Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal dengan Disfungsi Seksual di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep

Authors

  • Isfaizah Isfaizah Universitas Ngudi Waluyo
  • Ari Widyaningsih Universitas Ngudi Waluyo

DOI:

https://doi.org/10.35473/ijm.v2i2.270

Abstract

Kontrasepsi hormonal menduduki peringkat pertama pada penggunaan kontrasepsi di Indonesia. Kandungan kontrasepsi hormonal terdiri dari hormon estrogen, progesteron memiliki efek negatif pada kehidupan seksual wanita. Puskesmas Lerep merupakan puskesmas dengan akseptor KB hormonal yang tinggi di Kab.Semarang.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan kontrasepsi hormonal dengan disfungsi seksual di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep.Desain penelitian analitik observasional dengan pendekatan crossectional. Populasi adalah seluruh akseptor KB hormonal di Poli KIA-KB dan Praktek Mandiri Bidan (PMB) di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep yang meliputi kontrasepsi pil kombinasi, suntikan 1 bulan (kombinasi), suntikan 3 bulan, dan implant Tahun 2019. Sampel penelitian ini sebanyak 200 akseptor KB hormonal yang terbagi 4 kelompok yaitu 50 akseptor KB suntik 3 bulan, 50 akseptor KB implant, 50 akseptor KB pil dan 50 akseptor KB suntik 1 bulan dengan menggunakan purposive sampling. Alat yang digunakan dalam penilaian disfungsi seksual menggunakan Female Sexual Function Index (FSFI) dan untuk karakteristik responden menggunakan ceklist. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariate dengan Chi-Square.Analisis univariat didapatkan sebagian besar akseptor KB kombinasi (KB pil kombinasi) memiliki fungsi seksual yang normal sebesar 60%, akseptor KB suntik 1 bulan (kombinasi)mengalami disfungsi seksual sebesar 58%, akseptor KB DMPA (Depo Medroksi Progesterone Asetat) berupa suntik 3 bulan dan implant mengalami disfungsi seksual sebesar 62% dan 60%. Analisis bivariat tidak ada hubungan yang signifikans antara penggunaan kontrasepsi hormonal dengan disfungsi seksual di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep (p=0.101). Efek kontrasepsi hormonal terhadap fungsi seksual berbeda-beda sesuai dengan individu masing-masing. Perlunya peningkatan pengetahuan tentang efek samping kontrasepsi hormonal pada akseptor KB hormonal.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Isfaizah Isfaizah, Universitas Ngudi Waluyo

Kebidanan

References

Amra Y, Josephine LT, Eddy H. 2012. Hubungan Kadar Testosteron total dengan fungsi seksual wanita pada akseptor pil kombinasi. Jurnal Obstetri dan Ginekologi. Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

Battaglia CB, Battaglia F, Mancini P, Busacchi C, Paganotto E, Morotti. 2012.

Sexual behavior and oral contraception: a pilot study. The Journal of

Sexual Medicine. 9(2): 550–557.

BKKBN.2011. Buku Saku Bagi Petugas Lapangan Program KB Nasional Materi Konsleing. Jakarta: BKKBN.

Burrows LJ, Basha M, Goldstein AT. 2012. The effect of hormonal contraceptives on female sexuality: a review. The journal of sexual medicine 9(9):2213-2223.

Chaffir JA, ISley MM, Woodward M. 2010. Oral Contraseptives vs injectable progestin in their effect on sexual behavior. American Journal of Obstetrics and Gyynecology 203(6):545 e1-545 e5.

Chandra L. 2015. Gangguan fungsi atau perilaku seksual dan penanggulangannya.Jakarta : Cermin Dunia Kedokteran.

Damailia, H.T, dan Saadati, K. 2013. Hubungan Lama Pemakaian Kb Suntik DMPA (Depo Medroxyprogesterone Acetate) Dengan Penurunan Libido Pada Akseptor KB DMPA. Semarang:Poltekkes Kemenkes Semarang

Davison SL, Bell RJ, LaChina M, Holden SL, Davis SR. 2008. Sexual function in well women: stratification by sexual satisfaction, hormone use, and menopause status. The Journal of Sexual Medicine 5(5):1214–1222.

