cahaya terdapat 4 gaya bahasa retoris, dan Lekas terdapat 2 gaya bahasa retoris.References
Darmawati, Uti. 2009. Ragam Bahasa Indonesia. Klaten: PT Intan Pariwara
Prayogi, Icuk dan Ikmi Nur Oktavianti. 2020. “Mengenal Metafora dan Metafora Konseptual.†Diakses di https://scholar.google.com=mengenal+metafora+dan+metafora+konseptual pada 21 November 2020.
Ratna, Nyoman Kutha. 2009. Stilistika: Kajian Puitika Bahasa, Sastra, dan Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sudaryanto. 2013. Metode dan Aneka Teknik Ananlisis Bahasa. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2011. Media Pengajaran (Metode dan Pembuatan). Bandung: Sinar Baru Algensindo
Sudjiman, Panutri. 1993, Bunga Rampai Stilistika. Jakarta: Pusaka Utama Grafiti
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methodes). Bandung: Alfabeta.
Triningsih, Diah Erna. 2009. Gaya Bahasa Dan Peribahasa Dalam Bahasa Indonesia. Klaten: PT Intan Pariwara.
Waluyo, Herman J. 2002. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.
Wismanto, Agus dan Arisul Ulumuddin. 2015. Penulisan Kreatif. Semarang: Univ. PGRI Semarang Press
Published
Issue
Section
License
Copyright notice:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access)