Persalinan dengan Faktor Risiko Tinggi Oleh Karena Umur Di Desa Patas

Authors

  • Luh Nik Armini
  • Ni Komang Sulyastini

DOI:

https://doi.org/10.35473/ijm.v3i2.629

Abstract

Kesejahteraan suatu negara diukur melalui kesehatan ibu dan anak. Kematian yang terjadi di Indonesia masih cenderung lebih tinggi jika dibandingkan dengan kematian ibu yang terjadi di negara maju maupun negara di ASEAN. Kematian ibu sekitar 90% banyak terjadi saat atau segera setelah proses persalinan dengan penyebab tertingginya sejak satu dekade terakhir karena perdarahan. Buleleng sebagai penyumbang terbesar kematian ibu di Provinsi Bali selama tiga tahun berturut-turut. Desa Patas yang berada di kabupaten buleleng merupakan desa penyumbang terbesar kehamilan risiko tinggi akibat faktor umur dan jarak kelahiran.  Penelitian ini dilakukan guna mendeskripsikan persalinan dengan fakto risiko umur di Desa Patas selama Tahun 2018- Bulan Agustus 2020. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data sekunder yang diambil dari register persalinan Desa Patas. Sampel penelitian adalah ibu bersalin dengan faktor risiko tinggi umur dan tercatat di register persalinan bidan di Desa Patas. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu persalinan dengan faktor risiko tinggi umur sebanyak 22,1%. Persalinan dengan faktor risiko tinggi umur di Desa Patas sebagian besar ditemukan pada  ibu  multigravida sebanyak 68,2%, persalinan terbanyak di lakukan di Praktek Mandiri Bidan sebesar 71,1%, persalinan berlangsung secara spontan 72,9% dan komplikasi persalinan yang dialami 15,8%. Persalinan dengan faktor risiko tinggi karena umur merupakan salah satu dari empat terlalu yang merupakan penyebab tidak langsung kematian ibu. Promosi kesehatan, peningkatan kualitas pemeriksaan kehamilan, peningkatan cakupan KB pada WUS merupakan salah satu upaya untuk menurunkan faktor risiko tinggi karena umur.

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Achadi, E. L. (2019) .Kematian Maternal dan Neonatal di Indonesia. Rakerkernas 2019, pp. 1–47.

Bayou, G. and Berhan, Y. (2012) . Perinatal mortality and associated risk factors: a case control study. Ethiopian journal of health sciences, 22(3), pp. 153–62. Available at:http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=3511893&tool=pmcentrez&rendertype=abstract.

Dharmayanti I, Kristanto Y, Hapsari D. 2014. Trend Pemanfaatan Penolong Kelahiran Di Indonesia (Analisis Data Susenas Tahun 2001, 2004 Dan 2007). Buletin Penelitian Kesehatan;17[3];297–307

H, P. S. et al. (2015) .Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Risiko Kehamilan “4 Terlalu (4-T)†Pada Wanita Usia 10-59 Tahun (Analisis Riskesdas 2010)’, Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 24(3), pp. 143–152. doi: 10.22435/mpk.v24i3.3649.143-152.

Kementerian Kesehatan RI .(2018). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia tahun 2018. Riset Kesehatan Dasar 2018, pp. 182–183.

Kementerian Kesehatan RI. 2019. Profil Kesehatan Indonesia 2018. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Monika, K. A. and Tobing, D. H. (2018). Gambaran Kecemasan Orangtua yang hanya Memiliki Anak Perempuan di Kabupaten Tabanan, Bali. Jurnal Psikologi Udayana, 5(2), p. 303. doi: 10.24843/jpu.2018.v05.i02.p06.

Parenden, R. D. (2015) ‘Analisis Keputusan Ibu Memilih Penolong Persalinan Di Wilayah Puskesmas Kabila Bone Analysis of Decision Mother to Choosing Delivery Helper In Kabila Bone Health Center’, Bapelkesman Propinsi Gorontalo 2) Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado, 5, NO, pp. 362–372.

Putri NG,Winarni S,Dharmawan Y. 2017. Gambaran Umur Wus Muda Dan Faktor Risiko Kehamilan Terhadap Komplikasi Persalinan Atau Nifas Di Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang.Jurnal Kesehatan Masyarakat;5[1];150–158

SDKI (2017). Survey Demography Kesehatan Indonesia. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Badan Pusat Statistik, & Kementerian Kesehatan Indonesia.

Sibuea DM, Tendean MMH, Wagey WF. 2013. Persalinan Pada Usia ≥ 35tahun Di RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. 484–489

Sulyastini, Armini LN. et al. (2020) ‘Risk Factors for Risky Pregnancy in Patas Village, the Working Area of Gerokgak I Health Center’, 394(December 2018), pp. 217–220. doi: 10.2991/assehr.k.200115.035.

Syukri, A. (2010) ‘Persalinan pada Usia Diatas 35 Tahun’, pp. 484–489. Available at: http://download.portalgaruda.org/article.php?article=157381&val=1008&title=PERSALINAN PADA USIA ≥ 35 TAHUN DI RSU PROF. Dr. R. D. KANDOU MANADO.

Ulfah B, Susanti A. 2019. Hubungan Dukungan Pendamping Persalinan Terhadap Kelancaran Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura ITahun 2019. Journal of Midwifery and Reproduction;2[2].

Wahyuni A, Mustofa AL, Nuraisya W. 2017. Hubungan Faktor Fasilitas Dan Persepsi Dengan Pemilihan Tempat Persalinan Antara Bidan Wilayah Dan Luar Wilayah. Jurnal ILKES. 5[1];559-568

Wulandari EV, Pramono AB.2016. Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Kasus Persalinan Di UGD RSUP Dr. Kariadi. Jurnal Kedokteran Diponegoro; 5[2];132–138

WHO. (2014). Maternal Mortality. Diakses pada tanggal 18 Maret 2018 di http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs348/en/

Zaman U,Nazir A, Taimoor A, Shah I, Fatima S, Jadoon H. 2019. Association Of Risk Factors With Spontaneous Preterm Labour With Intact Foetal Membranes Association Of Risk Factors With Spontaneous Preterm Labour With Intact Foetal Membranes.J Ayub Med Coll Abbottabad 2019;31(4)

Downloads

Published

2020-09-29

How to Cite

Armini, L. N., & Sulyastini, N. K. (2020). Persalinan dengan Faktor Risiko Tinggi Oleh Karena Umur Di Desa Patas. Indonesian Journal of Midwifery (IJM), 3(2), 122–129. https://doi.org/10.35473/ijm.v3i2.629

Issue

Section

Articles