Depkes RI. 2014. Profil kesehatan provinsi Jawa Tengah. Semarang

Fatmawati Z, Budihastuti UR, Dewi YLR. 2017. The Effect of Combined Oral Contraseptives on Sexual Function among Women of Reproductive Age in Jombang District East Java. Journal of Maternal and Child Health 2(2): 100-112.

FSFI (2000).Female Sexual Function Index.www.fsfiquestionnaire.com. Diakses

tanggal 20 September 2018 pukul 20.15 WIB.

Graham CA, Bancroft J, Doll H, Greco T, Tanner A. 2007. Does oral contraceptive induced reduction in free testosterone adversely affect the sexuality or mood of women?.Psychoneuro endocrinology 3:437-439.

Hajian S, Sheikhan Z, Simbar M,Zahiroddin AR, Tork Zahrani S, Alamolhoda H. 2015. Comparison of Sexual function in oral contraception pills and condom in women referring to health centers of Tehran Shahid Beheshti University of Medical Sciences. The Iranian Journal of Obstetrics Gynecology and Infertility 18(167):8-15.

Handayani, S. 2010. Buku ajar pelayanan keluarga berencana. Yogyakarta: Pustaka

Rihama.

Mangeli, MRT. 2009. The Effect Of Educating About Common Changes In Pregnancy Period And The Way To Cope With Them On Mental Satisfaction Of Pregnancy Women. Iranian Journal of Medical Education 8: 305-312.

Marlinda, R. 2011. Hubungan persepsi wanita usia subur tentang iud dengan motivasi penggunaan ulang iud di wilayah kerja puskesmas lintau buo III kabupaten tanah datar tahun 2010. Padang: Universitas Andalas

Mozafari MK, Javaher J, Molouk K, Ali DM, Asraf N, Fatemeh. 2015. Association of Body Weight and Female sexual dysfunction : a case control study. Iran Red Cresent Med J, 17(1): e224685.

Nijland EA, Weijmar WS, Nathorst-Boos J, Helmond FA, Van Lunsen RH, Palacios S. 2008.Tibolone and Transdermal E2/NETA for the treatment of female result of a randomized active-controlled trial. The Journal of Sexual Medicine 5(3):646-656

Ningsih A, Seweng A, Amiruddin R. 2012.

Pengaruh penggunaan Metode Kontrasepsi Suntikan DMPA terhadap

Kejadian Disfungsi Seksual.JTS Kesehatan 2(1): 36-47.

Ozgoli G, Sheikhan Z, Dolatian M, Simbar M,

Bakhtyari M, Nasiri M. Comparison of sexual

dysfunction in women using Depo-Medroxy progesterone Acetate (DMPA) and Cyclofem. Journal of Reproduction & Infertility. 2014; 16(2):102-108.

Pastor Z, Holla K, Chmel R (2013). The influence of combined oral contraceptives on female sexual desire: a systematic review. The European Journalof Contraception & Reproductive Health Care 18(1):27–43.

Renardy RR. 2008.Kadar Estrdiol Serum Pada Pemakaian KB DMPA 1 Tahun dan 3 Tahun. USU e-Repository

Saifuddin, A. B (2006).Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Saroha, P. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Konsepsi.Jakarta: Trans Info Medika.

Siswosudarmo HR, Anwar H, Emilia O. 2009. Teknologi kontrasepsi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Wiebe ER, Brotto LA, MacKay J. 2011. Characteristics of women who experience mood and sexual side effects with use of hormonal contraception.Journal of Obstetrics and Gynaecology Canada 33(12):1234–1240.

Downloads

Published

2019-09-24

How to Cite

Isfaizah, I., & Widyaningsih, A. (2019). Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal dengan Disfungsi Seksual di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep. Indonesian Journal of Midwifery (IJM), 2(2). https://doi.org/10.35473/ijm.v2i2.270

Issue

Section

Articles