Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi Pada Akseptor KB Suntik

Authors

  • Ari Widyaningsih UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
  • Isfaizah Universitas Ngudi Waluyo

DOI:

https://doi.org/10.35473/ijm.v3i1.345

Abstract

Salah satu penyakit tidak menular yang banyak ditemukan pada masyarakat saat ini salah satunya adalah hipertensi yang diawali pre-hipertensi. World Health Organization (WHO) mencatat pada tahun 2012 sedikitnya 839 juta kasus hipertensi, diperkirakan menjadi 1,15 milyar pada tahun 2025 atau sekitar 29% dari total penduduk dunia, dimana penderitanya lebih banyak pada wanita (30%) dibanding pria (29%). Beberapa faktor risiko lain juga berkontribusi terhadap kenaikan tekanan darah pada wanita, diantaranya riwayat hipertensi, karakteristik seseorang (usia, jenis kelamin, ras), gaya hidup yang di dalamnya termasuk pola konsumsi lemak dan garam tinggi, makan secara berlebihan hingga mengakibatkan obesitas, kebiasaan merokok dan minum alkohol, kurang konsumsi sayuran dan buah, aktivitas fisik, pekerjaan, kualitas tidur, konsumsi kopi, stress, penggunaan alat kontrasepsi hormonal, status gizi dan obesitas sentral.  Perubahan tekanan darah tinggi dapat terjadi pada 5% pemakaian kontrasepsi hormonal. Tekanan darah akan meningkat secara bertahap dan tidak akan menetap. Wanita yang memakai kontrasepsi selama 5 tahun atau lebih, frekuensi perubahan tekanan darah tinggi meningkat 2 sampai 3 kali dari pada tidak memakai alat kontrasepsi hormonal. Resiko terjadinya tekanan darah tinggi akan meningkat dengan bertambahnya umur, lama pemakaian kontrasepsi dan bertambahnya berat badan. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik melakukkan penelitian tentang. Faktor - faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi pada Akseptor KB Suntik. Penelitian ini merupakan analitik korelasi dengan pendekatan cross-sectional study dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling dan uji chi square pada analisa datanya.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Affandi, Biran.2012. Buku Pelayanan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Ardiansyah, M. 2012. Medikal Bedah Untuk Mahasiswa. Yogyakarta: Diva Press.

Baziad, A. 2009. Kontrasepsi Hormonal. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Bell K, Twigss J, Orlin BR .2015. Hypertension:The Silent Killer. Updated JNC 8 Recommendation. Continuing Study. Auburn University. Alabama

Depkes, 2014. Info Datin Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI.

http://www.depkes.go.id/resources/download/Pusdatin/infodatin/infodatin-hipertensi.pdf [Diunduh 12 Februari 2019].

Dewi, Sofia dan Digi Familia. 2010. Hidup Bahagia dengan Hipertensi., Yogyakarta : A+Plus Books.

Handayani, S. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta : Pustaka Rihama

Hartanto. 2010. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. http://www.yukitabaca.com/2014/04/efek-samping-kb-suntik-3-bulan-.html (diakses tanggal 5 Mei 2018)

Irianto K. 2014. Epidemiologi Penyakit Menular dan Tidak Menular Panduan Klinis. Bandung: Alfabeta

Lestari, indah. 2014. Hubungan Antara Lama Penggunaan Metode Kontrasepsi Hormonal Dengan Kejadian Hipertensi. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK), Vol.II No.1 (8-14)

Manuaba, IAC., I Bagus, dan IB Gde. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan. Edisi kedua. Jakarta: EGC.

Rafia,Azka. 2016. Pengaruh Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Terhadap Tekanan Darah Pada Akseptor KB di kota Samarinda. Diakses tanggal 05 mei 2018.

Saiffuddin AB, Affandi B, Baharuddin, dan Soekir S. 2010. Buku Pedoman

Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Downloads

Published

2020-03-06

How to Cite

Widyaningsih, A., & Isfaizah. (2020). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi Pada Akseptor KB Suntik. Indonesian Journal of Midwifery (IJM), 3(1). https://doi.org/10.35473/ijm.v3i1.345

Issue

Section

Articles