Pengaruh Intervensi Konseling Feeding Rules dan Massage Eating Difficulties terhadap Status Gizi pada Balita Stunting

The Effect of Feeding Rules and Massage Eating Difficulties Counseling Interventions on the Nutritional Status of Stunting Toddlers

Authors

  • Qomariyah STIKES Telogorejo Semarang
  • Desi Soraya STIKES Telogorejo Semarang
  • Linda Pramusinta STIKES Telogorejo Semarang

DOI:

https://doi.org/10.35473/ijm.v7i1.2813

Keywords:

Feeding Rules, Massage Eating Difficulties, Nutritional Status, Stunting Toddlers

Abstract

Implementation of balanced nutrition during the pregnancy period and nutritional care patterns, especially in the first 1000 days of life, will influence the incidence of stunting in toddlers. Apart from that, the mother's health status plays an important role in determining the nutritional and health status of toddlers. To analyze the effect of counseling interventions on feeding rules and massage eating difficulties on the nutritional status of stunted toddlers. This type of research uses a quasi-experimental study in the form of a non-equivalent control group design carried out on toddlers aged 24 – 59 months based on measurements carried out by midwives in the Karangayu Community Health Center and Krobokan Community Health Center areas. This research was carried out using a consecutive sampling method, with a total sample of 40 subjects of toddlers whose nutritional status was seen from the WAZ, HAZ, and WHZ scores. The results of the difference test for WAZ, HAZ, and WHZ scores in the control group of 20 respondents showed that based on WAZ pre - WAZ post 1 with a value of p = 0.922, there were no different values. WAZ pre - WAZ post 2 found no different values. p = 0.101, there were no different values. WHZ pre – WHZ post 2 with a value of p = 0.002, it was found that there were different values. In the test of differences in WAZ, HAZ, and WHZ scores in the control group of 20 respondents, it showed that based on WAZ pre - WAZ post 1, the p-value = 0.469, there was no difference. WAZ pre - WAZ post 2, the p-value = 0.000, there was a difference value. pre – HAZ post 1, with a value of p = 0.043, there is a different value. HAZ pre – HAZ post 2, with a value of p = 0.000, there is a different value. post 2 with a p-value = 0.007, it was found that there were different values. It can be concluded that there are differences in the nutritional status of children aged 24-59 months between before and after being given counseling on feeding rules and massage eating difficulties for 3 months at Karangayu Community Health Center, Krobokan Community Health Center, and Pelita Shelter Home, seen from 20 respondents in the intervention group, WAZ pre - WAZ was obtained. post 1 has no different values, WAZ pre -WAZ post 2 has no different values, HAZ pre – HAZ post 1 has different values, HAZ pre – HAZ post 2 has different values and WHZ pre – WHZ post 1 has no different values, WHZ pre - WHZ post 2 there are different values. Meanwhile, in the control group of 20 respondents, it was found that WAZ pre - WAZ post 1 had no different values, WAZ pre - WAZ post 2 had different values, HAZ pre - HAZ post 1 had different values, HAZ pre – HAZ post 2 have different values and WHZ pre – WHZ post 1 have different values, WHZ pre – WHZ post 2 have different values.

 

