Analisis Efektivitas Biaya Kombinasi Obat Antihipertensi Pada Pasien Rawat Inap Di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Tahun 2020
DOI:
https://doi.org/10.35473/ijpnp.v4i2.1296Keywords:
Antihypertensive, effectiveness, cost.Abstract
Terapi kombinasi disarankan pada pasien hipertensi yang memiliki tekanan darah tidak terkontrol dengan terapi tunggal. Biaya pengobatan semakin meningkat setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terapi kombinasi obat antihipertensi yang paling cost effective pada pasien rawat inap RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan analisis farmakoekonomi metode Cost Effectiveness Analysis (CEA) yang dilakukan secara retrospektif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Data dikelompokkan berdasarkan pola terapi pasien kemudian dilakukan analisis berdasarkan ACER dan ICER. Jenis pola terapi kombinasi antihipertensi yang paling banyak digunakan adalah kombinasi dua obat (53%). Terapi dengan ACER terendah yaitu Diuretika + ARB + β Bloker (Rp. 15.257). Hasil ICER kombinasi ACEI + CCB + β Bloker + Diuretikb + Agonis α2 Sentral + ACEI memiliki nilai yang terendah dengan Rp. 25.353 jika dibandingkan dengan terapi standar. Namun, terapi CCB + β Bloker, Diuretika + ACEI + CCB, Diuretika + ARB + β Bloker, ARB + CCB + β Bloker + Agonis α2 Sentral bersifat dominan terhadap terapi standar pada cost effectiveness grid. Sehingga, terapi yang paling cost effective berdasarkan ACER dan ICER adalah Diuretika + ARB + β Bloker.
Combination therapy is recommended in hypertensive patients whose blood pressure is not controlled by monotherapy. Medical expenses are increasing every year. This study aims to determine the most cost-effective antihypertensive drug combination therapy for inpatients at PKU Muhammadiyah Yogyakarta Hospital in 2020. This study is a descriptive study with a pharmacoeconomic analysis approach using the Cost-Effectiveness Analysis (CEA) method which was carried out retrospectively. The sampling technique used is total sampling. The data were grouped based on the patient's therapy pattern and then analyzed based on ACER and ICER. The most widely used combination antihypertensive therapy pattern was a combination of two drugs (53%). The therapy with the lowest ACER was Diuretica + ARB + Blockers (Rp. 15.257). The ICER result of the combination of ACEI + CCB + Blocker + Diureticb + Central α2 Agonist + ACEI has the lowest value with Rp. 25,353 when compared to standard therapy. However, CCB + Blocker, Diuretica + ACEI + CCB, Diuretic + ARB + Blocker, ARB + CCB + Blocker + Central α2 Agonist are dominant over standard therapy on the cost-effectiveness grid. Thus, the most cost-effective therapy based on ACER and ICER is Diuretica + ARB + Blockers.
References
American Heart Association. (2021). Hearth Disease and Stroke Statistics 2020 Update a Report from the American Heart Association Inc. Texas: American Heart Association. DOI: 10.1161/CIR.0000000000000757.
Anand, S., & Tamura, M. K. (2012). Combining Angiotensin Receptor Blockers with ACE Inhibitors in Ederly Patients. Am J Kidney. 59 (1). Hal 11-14. doi:10.1053/j.ajkd.2011.09.002
Andayani, T. M. (2013). Farmakoekonomi Prinsip dan Metodologi. Yogyakarta: Bursa Ilmu. Hal 73-89.
Aristoteles. (2018). Korelasi Umur dan Jenis Kelamin dengan Penyakit Hipertensi di Emergency Center Unit Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang 2017. Indonesia Jurnal Perawat. 3(1). Hal 9-16.
Aryantiningsih, D. S., & Silaen, J. B. (2018). Hipertensi Pada Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Raya Pekan Baru. Jurnal IPTEKS Terapan. 12(1). Hal 64-77.
Breu, A. C., & Axon, R. N. (2018). Acute Treatment of Hypertensive Urgency. Journal of Hospital Medicine. 13 (22). Hal 860-862. DOI 10.12788/jhm.3086.
Chi, C., Tai, M., Bai, B., Yu, S., Karamanou, M., Wang, J., Protogerou, A., Blacher,J., Safar, M. E., Zhang, Y., Xu, Y. (2016). Angiotensin System Blockade Combined with Calcium Channel Blockers is Supirior to Other Combinations in Cardiovascular Protection with Similar Blood Pressure Reduction: A Meta-Analysis in 20,451 Hypertensive Patients. The Journal of Clinical Hypertension. 18 (8). Hal 801-808. DOI: 10.1111/jch.12771.
Cohen, D. L., & Townsend, R. R. (2017). Blood Pressure in Patients with Atrial Fibrillation: Part 2-Treatment. J Clin Hypertens. 19. Hal 212-214. DOI: 10.1111/jch.12939
Devicaesaria, A. (2014). Hipertensi Krisis. Medicinus. 27 (3). Hal 9-17.
Dinkes DI Yogyakarta. (2020). Profil Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2019. Daerah Istimewa Yogyakarta: Dinas Kesehatan.
Dorian, P., & Angaran, P. (2014). β-Blockers and Atrial Fibrillation: Hypertension and Other Medical Conditions Influencing Their Use. Canadian Journal of Cardiology. 30. Hal S38-S41. http://dx.doi.org/10.1016/j.cjca.2013.09.029
Irawan, A. (2014). Peningkatan Serum Kreatinin Akibat Penggunaan ACEI atau ARB Pada Pasien Hipertensi. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia. 3 (3). 83-87.
