Kajian Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Pengemudi Saat Mudik
DOI:
https://doi.org/10.35473/ijnr.v1i1.2Abstract
Mudik merupakan proses migrasi dan juga simbol kultur yang terjadi pada masyarakat Indonesia. Dari esensi sosiologisnya, tradisi mudik ini berhubungan dengan terjadinya interaksi sosial. Mudik juga erat kaitannya dengan aspek kekeluargaan, di mana mudik ini juga mempengaruhi biaya psikis seseorang yang telah lama jauh dari sanak saudara. Kelelahan akibat sering kali diartikan sebagai menurunnya efisiensi, performans kerja dan berkurangnya kekuatan / ketahanan fisik tubuh untuk terus melanjutkan yang harus dilakukan. Faktor yang paling banyak menyebabkan kelelahan adalah kurang tidur, kualitas tidur yang buruk termasuk jam internal tubuh. Disamping faktor-faktor umum ini, perpanjangan waktu mengemudi (time-on-task), terutama jika pengemudi tidak mengambil waktu istirahat yang cukup. Tujuan penelitian, secara umum adalah untuk hubungan antara umur, jenis kendaraan, durasi mengemudi, kondisi fisik, waktu istirahat, status gizi / IMT dengan terjadinya kelelahan pada pengemudi / pemudik. Jenis penelitian ini kuantitatif observasional untuk mengetahui kelelahan akibat mudik pada pengemudi pada rute jarak jauh dengan menggunakan metode cross sectional. Hasil penelitian pada variabel faktor didapatkan, faktor umur nilai (p = 0,320), jenis kendaraan (p = 0,248), durasi mengemudi (p= 0,016), kondisi fisik (p = 0,049), waktu istirahat (p= 0,021), status gisi / IMT (p= 0,010). Saran penelitian, keberadaan tol Jakarta – Cipali yang sangat panjang mencapai 364 KM, diharapkan perlu adanya  kerjasama lintas sector adanya klinik pratama setiap rest area sepanjang waktu, dan khususnya pada saat liburan panjang hari besar / hari raya terutama lebaran perlu adanya tim kesehatan mobile sepanjang jalur rawan (tidak hanya pos kesehatan) guna mengantisipasi kejadian musibah seperti halnya lebaran 2016 sebelumnya.
References
Ehsanollah H, et all. 2012. Studi Indeks Kemampuan Kerja Dan Kapasitas Kerja Pada Faktor Dasar Persamaan Volume Oksigen Maksimal Wanita Di RS Isfahan, Iran. PMID:3506089. International journal of preventive medicine. (http://pubmedcentralcanada.ca/, diakses pada tangga 25 Juli 2016).
Emil Salim. 2002. Green Company Pedoman Pengelolan Lingkungan Kesehatan Kerja, Jakarta.
Ganong, W.F. 2001. Review of Medical Physiology. 20th Edition. New York: Lange Medical Books/McGraw- Hill Medical Publishing Division.
Guyton, A.C dan J.E. Hall, 2000. Fisiologi Kedokteran, Irawati Setiawan (ed). Edisi 10. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Hafizurrahman. 2009. Sumber daya Manusia Rumah Sakit Di Q-Hospital. Kedokteran Indonesia. Vol.59, No.8.Hal. 343-347.
Hanafi I. Competence Based Human Resource Management. (http://ptpn3.co.id, diakses pada tanggal 11 Agustus 2016).
Hancock, P. A., & Verwey, W. B. (1997).
Fatigue, workload and adaptive driver systems. Accident Analysis and Prevention, 29, 495-506.
Hasibuan. 2010. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Bumi Aksara. Jakarta. Hestya I. 2012. Hubungan Kerja Shift
Terhadap Kelelahan Perawat Di Instalasi Rawat Inap Rsud Dr. Sayidiman Magetan. (http://unair.ac.id/admin/file/F_41725
/, diakses pada tanggal 15 Agustus 2016).
Ihsan T, SalamiIR. 2012. Kelelahan Kerja Pada Pekerja Di Pabrik Perakitan Mobil Indonesia. Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan. Institut Teknologi Bandung. Hal. 1- 4(www.ftsl.itb.ac.id/wp-content, diakses pada tanggal 12 Agustus 2016).
Kristanto A. 2013. Tesis Terbuka: Kajian Faktor-Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kelelahan Pengemudi Truk Trailer di PT. Ami Tahun 2012. (http://lontar.ui.ac.id//, diakses pada tanggal 25 Juli 2016).
Mayasari A. 2011. Perbedaan Tingkat Kelelahan Perawat Wanita Shift Pagi Dan Malam. Jurnal Kesmas. Vol.7, No. 1. Hal.:32-38. (http://jurnal.unnes.ac.id/index/php/ke smas/, diakses pada tanggal 15 Agustus 2016).
Nakao M. 2010. Work-Related Stress And Psychosomatic Medicine. BioPsycoSocial Medicine. 4:4. (http://www.biomedcentral.com/, diakses pada tanggal 21 Juli 2016).
Nurminto E. 2008. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Guna Widya. Surabaya.
Ricky G. 2004. Manajemen. Erlangga.
Jakarta.
Setyawati.2010. Selintas Tentang Kelelahan
Kerja. Amara Books. Yogyakarta.
Silaban, Gerry., 1998 ― Kelelahan Kerja Majalah Kesehatan Masyarakat Indonesia, Tahun XXVI No.10:539-
Sugeng B. 2003. Bunga Rampai Hiperkes dan Keselamatan Kerja. UNDIP. Semarang.
Suma„mur, P.K. 1996. Hygiene Perusahaan dan Kesehatan, PT Toko Gunung Agung, Jakarta.
Suma‟mur, 2009. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. CV Haji Masagung. Jakarta.
Supariasa, I Dewa Nyoman., dkk 2002. ―
Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC. Tarwaka.. 2004. Ergonomi untuk
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
Produktivitas. Uniba Pres. Surakarta. The Health and Safety Executive. Statistics 2009/10. Available from
http://www.hse.gov.uk/statistics/ overall/hssh0910.pdf. diakses pada tanggal 21 Juli 2016.
Widodo H. 2009. Hubungan Antara Beban Kerja, Stres Kerja Dan Tingkat Konflik Dengan Kelelahan Kerja Perawat Di Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHI. Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 3. No. 3. (http://journal.uad.ac.id/, diakses pada tanggal 25 Juli 2016).
Theo Yonathan Simon Laturiuw, Tahun
, Jumlah Pemudik Diprediksi Capai 17,6 Juta Orang, Warta Kota Kamis, 30 Juni 2016 12:44.
Hafizd Mukti Ahmad & Abi Sarwanto, 12
Orang Diduga Meninggal Dunia Akibat Macet Parah di Brebes , CNN Indonesia Selasa, 05/07/2016 21:45
WIB.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access)