Abstrak

Penerapan gizi seimbang selama periode kehamilan dan pola asuh gizi terutama dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan akan memengaruhi kejadian stunting pada balita.  Selain itu, status kesehatan ibu berperan penting dalam menentukan status gizi dan kesehatan balita. Untuk menganalisis pengaruh intervensi konseling feeding rules dan massage eating difficulties terhadap status gizi pada balita stunting. Jenis penelitian ini menggunakan studi quasi experiment berupa non equivalent control group design yang dilakukan pada balita usia 24 – 59 bulan yang berdasarkan pengukuran yang dilakukan oleh Bidan di wilayah Puskesmas Karangayu dan Puskesmas krobokan. Dalam penelitian ini dilakukan dengan metode consecutive sampling, dengan jumlah sampel 40 subyek terhadap balita yang status gizi dilihat dari skor WAZ, HAZ, dan WHZ. Hasil pada uji beda skor WAZ, HAZ, dan WHZ pada kelompok kontrol dari 20 responden menunjukkan berdasarkan  WAZ pre – WAZ post 1 dengan nilai p = 0,922 didapatkan tidak ada nilai beda. WAZ pre – WAZ post 2 didapatkan tidak ada nilai beda.HAZ pre – HAZ post 1 nilai p = 0,009 didapatkan ada nilai beda.HAZ pre – HAZ post 2 nilai p = 0,012 didapatkan ada nilai beda.WHZ pre – WHZ post 1 dengan nilai p = 0,101 didapatkan tidak ada nilai beda. WHZ pre – WHZ post 2 dengan nilai p = 0,002 didapatkan ada nilai beda. Pada uji beda skor WAZ, HAZ, dan WHZ pada kelompok kontrol dari 20 responden menunjukkan berdasarkan WAZ pre – WAZ post 1 nilai p = 0,469 didapatkan tidak ada nilai beda.WAZ pre – WAZ post 2 nilai p = 0,000 didapatkan ada nilai beda.HAZ pre – HAZ post 1 nilai p = 0,043 didapatkan ada nilai beda.HAZ pre – HAZ post 2 dengan nilai p = 0,000 didapatkan ada nilai beda.WHZ pre – WHZ post 1 dengan nilai p = 0,027 didapatkan ada nilai beda.WHZ pre – WHZ post 2 dengan nilai p = 0,007 didapatkan ada nilai beda. Dapat disimpulkan terdapat perbedaaan status gizi anak usia 24-59 bulan antara sebelum dan sesudah diberi konseling feeding rules dan massage eating difficulties selama 3 bulan di Puskesmas Karangayu, Puskesmas Krobokan dan Rumah Singgah Pelita, dilihat dari 20 responden pada kelompok inteervensi didapatkan WAZ pre – WAZ post 1 tidak ada nilai beda, WAZ pre -WAZ post 2 tidak ada nilai beda, HAZ pre – HAZ post 1 ada nilai beda, HAZ pre – HAZ post 2 ada nilai beda dan WHZ pre – WHZ post 1 tidak ada nilai beda, WHZ pre – WHZ post 2 ada nilai beda.Sedangkan pada responden kelompok kontrol dari 20 responden didapatkan WAZ pre – WAZ post 1 tidak ada nilai beda, WAZ pre – WAZ post 2 ada nilai beda, HAZ pre – HAZ post 1 ada nilai beda, HAZ pre – HAZ post 2 ada nilai beda, dan WHZ pre – WHZ post 1 ada nilai beda, WHZ pre – WHZ post 2 ada nilai beda.

Downloads

Download data is not yet available.

References

(Zogara & Pantaleon, 2020).

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Rauf, et all (2019) menyatakan Zat gizi makro memberikan energi bagi tubuh manusia dan menunjang pertumbuhan yang meliputi karbohidrat, protein dan lemak, sedangkan zat gizi mikro diperlukan untuk berfungsinya tubuh, misalnya dalam membantu proses metabolisme zat gizi dan pertumbuhan berbagai sel. Zat gizi mikro yang diduga menjadi faktor penentu terjadinya stunting akibat gangguan pertumbuhan adalah vitamin A, vitamin C, zat besi, seng, dan kalsium.

Simpulan dan Saran

Terdapat perbedaaan status gizi anak usia 24-59 bulan antara sebelum dan sesudah diberi konseling feeding rules dan massage eating difficulties selama 3 bulan di Puskesmas Karangayu, Puskesmas Krobokan dan Rumah Singgah Pelita, dilihat dari 20 responden pada kelompok inteervensi didapatkan WAZ pre – WAZ post 1 tidak ada nilai beda, WAZ pre -WAZ post 2 tidak ada nilai beda, HAZ pre – HAZ post 1 ada nilai beda, HAZ pre – HAZ post 2 ada nilai beda dan WHZ pre – WHZ post 1 tidak ada nilai beda, WHZ pre – WHZ post 2 ada nilai beda.Sedangkan pada responden kelompok kontrol dari 20 responden didapatkan WAZ pre – WAZ post 1 tidak ada nilai beda, WAZ pre – WAZ post 2 ada nilai beda, HAZ pre – HAZ post 1 ada nilai beda, HAZ pre – HAZ post 2 ada nilai beda, dan WHZ pre – WHZ post 1 ada nilai beda, WHZ pre – WHZ post 2 ada nilai beda.

Ucapan Terima Kasih

Penelitian ini dapat tersusun hingga akhir berkat bantuan, bimbingan, dorongan, nasihat, dan kerjasama dari semua pihak terkait sehingga akhirnya peneliti dapat menyelesaikannya. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada seluruh Bidan, bagian Gizi dan pimpinan Puskesmas Karangayu, Krobokan, Rumah Singgah Pelita dan dinas kesehatan serta Staf Pendidikan di STIKES Telogorejo Semarang, orang tua BALITA Stunting sebagai objek penelitian dalam pelaksanaan penelitian.