James, P.A., Oapril, S., Carter, B.L., Cushman, W.C., Himmelfarb, C.D., Handler,
J., Lackland, DT., LeFevre, M.L., MacKenzie, T.D., Olugbenga, Ogedegbe., Smith, SC.., Svetkey, L.P., Taler, S.J., Townsend, R.R.,
Wright, J.T., Narva, A.S., & Ortiz, Eduardo. (2014). Evidence-Based Guideline for the Management of High Blood Pressure in Adults Report from the Panel Members Appointed to the Eight Joint National Commite (JNC 8), JAMA. https://jamanetwork.com/
Kemenkes R.I. (2019). Infodatin Hipertensi si Pembunuh Senyap. Jakarta Selatan:
Maraj, I., Markayus, J. N., Ashkar, A., McFarlane, S. I., & Markayus, A. N. (2013). Hypertension Management in the High Cardiovascular Risk Population. International Journal of Hypertension. Hal 1-6. http://dx.doi.org/10.1155/2013/382802.
Misra, S., & Stevermer, J. J. (2009). ACE Inhibitors and ARBs: One or the Other Not Both for High Risk Patient. The Journal of Family Practice. 54 (1). Hal 24-27.
Muhadi. (2016). JNC 8: Evidence-based Guideline Penanganan Pasien Hipertensi Dewasa. CKD-236, 43 (1), 54-60.
Nafrialdi. (2007). Antihipertensi. Dalam Gunawan, S. G., Setiabudi, R., Nafrialdi., Elysabeth (Ed), Farmakologi dan Terapi Edisi 5 (hal 341-360). Jakarta: ECG.
Nurhikma, E., Wulaisfan, R., & Musdalipah. (2019). Cost Effectiveness Kombinasi Antihipertensi Candesartan-Bisoprolol dan Candesartan-Amlodipin Pada Pasien Rawat Jalan Penderita Hipertensi. Jurnal Profesi Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan. 13 (2). Hal 54-61. DOI: http://dx.doi.org/10.33533/jpm.v13i2.1284
Putri, A. S. (2018). Analisis Biaya Terapi Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Soekardjo Tahun 2017 (Karya Tulis Ilmiah). Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya.
Putri, L. S. A., Satriyasa, B. K., & Jawi, I. M. (2019). Gambaran Pola Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien Hipertensi di Instalasi Rawat Inap RSUP Sanglah Denpasar Tahun 2016. Jurnal Medika Udayana. 8 (6).
Rahayu. A., Afdhal, A.F., Hasan, D., Suwarna, F., & Meilia, O. (2020). Analisis Efektivitas Biaya Terapi Antihipertensi Kombinasi Tetap di Satu Rumah Sakit Jakarta Selatan. Pharmacoscrip, 3 (1), 38-53.
Richards, T. R., & Tobe, S. W. (2014). Combining Other Antihypertensive Drugs with β-Blockers in Hypertension: A Focus on Safety and Tolerability. Canadian Journal of Cardiology. 30. Hal S42-S46.
Saseen, J. J., & Maclaughlin, E. J. (2011). Hypertension. dalam Dipiro, J. T., Talbert, R. L., Yee, G. C., Matzke, G. R., Wells, B. G., Posey, L.M (Ed.). Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach 8th Edition (hal 101-132). New York: Mc-Graw Hill.
Smith, D. K., Lennon, R. P., & Carlsgaard, P. B. (2020). Managing Hypertension Combination Therapy. American Family Physician. Hal 1-9.
Soliman, E. Z., Rahman, F., Zhang, Z., Rodriguez, C. J., Chang, T. I., Bates, J. T., Ghazi, L., Blackshear, J. L., Chonchol, M., Fine, L. J., Ambrosius, W. T., & Lewis, C. E. (2020). Effect of Intensive Blood Pressure Lowering on the Risk of Atrial Fibrillation. Hypertension. Hal 1491-1496. DOI: 10.1161/HYPERTENSIONAHA.120.14766
Sugiono., & Puspandhani, M. E. (2020). Metode Penelitian Kesehatan. Bandung: Alfabeta. Hal 157-161.
Tabrizi, J. S., Bazargani, H. S., Farahbakhsh, M., Nikniaz, L., Nikniaz, Z. (2016). Pravalence and Associated Factors of Prehypertension and Hypertension in Iranian Population: The Lifestyle Promotion Project (LPP). PLOS ONE, 11 (10), 1-15. DOI:10.1371/journal.pone.0165264.
Udayani, N. N. W., Riastini, N. W., & Putra, I. M. A. S. (2017). Perbedaan Efektivitas Penggunaan Obat Amlodipin Tunggal dengan Kombinasi Amlodipin dan Lisinopril Pada Pasien Hipertensi Rawat Inat di RS ‘X’ Tabanan Tahun 2017. Jurnal Ilmiah Medicamento, 4 (2), 128-133.
Wahyuningtiyas, D. A. (2015). Analisis Efektivitas Biaya Terapi Antihipertensi Pada Pasien Hipertensi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Tahun 2014 (Skripsi). Universitas Muhammadiyah Surakarta.
WHO. (2014). Global Status Report on Non-Communicable Disease. Switzerland: World Health Organization.
Zulfah, M., Ikaditya, L., & Kosasih, E. D. (2019). Analisis Efektivitas Biaya Kombinasi Obat Antihipertensi Pada Pasien Rawat Inap di RSUD Dr. Soekardjo Tasikmalaya. Jurnal of Pharmacopolium, 3 (1), 53-62.