Penelitian Kepada Masyarakat Edukasi Keluarga Berencana Menuju Keluarga Berkualitas

Authors

  • Nurul Hikmah Annisa Stikes Yarsi, Mataram
  • Baiq Ricca Afrida Stikes Yarsi, Mataram
  • Ni Putu Aryani
  • Susilia Idyawati Stikes Yarsi, Mataram

DOI:

https://doi.org/10.35473/ijm.v5i2.1818

Abstract

Contraception is one of the efforts to overcome population growth by preventing pregnancy. To be able to improve the quality of the population in a country, namely by establishing a family planning program so that it can regulate the number of births and space births. The family planning program is one of the programs or efforts to space pregnancies and efforts to measure the desired distance between children, to achieve this, contraceptives are needed. The factors that can influence a person in choosing contraceptives include husband's support, socioeconomic, education, lack of needed facilities, and others. The background of this study was to determine the relationship between age, level of education and parity with the use of contraceptives. Aims to increase the knowledge and interest of participants regarding the concept of family planning programs (KB). The data collection instrument was an in-depth interview guide. The population in this study were women of childbearing age with an age range of >20 years to >/40 years. The total sample of respondents is 20 WUS (Women of Childbearing Age) and have been married. From table 1, based on the age of the respondents, it is known that from 20 respondents, the majority of respondents aged 20-29 years use more contraceptive devices by 8 respondents (40%), while in table 2 based on parity, it is known that from 20 respondents, the majority of respondents use contraceptives with category 2 children as many as 8 respondents (40%), while in table 3 based on education level, it shows that from 20 respondents, the majority of respondents based on junior high school education level are 10 respondents (40%).

 

Abstrak

Kontrasepsi adalah salah satu upaya untuk mengatasi pertumbuhan penduduk dengan cara mencegah kehamilan selain itu alat kontasepsi bertujuan untuk meningkatkan kualitas penduduk di suatu Negara. Untuk dapat meningkatkan kualitas penduduk di suatu Negara yaitu dengan menetapkan program keluarga berencana sehingga dapat mengatur jumlah kelahirkan dan menjarangkan kelahiran. Program KB  merupakan salah satu program atau usaha untuk menjarangkan kehamilan dan usaha untuk mengukur jarak anak yang diinginkan, untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan alat kontrasepsi. Adapun faktor yang dapat mempengaruhi seseorang dalam memilih alat kontrasepsi diantaranya adalah dukungan suami, sosial ekonomi, pendidikan, kurangnya sarana yang dibutuhkan, dan lain-lain. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif. Latar belakang diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara umur, tingkat pendidikan dan paritas dengan penggunaan alat kontrasepsi. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan pengetahuan dan minat peserta mengenai konsep program keluarga berencana (KB). Instrumen pengumpulan data adalah pedoman wawancara mendalam. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita usia subur dengan rentang usia antara >20 tahun hingga >/40 tahun. Jumlah sampel responden yaitu 20 orang WUS (Wanita Usia Subur) dan telah menikah. Hasil dan kesimpulan dari tabel 1 berdasarkan usia responden diketahui dari 20 responden menunjukan mayoritas responden berumur 20-29 Tahun lebih banyak menggunakan alat kontrasepsi sebesar 8 responden (40%), sedangkan pada tabel 2 berdasarkan paritas diketahui dari 20 responden menunjukan mayoritas responden menggunakan alat kontrasepsi dengan kategori 2 anak yaitu sebanyak 8 responden (40%), sedankan pada tabel 3 berdasarkan tingkat pendidikan menunjukan dari 20 responden menunjukan mayoritas responden berdasarkan tingkat pendidikan SLTP sebanyak 10 responden (40%).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aningsih, dkk. (2018). Hubungan Umur, Tingkat Pendidikan, Pekerjaan dan Paritas Terhadap Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Dusun III Desa Pananjung Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung. Jurnal Kebidanan. Vol 8. No 2.

Annisa, dkk. (2020). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Pria Dalam Vasektomi Di Kelurahan Bajur Kecamatan Labuapi Lombok Barat. Journal of Midwifery.

Annisa, dkk. (2022). Edukasi Peningkatan Pengetahuan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang pada Pasangan Usia Subur di Dusun Pondok Buak, Kecamatan Lingsar. Journal of Midwifery. Vol 5. No 2.

Annisa, dkk.(2021). Karakeristik Pola Haid Ibu Pengguna Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR). Journal of Midwifery.

BKKBN. (2013). Laporan Hasil Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: BKKBN.

Evasari dan Sahara. (2018). Hubungan Pengetahuan, Pendidikan dan Dukungan Keluarga dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Implant. Jurnal Obstretika Scienta. Vol 5. No 1.

Grestasari, dkk. (2014). Hubungan Antara Tingkat Pendidikan, Pengetahuan, dan Usia Ibu PUS dengan Pemilihan Jenis Kontrasepsi di Desa Jetak Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen. Jurnal ums.

Hardiani, dkk. (2021). Hubungan Nilai Sosial Budaya dengan Penggunaan Kontrasepsi pada Wanita Kawin Usia Dini. Journal of Midwifery.

Ibrahim, dkk. (2017). Hubungan Usia, Pendidikan dan Paritas dengan Penggunaan AKDR di Puskesmas Doloduo Kabupaten Bolaang Mongondow. Gorontalo: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah.

Jasa, dkk. (2021). Paritas, Pekerjaan dan Pendidikan Berhubungan dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi MKJP pada Akseptor KB. Jurnal Kebidanan Malahayati. Vol 7. No 4.

Kementrian Kesehatan RI. (2014). Situasi dan Analisis Keluarga Berencana. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

Kementrian Kesehatan RI. (2016). Pedoman Pelayanan KB. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

Kementrian Kesehatan RI. (2018). Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

Kementrian Kesehatan RI. (2020). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

Kusumaningrum, R. (2009). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Jenis Kontrasepsi yang Digunakan pada Pasangan Usia Subur. Semarang: Universitas Diponegoro.

Lontan, dkk.(2014). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemilihan Kontrasepsi Pasangan Usia Subur di Puskesmas Damau Kabupaten Talaud. Jurnal Ilmiah Bidan. Vol 2. No 1.

Majid, Makhrajani. (2017). Pengembangan Metode Penyuluhan Meningkatkan Pemakaian Alat Kontrasepsi. Jurnal MKMI. Vol 13. No. 1.

Notoatmodjo. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Riskesdas. (2018). Hasil Riskesdas 2018. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

Sab’ngatun, dkk. (2021). Hubungan Antara Usia dan Pendidikan dengan Pemilihan Kontrasepsi Suntik. Jurnal Kebidanan Indonesia. Vol 12. No 1.

Triyanto, L dan Indriani, D. (2018). Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Jenis Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) pada Wanita Menikah Usia Subur di Provinsi Jawa Timur. Surabaya: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.

Wulandari, Y, dkk. (2014). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) pada Pasangan Usia Subur di Kabupaten Sambas. Pontianak: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah.

Downloads

Published

2022-10-03

How to Cite

Annisa, N. H., Afrida, B. R., Aryani, N. P., & Idyawati, S. (2022). Penelitian Kepada Masyarakat Edukasi Keluarga Berencana Menuju Keluarga Berkualitas. Indonesian Journal of Midwifery (IJM), 5(2), 140–145. https://doi.org/10.35473/ijm.v5i2.1818