Daftar Pustaka

Adriany, F., & Et All. (2021). Hubungan Sanitasi Lingkungan Dan Pengetahuan Dengan Kejadianstunting Pada Balita Di Wilayah Puskesmas Rambah. Jurnal Kesehatan Global, 4(1), 17-25. Doi:Doi:10.33085/Jkg.V4i1.4767

Anmaru, Y. Y. (2019). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Desa Kedungjati Kabupaten Grobogan "Tesis". Unnes.

Aprilia, D. (2022). Perbedaan Risiko Kejadian Stunting Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin. Jurnal Kebidanan, 11(2).

Atika, R. (2018). Stunting Dan Upaya Pencegahannya. In S. K. Hadianor (Ed.), Buku Stunting Dan Upaya Pencegahannya. Yogyakarta: Cv. Mine.

Dhefiana, T., & Et All. (2023). Hubungan Penerapan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Orang Tua Dengan Kejadian Stunting Di Kelurahan Air Hitam Kota Samarinda. Sanitasi: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 16(1), 20-28.

Fitriana. (2021). Hubungan Umur Ibu Saat Melahirkan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Bangkalan. Repositori Stikes Ngudia Husada Madura. Retrieved From Https://Repository.Stikesnhm.Ac.Id/Id/Eprint/1142

Gibss, H., & Et All. (2017). Engaging Experts And Patients To Refine Thenutrition Literacy Assessment Instrument. Bmc Nutrition, 3(7), 1-11. Doi:Doi 10.1186/S40795-017-0190-Y

Huicho, L., & Et All. (2017). Factors Behind The Success Story Of Under-Five Stunting In Peru: A District Ecological Multilevel Analysis. Bmc Pediatrics, 17(29), 2-9. Doi:Doi 10.1186/S12887-017-0790-3

Islamiah, W., & Et All. (2022). Ubungan Ketahanan Pangan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Dari Keluarga Nelayan. National Nutrition Journal, 17(1), 83–89. Doi:Http://Doi.Org/10.20473/Mgi.V17i1sp.83–89

Julianti, E., & Elni. (2020). Determinants Of Stunting In Children Aged 12-59 Months. Nurse Media Journal Of Nursing, 10(1), 36-45. Doi:Doi: 10.14710/Nmjn.V10i1.25770

Kemenkes Ri. (2018). Laporan Sirkesnas 2017.

Kismul , H., & Et All. (2018). Determinants Of Childhood Stunting In The Democratic Republic Of Congo: Further Analysis Of Demographic And Health Survey 2013-14. Bmc Public Health, 18(74), 1-14. Doi:Doi 10.1186/S12889-017-4621-0

Masrin, & Et All. (2014). Ketahanan Pangan Rumah Tangga Berhubungan Dengan Stunting Pada Anak Usia 6-23 Bulan. Jurnal Gizi Dan Dietetik Indonesia, 2(3), 103-115. Doi:Doi: Http://Dx.Doi.Org/10.21927/Ijnd.2014.2(3).103-115

Mzumara, B., & Et All. (2018). Factors Associated With Stunting Among Children Below Five Years Of Age In Zambia: Evidence From The 2014 Zambia Demographic And Health Survey. Bmc Nutrition, 4(51), 1-8. Doi:Https://Doi.Org/10.1186/S40795-018-0260-9

Natara, A., & Et All. (2023). Asupan Zat Gizi Makro Dan Mikro Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 12-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Radamata. Jnc, 12(3), 192-197. Retrieved From Http://Ejournal3.Undip.Ac.Id/Index.Php/Jnc/

Ni’mah, S., & Sukendra, D. (2023). Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap, Dan Praktik Ibu Dalam Pemberian Makanan Pendamping Asi (Mpasi) Pada Anak Usia 6-24 Bulan Dengan Kejadian Stuntingdi Wilayah Kerja Puskesmas Singgahan Kabupaten Tuban. Jurnal Kesehatan Masyarakat (E-Journal), 11(2), 160-167. Doi:Doi : 10.14710/Jkm.V%Vi%I.37707

Nisa, D. K., & Sukesi, T. (2022). Hubungan Antara Kesehatan Lingkungan Dengan Kejadian Stunting Di Wilayah Puskesmas Kalasan Kabupaten Sleman. Jkli, 21(2), 219 – 224. Doi:Doi : 10.14710/ Jkli.21.2.219-224

Nurbaiti, L., & Et All. (2014). Kebiasaan Makan Balita Stunting Pada Masyarakat Suku Sasak: Tinjauan 1000 Hari Pertama Kehidupan (Hpk). Masyarakat, Kebudayaan Dan Politik Unair, 27(2), 104-112. Doi:Https://Doi.Org/10.20473/Mkp.V27i22014.104-112

Omaghomi , J. J., Effiong , E. E., & Et All. (2016). Ssociation Of Maternal Nutrition Knowledge And Child Feeding Practices With Nutritional Status Of Children In Calabar South Local Government Area, Cross River State, Nigeria. Int J Home Sci [Internet], 2(1), 293-298.

