Faktor-Faktor Minat Berhubungan Seksual pada Wanita Pasangan Lansia Usia 60-70 Tahun di RW IV Kelurahan Sekaran Kecamatan Gunungpati Kota Semarang

Authors

  • Widyah Setiyowati Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang
  • Dewi Elliana Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang

DOI:

https://doi.org/10.35473/ijm.v2i1.147

Abstract

Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun, Pada masa lansia akan mengalami kemunduran fisik dan mental yang dapat menyebabkan penurunan gairah seksual. Dalam  melakukan hubungan seksual tersebut ada yang memiliki dorongan seksual tinggi, ada yang memiliki dorongan seksual rendah, semuanya tergantung dari minat untuk melakukan hubungan seksual dengan pasangannya. Berdasarkan studi awal tehadap 10 pasangan lansia yang bertempat tinggal di RW IV Kelurahan Sekaran, 2 pasangan lansia menyatakan sudah tidak melakukan hubungan seksual dengan pasangannya, 8 pasangan masih melakukan hubungan seksual dengan pasangannya. Pada 8 pasangan lansia yang masih melakukan hubungan seksual cenderung mengalami masalah saat melakukan hubungan seksual.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja faktor-faktor minat berhubungan seksual pada wanita pasangan lansia usia 60-70 tahun di RW IV kelurahan Sekaran Kecamatan Gunungpati Semarang. Lanjut usia adalah suatu kejadian yang pasti akan dialami oleh semua orang yang dikaruniai umur panjang. Pada usia lanjut telah terjadi berbagai kemunduran pada organ tubuh tertentu. Namun, mereka tidak perlu berkecil hati harus selalu optimist, ceria dan berusaha agar selalu tetap sehat di usia lanjut, sedangkan Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan–lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri / mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat  bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita. Jenis penelitian ini adalah deskriftif dengan pendekatan survei. Adapun variabel yang di nilai yaitu umur, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan dan sikap wanita lansia terhadap berhubungan seksual di  masa lansia.populasi dalam penelitian ini adalah wanita lansia yang berusia 60-70 tahun sebanyak 237 orang, sedangkan sampel dalam penelitian ini sebanyak 33 wanita lansia yang masih mempunyai pasangan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia 66 tahun sebanyak 6 (18,2 %) responden, tingkat pendidikan dasar (SD/SMP) sebanyak 26(78,8 %), dan masuk ke dalam kategori pengetahuan cukup yaitu sebanyak 15 (45,5 %) responden, sebagian besar responden tidak mendukung adanya hubungan seksual di masa lansia sebanyak 21 (63, 6%) responden. Saran diberikan kepada tenaga kesehatan agar dapat memberikan informasi yang benar melalui pemyuluhan, institusi pendidikan lebih memperbanyak referensi di perpustakaan kampus Abdi Husada Semarang, masyarakat diharapkan dapat aktif menambah pengetahuan dan wawasan mengenai seks di masa lansia serta peneliti diharapkan termotivasi untuk melakukan penelitian yang lebih lanjut mengenai faktor-faktor minat berhubungan seksual pada wanita pasangan lansia usia 60-70 tahun di RW IV kelurahan Sekaran Kecamatan Gunungpati Semarang.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bandiyah, Siti. 2009. Lanjut Usia dan Keperawatannya Gerontik. Yogyakarta : Nuha Medika

Baziad, Ali. 2003.Andropause dan Menopause, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Cognitive Decline. National Institutes of Health; 2010. Available from: http://consensus.nih.gov/2010/docs/alz/ALZ_Final_Statement.pdf

Deary IJ, Corley J, Gow AJ, Houlihan, Marioni RE, Penke L, et al. Age-associated Cognitive Decline. British Medical Bulletin. 2009; 135-152. Available from: http://bmb.oxfordjournals.org/content/92/1/135.long

Dennerstein, L., Alexander,J.L., Kotz, K, Menopause and sexual functioning: a review of the

Hastuti, Lidia, 2008. Hubungan Antara Kecemasan dengan Aktivitas dan Fungsi Sexual pada Wanita Usia lanjut di Kabupaten Purworejo. Berita Kedokteran Masyarakat Vol. 24 No. 4 Desember 2008 Universitas Gajah Mada.

Hilgar&Slamet.2007.DefinisiMinat.http://www.slak.softt.net/index.ph.p?option=com

Iliffe S, Kharicha K, Carmaciu C, Harari D, Swift C, Gillman G, Stuck AE. The relationship between pain intensity and severity and depression in older people: exploratory study. BMC Fam Pract. 2009 Jul 28;10:54. 20.

Kastenberg, Elizabeth, Joseph Chasin. Elderly Housing. International Revenue Service. 2004.

available from: www.irs.gov/pub/irs-tege/eotopicg04.pdf

Kesuma, Boy. 2009. 50+: Mengatasi Sindrom Menopause untuk Pasangan Setia. Yogyakarta : Pustaka Panasea

Leiblum,S.R., Koochaki,P.E., Rodenberg.C.A., Barton,I.P., Rosen, R.C., Hypoactive sexual desire disorder in postmenopausal women: US Result from the woman’s international study of health and sexuallity (WISeS), Pub Med, JanFeb;13 (1) :10-1.

Maryam, Siti, dkk. 2008, Mengenal Usia Lanjut dan Keperawatannya. Jakarta : Salemba Medika

Morley, J.E., Sexuality and Aging, Principles and practice of geriatry medicine, 4th Edition. 2006.

Notoadmodjo, S. 2003. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. 2005. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. population based studies, Pub Med, 2003;14:64-82.

Sukmadinata, Nana Syaodih, 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya

Suparto. 2000. Seks lansia.Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Wirakusumah,Emma. S. 2000.Tetap Bugar di Usia Lanjut .Jakarta : Trubus Agriwdya

Wirasto, R, Mukhlas,M, Moetrarsi, 2007. Bobot pengaruh faktor-faktor sosio demografi terhadap depresi pada usia lanjut di kota Yogyakarta. Yogyakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran/RS Dr Sardjito Universitas Gadjah Mada

Downloads

Published

2019-03-29

How to Cite

Setiyowati, W., & Elliana, D. (2019). Faktor-Faktor Minat Berhubungan Seksual pada Wanita Pasangan Lansia Usia 60-70 Tahun di RW IV Kelurahan Sekaran Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Indonesian Journal of Midwifery (IJM), 2(1). https://doi.org/10.35473/ijm.v2i1.147

Issue

Section

Articles