Pratiwi, Masru, & Et All. (2016). Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 5(3).

Ramadhan, M., & Et All. (2020). Hubungan Tinggi Badan Ibu, Sosial Ekonomi Dan Asupan Sumber Zinc Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 3-5 Tahun Di Puskesmas Kopelma Darussalam. Jurnal Averrous, 6(1), 55-65. Doi:Https://Doi.Org/10.29103/Averrous.V6i1.2661

Rauf, S., & Hendrayati. (2019). Berbagai Faktor Stunting Anak Usia 12 Hingga 60 Months. Health Notions, 3(2). Doi:Https://Doi.Org/10.33846/Hn30902

Reiher, A., & Mohammadnezhad, M. (2019). A Qualitative Exploration Of Behavioral Factors Affecting Mothers Of Malnourished Children Under 5 Years Old In Kiribati. F1000research , 8(83), 1-17. Doi:Doi:10.12688/F1000research.17732.2

Rosidah, L., & Harsiwi, S. (2017). Hubungan Status Gizi Dengan Perkembangan Balita Usia 1-3 Tahun (Di Posyandu Jaan Desa Jaan Kecamatan Gondang Kabupaten Nganjuk). Jurnal Kebidanan Dharma Husada Kediri , 6(2), 24-37.

Sampe, S., & Et All. (2020). Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11(1), 448-455. Doi:Doi: 10.35816/Jiskh.V10i2.314

Sandjojo, E. P. (2017). Buku Saku Desa Dalam Penanganan Stunting. Jakarta: Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi.

Sani, M., & Et All. (2019). Hubungan Usia Ibu Saat Hamil Dengan Stunted Pada Balita 24-59 Bulan. Holistik Jurnal Kesehatan, 13(4), 284-291. Doi:Doi: Https://Doi.Org/10.33024/Hjk.V13i4.2016

Sinatrya, A., & Muniroh, L. (2019). Hubungan Faktor Water, Sanitation, And Hygiene (Wash) Dengan Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Kotakulon, Kabupaten Bondowoso. Amerta Nutrion, 3(3), 164-170. Doi:Https://Doi.Org/10.20473/Amnt.V3i3.2019.164-170

Ssentongo , P., & Et All. (2020). Association Of Vitamin A Deficiency With Early Childhood Stunting In Uganda: A Population-Based Cross-Sectional Study. Plos One, 15(5), 1-16. Doi:Doi: 10.1371/Journal.Pone.0233615

Sulistianingsih, A. (2018). Asi Eksklusif Dan Berat Lahir Berpengaruh Terhadap Stunting Pada Balita 2-5 Tahun Di Kabupaten Pesawaran. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 15(2), 45-51. Doi: Doi: 10.22146/Ijcn.39086

United Nations Children’s Fund (Unicef). (2015). Unicef’s Approach To Scaling Up Nutrition For Mothers And Their Children. Discussion Paper. Programme Division. New York: United Nations Children’s Fund.

Winda, S., & Et All. (2021). Tinggi Badan Ibu Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita: Literature Review. Proners, 6(1), 1-9. Doi:Http://Dx.Doi.Org/10.26418/Jpn.V6i1.48107

Wulandari, T., & Et All. (2019). Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Ibu Dengan Status Gizi Anak Balita Di Kelurahan Sei Kera Hilir Ii Kecamatan Medan Perjuangan. Jurnal Kebidanan Kestra (Jkk), 2(1), 9-17. Doi:Https://Doi.Org/10.35451/Jkk.V2i1.233

Yusdarif, & Et All. (2018). Determinan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Kelurahan Rangas Kecamatan Banggae Kabupaten Majene. Al-Sihah : Public Health Science Journal, 10(2), 192-203. Doi:Doi: Https://Doi.Org/10.24252/As.V10i2.6874

Zogara, A. U., & Pantaleon, M. G. (2020). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(2), 85-92. Doi:Doi: Https://Doi.Org/10.33221/Jikm.V9i02.497

Downloads

Published

2024-03-25

How to Cite

Qomariyah, Desi Soraya, & Linda Pramusinta. (2024). Pengaruh Intervensi Konseling Feeding Rules dan Massage Eating Difficulties terhadap Status Gizi pada Balita Stunting: The Effect of Feeding Rules and Massage Eating Difficulties Counseling Interventions on the Nutritional Status of Stunting Toddlers . Indonesian Journal of Midwifery (IJM), 7(1), 92–105. https://doi.org/10.35473/ijm.v7i1.2813

Issue

Section

Articles